logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

0.4

Sepersekian detik waktu seakan berhenti. Velia susah payah menelan ludah menyadari detak jantungnya berdegup kencang. Garis-garis wajah Zendi sungguh berada tepat di depan mata Velia, kulitnya bersih dan terlihat lebih tampan dari dekat.
"Ehem.. ehem.."
"Zen, lo ngapain?"
"Masih pagi udah peluk-pelukan, is is is!"
Tak lama teman-teman Zendi muncul disusul bunyi bel masuk yang menggema seantero sekolah. Velia buru-buru melepaskan diri, disertai ringisan kecil sambil memegangi luka di sikunya yang tadi sempat tertekan oleh tangan Zendi.
"Dasar modus!" umpat Velia.
"Tapi lo menikmati tuh,"
Sinting. Velia muak dengan cowok itu. Moodnya jadi memburuk karena dia. Selama pelajaran Sejarah berlangsung Velia hanya asik memberengut mendengarkan ocehan pak Heri yang membahas soal Perang Dunia. Konsentrasi Velia semakin buyar lagi saat Zendi tiada henti mengintimidasinya dari bangku paling pojok kelas sebelas IPS-2.
"Lagian lo tuh kerajinan banget sih Ve, udah tau lagi sakit ngapain dibela-belain masuk sekolah. Bukannya istirahat di rumah, makan yang banyak terus minum obat, kan bagus tuh biar cepet sembuh."
Ketika makan siang di kantin, Mona teman sebangkunya terus nyerocos sambil menghabiskan mi ayam cekernya. Satu menu favorit mereka yang sejak dulu tak pernah bosan. Kadang Velia mengajak Mona lomba makan, siapa yang cepat habis maka dia yang ditaktir.
"Gue males aja di rumah Mon, sepi, mendingan juga di sekolah bisa cuci mata. Meskipun gue enggak minat sih sama cowok-cowok disini."
"Omongan lo belagu, Ve, sok-sok jual mahal." Cerca Mona.
"Dari pada jual murah."
"Lo buta kali ya, banyak cowok-cowok ganteng di sekolah ini masa gak ada satupun yang nyantol di hati lo." Mona menelan habis makanan di mulutnya, lalu melancarkannya di tenggorokan dengan seteguk es teh.
"Apalagi cowok-cowok futsal, gue pertama langsung jatuh cinta tuh pas liat kak Zendi, gila gak sih tuh orang gantengnya gak ketulungan banget apalagi kalo lagi keringetan gitu makin seksi deh."
Mendadak Velia tersedak saat mendengar nama Zendi disebut-sebut. Velia merasa makanan di perutnya ingin muntah keluar. Tapi Mona buru-buru memberikannya minum.
"Astaga, Mon." Velia mengelus dada lega.
"Kok lo keselek sih Ve? Ada yang salah ya dari omongan gue?"
Banget. Hati Velia langsung menjerit. Bagaimana tidak, dari dulu saja Velia sudah eneg dengan tingkah Zendi. Bahkan, saat-saat masih menjadi murid baru di sekolah itu, Velia langsung muak begitu melihat Zendi yang sok ngartis dan tebar-tebar pesona.
"Gak kok, gak papa."
"Ah jangan boong deh lo."
Pandangan Velia tiba-tiba mengarah ke pintu kantin, dimana Zendi cs baru saja muncul disaat kantin sudah penuh dan sesak. Sorot mata Zendi menyisir seluruh penjuru kantin, dan sempat terhenti ke arah dimana ada Jefri dan juga Siera di satu sudut kantin itu.
"Ra, lo ngapain sih makan sama si Kacung ini hah!" Datang-datang Zendi langsung menyentakkan botol saus di atas meja sambil mendaratkan satu kakinya di ujung bangku yang diduduki Jefri. Seketika canda-tawa yang sejak tadi menghiasi wajah Jefri dan Siera kini jadi sirna.
