Visão geral
|Catálogo
- Tag(s):
- Detail
- Drama
- Supranatural
Hazel, gadis bermata hijau yang dapat melihat warna hati. Perjumpaan dengan Richard membawanya pada kisah cinta yang manis namun penuh tantangan. Bagaimanakah kisah mereka akan berakhir? Apakah cinta itu patut diperjuangkan, atau menyerah pada penolakan?
Última Atualização
Escolha do Editor
Recomendação
Comentário do Livro (131)
- Total: 92
Capítulo 1 Lelaki Kurang Ajar
"Sekali-sekali bawa pacarnya dong. Kenalin sama Ibu," goda Bu Ani, wanita paruh baya penjual makCapítulo 2 Ternyata Dia!
Di tengah keheningan mencekam di kantorku saat semua orang sedang sibuk dengan deadline masing-mCapítulo 3 Proyek dari Bos
Kesialan telah menimpaku sejak aku bangun pagi. Air mandiku mendadak sangat dingin. Sepatu ketsCapítulo 4 Kesibukan Luar Biasa
Langit sudah gelap. Seisi kantor masih berkutat di laptop masing-masing. Kata orang pekerjaan deCapítulo 5 I Will Survive
Mataku berkunang-kunang. Untung Wahyu menyeretku untuk makan siang, kalau tidak aku pasti melewaCapítulo 6 Kerjasama yang Baik
Sesi foto-foto hari ini berjalan lancar. Aku bekerja dengan cepat di tiga perusahaan tujuan. SemCapítulo 7 Lantai Dua Puluh
Keesokan hari...
Aku sengaja ke lantai lima belas untuk melihat keadaan. Pemandangannya membuCapítulo 8 Demi Sahabat
Sabtu sore ini aku bersiap untuk kencan ganda dengan Wahyu dan gebetannya. Aku tidak berdandan,Capítulo 9 Jangan Resign
Seumur hidupku hingga saat ini tidak ada seorang pun yang curiga pada kacamata bingkai perak yanCapítulo 10 Pendekatan Halus
Setelah ancaman resign-ku kemarin Richard tidak lagi bersikap arogan, tapi tetap saja dia membujCapítulo 11 Hipokrit!
Maka jadilah aku seorang desainer grafis in house di Yilmaz Group, dengan posisi langsung di bawCapítulo 12 Musuh Dalam Selimut
Bernard terkejut melihat wajahku yang sekeruh air kobokan. Dia pasti terheran-heran karena tadiCapítulo 13 Mengungkap Perasaan
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun. Jiwa petualangku memberontak ingin segera melaju ke pantai. ACapítulo 14 Cerita Tidak Ya?
Aku tidak mengerti kenapa orang membuat jargon 'I hate Monday'. Memang apa yang salah dengan harCapítulo 15 Kejutan
"Coba kamu berikan solusi untuk persoalan ini. Ciptakan strategi marketing yang baik untuk sebuaCapítulo 16 Perhatian Richard
Aku bersin tiga kali berturut-turut. Kepalaku pening. Aku tahu seharusnya tidak memaksakan diriCapítulo 17 Double Trouble
Aku bersembunyi di toilet. Aku tidak ingin tahu apa yang dilakukan si kembar di ruangan Richard.Capítulo 18 Beda Level
Aku lelah. Sangat lelah. Energi yang kukeluarkan tidak sepadan dengan yang kumiliki. Bayangkan sCapítulo 19 Suka atau Tidak?
Pagi yang aneh. Semalam aku bermimpi seram dan mood-ku menjadi lesu. Aku berharap hari ini bisaCapítulo 20 Santai di Pantai
Seperti biasa aku melenggang bahagia di pasir pantai. Guliran butir pasir terasa seperti pijat rCapítulo 21 Penyamaran Terbongkar
"Pagi, Bernard," sapaku.
