Tag(s):
• Keluarga
• Pornografi
• Supranatural

Sinopsis: Cerita ini berawal saat Naya berkunjung ke rumah Kakeknya, ditolong dari mimpi buruk, akhirnya berteman dengan jin penghuni lampu tidur berwarna emas. Berteman dengan jin tampan, membuat Naya berpikir bahwa dia telah mendapat anugrah tidak ternilai. Hanya sekali sebut, semua keinginan terwujud. Namun, lama kelamaan Naya menyadari bahwa jin tampan bernama Kaivan itu membuatnya semakin terkekang. Naya tidak boleh jatuh cinta dengan laki-laki lain, diikuti ke mana pun hanya untuk jawaban tidak penting. Akankah cinta beda alam ini bersatu? Dan, bagaimana Naya menjalani hidup?

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Status WhatsApp Ibu Mertua

andrianisilviaR

Heartbeat

Biabaharda

Suamiku Selingkuh di Mobil

Nuri_Handayani81

Biarkan Aku Bahagia

Nuri522

aku lelah denganmu

eka sa'diyah

Ku Lepas Kau Dengan Ikhlas

Atik Rahmawati

Sentuh aku, Mas [Kuserahkan istriku pada adik lelakiku]

putrimaharani

Rahasia Pernikahan Kedua

Karang Bala

MENANTU KONTRAK

Aulia Nur

Senandung Kehidupan

Marya Aviana

Rekomendasi

GRAMMAR IN LOVE (Gagal move on)

BuBundciss

Suamiku Bule Childfree

Ollane

Rain

Rubah Putih

Senandung Kehidupan

Marya Aviana

Throughout the Wound

Black Angel

Apa Warna Hatimu?

Giovanna Bee

Mr. Parasite

Jasmine

Salah Sebut Nama Panggilan

Nisa Noor

SERRALOVA

Vina Rosse

Pawang Hati

Nana Kitty

Komentar Buku (104)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Auliailvi

  bagus

  14d

    0
• 
  DianAyuning

  halo, Kak, baru sampai bab 6 nih, huhuhu. lambat sekali aku bacanya tapi ceritanya menghibur sekali.

  06/09

    0
• 
  Suci putriGita

  saya suka

  31/08

    0
• 
  Atiey17Farawati

  good

  11/08

    0
• 
  Vima Rolina

  bagussss bangettt ceritanyaaaa sukaaa bangetttttt smaaa ceritaanyaaaaaaaa😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍☺😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍☺☺😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍

  08/08

    0
• 
  YanzYanzjb

  mntp

  18/07

    0
• LathifahZulvatul

  hebatt

  10/07

    0
• 
  SaraswatiRini

  menerbitkan

  05/07

    0
• 
  Nur Nazila

  good

  28/06

    0
• 
  AjaCamelia

  baik

  28/06

    0

• Total: 73

• Bab 1 Tidak Dipercaya

  Entah berada di mana aku sekarang, sekeliling bahkan langit dipenuhi kabut tebal seputih salju. Tapi

• Bab 2 Datang Dalam Nyata

  Cling!
  Harum parfum Citrus menguar secara tiba-tiba, membuat aku yang sudah kehilangan mood semakin e

• Bab 3 Ke Kota

  Tidak ada rasa takut sekarang, drama pecah botol parfum dan melihat ia sebagai hantu, berhasil menci

• Bab 4 Menggagalkan Guna-guna

  "Lagu tadi pakai bahasa manusia modern, bahasa asing orang luar negri."
  Kaivan mengangguk, lebih meng

• Bab 5 Pulang

  Apa yang dijelaskan Kaivan hanya sebagian saja kumengerti. Maklum, aku lahir, besar, bahkan merintis

• Bab 6 Sang Prabu Dananjaya

  Povv Kaivan.
  Wuiing!
  Kubawa Naya mendarat tepat di halaman rumahnya. Sebuah bangunan tidak terlalu bes

• Bab 7 Hadiah dan Bencana

  Ucapan Pangeran Nanggala Seta tidak sekadar omong kosong, melainkan benar adanya. Sebulan setelah pe

• Bab 8 Moksa

  Hingga di hari ke tiga, aku baru berani mengutarakan pertanyaan. Siang itu, kami berempat melepas le

• Bab 9 Teman Baru

  Pov Naya
  Aku tidak bisa meneruskan pertanyaan. Tiba-tiba otak dipenuhi bayangan seorang wanita bertub

• Bab 10 Gara-gara Lampu Tidur

  Sialnya yang menjawab malah Eva. Sok pede pula.
  "Iya bawa ke kamarlah, Naya. Namanya juga lam--"
  Tring

• Bab 11 Tetangga Julid

  "Kamu tidak ingin membalas sindiran wanita rambut keriting tadi, Naya?"
  Aku berhenti memasukkan sayur

• Bab 12 Greentea

  Pulang dari rumah anak Tante Astrid, aku menolak diantar asisten itu lagi. Kaivan tidak suka laki-la

• Bab 13 Follower Julid

  Kaivan tidak menerima satu protes pun saat memilih pakaian. Aku disuruh diam menurut, tidak boleh ke

• Bab 14 Follower Julid 2

  Setelah aku berhasil tampil beda di sebuah acara ulang tahun band terkenal, namaku semakin dikenal o

• Bab 15 Follower Julid 3

  "Naya, aku tidak lama di sini. Mungkin sepuluh sampai lima belas hari batas waktunya." Kaivan member

• Bab 16 Trik Ibu Tiri

  Satu tahun lebih menunggu, akhirnya Kaivan kembali ke dunia manusia untukku. Melewati hari yang kada

• Bab 17 Trik Ibu Tiri 2

  Dengan santai kuhampiri ibu tiri yang mulai sibuk mengusap air matanya. Memasang ekspresi seserius m

• Bab 18 Trik Ibu Tiri 3 (Jin Sapu)

  Ting tong!
  Ting tong!
  Aku bermaksud melihat persediaan minuman dingin dalam kulkas, saat bel pintu dep

• Bab 19 Trik Ibu Tiri 4

  "Sekarang apa hamba boleh pulang, Tuan?" tanyanya begitu selesai membersihkan dan mengeringkan lanta

• Bab 20 Memusnahkan Arwah Spirit Doll

  "Tangis bayi, Van. Sakit!" Meski ucapanku mungkin kurang bisa dimengerti, tapi kedua tangan yang kua

• Bab 21 Berbohong Demi Kebaikan 1

  "Apaan sih!" balasku kesal, meski dengan suara berbisik.
  Sialnya, perempuan muda dan pacarnya yang du

• Bab 22 Berbohong Demi Kebaikan 2

  [Sean, kamu di mana?]
  Ke luar dari lokasi Persada Tivi, aku tidak langsung pulang. Sengaja memang, ad

• Bab 23 Fitnah Anak Pak Rete

  "Naya, tumben olahraga pagi?"
  Seorang laki-laki berkaos kuning jreng, mensejajari langkah cepatku. Se

• Bab 24 Fitnah Anak Pak Rete 2

  Aku langsung terbahak membayangkan taruhan menakutkan itu. Apa jadinya kalau Kang Iwan dengan penuh

• Bab 25 Rentenir Sial

  Hujan yang menderas sejak subuh belum ada tanda akan reda, membuat angka delapan yang ditunjuk jarum

• Bab 26 Rentenir Sial 2

  Aku tersenyum tipis. "Bisa diatur, Om. Asalkan, Om mau ke luar dari celah lemari dan dinding itu, la

• Bab 27 Rentenir Sial 3

  "Satu!"
  "Dua!"
  "Tiga!"
  Tring!
  Tepat sebelum kata "lempar" meluncur dari mulut Om botak tanpa bantuan toa

• Bab 28 Selebgram Pacar Baru

  Pagi yang ditunggu tiba. Setelah menghabiskan sarapan manual hasil masakan sendiri, aku buru-buru me

• Bab 29 Cinta Permen Karet

  "Aku ada pemotretan, Naya. Sekaligus promosi situs bersejarah. Bisa jadi agenda dadakan lain menyusu

• Bab 30 Selip Pesawat Ufo

  "Ambil tas Naya di hotel. Masukkan semua barangnya, dan bawa padaku!"
  Bocah berkepala botak itu seben

• Bab 31 Kaivan Cemburu

  "Naya, jalan yuk!"
  Aku sedang memegang vakum cleaner, persiapan membersihkan rumah dari debu tak kasa

• Bab 32 Berburu Hantu Kerajaan

  Tuk! Tuk! Tuk!
  "Van, ke luar dong dari lampu. Naya mau bicara nih!"
  Tidak memiliki pilihan lain, denga

• Bab 33 Berita Editan

  "Ular ... ular, ular!"
  Remaja pemburu hantu spontan berteriak, latah karena yang dihadapi terlalu men

• Bab 34 Perampok Apes 1

  Senin pagi yang cerah dan sibuk, aku sengaja mengajak Kaivan ke Bank. Selain mengembalikan isi dompe

• Bab 35 Perampok Apes 2

  Jeep abu-abu yang sejak tadi mengikuti mobilku dari jarak tertentu, menyelip. Kemudian berhenti bebe

• Bab 36 Posesif

  Cling!
  "Naya, mau pergi?"
  Aku yang setengah jalan memoles lipstik, langsung mengurungkan niat. Kembali

• Bab 37 Negri Dongeng Keong Mas

  Kaivan buru-buru men-tring baju pesta yang kukenakan, menjadi pakaian pendekar zaman kerajaan dengan

• Bab 38 Lagu Salah Sambung

  Apa yang lebih baik
  Dari sekadar mencintaimu
  Melihatmu dari kejauhan
  Memastikan kamu baik-baik saja
  Aku

• Bab 39 Lampu Tidur Lagi

  Setelah menyelesaikan setrikaan dan beres-beres rumah, aku tergesa mengetuk lampu tidur berwarna ema

• Bab 40 Lampu Tidur Lagi 2

  Akan tetapi, usahaku tidak berhasil. Lampu tidur emas tetap dipegang April. Kalau Kaivan ada di dala

• Bab 41 Hari Penuh Drama

  'Van, hari ini Naya buru-buru. Ada jadwal syuting iklan. Kamu bikin sarapan sendiri aja, ya'
  Satu pes

• Bab 42 Drama Kaivan

  "Kamu ... kamu tahu Kai Exo, darimana?" selidikku.
  "Kemarin waktu kamu nyanyi di tv, ada anak-anak SM

• Bab 43 Tutorial Menghapus Ingatan

  "Seriusnya yang lagi baca. Orang balik dari kerja sampai nggak dianggap!"
  Aku sengaja mengomel begitu

• Bab 44 Tutorial Menghapus Ingatan 2

  Tidak sampai lima menit, aku ke luar dari rumah tetanggaku. Menemui Kaivan yang menatap deretan angg

• Bab 45 Dokter Kai Van

  Area parkir rumah sakit Rasyid Hasyim dipenuhi hiruk pikuk orang. Kursi-kursi plastik berwarna biru

• Bab 46 Dokter Kai Van 2

  Tiga puluh menit kemudian suasana berhasil dikembalikan tenang seperti semula. Meski banyak yang lan

• Bab 47 Si Pahit Lidah Abal-abal

  Aku terpaksa membuka mata, saat merasakan suara alarm berada terlalu dekat. Aroma parfum citrus juga

• Bab 48 Si Pahit Lidah Abal-abal 2

  Kaivan lalu mendekati tiga anjing kecil, kembali duduk untuk menyentuh satu per satu mahkluk berbulu

• Bab 49 Lagu Mesin Waktu

  Meski laki-laki alam lain itu bisa menembus pintu maupun dinding, dan bisa kalah cepat sampai kamark

• Bab 50 Karpet Terbang Aladdin

  Tentu saja aku dan Kaivan berteriak-teriak, jin itu sekuat tenaga menjaga keseimbangan. Namun, sekal

• Bab 51 Kaivan Ceroboh

  Lembaran foto hitam putih
  Aku coba ingat lagi
  Warna bajumu kala itu
  Kali pertama di hidupku
  Manusia lain

• Bab 52 Kaivan Ceroboh 2

  Perasaan marah yang semula memenuhi hati karena memerhatikan Kaivan, berubah menjadi penasaran akut.