"Zen, lo gak punya sopan santun banget sih?" Siera menengadah dan menatap Zendi kesal. "Lo gak liat gue sama Jefri lagi makan?"
"Bodo amat, yang pasti gue gak suka lo deket-deket sama dia." telunjuk Zendi mengarah pada Jefri yang hanya memilih untuk diam.
"Tapi gue lebih gak suka lagi sama orang yang bisanya main taruhan untuk mendapatkan apa yang dia mau. Lo pikir gue cewek apaan, Zen?"
Zendi mematung di tempat karena ucapan Siera yang sarkastik. Sungguh, Siera benar-benar tidak menyangka bahwa dirinya adalah penyebab sejatinya Velia terluka. Jefri sudah menjelaskan semua kemarin, bagaimana minggu lalu Zendi menantangnya balapan dengan Siera menjadi barang taruhannya, dan soal Velia yang ngotot menggantikan Jefri malam itu karena keadaan yang tidak memungkinkan. Siera sudah tau.
"Sumpah gue minta maaf Ra, gue sama sekali gak bermaksud untuk ..." kata-kata Zendi seperti tersendat di tenggorokan.
"Kalo lo mau minta maaf, lo salah orang. Mestinya lo minta maaf sama Ve, karena lo dia jadi korban disini." Setelahnya, Siera melempar pandang ke arah Jefri. Bahkan ia tidak marah dengan Jefri soal taruhan itu, Siera begitu mengerti posisi Jefri. Jefri tidak akan terpancing taruhan itu jika Zendi tidak memaksanya.
"Ra, serius, gue terlalu sayang sama lo. Tolong jangan giniin gue, maafin gue." Zendi meraih tangan Siera namun segera ditepis olehnya.
"Zen, stop. Gue minta lo jangan ganggu gue lagi, gue sama Jefri udah taken."
Perkataan Siera bagai petir yang menyambar jantungnya. Zendi mengerjap berulang kali, hingga lidahnya menonjol di pipi. Ditampar kenyataan memang menyakitkan. Mungkin ini bukan salah Siera, tapi salah Zendi sendiri yang tidak tau diri dan terlalu banyak berharap kepada Siera padahal Siera hanya bersikap biasa-biasa saja selama ini.
"Sori, Zen, sepertinya lo salah mengartikan kedekatan kita. Mungkin lo mikir kalo gue PHP, tapi gue sama sekali gak pernah nganggep lo lebih dari sekedar temen. Lo cuma baper." lanjut Siera lagi, detik itu Zendi buang muka dengan senyum getir terbit di bibirnya.
"Jahat lo Ra sumpah gak lucu." gumam Zendi terpukul.
Satya dan Akbar hanya bisa menepuk-nepuk pundak Zendi berusaha untuk mengendalikan emosinya. Siera memutuskan harapan Zendi begitu saja, dengan satu kata yang mutlak; teman.
"Zen, semua udah jelas kan? Jujur gue udah males saingan terus sama lo," kali ini Jefri angkat suara. "gue hanya minta satu hal, jangan jadi parasit lagi untuk hubungan gue sama Siera. Lo ngerti kan?"
Tak ada jawaban selain raut wajah datar. Zendi berlalu pergi diikuti Satya dan Akbar yang mengekorinya.

Komento sa Aklat (220)

  • avatar
    mulyaniNenk

    aku suka ceritanya thor......lanjut baca nich...💪💪

    02/05/2022

      0
  • avatar
    Claudiya

    eyakkkk bagusss bangettt, ga kebayang sampe klk velia sama zendi nikah kirain velia sama rifai yang nikah. tp gaapa bagus bangett crtanya plot twist nya gaada seng tak sangka", kak fai dah ada gebtannya nihh yeee. semangat buat cerita yang lainnya ya kak ❤️

    06/01/2022

      2
  • avatar
    Yesi

    KAK MASIH ADA LANJUTAN NYA LAGI GA?😭😭😭😭 PENASARAN BANGET JADI KE INGET" PLISS,SEMOGA KAKAK BACA KOMENTAR AKU YAYAYA😭 MOGA HAPPY END JGA WKWKW😁😍🥰

    05/01/2022

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata