Tổng cộng : 771. Sambutan Tak Menyenangkan
"Mbak, kalau yang itu harga berapaan ya?" Tanyaku sembari menunjuk satu set gamis syar'i yang terpaj
readmore 2. Awal Pengantin Baru
Rumah Ibu tak begitu jauh dari kontrakanku. Hanya butuh waktu lima menit mengendarai motor, aku suda
readmore 3. Kedatangan Ibu Mertua
POV Adista Aku menatap kepergian Mas Damar dengan hati yang terluka. Sedari tadi aku sudah berusaha m
readmore 4. Kembalinya Sang Mantan
POV Damar Aku berjalan dengan semangat memasuki gedung kantor tempatku bekerja, sambil menyapa bebera
readmore 5. Awal Perubahan Damar
POV Adista Aku menatap lekat jam dinding yang sedari tadi terus berputar jarumnya. Sedikit gelisah me
readmore 6. Ulang Tahun Ibu
"Asal kamu tahu ya, Ita ... Aku benar-benar bosan dengan dirimu yang sekarang. Tampilanmu yang sekar
readmore 7. Bibit Pelakor
"Maaf, Bu ... Aku benar-benar gak tahu kalau Ibu buat acara. Kalau tahu juga aku bakal datang ke sin
readmore 8. Ucapan Menyakitkan Ibu
POV Damar "Maass!" Aku terkejut mendengar panggilan keras Dista. Bahkan ponsel yang sedang kugunakan u
readmore 9. Kepergian Dista
"Mas, apa kita tak bisa dekat seperti dulu lagi?" Aku refleks mengerem motor mendadak mendengar perk
readmore 10. Saat Tak Ada Baru Terasa
Sudah berhari-hari Dista tak pulang ke rumah. Akhirnya aku tahu bahwa ia berada di rumah orang tuany
readmore 11. Aplikasi Lak*nat
Aku sampai di pekarangan rumah orang tua Dista saat hari sudah benar-benar beranjak sore. Rumah oran
readmore 12. Sambutan Tak Mengenakan
Sejak kehadiran Bella di dunia mayaku, aku tak lagi kesepian walaupun Dista tak ada di sampingku. Wa
readmore 13. Bertemu Si Cantik
Mendapat sambutan tak menyenangkan dari Ibu, Dista langsung menatapku tak suka. Segera kutarik tangan
readmore 14. Permintaan Ibu
Mulutku ternganga menatap wanita cantik yang berdiri di hadapanku. Sangking terkejutnya, ponsel yang
readmore 15. Rahasia Diana
Aku masuk ke rumah pasca kepergian Ibu. Kutarik koper yang tergeletak begitu saja di depan pintu, te
readmore 16. Struk Belanja
Aku hanya bisa mematung di ambang pintu melihat tatapan Dista yang setajam silet itu. Ia lalu berdir
readmore 17. Bersitegang Antar Keluarga
Sedikit tergesa aku mengendarai mobil menuju rumah sakit. Sedangkan Bella yang duduk di kursi sampin
readmore 18. Pertemuan Ibu Dan Bella
Braak! Ibu Dista menggebrak meja yang berada di depannya dengan sangat keras. Bahkan aku hampir terlo
readmore 19. Kembali Ke Lembah Hitam
Sesuai keputusan akhir, perceraianku dan Dista pun diproses. Aku tak bisa berbuat banyak, karena pih
readmore 20. Ibu Yang Hampir Gila
Part 20. Ibu Yang Hampir Gila Setelah menempuh perjalanan yang terasa panjang, aku pun sampai di ruma
readmore 21. Bertemu Sang Mantan
"Gak lucu, Mas," sahut Bella dengan tersenyum miring. Mungkin ia pikir aku cuma bercanda, padahal ..
readmore 22. Kejadian Memalukan di Resto
22. Kejadian Memalukan Di Resto Hanya dalam sekejap saja, makanan Ibu dan Rasti langsung tandas. Bahk
readmore 23. Hari Pernikahan
Hari berlalu begitu cepat. Hanya tinggal menghitung hari saja aku menikah dengan Rasti. Benar kata Ib
readmore 24. Iri dengan Hilman
"Pak Hilman ...," balas Dista dengan menatap Hilman heran. "Wah, gak nyangka ketemu di sini ya, Bu,"
readmore 25. Ancaman Rasti
Tiga hari sudah berlalu usai acara resepsi. Dan hari ini aku akan memboyong Rasti ke rumah Ibu. Kami
readmore 26. Semua Demi Ibu
"Kamu apa-apaan sih, Ras! Kenapa jadi aku yang kamu bebankan hutang itu? Pakai pemaksaan lagi!" Aku
readmore 27. Wanita Tak Tahu Diri
Aku segera menepikan mobil dan berhenti. Mataku terus awas menatap ke arah mereka yang terlihat berb
readmore 28. Tamu Tak Diundang
"Siapa yang cari Mas Damar, Bu?" Tanya Rasti menatap Ibu dengan heran. "Eh, itu, Ras. Sepertinya teme
readmore 29. Dua Wanita yang Memusingkan
Ibu menggenggam tanganku erat terlihat bahwa ia sangat ketakutan. "Mar, gimana kalau Bella benar-bena
readmore 30. Penyesalan
"Bu, aku minta maaf. Tapi uangnya sudah diambil Rasti." Ibu mendecih mendengar jawabanku. Kalau sudah
readmore 31. Cemburu
Aku langsung menuju dapur untuk melihat, ada stok apa di kulkas yang dapat diolah. Aku ingin membawa
readmore 32. Ancaman Keluarga Rasti
"Kamu kok gitu sih, ngomongnya ke Damar, Ta? Bukan Damar tak peduli dengan Rafis, tapi kan kamu send
readmore 33. Syarat dari Rasti
"Pak Karwo, jangan begini. Mari kita bicarakan baik-baik dulu di dalam." Ibu langsung menyela, terli
readmore 34. Ibu Yang Begitu Kecewa
"Hei, Mas! Kamu sudah lupa kah dengan syarat yang baru aku ajukan tadi? Tak usah sok mengatur-atur a
readmore 35. Takdir Mempertemukan
POV Adista Ada rasa sedikit kecewa saat menerima pesan dari Mas Damar, yang mengatakan ia tak jadi da
readmore 36. Pertunjukan yang Menghibur
Sejak pagi aku sudah menunggu di ruang rawat inap wanita itu. Tadi malam aku tak sempat bertemu deng
readmore 37. Tak Tahan Lagi
POV Damar Plaaak! Aku tak tahan lagi untuk tak menampar Rasti yang sudah berkelakuan bak orang gila. E
readmore 38. Fakta Baru
"Maass! Buka pintunya! Jangan seenaknya saja ya kamu perlakukan aku begini. Aku benar-benar akan men
readmore 39. Berbaliknya Keadaan
"Mas, kamu sedang apa? Kenapa buka-buka hapeku?" Aku terjengit kaget saat mendengar teguran Rasti ya
readmore 40. Gagal Move On
Mendengar pertanyaanku Bude Lasmi langsung menatapku nanar. Mungkin ia tak menyangka kedatanganku ke
readmore 41. Lepasnya Topeng Diana
"Ah, masa bodoh dengan Rasti lah, Bu. Mau tak mau ya ia harus mau. Kalau dia tak mau pun aku tak ped
readmore 42. Masalah Bertubi-tubi
"Apa-apaan kamu? Berani-beraninya minta ikut suami orang! Gak malu kamu bersikap murahan begitu?" Ti
readmore 43. Ibu Lumpuh
"Kamu apa-apaan sih, Ras? Aku kan sudah bilang, kalau aku ngantar Ibu ke rumah sakit. Jangan seenakn
readmore 44. Enggan Merawat Ibu
"Oh, Ibu mau buang air? Gak apa-apa, Bu, buang air aja di situ. Ibu kan sudah pakai diapers," sahutk
readmore 45. Derita Rasti
Ibu langsung tergugu mendengar penuturan Mas Danis. Aku tahu betapa patahnya hati Ibu saat ini. Dua
readmore 46. Pernikahan Dista
Hari ini pagi-pagi sekali aku sudah sampai di kontrakan Bella. Sedih rasanya melihat kontrakan baru
readmore 47. Pernikahan dengan Bella
"Apaa?" Mas Danis terlihat terkejut mendengar perkataanku. "Kamu mau nikah lagi, Mar?" Mas Danis mena
readmore 48. Kekacauan Saat Akad
"Rasti ...." Aku mengguncang bahu Rasti yang tertidur dengan posisi menyamping itu. Terlihat wajah Ra
readmore 49. Menjaga Danis
POV Rasti Air mataku menetes mendengar bentakan Mas Damar di seberang sana. Walau hanya lewat telepon
readmore 50. Bertemu Malaikat
"Kenapa dokter bertanya begitu, Dok?" Tanyaku dengan hati berdebar. "Begini, Mbak ... Setelah hasil t
readmore 51. Muka Dua
"Yakin Mbak ikhlas?" Tanya Mas Rasyid penuh selidik. Aku hanya terdiam, tak sanggup menjawab. Sebenar
readmore 52. Bubur Basi
"Bella, kamu ngapain lagi balik ke sini sih?" Pembicaraan kami terhenti saat tiba-tiba Mas Damar munc
readmore 53. Perlakuan Bella
"Kasihan Rasti dong, Mas. Dia juga perlu istirahat lho," ujar Bella membuat aku ingin sekali menonjo
readmore 54. Nafkah yang Dirampas
Tanpa memperdulikan raut kecewa yang terpampang di wajahku, Mas Damar keluar begitu saja sembari men
readmore 55. Fitnah Sang Madu
"Oh ya, jatah Ibu untuk terapi dan yang lainnya juga sudah aku berikan pada Bella ya," ujarnya lagi
readmore 56. Gagal Terapi
"Astaghfirullah, Mas ... Itu gak benar. Aku berani sumpah kalau Bella memang hanya memberiku uang se
readmore 57. Kehidupan Asli Bella
POV Bella "Terus kamu mau apa? Mau ngadu ke Mas Damar?" Tantangku dengan menatap Rasti penuh intimida
readmore 58. Fitnah untuk Danis
Aku tersenyum penuh arti menanggapi perkataan Dewa. "Ayo! Tapi jangan kasar-kasar. Aku sedang hamil."
