Tag(s):
• Kecantikan
• Detail
• Drama

Seorang gadis belia harus merelakan masa mudanya demi sebuah wasiat, Ambar, ya dia gadis tersebut, memiliki seorang kakak yang hidupnya hanya bisa di hitung oleh hari, melimpahkan wasiat agar Sudi menikah dengan suaminya.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Bulan Bintang 100 Hari

shu-dhans

Istri Manis Jenderal Perang

Q

Mendekap Luka

NonaCat

IF I NEVER MEET YOU

nur juwariyah

Single Mother

Xiao Mei Lin

ISTRI YANG KUCAMPAKAN TERNYATA WANITA SUKSES

Alvina_afriyanti14

Rekomendasi

Direndahkan karena Miskin

Bicatik

Om Duda

Alfylla

Dinodai Suami Sendiri

Oscar

Disusui Madu

Juwita Abdillah

Karena Bau Terasi

Maey Angel

Tidak Akan Ku Curi Kau Dari Tuhanmu

Erina Daizy

Bosku Tampan Bosku Sayang

Hikaru San

Pernikahan Tak Sempurna

MamGemoy

Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku

Anggrek Bulan

Let's Play With Me

Sugar Sweetnes

Komentar Buku (232)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Amoy Santy Arsya

  saya suka sekali dengan cerita novel ini🥰

  07/05/2022

    1
• 
  Nevi

  wah, udah terbit ternyata.🤗 ceritanya bagus, semangat kak.💪🥰

  01/05/2022

    4
• 
  Ct Norkhassimah

  jln crita yang sangat menarik..start reading ni...❤️

  19d

    0
• 
  Nur Syahirah

  sgt best

  21d

    0
• 
  IniAraa

  bagus

  08/08

    0
• MizyadahSyafa

  ara²

  01/08

    0
• 
  SahroniImam

  200

  10/07

    0
• 
  Nabellah Nurjannah

  nice

  09/07

    0
• 
  WibowoAlvino

  ceritanya seru🥹

  04/07

    0
• 
  Partha Wijata

  diamon 3.000

  03/07

    0

• Total: 45

• Bab 1

  Di sebuah rumah mewah yang berpenghuni dengan dua orang sebagai suami dan istri, seorang wanita yang

• Bab 2

  Sarah tidak pernah menyerah membujuk suaminya untuk menikah lagi atas pilihannya walaupun sudah seri

• Bab 3

  Di dalam mobil taxi, seorang gadis sangat enggan keluar dari sana walaupun sedari tadi sang ibu memb

• Bab 4

  Sudah satu minggu Ambar tinggal bersama Sarah namun tidak pernah sekalipun Ambar mau duduk makan ber

• Bab 5

  Acara pemakaman Sarah telah usai, Atnan terduduk dengan lemas di samping pusara istri tercintanya be

• Bab 6

  Di kamarnya, Ambar terus saja menangis dengan sangat kerasnya, ia benar-benar tidak menduga kalau na

• Bab 7

  Pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari beberapa mulut para siswa yang kemarin menyaksikan dimana

• Bab 8

  Ijab qobul telah selesai, saat ini Ambar sudah sah menjadi seorang istri dari kakak iparnya sendiri.

• Bab 9

  Hari ini hari kedua ujian sekolah Ambar, pagi-pagi sekali Ambar sudah siap dengan seragam sekolahnya

• Bab 10

  Rasa nyaman dan aman yang di berikan seorang pemuda asal Jogja itu membuat Ambar lupa waktu karena a

• Bab 11

  Matahari sudah meninggi, Atnan yang bangun karena merasa terganggu dengan. rintihan seseorang merasa

• Bab 12

  Sudah delapan hari Ambar masih juga belum sadarkan diri, trauma yang di deritanya cukup parah karena

• Bab 13

  Keadaan Ambar sudah lebih baik setelah melakukan perawatan selama satu bulan lamanya, hari ini pun i

• Bab 14

  Selama perjalanan tidak ada perbincangan antara mereka, Anaya yang memang masih canggung karena mera

• Bab 15

  Sesampainya Afdhal di rumah sakit. Afdhal yang sudah bersiap-siap untuk melakukan operasi namun ia t

• Bab 16

  Di pesta hari ulang tahun pernikahan orang tua Anaya, saat ini ada seorang pria dan seorang gadis ya

