Tổng cộng : 149Chapter 1
Chapter 1. Gak Bisa Jagain Mama "Assalamualaikum ma," ucap Alisa yang masuk ke dalam kamar. "Waalaikum
readmore Chapter 2
Jam 11 malam Alisa baru sampai di rumahnya. Ia membuka pintu rumahnya yang sudah terkunci. Biasanya
readmore Chapter 3
'Mama sudah bangun?" Alisa berkata ketika masuk ke dalam kamar mamanya. "Iya nak," jawab Nur. "Ma, I
readmore Chapter 4
Ini sudah yang kedua kalinya Alisa dipanggil ke ruang bendahara sekolah. Ia berjalan menuju ruang be
readmore Chapter 5
Ia mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria tersenyum memandangnya. "Makan dulu baru tidur," uca
readmore Chapter 6
Alisa pulang ke rumahnya membawa kantong yang berisi sate madura kesukaan mamanya. Hari ini Alisa ga
readmore Chapter 7
Ferdi tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Doakan aku menang jangan sampai aku kalah dengan cewek
readmore Chapter 8
Nur tersenyum saat mendengar pertanyaan putrinya. "Nanti ya Mama bakalan bangunin Isa, kalau mama su
readmore Chapter 9
Ferdi memberhentikan mobilnya di depan pintu masuk rumah sakit. "Sebentar ya ma," dengan cepat Ferdi
readmore Chapter 10
Ferdi berjalan menuju ruang bendahara sekolahnya. Pria berseragam putih abu-abu itu berdiri di depan
readmore Chapter 11
Selama mengikuti ujian Alisa hanya bekerja di pom bensin saja. Waktunya dihabiskan untuk belajar dan
readmore Chapter 12
Alisa mengendarai motornya menuju bangunan kantor yang akan menjadi tempat ia bekerja. Selama satu m
readmore Chapter 13
Attar melangkahkan kakinya menuju ke pintu. Namun matanya masih memandang gadis cantik yang sibuk d
readmore Capter 14
Alisa mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Sudah lewat 30 menit ia terlambat ke tempat kerj
readmore chapter 15
Atar duduk di meja kerjanya yang ada di dalam ruang kerja pribadinya. Ia masih teringat akan gadis
readmore chapter 16
"Gimana kerjaannya apa sudah siap?" Nur bertanya ketika melihat putrinya yang sudah pulang kerumah s
readmore Chapter 17
"Kita isi minyak sebentar ya pak," ucap sopirnya ketika mereka baru selesai kembali dari luar kota. A
readmore Chapter 18
"Kita beli makan siang dulu," ajak Ferdi. "Iya Fer," jawab Alisa yang memandang wajah pria tersebut. F
readmore Chapter 19
"Bang Isa bersihkan toilet dulu." Alisa berkata dengan sedikit berlari saat Zaki terus memandangnya.
readmore Chapter 20
"Ferdi duduk di tepi tempat tidur sambil terus memijit-mijat kaki Nur. Di lihatnya jam yang sudah ja
readmore Chapter 21
Selesai salat subuh Ferdi masuk ke dalam kamar mama Nur. Dilihatnya mama Nur yang sudah bangun. "Mam
readmore Chapter 22
Ferdi memberhentikan Mobilnya di parkiran kampus Alisa. Pria itu menjemput Alisa pulang dari kampus.