readmore 59. Budak Cinta
Wajah-wajah mereka terlihat terkejut begitu mendengar perkataanku, tak terkecuali Rasti yang baru sa
readmore 60. Pembantu Berstatus Istri
Masih POV Bella. Mas Damar langsung melepaskan pelukannya dari tubuhku dengan wajah yang terlihat beg
readmore 61. Masuk ke Kandang Singa
Sepeninggal Mas Damar ke kantor, Rasti pun mulai beraktivitas seperti biasa. Namun kali ini tanpa te
readmore 62. Kehancuran Bella
"Me-mereka siapa?" Aku bertanya gugup pada Steve yang masih terus memandangiku dengan tatapan datar.
readmore 63. Ikrar Talak
"Dok, saya mohon tolong rahasiakan semua ini dari siapapun. Termasuk dari suami dan keluarga saya. S
readmore 64. Anak Tunggal yang Malang
POV Rasti Aku tertegun mendengar ikrar talak yang diucapkan oleh Mas Damar. Kaget, sudah pasti. Tak a
readmore 65. Kekacauan di Jalanan
Masih POV Rasti "Masih nanya lagi kamu salah apa? Kesalahan kamu itu jelas fatal, Rasti! Berulang kal
readmore 66. Iri dengan Anak Kecil
Kembali ke POV Bella. "Mas, sekarang kan Rasti udah gak ada, kamu carikan orang untuk bantu-bantu aku
readmore 67. Temuan Rafis
POV Damar Aku dan Hilman terkejut saat baru saja menapakkan kaki di depan rumah. Terdengar suara ribu
readmore 68. Terbongkarnya Rekayasa Terapi Ibu
Aku berusaha mendengarkan percakapan mereka. Tapi tak terdengar jelas. Yang jelas dapat kulihat baga
readmore 69. Tak Lagi Punya Rahim
Aku terkesiap mendengar perkataan lelaki itu. Jangan-jangan Bella yang ditelponnya saat ini adalah B
readmore 70. Kepergian Ibu
Aku yang sedang tidur terbangun begitu mendengar suara pintu ruang rawat Ibu terbuka. Sembari memega
readmore 71. Dilabrak Istri Orang
Serasa ada petir yang menyambar di atas kepalaku mendengar kabar dari Mbok Darti tersebut. Tanpa sad
readmore 72. Ingin Rujuk
Aku menutup panggilan dari Mbok Darti setelah berjanji akan segera pulang. Kebetulan sebentar lagi j
readmore 73. Kemana Rasti?
"Maaf, aku gak bisa!" Sahut Rasti acuh tanpa memikirkan perasaanku. "Dan aku minta secepatnya kamu ur
readmore 74. Hilang Kembali
POV Rasyid Aku termangu menatap wajah mulus bak pualam itu. Matanya rapat terpejam terlihat damai set
readmore 75. Pucuk Dicinta Ulam Pun Tiba
Kembali ke POV Damar ya. Dengan berat hati aku akhirnya berangkat juga ke rumah Dista untuk ikut mera
readmore 76. Kabur
POV Rasti Sudah berhari-hari aku terkurung di kamar bekas Mas Danis. Akses untuk keluar sama sekali t
readmore 77. Akhir dari Segalanya
Hari beranjak malam, tapi sama sekali belum ada kabar apapun dari Mas Rasyid. Entah kenapa hatiku te
readmore
bgs cry nya
11d
0500
09/08
0makssi
29/05
0ceritanya menarik
14/02
0Bgus skli
12/02
0lanjutan ceritanya
11/02
0sangat penasaran
11/02
0mntap
11/02
0mantap👍👍👍👍
08/02
0baguss ga bosen bacanyaaa
08/02
0