Tag(s):
• Kecurangan
• Perceraian
• Keluarga
• Heteroseksual
• Pornografi

Apa yang terjadi jika anak usia enam tahun dipaksa dewasa oleh keadaan. Perceraian orang tuanya, sikap acuh mamanya, dan menerima kenyataan papanya menikah lagi. Keinginan untuk dekat dan bertemu dengan papanya semakin sulit. Banyak tembok pembatas yang harus dilaluinya. Hingga pada suatu hari, dia menemukan rahasia besar yang membuatnya yakin kalau papanya akan kembali pada mamanya lagi. Rahasia apa yang ditemukan anak itu? Dan apakah orang tuanya akan bersatu kembali?

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Jatri

tarisaly

Kue Anniv Pesanan Mertua

Nisa Noor

Direndahkan karena Miskin

Bicatik

Pembalasan Sang Konglomerat

RonaIndrian

WAJAH ASLI ISTRI BARUKU

Hanin Humayro

HINAAN DARI KELUARGA SUAMI

Rita Febriyeni

Rekomendasi

Istri 365 Hari

Missy Anna

Terjebak Cinta CEO Yang Kejam

Yuni Ayu Izma

KUBALAS SAKIT HATIKU ( SEASON 2)

Rara Qumaira

Kusembunyikan Identitas Asliku dari Suami dan Keluarganya

Fhifhie_Zaa

STORY LIFE OF KERENHAPUKH

Zemira Fortunatus

Lady Dandelion

palupisekar20

Istri Kecil Sang CEO

Clarissa Kyra

Beauty Is....

Fina Len

Kugantungkan Asa di Runcingnya Jarum

Sutizoe

Let's Break Up

Erina Daizy

Komentar Buku (44)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• gerandongFebrian

  mantap

  9d

    0
• Siti Umayah

  sangat keren

  22d

    0
• 
  FaaAmelia

  bgs

  29d

    0
• 
  NaillAnna

  yaa

  22/06

    0
• 
  JuitaNadia

  sangat bagus untuk dibaca

  19/06

    1
• DafidJuan

  luar biasa sekali

  18/06

    0
• 
  Ayuu

  bagus banget

  12/03

    1
• 
  PhilipMariani Sapok

  tq kak

  01/03

    0
• 
  AtinahSiti

  sangat luar biasa

  09/01

    0
• 
  faniSumiati

  bagus

  07/01

    0

• Total: 71

• Bab 1 Hati Yang Kosong

  Mama, aku rindu senyuman manismu
  -- Vidi Putra Haikal--
  Meja kecil di sudut kamar menjadi saksi kesibu

• Bab 2 Aku Bukan Pelampiasan

  Jangan jadikan aku sebagai pelampiasan. 
  Aku hanya anak kecil yang tidak siap untuk melihat semua ini

• Bab 3 Rindu Papa

  Aku butuh sosok seorang Ayah. 
  Kelak yang membimbingku mengarungi kerasnya kehidupan. 
  --Vidi Putra Ha

• Bab 4 Luka Lama

  Luka hati bisa termaafkan. 
  Tapi tidak bisa untuk disembuhkan. 
  Goresan lukanya akan tetap membekas. 
  -

• Bab 5 Perempuan Misterius

  Tante, kenapa tega mengambil Papa
  dari pelukanku?
  --Vidi Putra Haikal--
  Ara terpaku tidak bergerak sed

• Bab 6 Vidi Salah Lihat?

  Vidi Salah Lihat?
  Aku tidak mungkin salah lihat.
  Tidak ada yang percaya sama aku.
  Itu tante Sonia!
  -

• Bab 7 Adik Baru

  Dina senyum kecut mendengar pertanyaan Vidi. Bocah kecil dengan segudang pertanyaan yang berhasil me

• Bab 8 Kuda Poni

  Vidi termenung di teras depan. Masih teringat jelas wajah imut nan lucu Lala. Tingkahnya lucu membua

• Bab 9 Sebuah Peringatan

  "Kamu pikir ancamanmu bakal berhasil? Jangan kira aku gak bisa berbuat yang nekat," gumam Ara ke

• Bab 10 Dear, Mama

  Ara senyum simpul meninggalkan mereka berdua. Dina dan Vidi menyusul Ara dari belakang. Mobil Haikal

• Bab 11 Dina Bukan Mamaku

  Ponsel Ara tiba-tiba berbunyi. Ia segera mematikan ponsel lalu jalan cepat menjahui kamar putranya.
  