readmore Chapter 23
"Kenapa nggak mau diajak ke mall!" ucap Ferdi yang menggigit bakso bakar di tangannya. Alisa menggele
readmore Chapter 24
Alisa memberhentikan motornya di depan teras rumahnya dan langsung turun dari atas motor. Alisa berla
readmore Chapter 25
Alisa memandang mamanya dipindahkan ke ruangan perawatan. Alisa mengambil kamar kelas 3 untuk mamany
readmore Chapter 26
Alisa datang ke rumah sakit dan melihat kondisi mamanya semakin kritis. Dokter menyarankan untuk dil
readmore Chapter 27
Setelah puas menangis, Alisa keluar dari ruangan ICU. Ia berjalan ke kamar mandi dan mencuci wajahny
readmore Chapter 28
"Isa akan cari tahu di google om," jawabnya sambil memandang pria di depannya. Alisa seakan bermimpi
readmore Chapter 29
Alisa memandang pria yang akan menjadi suaminya. Air matanya menetes saat mendengar ucapan calon sua
readmore Chapter 30
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Alisa Almaira binti Samsul Arifin dengan maskawinnya yang tersebu
readmore chapter 31
Attar menyandarkan kepala istrinya di dadanya. Tangannya mengusap-usap punggung istrinya. "Berdoa sa
readmore chapter 32
Kamu ingin makan berdua dengan saya?" Ucap Attar yang tersenyum tipis. Alisa diam saat mendengar ucap
readmore Chapter 33
Alisa memandang rumah mewah yang berhalaman sangat besar di depannya. Alisa menelan air ludahnya saa
readmore Chapter 34
Attar hanya tersenyum tipis dan pergi meninggalkan istrinya. Pria itu masuk ke dalam kamar mandi. Be
readmore Chapter 35
"Suhu air panasnya sudah saya turunkan. Maaf tadi saya lupa. Apa Kamu terkena siraman air panasnya?"
readmore Chapter 36
"Sudah harum, tidak bau seperti tadi." Attar yang mendekatkan hidungnya dengan rambut istri Alisa mem
readmore chapter 37
"Kenapa nggak boleh?" tanya Alisa. "Nanti kamu kabur," ucapnya yang membuat Alisa sedikit tertawa. "Gi
readmore Chapter 38
"By Isa tidur ya," ucapnya. Attar menganggukkan kepalanya. Alisa mengambil posisi paling pinggir dan m
readmore Chapter 39
"By Tolong ambilin baju Isa." Alisa berteriak dari dalam kamar mandi. Attar mengambilkan baju istriny
readmore Chapter 40
Morning kiss Nurjanah membuka matanya secara perlahan-lahan. Matanya mulai menyapu setiap sudut ruan
readmore Chapter 41
"By, apa Isa boleh minta duit?" Alisa begitu sangat ragu untuk meminta uang kepada suaminya. Attar me
readmore Chapter 42
Alisa duduk di kursi penumpang bersama dengan suaminya. "Isa sudah tidak sabar, mau ketemu sama mama
readmore Chapter 43
By, Isa mau bicara sama mama sebentar," Pinta Alisa. Attar tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Sa
readmore Chapter 44
"Laki-laki yang baik, dia akan meminta Isa untuk menjadi istrinya. Bila dia ingin memanfaatkan Isa p
readmore Chapter 45
"Pak Attar ini yang anda minta," ucap Farhan yang masuk ke dalam ruangannya. Attar memandang barang
readmore Chapter 46
Alisa memandang pintu kamar yang terbuka. Seorang wanita dengan tubuh yang tegap tinggi masuk ke dal
readmore Chapter 47
Alisa diam memandang wajah pengawal pribadinya. "Kenapa harus sampai seperti ini." Alisa begitu sang
readmore Chapter 48
"Saya diminta Pak Attar untuk membawa Nona Alisa ke dalam ruangan," ucap Rina yang berdiri di depan
readmore Chapter 49
Attar masuk ke dalam ruangannya setelah menyelesaikan rapat dengan staf-stafnya yang ada di perusaha
