Tag(s):
• Kejahatan
• Kriminal
• Detail

Detektif Ars Zhen luar biasa kesal karena batal cuti. Kolonel Sasongko menugaskannya mengusut kasus kematian di Bandara Hamid Rusdi. Dia tidak boleh bertugas dengan partner biasanya, Detektif Denial Sebastian Madjid. Ada partner baru untuknya. Ketika kasus kematian pertama belum selesai, muncul kasus kematian kedua di bandara yang sama. Itu berarti durasi bertugasnya dengan partner baru lebih lama lagi. Ars ingin secepatnya melepaskan diri dari kenangan. Seolah dua kasus kematian dan kehadiran partner baru tidak cukup meresahkannya, Ars juga mendapat kiriman kukis yang diletakkan di teras rumahnya. Si pengirim misterius mencoba mengirimkan pesan romantis lewat kukis-kukisnya. Berhasilkah Ars mengungkap dua kasus kematian itu sekaligus mengetahui siapa pengirim kukis untuknya? Siapa partner baru Ars?

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

My Little Wife

pisarii

Sweet Revenge

Lilianti

Pisah Kamar Di Malam Pertama

Arnettasf

Raksa 21 Juli

Yashua

Perempuan di Klinik Bersalin

Ryanti

my husband is a lecturer

lucyyrubyy

Rekomendasi

Istri Cacat CEO

Bun Say

Pengawal Hati

cloverqua

BAHAGIA SETELAH DIBUANG

Su Yenni

Rain

Aily Ar

IPRIT

Siti Auliya

Serpihan hati seorang Madu

verayanti

Obat Tidur Untuk Istriku

LinDaVin

Menikah Dengan ODGJ

Riviya Jasmine

Penyesalan Seorang Suami

Fk_Fahira

A HOME FOR REI

nur juwariyah

Komentar Buku (69)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Jasmine

  Wow keren ... cerita detektif, aku suka 💖🥰

  04/05/2022

    0
• 
  Vina_Rosse

  Semangat kak 🥰 ceritanya keren 😍😍😍

  04/05/2022

    0
• mantep

  14d

    0
• 
  AbrorFala

  baik

  20d

    0
• 
  Guruh Maulana

  ulasan buku nya nice

  23d

    0
• 
  RumkabuJhon

  👍👍

  31/07

    0
• NajihahAlia

  👍🏻

  01/07

    0
• 
  Edi rusharto

  nice

  01/03

    1
• 
  FitriFaizul

  love it. easy to understand.

  03/02

    1
• 
  Sjfknediew

  hebat

  01/02

    1

• Total: 38

• Bab 1 Partner Baru

  Detektif Ars Zhen membanting pintu kamarnya dengan perasaan luar biasa kesal. Cutinya ba

• Bab 2 Gemetar

  Ars melangkah lebar menuju ke sebuah lorong di dekat ruang direktur. Pria yang jambangn

• Bab 3 Gelisah

  "Saya tidak tahu." Kapten Montreal menggeleng-geleng. "Sudah dua minggu ini kami tidak sa

• Bab 4 CCTV

  Toilet TKP sudah diberi police line ketika Ars tiba. Dia berharap korban masih ada di san

• Bab 5 Mulai Interogasi

  "Saya sempat membuat kopi di ruang itu." Arman menunjuk sebuah ruang kecil di belakangn

• Bab 6 Keterangan Syaiful

  "Lem?" tanya Ars, membantu Syaiful mengingat benda yang dimaksud.
  "Bukan," Syaiful m

• Bab 7 Kevin Anoraga

  "Setahu saya tidak, detektif. Kevin beraktivitas seperti biasa. Bekerja, pulang, kadang-kad

• Bab 8 Data Keuangan Kevin Anoraga

  "Aku mendapatkan informasi kalau empat dari enam toko kimia di Malang tidak menjual racun

• Bab 9 Penyerang Kevin Anoraga

  Di dalam Si Hiu, Ars mengamati home base GPPN yang tampaknya bekas rumah tinggal yang cu

• Bab 10 When Love and Hate Collide

  Ada satu tempat lagi di kepala Ars setelah dari GPPN. Ia perlu mendatangi kantor Kevin,

• Bab 11 Asumsi

  "Wah Mbak Ars cantik sekali."
  Ars tersenyum mendengar pujian Mbak Suryani, teringat usah

• Bab 12 Time Frame

  Dia takut ketahuan. Jadi setelah membunuh dia cepat-cepat keluar."
  Ars mengedik