• Bab 12 Lima Juta

  "Iya, buka aja, "sahut Ara pelan.
  Dina menghela napas panjang sebelum membuka pintu. Ia mulai mendek

• Bab 13 Ikut Campur

  "Kalung yang mana, ya?" tanya Haikal ragu.
  Ara mengambil ponsel lalu menunjukkan foto kalung berlian

• Bab 14 Lima Juta Lagi

  Haikal tidak bisa fokus di perjalanan. Ia menghentikan kendaraannya dan menepi ke pinggir. hatinya s

• Bab 15 Salah Paham (1)

  Aku malam ini kesal dan marah sama kamu. Kamu udah buat tensiku naik," lanjut Ara senyum sinis.
  Haik

• Bab 16 Salah Paham (2)

  "A-apa kamu bilang? Ti-tidur sama saya? "tanya Ara terbata. Ia bingung sekaligus kaget dengan tuduha

• Bab 17 Kemarahan Haikal

  Sesampainya di rumah, Haikal dan Sonia kembali tidak bertegur sapa. Keduanya tidak masuk kerja pada

• Bab 18 Haikal Meninggalkan Sonia

  "Aku sebenarnya kenapa?" Sonia menenggelamkan kepala di bawah selimut. Ia semakin tidak tahu apa yan

• Bab 19 Pesan Dari Haikal

  Ara kembali duduk lalu menaruh ponselnya di atas meja bulat kecil. Dina ikut duduk tapi belum bisa m

• Bab 20 Amarah Ara

  Haikal menepuk dahinya dan memutuskan menjauh dari Ara. Anaknya dan pengasuh putranya sudah sala

• Bab 21 Sonia Berulah

  Dina memicingkan mata lalu menarik Sonia keluar dari halaman rumah. Ia sempat berontak tak ingin

• Bab 22 Permintaan Ara

  Di perjalanan Ara menepikan mobil. Ia mengirim pesan singkat ke Haikal. Ia tadi terburu-buru keluar

• Bab 23 Gugat Cerai

  Setiap pasang mata melirik penuh tanda tanya ke meja Haikal dan Ara. Sonia tak dapat lagi menahan em

• Bab 24 Nyali Sonia

  Orang-orang ramai meledek Sonia. Ada yang hampir memukulnya. Dengan sigap Haikal melindungi dari dep

• Bab 25 Kembali Mesra

  "Mas? Kamu lihat apa, sih?" tanya Ara seraya mengibaskan tangan di depan wajah Haikal.
  "Aku lihat bid

• Bab 26 Getaran Cinta Lagi

  "Mbak, aku tuh dah baik lho sama kamu. Aku bantu kamu melepas foto itu, " tunjuk Sonia ke bingkai fo

• Bab 27 Ikhlas Melepas

  Vidi dan Dina saling berpandangan seraya senyum sumringah. Netra Vidi berbinar tidak percaya apa yan

• Bab 28 Kegelisahan Vidi

  Tiga hari kemudian...
  Sinar mentari menerpa halaman depan rumah Ara. Dedaunan berguguran dijatuhkan a

• Bab 29 Kunjungan

  Sosok di depan pintu senyum manis dan ikut menunduk. Salam diucapkan seraya mencari keberadaan Vidi.
  

• Bab 30 Kerja Sama

  Dina berlari mendengar teriakan majikannya. Ia sampai lupa menaruh kain lap di dapur. Kain lap itu b

• Bab 31 Kencan Rahasia

  Haikal menghapus sebagian pesan singkat dari Ara. Khawatir jika Sonia membaca pesan itu. Maka, akan

• Bab 32 Sebuah Janji

  Dina masih antre menunggu giliran. Hari itu taman sangat ramai. Dia belum menyadari kedatangan Sonia

• Bab 33 Suara Pertama

  Dina menerima bungkusan cokelat itu seraya tersenyum. Dalam hatinya sangat berharap majikannya mulai

• Bab 34 Permintaan Vidi

  Haikal seolah tak bisa berkata mendengar permintaan Vidi. Bahkan, celotehan Vidi di telinganya tidak

• Bab 35 Genetik Haikal

  Haikal masih bingung dengan orang yang menanyakan putranya. Dalam hatinya bertanya-tanya, siapa yang

• Bab 36 Haikal Oh Haikal

  Vidi menggoyangkan tangan pengasuhnya berkali-kali. Tapi, tetap saja tidak ada jawaban yang ia tungg

• Bab 37 Ketika Lomba

  "Ra, aku cuma penasaran aja," lanjut Haikal lagi.
  Ara tetap diam dan mulut serasa terkunci. Tak ingin

• Bab 38 Juara Di Hati

  Jarak sudah terasa dekat. Haikal terus berlari tak pedulikan rasa lelah dan malunya. Hingga tiba di

• Bab 39 Pelukan Pertama

  Ruangan kantor Ara seketika jadi hening. Semua diam memandang Vidi yang masih tersenyum. Ara sama se

• Bab 40 Kamera Kecil

  Dina tanpa sengaja tersedak air minum. Vidi menggaruk kepala yang tidak gatal. Ara memalingkan muka

• Bab 41 Perasaan Bimbang

  Ara sengaja berdehem agar memecah lamunan Haikal. Ia menoleh sekejap ke samping lalu kembali melihat

• Bab 42 Semakin Bimbang

  "Berikan ponsel itu sekarang juga! Cepat!" bentak Haikal murka.
  Sonia masih gugup tetap memegang pon

• Bab 43 Sentuhan Mesra

  Ara membawa nampan dengan pelan diiringi suara degupan jantung yang cukup kencang. Nampan di tangann