"Pagi, Hazel. Wah, ada yang sedang bahagia? Wajahmu cerah sekali?" kCapítulo 22 Pulang
Pagi yang aneh bersama bos yang aneh, batinku. Sudah dibilang tidak usah, malah memaksa untuk meCapítulo 23 Berkenalan dengan Richard
Aku menyelesaikan sebuah lukisan! Awalnya aku berusaha melukis kembang sepatu yang sedang mekarCapítulo 24 Sekretaris Dadakan
I love Monday! Terutama karena tidak ada gangguan dari Bryan! Dari info yang diberikan Bernard,Capítulo 25 Lelaki Trans
Aku mengeluh karena pagi ini Richard menyeretku ke meeting yang tidak ingin kuhadiri. Padahal akCapítulo 26 Pengamatan Abram
Aku semakin mengagumi Richard. Dia masih bertahan menghadapiku yang seperti ini. Beberapa kali aCapítulo 27 Abram dan Hazel
Aku heran saat telepon di mejaku berbunyi. Langka sekali. Tanpa banyak berpikir aku mengangkatnyCapítulo 28 Mengorek Informasi
Hari ini aku berusaha fokus pada pekerjaan, yang sangat sulit kulakukan dengan kehadiran RichardCapítulo 29 Richard dan Abram
Suasana mencekam di kediaman mewah Abram Yilmaz. Richard duduk di sofa ruang tamu berhadapan denCapítulo 30 Dansa Pertama
Hari ini hari Sabtu. Nanti sore aku dan Richard akan menghabiskan waktu berdua dalam pesta perniCapítulo 31 Berteduh
Setelah apa yang terjadi di pesta semalam, aku benar-benar butuh refreshing. Aku harus menjernihCapítulo 32 Sayap Putih
Pagi ini terlihat cerah. Suasana hatiku sangat baik. Setiap kali memejamkan mata aku teringat paCapítulo 33 Pertimbangan
Sebelumnya aku sedikit bingung harus bersikap bagaimana terhadap Richard. Sekarang aku jauh lebiCapítulo 34 Kamu Cantik
Bayangkan coba. Makan siang saja membuatku resah gelisah, bayangkan bagaimana perasaanku ketikaCapítulo 35 Menanti Jawaban
Insiden semalam membuatku tidak bisa tidur. Pikiranku penuh dengan berbagai hal di mana sebagianCapítulo 36 Pendekatan Abram
Pagi-pagi sekali handphoneku sudah berbunyi. Aku meraba-raba nakas di kepala tempat tidur sambilCapítulo 37 First Kiss
"Kamu cari model kayak apa sih? Jangan-jangan yang belum dilaunching?" gerutu Richard.
Aku meCapítulo 38 Percaya
Aku duduk bersila di sofa sambil sibuk memindahkan data dari handphone lama ke handphone baru. KCapítulo 39 Asal-usul
Aku duduk termenung menatap jendela kereta. Sebentar lagi aku akan tiba di stasiun kota B, kotaCapítulo 40 Kesibukan Bryan
Satu bulan sudah Bryan berkeliling beberapa kota besar di Kalimantan Barat untuk meliput festivaCapítulo 41 Jalan Berdua
Aku bersin tiga kali berturut-turut. Palet yang kupegang nyaris terjatuh. Elisabet menatapku denCapítulo 42 Kincir Ria
Aku mencari info tempat wisata yang asyik di kota ini. Kebanyakan wisata alam bebas. Saat ini akCapítulo 43 Gerak Cepat Bryan
Pagi-pagi sekali aku sudah merenggangkan tubuh di pekarangan. Olahraga pagi baik untuk menjaga tCapítulo 44 Bryan dan Elisabet
Bryan tidak menyangka bahwa Hazel akan segera mengenali dirinya, padahal dia berniat menyamar seCapítulo 45 Masih Memikirkan
Aku tidak menyangka Bryan pulang dengan patuh. Jangan kira aku tidak melihat tatapannya yang begCapítulo 46 Pencuri Ciuman!