• Bab 17

  '' Pak Atnan ....'' Suara seorang wanita menghentikan langkah Atnan yang nyaris akan memasuki mobil

• Bab 18

  '' Emmm kalau begitu saya pulang saja,'' Atnan beranjak dari duduknya namun entah kenapa tiba-tiba p

• Bab 19

  Permintaan Atnan ternyata di pikirkan Ambar dengan panjang, ia ragu untuk membantu Atnan atau tidak,

• Bab 20

  Sudah delapan jam lamanya Ambar mengunci dirinya di dalam kamarnya, Atnan yang sedari tadi berusaha

• Bab 21

  Prannkkkkkkk'
  Matanya terbelalak mendengar suara pecahan kaca yang terkena lemparan batunya.
  '' Ya All

• Bab 22

  Ambar tersenyum miris dan perlahan ia menutup kembali pintu itu tanpa membuat suara sedikitpun, kaki

• Bab 23

  Ambar termenung duduk di depan gerbang rumahnya, menuggu kedatangan Anaya yang belum juga terlihat o

• Bab 24

  Ambar memperhatikan sesuatu dari raut wajah sahabatnya, yang sangat kentara kalau ada sesuatu yang t

• Bab 25

  Tangis Ambar kembali pecah di saat mengingat ucapan Atnan yang dia dengar tadi siang, ia berlari ke

• Bab 26

  Hubungan komunikasi Ambar dengan Atnan pun berjalan lebih baik, mereka menjalani hidup layaknya suam

• Bab 27

  '' Kakak..!!'' teriak Ambar yang ada di halaman belakang.
  Atnan yang sedang memasak bubur pesanan Amb

• Bab 28

  Wajah tampan nan dewasa Atnan tertekuk sempurna, merasa kesal dengan apa yang barusan ia lihat, tapi

• Bab 29

  '' Anita?''
  '' Atnan?''
  Ucapan berbarengan. Pemilik tangan yang berbarengan ingin mengambil buah kesem

• Bab 30

  Braaakk Bruukkkk
  Beberapa buku melayang berserakan di seluruh kamar seorang gadis, dengan kesal ia te

• Bab 31

  ''Anita? kau ada perlu apa kerumah ku?'' tanya Atnan tanpa mempersilahkan wanita yang bernama Anita

• Bab 32

  Aarrrrrgggggg'
  Anita berteriak di dalam mobilnya, ia merasa menjadi orang yang terbodoh di dunia kare

• Bab 33

  Ambar masih duduk di sofa dengan tatapan mata yang terus saja terkunci di satu titik, Anaya yang bar

• Bab 34

  Malam pun kembali datang, Ambar yang menanti kedatangan suaminya terus saja berdiri di depan rumahny

• Bab 35

  Suara seorang ahli agama yang melantunkan ayat-ayat suci Allah terdengar sangat merdu, dengan diirin

• Bab 36

  ''Ambar kamu kenapa?'' tanya Afdhal.
  Tanpa mengucapkan apapun, Ambar hanya menunjuk ke arah dimana ia

• Bab 37

  Ambar yang baru saja menidurkan anaknya, terus saja memandangi wajah mungil gadis kecilnya itu, tida

• Bab 38

  Sudah dua tahun lamanya kepergian Ambar dari hidup nya, tapi tidak membuat Atnan lupa akan tanggung

• Bab 39

  Suara tawa anak perempuan menggema di pendengaran Atnan, dan saat ia mencari dimana suara itu berasa

• Bab 40

  ''Nan? kau sedang apa di luar sini? aku sudah memesan teh,'' ucapnya.
  ''Kau saja yang minum aku ada u

• Bab 41

  Tanpa mandi dan hanya mencuci wajah juga hanya menggosok gigi, Atnan segera mengganti pakaiannya dan

• Bab 42

  ''Ya benar, dia anak anda,'' tegas seseorang yang berasal dari belakang dengan menggunakan gaun yang

• Bab 43

  ''Nak, sini tidur di pangkuan Abi.'' Ucap Atnan dengan lembut dan hanya di angguki oleh Hanum karena

• Bab 44

  ''Mass,'' lirih Ambar membuat Atnan seketika menoleh ke samping.
  ''Hmmm? kenapa?''
  ''Ini?'' mata Ambar

• Bab 45

  Suara lucu Hanum yang bernyanyi memenuhi ruang mobil yang Atnan sendirilah yang membawanya, Ambar ya