• Bab 44 Foto Membawa Luka

  "Pak, sudah ditunggu Bu Ara dan Vidi, " ucap Dina mengingatkan.
  "Din, aku takut mengganggu kebahagia

• Bab 45 Sandiwara Air Mata

  "Ma, kok gak jawab?" tanya Vidi lagi.
  "Vidi, semoga saja Papa bisa bertemu kami lagi, ya, " lirih Ara

• Bab 46 Dompet Temuan

  "Yakin mau mati?" tanya Sonia sinis.
  "Biar kamu lebih puas lagi! Ini 'kan yang kamu inginkan

• Bab 47 Pemilik Dompet

  "Kak, kok ninggalin aku sendiri?" protes Vidi manyun.
  "Eh, iya maaf? Kakak lupa!" kata Kak D

• Bab 48 Dina Sakit

  "Bu... Ibu!" Dina berteriak kencang. Vidi lompat-lompat sesekali memeluk cokelat yang berukuran bany

• Bab 49 Rahasia Besar

  "Mama?" panggil Vidi agak ketakutan.
  Ara menunduk ke bawah. Mengelus kepala putranya dengan lembut.

• Bab 50 Siasat Ara

  "Vidi, Mama boleh pinjam kameranya?" Ara mencoba meminjam kamera Vidi. Entah apa yang akan dia lakuk

• Bab 51 Keputusan Sonia

  "Mbak, aku mohon... "
  "Sonia, kamu tinggal minta sama sugar daddy mu. Semua bakal kelar. Lagian juga

• Bab 52 Uang Tutup Mulut

  Pagi hari yang mendung tampak seorang wanita bertubuh sexi memakai rok pendek di atas lutut ter

• Bab 53 Sugar Daddy

  "Dina, kamu gak perlu tahu sugar daddy itu seperti apa! Aku takut kalau kamu meniru Sonia, " ucap Ar

• Bab 54 Mulai Ragu

  Cahaya matahari menerobos melalui kaca di kamar Ara. Sinar yang begitu hangat menerpa wajah Ara dan

• Bab 55 Foto Alfi

  "Mas, tega sekali kamu ngomong kayak gitu! Kamu anggap aku selama ini tuh apa?" protes Sonia lagi.
  "

• Bab 56 Sosok Alfi

  Alfi mendekati Haikal dengan wajah tenang, tapi dirinya sangat emosi. Haikal mulai menyadari kalau p

• Bab 57 Pencarian Ara

  "Aku gak butuh juga nasehat dari kamu! Aku bisa cari Alfi sendiri!" sahut Ara kesal.
  "Ara, dengarkan

• Bab 58 Masih Tentang Alfi

  Haikal masih betah menatap Ara. Ia akan terus mengawasi gerak gerik mantan istrinya. Haikal tahu kal

• Bab 59 Rasa Bersalah

  Ara dan Dina naik tangga perlahan. Vidi sudah duduk terlihat bosan menunggu Ara yang lama. Wajah dit

• Bab 60 Akal Cerdik Vidi

  Vidi terdiam cukup lama hingga ia tidak sengaja ketiduran. Dina tanpa sengaja melihat pintu kamar Vi

• Bab 61 Hati Hancur

  "Mas, aku gak ngerti maksud kamu. Jangan buat aku takut!" seru Sonia masih menutup telinganya.
  Haika

• Bab 62 Sonia Kabur

  Haikal pulang ke rumah dengan langkah lemas dan tidak semangat. Langkah pertama menginjak kan kaki d

• Bab 63 Masih Ada Vidi

  "Ma, Vidi minta maaf sama Mama. " Vidi menunduk masih memeluk papanya erat.
  "Vidi, sudah bohong sama

• Bab 64 Kangen Ara

  "Papa, kita telepon Mama. Pasti Mama sepi gak ada aku, " ucap anak enam tahun.
  "Boleh, sebentar Papa

• Bab 65 Makan Malam Romantis

  Vidi berlari mendengar teriakan mamanya. Kamar Haikal di samping balkon atas. Ia terperanjat kaget m

• Bab 66 Pesan Cinta

  "Ara, apa pun jawaban kamu... aku akan menerimanya, " lanjut Haikal lagi masih memohon.
  "Mas, sebelu

• Bab 67 Mendadak Sakit

  "Vidi, kamu jangan pura-pura!" gertak Ara pelan.
  "Ara, kita bawa Vidi pulang! Badannya semakin lemas,

• Bab 68 Rahasia Terbongkar

  "Din, Sonia aja gak tahu sekarang ada di mana." Ara menggaruk kepalanya heran.
  "Tapi, itu semua baru

• Bab 69 Sonia Kembali Pulang

  "Ara.. Dina... ini sudah malam. Kalian menginap di sini aja. Kasihan kalau Vidi besok pagi mencari k

• Bab 70 Penyesalan Selamanya

  "Sonia, Haikal sudah memilih aku!" teriak Ara.
  "Ara, aku masih istri sahnya, Mas Haikal!" Sonia bali

• Bab 71 Papa, Stand By Me (Tamat)

  "Sonia, jangan pernah merasa sendirian. Kami akan selalu ada buat kamu!" seru Ara sebelum Sonia mela