logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

bab 4 rasa malu

nara dan clara tidak mengeluarkan suaranya lagi, setelah ketahuan membicarakan arya dari belakang.
yedam duduk di bangkunya, dan mengeluarkan beberapa buku dari tasnya. yedam melihat dari kejauhan arya yang memperhatikan nara.
yedam langsung menutup wajah nara dengan bukunya.
"kenapa dia memperhatikan nara"kata yedam dalam hati nya.
setelah kedapatan memperhatikan nara, arya memalingkan wajahnya seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
di sisi lain nara masih merasa malu karena kedapatan sedang membicarakan arya, begitu pula dengan clara. mereka berdua saling berhadap-hadap memberikan isyarat satu sama lain.
yedam yang berada di sebelah nya, menepuk pundak nara.
"lain kali kalau membicarakan orang lihat situasi"kata yedam menesihati nara.
"iya aku tau" kata nara menyesali perbuatan nya tadi.
" ke lapangan guru olahraga sudah ada di sana"kata zidan berteriak kepada kami semua
yedam pun menarik nara keluar kelas, menuju lapangan. terlihat nara yang menahan rasa malunya begitu juga dengan clara.
"kenapa tadi aku terbawa suasana"kata nara dalam hatinya.
sesampainya di lapangan semua siswa membentuk barisan, terlihat guru olahraga membuka bukunya dan mulai mengabsen satu-persatu siswa yang hadir.
"sebelum memulai pelajaran hari ini alangkah baiknya kita melalukan pemanasan terlebih dahulu" kata pak guru olahraga melempar bukunya kebawah dan mulai melakukan gerakan pemanasan di ikuti semua murid.
semua siswa melakukan pemanasan dengan semangat di bawah pimpinan pak guru olahraga, mereka melakukannya sampai gerakan pendindinan.
" sekarang seperti biasa kalian berlari memutari lapangan ini sebanyak dua kali" kata guru olahraga meniup peliut nya.
mendengar suara peliut, para mulai berlari mengelilingi lapangan. nara berlari di ikuti oleh yedam yang berada di sampingnya.
yedam mengimbangi kecepatan nara "hey lambat sekali larinya kaya siput saja "kata yedam mengejekkan nara.
"kata siapa aku kaya siput, akan aku tunjukkan seberapa cepat aku berlari"kata nara yang kesal di katain kaya siput oleh yedam.
nara mempercepat langkah nya meninggalkan yedam sendiri dibelakang.
"akan aku buktikan pada orang sombong itu, enak saja bilang aku lambat kaya siput. "kata nara semakin mempercepat larinya.
yedam dengan mudahnya menyusul kecepatan nara, dan meninggal kan nara yang sudah mulai kelelahan.
yedam menjulurkan lidahnya mengejek nara yang semakin tertinggal jauh, nara mempercepat langkah. karena terlalu fokus mengejar yedam, nara tidak melihat orang yang ada didepan dan membuat mereka saling bertabrakan.
"maaf tadi aku tidak melihat ada kamu di depanku"kata nara gugup
"sungguh sial nasib ku hari ini sudah ketahuan membicarakannya dari belakang sekarang malah menabrak nya"kata nara dalam hatinya.
"iya tidak apa-apa, aku mau lanjut lari lagi"kata arya dengan cuek.
"aku yakin dia pasti masih marah dengan ku, kenapa tadi aku tidak sadar ada arya di depan ku."kata nara menghela nafasnya.
nara melanjutkan larinya mengelilingi lapangan, clara memanggil nara yang tengah berlari.
"nara tunggu aku"kata clara berlari menuju nara.
nara pun mengentikan larinya dan melihat ke belakang. "cepat lah kemari"kata nara melambaikan tangannya menyuruh clara ketempatnya.
"nara, aku capek kita jalan saja bentar lagi juga sampai"kata clara menormal deru napas nya yang tidak teratur.
"aku juga capek"kata nara menggelap keringat dari wajahnya.
yedam sudah sampai di pinggir lapangan dan beristirahat sembari meminum minumannya.
nara yang melihat yedam langsung menepuk punggungnya dengan keras sampai yedam berteriak kesakitan.
"sakit"kata yedam merintih kesakitan