• Bab 53 Hantu Kapas Bloon

  Tanpa membuang waktu mumpung masih pagi, aku segera bersiap. Kaivan lenyap dari pandangan beberapa m

• Bab 54 Hantu Kapas Bloon 2

  Namun, sekali lagi indra penciumanku terganggu. Bau darah bercampur daging terbakar yang tadi lenyap

• Bab 55 Diobati Dukun Kuno

  Aku mengangguk dan langsung membuka mata. Entah kenapa, setengah pikiran menjadi kebingungan. Kaivan

• Bab 56 Negoisasi

  Sesuai kesepakatan Bibi dan Aki Wulung, bahwa tiga malam setelah pertemuan pertama pagi itu, aku har

• Bab 57 Alasan

  "Tuan, lalu bagaimana kami harus mengatakan kepada Kakeknya Naya, kalau jin yang mengikuti ternyata

• Bab 58 Diobati Dukun Milenial

  "Van, tapi kenapa Ki Wulung bersungguh-sungguh dengan ceritanya?" Aku semakin ingin tahu.
  "Iya itu ta

• Bab 59 Diobati Dukun Milenial 2

  Aku terbatuk-batuk, mengambil oksigen sebanyak mungkin di ruangan yang tertutup ini. Sementara, dua

• Bab 60 Mister Rehe

  Kaivan menjeda ucapan saat aku berpikir tadi. "Tunggu sebentar, Naya. Semoga tivi-nya ada episode ba

• Bab 61 Masalah Baru Dari Ibu

  Aku tidak mengulur waktu untuk pulang ke Jakarta, atau alasan supaya Kakek mengizinkan tanpa keberat

• Bab 62 Masalah Baru Dari Ibu 2

  Benar apa yang Kaivan bilang sebelum sarapan tadi, bahwa ibu tiriku menyebar berita bohong melalui s

• Bab 63 Memberi Pelajaran 1

  Pov Kaivan.
  "Kalian pernah nggak sih merasakan di-ghosting? Yang pacaran, apalagi LDR nih pasti tahu

• Bab 64 Memberi Pelajaran 2

  Manusia memang memiliki banyak keunggulan, kelebihannya tidak jarang membuat kami bangsa jin dengki

• Bab 65 Pernyataan Cinta 1

  "Van, lagi ngapain, sih? Sibuk bener."
  Aku tersenyum tipis, menggeser duduk untuk memberi ruang supay

• Bab 66 Sean Pengganggu

  "Van, tapi kodrat kamu tetap jin! Bagaimanapun juga asal mulanya. Dan aku manusia."
  Eh, berani memban

• Bab 67 Banjir Buatan

  Hujan deras selama empat malam tiga hari, belum ada tanda-tanda berhenti. Langit sesekali menampakka

• Bab 68 Kerja Hati Bukan Kerja Bakti

  Dengan pertimbangan kasihan dan menuruti permintaan Naya, hujan akhirnya mereda, banjir surut perlah

• Bab 69 Tabib Tu Ge Lan Ba Ta

  Cling!
  Sosok itu menembus pintu, kemudian berdiri di hadapanku. Pakaian, jenggot, dan rambut putihnya

• Bab 70 Luka Dalam Yang Menyiksa

  Pertarungan dengan tabib Tuge Lan Ba Ta memang berhasil kumenangkan. Semula baik-baik saja, tapi sem

• Bab 71 Pulang

  Dengan berat hati, akhirnya aku mengangguk. Antara cinta dan nyawa, tentu prajurit akan memilih nyaw

• Bab 72 Perjalanan (season 2)

  Pov Kaivan.
  Perjalanan antar dimensi dari dunia manusia ke alam jin, tidak menemui hambatan. Aku dan

• Bab 73 Pertolongan Tabib Muda

  Pikiranku semakin kalang kabut, saat dua sosok dari para penunggang kuda itu akhirnya masuk goa. Jik