readmore Chapter 50
Alisa sudah berada di dalam kamar. Jantungnya berdegup dengan hebatnya disaat mengingat pesan dari
readmore Chapter 51
Suara teriak istrinya terdengar cukup keras memenuhi ruang di dalam kamar mandi. Alisa menutup matan
readmore Chapter 52
Suara teriak istrinya terdengar cukup keras memenuhi ruang di dalam kamar mandi. Alisa menutup matan
readmore Chapter 53
Attar yang baru keluar dari kamar mandi memandang istrinya yang sedang berdiri di depan lemari pakai
readmore Chapter 54
Alisa memandang dapur yang begitu sangat besar dan juga mewah. Dapur yang memiliki desain warna abu-
readmore Chapter 55
Attar masuk ke dalam kamar. Dilihatnya istrinya yang sedang sibuk membersihkan kamarnya. "Lagi ngapai
readmore Chapter 56
"Ada apa sih by, Isa lagi nelpon mama, hubby malah narik-narik baju,” ucap Alisa yang mengomel meman
readmore Chapter 57
"By Ini menunya kenapa banyak banget by,” ucap Alisa ketika melihat hidangan yang memenuhi meja maka
readmore Chapter 58
"Ini suami Isa Bu, Isa udah nikah,” ucap Alisa. Ibu Aminah sangat terkejut saat mendengar ucapannya,
readmore Chapter 59
"Ibu, Isa pulang ya,” ucapnya ketika Alisa telah memastikan kondisi Pak Maman. Aminah memeluknya. "Te
readmore Chapter 60
"Bi, Isa mandi dulu ya by," ucap Alisa ketika sudah berada di dalam kamarnya. "Mandi berdua ya sayan
readmore Chapter 61
"Hubby setelan jasnya banyak, tapi kenapa nggak pernah dipakai?” Alisa merasa sangat binggung ketika
readmore Chapter 62
By, Isa kuliah dulu," ucap Alisa yang menempelkan punggung tangan suaminya di keningnya. Attar tersen
readmore Chapter 63
“Tumben pakai jas," uca Farhan yang duduk di depan Attar. Attar memandang sahabatnya, yang juga mera
readmore Chapter 64
"Sakit sayang." Attar memegang tangan istrinya. "Kenapa hubby nggak kasi tahu Isa kalau ada orang," k
readmore Chapter 65
Menantunya terlihat begitu sangat gagah dengan memakai setelan jas seperti saat ini. "Hubby, Isa mau
readmore Chapter 66
"By dua hari lagi Mama akan keluar dari rumah sakit,” ucap Alisa yang berbaring di atas tempat tidur
readmore Chapter 67
"Alisa masuk," ucap Dian yang tersenyum. "Ibu Dian apa kabar?" ucap Alisa menyalami tangan Dian. “Alha
readmore Chapter 68
"Hubby, apa kita masih lama ke rumah sakitnya,” tanya Alisa. Attar menggelengkan kepalanya. “Tunggu
readmore chapter 69
"Mama hari ini kita pulang,” ucap Alisa saat sudah berada di dalam kamar mamanya. “Alhamdulillah akhi
readmore Chapter 70
Pak Maman dan Ibu Aminah menangis saat mereka melihat rumah yang akan mereka tempati. Semua ini sepe
readmore Chapter 71
Alisa memeluk tubuh suaminya dari belakang. Ia menyandarkan wajahnya di punggung lebar suami. "Ada ap
readmore Chapter 72
Alisa keluar dari kamar bersama dengan suaminya. Alisa memandang mamanya yang sudah duduk di meja ma
readmore Chapter 73
Alisa masuk ke dalam kamar mamanya setelah suaminya berangkat ke kantor. Hari ini Ia tidak memiliki
readmore Chapter 74
Attar terbangun ketika mendengar bunyi sirene di dalam kamarnya. Sirine akan berbunyi bila ada kondi
readmore Chapter 75
"Sayang kita makan dulu ya," ucap Attar yang memandang istrinya. Alisa menggelengkan kepalanya. "Isa
readmore Chapter 76
Alisa membuka pintu ruangan suaminya. “Assalamu’alaikum,” ucapnya yang masuk ke dalam ruangan terseb
readmore Chapter 77
Attar masuk ke dalam kamar. Pria itu sangat terkejut ketika melihat istrinya yang duduk di atas tum
readmore Chapter 78
"By, Isa boleh duduk di teras gak," ucap Alisa yang tersenyum memandang wajah suaminya. Mau duduk di
readmore Chapter 79
“Tante, kita ke mana?" ucap Lyra saat ia sudah terlihat sangat cantik dengan memakai mini dress. Waj
readmore Chapter 80
Alisa menghubungi suaminya melalui panggilan video call. "Halo sayang,” ucap Attar yang mengangkat pa
readmore Chapter 81
"Ayo ke Bali," ucap Attar memandang istrinya. Alisa menganggukkan kepalanya, “iya by,” ucapnya. “Iya s
readmore Chapter 82
"Kita apa nginap di hotel by,” tanya Alisa ketika mereka selesai makan di restoran besar yang dibawa
readmore Chapter 83
"Selamat datang Tuan Attar, nyonya muda,” ucap para pelayan villa tersebut saat menyambut kedatangan
readmore Chapter 84
"Kenapa Isa didandan cantik-cantik gini by,” tanya Alisa yang memandang suaminya. "Ini akan menjadi m
readmore Chapter 85
Alisa seakan tidak percaya saat melihat apa yang ada di depannya saat ini. Pesta resepsi pernikahann
readmore Chapter 86
Alisa menatap wajah suaminya ketika mereka sudah berada di dalam kamar. "Hubby, Isa udah nggak bisa
readmore Chapter 87
Ella duduk di tepi pantai, matanya memandang ke arah ombak. Udara yang dingin tidak membuatnya ingin
readmore Chapter 88
Alisa mencium punggung tangan suaminya ketika mereka selesai sholat subuh. Attar tersenyum dan menciu
readmore Chapter 89
"By, Isa ngantuk. Isa mau tidur," ucap Alisa ketika selesai makan malam. Alisa begitu sangat sulit m
readmore Chapter 90
Attar masih diam tanpa bergerak sama sekali saat mendengar ucapan selamat dari temannya. Dika diam da
readmore Chapter 91
"Selamat ya pak Attar. Pak Attar benar-benar keren, topcer," ucap dokter Rani saat akan memeriksa ko
readmore Chapter 92
Lyra memandang ponselnya yang sedang berdering. Sudah berulang kali ponselnya berdering, namun Lyra
readmore Chapter 93
"Hubby, baju Isa sudah pada sempit," ucap Alisa yang duduk dipangkuan suaminya. Alisa memasang dasi
readmore Chapter 94
Lyra memandang layar ponselnya, Ketika benda pipih itu berdering. Saat ini Lyra sudah memakai nomor
readmore Chapter 95
Attar berbaring di atas tempat tidur, pria itu mengusap-ngusap perut istrinya yang sudah mulai membu
readmore Chapter 96
Alisa mendengarkan suaminya bercerita tanpa memotongnya sama sekali. “Apa masih mau dengar kelanjutan
readmore Chapter 97
“Isa mau ikut." ucap Alisa menangis memeluk suaminya. "Jangan sayang Prancis itu jauh," ucap Attar. "
readmore Chapter 98
Attar duduk diatas tempat tidur, pria itu sibuk dengan layar laptop yang ada di depannya. Pria berwa
readmore Chapter 99
“By, Isa mau makan coklat,” ucap Alisa yang menarik-narik hidung mancung suaminya hingga mata suam
readmore Chapter 100
“Bumil kenapa, sepertinya lagi sedih,” ucap Lyra yang duduk di sebelah Alisa. Alisa yang sejak tadi
readmore Chapter 101
Selesai kuliah, Alisa langsung pulang ke rumahnya. Saat ini hanya di dalam kamar tempat yang paling
readmore Chapter 102
Pria berwajah tampan dengan tubuh yang tinggi itu masuk ke dalam kamar hotelnya. Pria itu mendaratka
readmore Chapter 103
“Hai bumil,” ucap Lyra yang duduk disebelah Alisa. Alisa tersenyum dan memandang temannya tersebut.
readmore Chapter 104
“Bumil duduk di sini aja,” ucap Lyra yang menunjuk kursi sofa yang menjadi tempat duduk untuk tamu
readmore Chapter 105
Alisa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Setelah berkeliling melihat-lihat coffee shop milik
readmore Chapter 106
Setelah melakukan rapat penting bersama pemilik perusahaan yang ada di Prancis, Attar langsung menye
readmore Chapter 107
Setelah melakukan rapat penting bersama pemilik perusahaan yang ada di Prancis, Attar langsung menye
readmore Chapter 108
Alisa terbangun ketika merasakan tangan yang berada di pinggangnya. Alisa membuka matanya berulang ka
readmore Chapter 109
Alisa mencium tangan suaminya dan kemudian mencium bibir suaminya setelah mereka selesai sholat subu
readmore Chapter 110
Sejak pulang ke rumah Attar tidak ada henti-hentinya menuruti keinginan istrinya, bahkan pria itu te
readmore Chapter 111
“Ini sudah bisa ditinggal, kalau adik mau pulang, pulang aja gak apa-apa, biar Abang yang selesaikan
readmore Chapter 112
“By cepat,” ucap Alisa ketika suaminya masih duduk di sofa sambil memandangi ponselnya. “Ngapain cepa
readmore Chapter 113
Attar memandang 3 biji durian yang ada di dalam piring. Pria itu hanya diam dan memperhatikan istrin
readmore Chapter 114
Alisa terbangun saat subuh. Dengan mata yang masih terpejam Alisa menggerak-gerakkan tangannya di sa
readmore Chapter 115
“Assalamu’alaikum,” ucap Alisa yang membuka pintu diruangan suaminya. Sekretaris suaminya tidak akan
readmore Chapter 116
Attar memandang istrinya, pandangan matanya terlihat sedang menunggu jawaban dari istrinya. Alisa men
readmore Chapter 117
Alisa hanya diam sambil memajukan bibirnya ketika suaminya tidak memenuhi keinginannya. Alisa begitu
readmore Chapter 118
“Permisi, ibu makan malamnya sudah selesai,” ucap pelayan memberitahu Indah. Indah menghentikan obrol
readmore Chapter 119
Ferdi masuk ke dalam kamarnya. Ferdi merasakan sakit didadanya ketika mengingat Alisa yang duduk di
readmore Chapter 120
“Mama begitu sangat berterima kasih dengan Ferdi, Ferdi sangat menyayangi mama." Ferdi kembali melan
readmore Chapter 121
Alisa menangis dan memeluk Suaminya. “Tapi bagaimana caranya untuk memberi tahu Bang Andi dan kak I
readmore Chapter 122
Attar dan Ferdi duduk di samping makam papa dan adik Alisa. “Assalamual’aikum Papa, Raihan,” ucap Fer
readmore Chapter 123
“Apa sudah siap uncle,” tanya Ferdi ketika melihat Attar datang dan duduk di kursi sebelahnya. Attar
readmore Chapter 124
Attar sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Pria itu merapikan barang-barang miliknya ke dalam t
readmore Chapter 125
“Selamat sore pak Attar, selamat sore ibu Alisa,” ucap dokter Diana yang tersenyum ketika melihat At
readmore Chapter 126
“Jalannya nggak usah terburu-buru sayang," ucap Attar. Pria itu memegang tangan istrinya ketika mema
readmore Chapter 127
“Apa di sini rumah makannya,” tanya Alisa ketika mobil mereka berhenti di parkiran rumah makan yang
readmore Chapter 128
Alisa memandang menu yang saat ini ada di atas meja. “Ini namanya asam pedas ikan baung,” ucap Attar
readmore Chapter 129
“Kita langsung pulang ya,” ucap Attar ketika mereka selesai makan bersama. “Iya, Abang pengen istirah
readmore Chapter 130
Alisa sampai di perumahan mewah milik suaminya. Perumahan yang berada di kota Pekanbaru. “Ini rumah h
readmore Chapter 131
“Ini sayang rumah ayah dan ibunya hubby,” ucap Attar ketika ia dan istrinya sampai di rumah orang tu
readmore Chapter 132
Ferdi diam berdiri di depan pintu. Ferdi melihat bagaimana mesranya Pamannya bersama dengan istrinya
readmore Chapter 133
“Alisa nggak usah ngerjain apa-apa dek, duduk aja,” ucap Yanti memandang Alisa yang berencana untuk
readmore Chapter 134
“Isa lihat dia cuman pakai baju kemeja panjang tangan dan juga celana kain. Isa nggak tahu kalau dia
readmore Chapter 135
“Apa kesannya saat di Pekanbaru adek Alisa,” tanya Indra yang duduk di depan Alisa. “Enak,” jawab Ali
readmore Chapter 136
Attar masuk ke dalam kamar dengan membawa satu gelas susu coklat untuk istrinya. “Minum susu dulu sa
readmore Chapter 137
"Apa masih jauh Sumatera baratnya by?" tanya Alisa. “Sudah dekat,” ucap Attar. “Jadi ini sekarang kita
readmore Chapter 138
“Ini Harau by?" tanya Alisa memandang tempat yang saat ini dikunjunginya. Pemandangan yang sangat in
readmore Chapter 139
Alisa bersembunyi di dalam selimut sambil memeluk tubuh suaminya. “Selama hamil Isa nggak pernah mer
readmore Chapter 140
“Apa masih sanggup ke kampus,” tanya Attar memandang istrinya yang masih memakai handuk. “Masih by,”
readmore Chapter 141
“Nanti pulang dari kantor kita ke coffee shop Lyra ya by," pinta Alisa yang duduk di atas pangkuan s
readmore Chapter 142
Attar merasakan tubuhnya yang digoyang goyang oleh istrinya. "Ada apa sayang?" pria itu bertanya den
readmore Chapter 143
“Apa mau jalan pagi,” tanya Attar ketika ia selesai sholat subuh bersama dengan istrinya. Alisa menga
readmore Chapter 144
Attar tersenyum memandang istrinya yang duduk dengan menyandarkan punggungnya di kepala tempat tidur
readmore Chapter 145
“Assalamu’alaikum,” ucap Attar yang berdiri di pintu kamarnya. Pria itu tersenyum memandang istrinya
readmore Chapter 146
“Melahirkan normal memang seperti ini Pak Attar, jadi walaupun sakit tetap harus dibawa berjalan,”
readmore Chapter 147
Alisa sudah berada di dalam kamarnya. Alisa tidak ada henti-hentinya menatap wajah bayi mungilnya. W
readmore Chapter 148
"Assalamu'alaikum," ucap Attar saat ia masuk ke dalam kamar. "Wa’alaikumsalam." Alisa tersenyum saat
readmore Chapter 149
"Mau gendong depan atau belakang?" Ferdi tersenyum memandang gadis kecil nan cantik tersebut. "Depan,
readmore
ditunggu karya terbarunya thorr🥰suka banget sama cerita ini dan konflik nya aku suka yg ringan gini jadi ga tegang bacanya😂
31/03/2022
0keren ceritanya sangat keren
7d
0di tunggu ya kelanjutan ceritanya
19d
0sangat cocok
20d
0Benih” mulai muncul
19/09
0sangat bagus skli
30/08
0lanjut
08/08
0sangat sangat bagus 🌟🌟🌟🌟🌟🌟
24/07
0keren
21/07
0bagus mantap
20/07
0