• Bab 13 Analisa

  "Tidak." Ars menggeleng. "Saksi mengatakan kalau korban sudah kaku saat saksi datang. Sak

• Bab 14 Buntalan-buntalan Putih

  Ars menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah besar di kawasan Araya. Sesuai informasi

• Bab 15 Di Rumah Kevin Anoraga

  Ars memang tidak mengobrol dengan seluruh karyawan yang berjumlah delapan belas orang ka

• Bab 16 Jus Alpukat

  Ars menoleh dan menatap Pak Ridho sejenak lalu melangkah ke pintu dan menutupnya. Dicerita

• Bab 17 Hardi

  Ars menarik napas lega saat terdengar ketukan di pintu. Saved by the bell, batinnya. S

• Bab 18 Kertas Pembungkus Uang

  Hardi mengedikkan bahunya. "Saya tidak tahu. Tapi itu mungkin saja. Mungkin dia marah kare

• Bab 19 Korban Baru

  Ars pun menceritakan perkembangan penyelidikannya kepada Kapten Montreal mulai dari awal

• Bab 20 Saksi Sekaligus Korban

  "There's only one way to find out."
  Dibalik nada ringan ucapan kaptennya, Ars tahu itu ad

• Bab 21 Menyisir Ulang TKP

  Selanjutnya Ars menempelkan foto-foto yang tadi dilepasnya dan membuat catatan-catatan lag

• Bab 22 Penjepit Dasi

  "Tentu tidak. Tapi kebanyakan bukti-bukti yang dikumpulkan Labkrim sudah sangat membantu.

• Bab 23 Keterangan Yahya

  Ars memutuskan untuk memarkir mobilnya di tepi jalan, di depan sebuah bengkel. Setelah me

• Bab 24 Kukis? Lagi?

  Ars keluar dari Si Hiu sambil menguap. Diliriknya jam tangannya. Masih pukul sepuluh, bati

• Bab 25 Penyebab Tewasnya Syaiful

  Diambilnya kaleng kukis itu dan diamatinya baik-baik. Tidak ada tanda khusus yang menunjukkan kaleng

• Bab 26 The Glow

  "Dengan kekuatan penuh karena tulang belakang leher korban retak." Ralline menunjukkan foto rontgen

• Bab 27 Berbagi Tugas

  Mendengar pertanyaan itu Ars tanggap menjawab. "Aku minta tolong Yoga membantuku memecahkan," Ars be

• Bab 28 Di Gudang Cargo

  Jarak antara perpustakaan yang terletak di gedung utama dan gudang cargo memakan waktu lima belas me

• Bab 29 Confession of the Dangerous Mind

  Diaz sedang mengetik di laptop ketika Ars tiba.
  "Di luar panasnya minta ampun." Ars berjalan ke dispe

• Bab 30 Barang Bukti

  "Sampai dimana penyelidikanmu tentang kaos tangan?"
  Diaz sedikit tergeragap, mengira Ars akan membica

• Bab 31 Doni Arianto

  Wajah Doni Arianto mengilap karena keringat saat masuk ke perpustakaan.
  "Maaf harus menunggu. Saya ba

• Bab 32 Analisa Kasus

  Doni menghela napas panjang. Dia berdiri sejenak untuk memperbaiki posisi duduknya.
  "Saya dimarahi Pa

• Bab 33 Seseorang Menelepon Kevin Anoraga

  "Itu karena pelakunya bekerja di bandara," cetus Diaz.
  "Good point. Karena pelaku bekerja di bandara,

• Bab 34 Di Ruangan Pak Ricky

  "Kami menemukan penjepit dasi ini di TKP tewasnya Kevin. Kami curiga pelaku menggunakan penjepit das

• Bab 35 Kil! Klik! Klik!

  "Sialan kau, detektif." Seperti harimau yang sudah tidak sabar menyantap mangsa yang

• Bab 36 Terbongkar

  Dering pesan di ponselnya berbunyi saat dia mencopoti foto-foto yang ditempelnya di white board. Ars

• Bab 37 'Till We Meet Again

  "Sebelum kita ke ruangan Pak Ricky tadi, kau mengatakan kalau kemungkinan Syaiful mengetahui penyimp

• Bab 38 Fancy of Dating with Me Tonight?

  "Capek, mbak," Mbak Suryani menyambut Ars di ambang pintu. Alih-alih menjawab Ars langsung merebahka