Tag(s):
• Detail
• Tokoh Wanita
• Pornografi

Gadis muda itu bernama Zanna, lengkapnya Zanna Kirania Gianina. Sebuah nama yang cantik, secantik paras wajah yang dimilikinya. Hanya saja nasibnya tak secantik paras ataupun namanya. Bergelut dengan kemiskinan sedari lahir, karena Zanna dibesarkan oleh ibu angkatnya yang hanya seorang buruh cuci. Tidak mengenal apalagi mendapatkan kasih sayang dari orang tua kandung karena dibuang semenjak bayi. Hutang budi membawanya ke lembah hitam sebagai wanita penghibur. Kisah peliknya dimulai yang mempertemukannya dengan seorang pemuda kaya bernama Kenzi dan juga pria muda bernama Bara.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

My Little Wife

pisarii

Relokasi Rasa

Anggians18

Crazy In Love

Nur Cahaya

Kamu Akan Miskin, Mas!

Rahma La

Teddy bear Boyfriend

R

Arumi

Lia Ginting

Rekomendasi

Menjadi Kado Untuk Tuan CEO

Pena Asmara

Sweet Revenge

Lilianti

Status WA Sekretaris Suamiku

Nia Khalila

BAHAGIA SETELAH DIBUANG

Su Yenni

Anaa Uhibbuka Ustaz

Chayyira Arsani

Pembalasan cinta Gardenia Melody

kayhawa

Dijodohkan Dengan Jodoh

Uslifatunisa

Semesta Mikroskopis

Carolina Ajeng

JANGAN BERPISAH LAGI (SEASON 2 LEBIH BAIK KITA BERPISAH)

Buluh Perindu

Jalan Impian

Mustopa Kamal Btr

Komentar Buku (149)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Asniwahid

  novel ni sangat bagus

  1d

    0
• 
  HanMhmmdftan

  oke nice

  5d

    0
• 
  nugrahazonkfadhil

  5.0

  6d

    0
• 
  AdamhafizAdamhafiz

  sangat bagus

  11d

    0
• 
  43086sam

  cerita yang bagus

  14d

    0
• 
  Enggel Vt

  i love it!!!!!!!

  14d

    0
• 
  PiahSopiah

  bagus ceritanya

  18d

    0
• 
  Saadah2409Sitilailatul

  seru sih tapi ceritanya gantung,apa yg terjadi setelah 1 tahun mereka bersama? penulis ayo buat lanjutan nya dong

  29d

    0
• 
  AzamiWendra

  godd

  24/10

    0
• 
  iqblmhmmd

  bgs

  16/10

    0

• Total: 19

• P 200 J Bab 1 Wanita Penghibur

  P200J 1
  "Tuan, itu sudah harga yang pantas. Barang dijamin mulus, masih segelan." Mami Erna memperlih

• P 200 J Bab 2

  Aku langsung menoleh, saat pintu terbuka, seorang pria muda masuk, kenapa tak seperti yang Jenny cer

• P 200 J Bab 3

  "Aku ada ide," ucapku padanya.
  Aku bangun dari dudukku, dan mulai memutari kamar, sial tak ada satupu

• P 200 J Bab 4

  Zanna, bersiaplah sayang. Bersahabatlah dengan takdirmu nikmati surga duniamu. Dengan begitu kau tak

• P 200 J Bab 5

  Kamu suka?" Bisiknya disela tautannya. Nafasnya mulai memburu, senyum terulas saat menyadari aku tel

• P 200 J Bab 6

  Dia sengaja tak menyapaku, pura-pura tak mengenalku. Kenapa ada perih dalam hatiku. Apa juga alasank

• P 200 J Bab 7

  Mengetahui aku datang bulan, Mami Erna mengomeliku, karena aku juga baru saja diberi libur. Dia mera

• P 200 J Bab 8

  Hasrat sudah terpetik, semua sudah dimulai, dan harus ada penyelesaian dalam permainan ini. Ketika s

• P 200 J Bab 9

  "Aku ingin memberikannya padamu, aku ingin kamu yang melakukannya," ucapku.
  Bara menatapku, aku sadar

• P 200 J Bab 10

  "Maafkan aku tak bisa membantumu lagi."
  "Kalau begitu, lakukan malam ini. Aku tak ingin orang lain ya

• P 200 J Bab 11

  "Lihat aku!" ucap Bara kemudian mengangkat wajahku, dengan ibu jarinya dia mengusap pipi basahku. "T

• P 200 J Bab 12

  "Kamu sudah makan?" tanya Kenzi padaku, pria mudah itu mendekat dan berdiri di depanku.
  "Aku tidak la

• P 200 J Bab 13

  Aku semakin berjalan mendekat, Kenzi juga semakin mundur, langkah nya terhenti, tertahan tembok di b

• P 200 J Bab 14

  "Apa perlu aku menjawabnya?" 
  Kenzi menggelengkan kepala, dia kembali memelukku, mendekapku erat. Kam

• P 200 J Bab 15

  Mungkin seperti inilah rasanya jatuh cinta, tak mengenal tempat dan waktu untuk bercumbu, dunia seak

• P 200 J Bab 16

  Part 15
  Kenzi menaut lembut bibirku, aku membalasnya. Kami sudah siap terbang lagi … dan lagi …
  Aku ke

• P 200 J Bab 17

  Sepertinya Bara tau alamat rumahku dari Pak Rahman, tapi untuk apa dia melakukan semua ini. Bahkan s

• P 200 J Bab 18

  "Ken …." 
  Aku dan Kenzi bersamaan menoleh ke arah suara. Seorang pria muda berdiri di depan meja. Ken

• P 200 J Bab 19

  Sebuah pelukan dan ciuman hangat mengawali pagi ini, bagai sebuah booster untuk menjalani aktivitas