"sakit, rasakan makanya jangan suka mengejek aku tidak tau saja bagaimana saktinya tanganku ini"kata nara menatap yedam dengan tajam.
"nara ini sakit sekali aku yakin pasti berbekas"kata yedam mengusap-usap punggung nya.
"gara-gara kamu aku jadi gak fokus dan menabrak arya tadi" kata nara sedikit berteriak
"kamu yang nabrak kok aku yang di salahkan, makanya lihat itu pakai mata jangan pakai kaki" kata yedam tidak terima dirinya di salahkan.
"kalau kamu tidak bilang aku kaya siput tadi, mungkin aku gak akan menabrak arya"kata nara semakin meninggikan suaranya.
"pelan kan suara mu, nara" kata yedam menutup telinganya.
"nara sudah lah jangan marah-marah nanti cepat tua loh"kata clara mencoba meredam emosi nara.
di sisi lain arya melihat nara dari kejauhan yang sedang memarahi yedam tersenyum mengisyarat sesuatu yang dalam.
pak guru olahraga memanggil semua murid untuk berkumpul di tengah lapangan, memulai pelajaran.
"hari ini kita cuman lari saja, jadi kalian bisa ke kelas untuk istirahat bapak harus pergi karena ada urusan"kata bapak meninggalkan semua murid.
satu-persatu murid meninggalkan lapangan, begitu juga dengan nara yang masih terlihat kesal dengan yedam.
"nara, berhenti lah marah denganku lagi pula arya tidak mempermasalahkan itu"kata yedam menatap clara meminta pembelaan.
"iya benar kata yedam"kata clara membela yedam.
"kok kamu malah bela yedam sih clara"kata nara tidak terima sahabat nya membela yedam.
"aku traktir makan deh, gimana ?"kata yedam menggoda nara dengan makanan.
"hmm.. ok aku mau"kata nara setelah lama berpikir.
"makan apa nanti aku bayar?"kata yedam mengajukan pertanyaan
"nanti saja, aku tidak tau mau makan apa"kata nara menatap yedam.
sesampai nya mereka di kelas nara dan clara membawa baju ganti mereka ke toilet sekolah selesai menganti baju, nara dan clara melihat dari kejauhan arya dan laila yang sedang ber tengkar.
" hiks hiks arya kenapa kamu bisa suka dengan perempuan itu, apa kurang nya aku bagimu"kata laila mencucuran air mata.
"perempuan itu lebih dari kamu, dan aku menyukainya"kata arya cuek meninggalkan laila yang sedang menangis.
"berhenti arya, ku mohon jangan lakukan ini pada ku hiks aku sangat mencintaimu"kata laila menangis isteris.
arya tetap melangkahkan kaki nya dan tidak memperdulikan laila yang sedari tadi terus menangis memangil namanya.
nara dan clara saling bertatapan, nara tidak percaya orang yang dia kira baik ternyata bisa melakukan itu kepada perempuan.
"nara aku tidak menyangka arya bisa melakukan hal sekejam itu"kata clara yang masih terkejut dengan apa yang di lihat.
"aku juga tidak menyangka"kata nara melihat ke arah laila yang menangis.
laila melihat ke arah nara dengan tatap tajam lalu pergi meninggalkan nara yang kelihatan bingung.
"clara kau lihat tadi laila menatap ku tajam banget"kata nara yang terkejut.
"paling karena kita ada disini melihat dia menagis"kata clara dengan santai.
"ayo kita pergi, jangan terlalu di pikirkan" kata clara menarik nara untuk meninggalkan tempat itu.
sesampai nya dikelas masih memikirkan kejadian yang dilihat, nara sudah menyukai arya dari smp arya yang dia kenal tidak tega melihat orang lain menangis.
"sekarang arya telah berubah, tidak seperti arya yang aku kenal dulu" kata nara sambil menatap arya yang duduk di bangkunya.
"siapa yang berubah?"kata yedam melihat kearah nara.
"bukan urusan mu"kata nara singkat

Komento sa Aklat (164)

  • avatar
    saputraIndri

    cerita di novel ini bagus bgt, bucinnya yedam sama Nara akhirnya terbalaskan juga 👍👍

    27/01/2022

      0
  • avatar
    AoliyaSitiya

    Lumayan ceritanya suka

    3d

      0
  • avatar
    janSuparjan

    sangatbagus

    08/08

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata