Suamiku Pandai Bersandiwara Awas, Hati-Hati Ra!

“Buk, nggak usah ke pasar. Nasi kuningnya dibuat lain waktu saja nggak papa.”

Suamiku Pandai Bersandiwara Bu Rini Sesak Napas, Dok!

Suci segera membawa tas kresek putih yang ditenteng Rini. Suci membuat secangkir teh buat Rini yang

Suamiku Pandai Bersandiwara Talak Itu Akhirnya Terucap Juga

“Buk ... ibuk ... ibuk kenapa?”

Suamiku Pandai Bersandiwara Tanda Lahir di Bahumu

“Kurang ajar!”

Suamiku Pandai Bersandiwara Harta Warisan

Saat Suci membalikkan badan, Himawan tidak bisa menyembunyikan tangisnya di hadapan Suci.

Suamiku Pandai Bersandiwara Perempuan Pucat Di Rumah Dokter Himawan

Jam sembilan pagi notaris datang ke kontrakan Suci. Rini menemui notaris itu di ruang tamu.

Suamiku Pandai Bersandiwara Akhir Bab Session 1

Suamiku Pandai Bersandiwara Kado Kejutan di Acara Syukuran

Suamiku Pandai Bersandiwara Akhir Penantian

Suamiku Pandai Bersandiwara Hati yang Tertawan

Suamiku Pandai Bersandiwara Saatnya Melawan

Suamiku Pandai Bersandiwara Mengetuk Pintu Hati

Suamiku Pandai Bersandiwara Semeja Tiga Hati

Suamiku Pandai Bersandiwara Cincin di Jari Manis Bu Suci