"Aku cuma mau ambil barang-barang yang masih ketinggalan di apartemen kok. Habis itu langsung puCapítulo 47 Dia yang Pertama
"Ini Ma, titipannya." Aku menyerahkan dua buah pot bibit air mata pengantin.
"Taruh aja di deCapítulo 48 Richard dan Abram
Malam hari yang mencekam di kediaman Abram Yilmaz...
Tadi siang Abram sudah memerintahkan kedCapítulo 49 Pindah ke Dekatmu
Aku terheran melihat nama Richard di layar handphone. Pagi sekali dia menelepon? Ini bukannya baCapítulo 50 Penawaran Menarik
Melihat Richard melangkah maju dengan hidupnya aku merasa ketinggalan. Aku memang bisa menghasilCapítulo 51 Butuh Refreshing
Satu minggu melakukan maraton meeting bersama Richard cukup melelahkan. Aku juga mulai bosan karCapítulo 52 Mengorek Jawaban
Richard bersikeras ikut menjemput Wahyu meskipun aku melarang sekuat tenaga bahkan sampai menganCapítulo 53 Obrolan Seru
"Ha ha ha dari muka lo gue udah tau!" Wahyu memicingkan mata.
"Udah deh, jangan macam-macam.Capítulo 54 Serangan Abram
Dua minggu berlalu. Aku dan Richard sudah menemukan ritme dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaCapítulo 55 Suntikan Semangat
Kuakui selera Wahyu akan lelaki bertambah baik. Pagi ini aku meeting secara virtual dengan CreatCapítulo 56 Freelance Deh!
Ayam jantan Mak Endah berkokok nyaring di atas pagar rumah. Aku membuka mata. Otakku langsung meCapítulo 57 Makan Siang Berempat
Selesai urusan dengan Irwan. Aku mengirim pesan singkat pada Richard. Dia memberitahu untuk mencCapítulo 58 Menunda Hubungan?
Peluit berbunyi tanda kereta akan segera berangkat. Aku teringat akan lagu anak-anak jaman duluCapítulo 59 Jangkauan Yilmaz Group
Pagi-pagi Richard sudah bangun dan bersiap untuk berangkat ke galeri. Aku juga harus bertemu BuCapítulo 60 Kepribadian Menarik
"Ma," panggilku.
"Apa?" Elisabet menoleh. Tangannya yang memegang kuas tergantung di udara.
Capítulo 61 Bukan CLBK!
Richard menetap di kamarku sementara aku sibuk dengan desain. Dia memperhatikan setiap gerakankuCapítulo 62 Menemani Richard
Hari ini aku bertekad menemani Richard ke studio. Satu minggu ini dia bekerja tanpa mengeluh. TiCapítulo 63 Kangen Teman
"Whaaattt?? Richard ketemu siapa? Di mana? Bagaimana? Coba lo jelasin lebih pelan sedikit?" SuarCapítulo 64 Bryan Datang
Hari yang normal di antara hari-hari lainnya. Aku dan Elisabet menyibukkan diri di depan canvasCapítulo 65 Malam Terakhir
Aku teringat kisah Sam Pek Eng Tay, kisah cinta antara dua anak manusia yang tidak dapat bersatuCapítulo 66 Richard Kembali
"Apa rencana ayah?" tanya Richard. Dia sudah berada dalam mobil Bryan dan sedang melaju ke ibukoCapítulo 67 Apa Warna Hatiku?
Malam tiba. Aku duduk termenung di depan jendela. Sejak kepergian Richard tadi pagi rumah terasaCapítulo 68 Sudah Seminggu
"Oh, begitu cepatnya kamu akrab dengan klien? Yakin itu bukan strategi dia untuk nego harga desaCapítulo 69 Bertemu Daniel
Pagi ini aku janjian dengan Kak Sukma meeting santai di cafe yang didesain apik. Tanaman hijau bCapítulo 70 Curhat Para Wanita
Tidak hujan tidak angin, Wahyu menelepon siang-siang. Aku yang sedang asyik mempersiapkan finalCapítulo 71 Mempermainkan Wanita!
"Maksud Kak Sukma? Menghilang bagaimana?" Sumpah, aku benar-benar melongo.
"Dia nggak menjawaCapítulo 72 Membujuk
Aku dan Richard rebah berhadapan. Dia melepasku setelah semua kerinduannya terlampiaskan. Kami bCapítulo 73 Bantuan Terselubung
Setelah makan Richard masih bermanja-manja denganku. Sedetik pun dia tidak meninggalkan tempat tCapítulo 74 Menjebak Daniel
Aku meratapi nasibku yang malang. Dahiku bersandar di kaca jendela mobil Kak Sukma. Aku tidak meCapítulo 75 Penthouse
Tidak sampai sepuluh menit Richard sudah tiba di depan gedung kantor Daniel. Mobilnya mengklaksoCapítulo 76 Janji yang Tersingkir
Aku hampir lupa dengan ajakan Hendri. Sekarang lelaki ini berdiri di dalam rumah dengan tatapanCapítulo 77 Utusan Abram
Langit sudah gelap ketika aku dan Wahyu kembali ke rumah. Untung lampu jalanan di sekitar kompleCapítulo 78 Bertemu Tanpa Rencana
Minggu menjelang siang setelah berpamitan dengan Elisabet, aku dan Wahyu melakukan perjalanan keCapítulo 79 Hanya Ada Dua Cara
Tidak ada yang menyangka bahwa Bryan akan datang ke penthouse di hari Minggu. Karena Richard tidCapítulo 80 Janji yang Diingkari
"Kalau seperti ini aku teringat waktu tinggal di rumahmu," celetuk Richard.
"Oh ya? Emang sepCapítulo 81 Keraguan
Sore hari aku tiba di rumah. Richard mengantarku sampai ke depan Elisabet. Aku tersentuh, pacarkCapítulo 82 Elisabet VS Abram
Perasaanku yang sedang buruk bertambah buruk karena melihat wajah Abram. Tepat sebelum aku menguCapítulo 83 Hendri Menagih Janji
Jika dinikmati waktu berjalan lebih cepat. Beberapa hari ini aku bekerja seperti kuda pacu. DesaCapítulo 84 Tepat Waktu
Giliranku bernyanyi. Aku berdiri dengan mic di tangan, berusaha konsentrasi pada layar di tengahCapítulo 85 Terkejut!
Hangatnya sinar matahari menyambut kami yang melangkah keluar dari rumah sakit. Aku menarik nafaCapítulo 86 Will You Marry Me?
"Aku mau kerja sebentar, kamu duduk manis dong." Aku mengomeli Richard yang terus menjahiliku, mCapítulo 87 Richard dan Bryan
Pagi hari di gedung milik Yilmaz Group, tepatnya di lantai dua puluh. Bryan dan Richard duduk beCapítulo 88 Kiriman Foto
Sehabis hujan rerumputan di pekarangan rumah Elisabet berwarna hijau cerah. Udara pagi yang sehaCapítulo 89 Maafkan Papamu
Ketika rasa kecewa pernah menempati hatimu, selamanya perasaan itu akan tinggal, mengintai dariCapítulo 90 Bagian Hidupku
Yilmaz Group mengalami guncangan hebat. Harga saham merosot drastis hingga nyaris tidak berhargaCapítulo 91 Melamar
Aku menapaki langkah penuh kenangan. Seolah sudah lama sejak terakhir kali aku menjejakkan kakiCapítulo 92 Meminta Restu
Langit mulai temaram saat mobil Richard tiba di depan rumahku. Sepanjang perjalanan aku tidak he
Seruu
13d
0agak lama tapi seru
19/08
0keren
11/08
0vioda
07/08
0nice
30/07
0seru dan menyenangkan
16/07
0keren
11/07
0Satrio
27/05
0bagus
24/05
0sangat bagussss
14/05
0