logo text
Idagdag sa Library
logo
logo-text

I-download ang aklat na ito sa loob ng app

bab 3 masalah ayah

yedam dan nara berjalan keluar kelas menyulusuri lorong sekolah, terlihat sekolah yang sudah mulai sepi di karenakan para siswa sudah pulang. tibanya di parkiran sepeda, yedam mengeluarkan sepedanya dari parkiran sepeda dan mengajak nara untuk naik ke sepedanya .
"naik"kata yedam meminta nara untuk naik ke sepedanya.
nara langsung duduk di sepeda, yedam mulai menggoes sepedanya keluar dari sekolah. sepanjang perjalanan tidak bosan nya nara melihat pemandangan jalanan menuju rumahnya.
tanpa terasa mereka berdua telah tiba di depan rumah nara.
"sudah sampai"kata yedam menghentikan laju sepedanya.
"iya" kata nara sembari turun dari sepeda.
yedam langsung menggoes sepedanya meninggalkan nara, menuju rumahnya yang berada bersebelahan dengan rumahnya nara.
yedam menaruh sepedanya di garasi dan mulai masuk kerumahnya, di sambut oleh ibunya yang tengah berada di tv menonton sinetron kesukaannya.
"sudah pulang nak, gimana kamu sudah baikkan dengan nara" kata ibunya yedam dengan nada bertanya.
" sudah bu"kata yedam dengan singkat.
"bagus lah kalah begitu, ibu pergi keluar sebentar kalau mau makan sudah ibu siapkan di dapur" kata ibu yedam meninggalkan nya sendiri.
"iya bu"kata yedam berjalan menuju kamarnya.
yedam memasuki kamar nya yang bernuansa berwarna biru dan penuh dengan buku yang tertata rapi di meja belajarnya. yedam berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah membersihkan diri yedam mulai kegiatan belajarnya.
dari jendela kamarnya, yedam melihat nara yang sedang terlihat marah-marah sendiri. yedam yang melihat tingkah nara, senyuman terbentuk di wajahnya.
di tempat lain nara yang sedang kesal dengan semua kejadian yang terjadi padanya hari ini.
"kenapa aku bisa lupa ulangan matematika apalagi pak bagas itu sangat tepat waktu"kata nara memukul-mukul kepalanya
"setelah itu kenapa aku bisa salah paham dengan yedam, kalau saja kemarin aku tidak emosi mungkin aku akan ingat "kata nara frustasi.
memarahi diri sendiri, terlebih lagi mood nya yang makin turun karena melihat arya bermesraan dengan pacarnya laila yang dia lihat di kantin.
nara berteriak frustasi dan saat nara hendak merebahkan tubuhnya ke kasur untuk melupakan masalah yang terjadi padanya hari ini.
terdengar suara tertawa yang keras dari arah jendela, nara pun langsung berdiri pandangannya tertuju pada yedam sedang tertawa terbahak-bahak melihat ke susahannya.
"yedam, berhenti tertawa"kata nara sedikit berteriak kepada yedam.
"iya iya, aku berhenti"kata yedam merendam tawanya.
"suka sekali melihat ku kesusahan"kata nara terlihat kesal.
"kamu seperti orang gila bicara sendiri tadi"kata yedam sedikit tertawa.
nara tidak membalas omongan yedam dan langsung menutup jendela nya karena malu sudah di lihat dia marah-marah sendiri yedam, bagaimana bisa dia lupa menutupnya. kamar nara dan yedam bersebelahan jadi bisa melihat satu sama lain dari luar jendela.
nara merebahkan tubuhnya di kasur dan menarik selimut sampai seluruh tubuhnya tertutup, dia menutup mata nya untuk melihat kan rasa malunya.
di tempat lain yedam tak henti-henti tertawa, awalnya dia sudah mencoba untuk menahan tawanya untuk keluar dari mulutnya, tapi pada akhirnya terkeluar dengan sendirinya.
yedam melihat kearah jendela yang sudah tertutup, di dalam pikirannya hanya ada dia cinta pertamanya.
"aku tidak tau, apakah suatu hari kamu kan menjadi milik ku"kata yedam bertanya pada diri sendiri.
hari semakin malam ibunya nara mengetuk pintu kamar anaknya untuk makan malam.
"nak makan malam sudah siap, ayo makan"kata ibu nara memanggil anaknya untuk makan malam.
nara yang tadi nya tertidur langsung terbangun mendengar teriakan ibunya di depan pintu kamarnya
"iya bu nara keluar " nara merenggangkan tubuhnya.
setengah sadar nara membuka pintu kamarnya, dan melihat ibunya yang masih menunggunya di pintu.
"nara cuci muka dan tangan mu dulu baru makan " kata ibu nara menyuruh anaknya itu.
"iya bu"kata nara meninggalkan ibunya
nara mencuci tangan dan muka agar terlihat segar dan tidak mengantuk lagi, setelah selesai nara pun berjalan menuju meja makan.
"ayah belum pulang ya bu?"kata nara mencari keberadaan ayahnya.
"iya sayang ayah kaya pulang malam hari ini, di kantor lagi ada masalah" kata ibu nara menjelaskan ketidakhadiran suaminya
"memang nya ada masalah apa bu?"kata nara penasaran.
"perusahaan tempat ayah mu berkerja mengalami kerugian yang besar, karena itu ayahnya dan yang lainnya berusaha menyelamatkan perusahaan" kata ibu nara menjelaskan permasalahan yang terjadi kepada anaknya.
"semoga cepat selesai masalah ayah bu"kata nara mendoakan perusahaan tempat ayahnya berkerja.
"iya sayang, ibu yakin ayahmu pasti bisa menyelesaikan masalahnya sekarang kita makan dulu"kata ibu nara menyuruh anaknya makan dan tidak terlalu memikirkan permasalahan ayahnya.
"baik bu" kata nara sembari mengambil nasi.
nara dan ibunya makan tanpa suara malam itu, nara yakin ibu nya pasti memikirkan permasalahan yang terjadi pada ayahnya. nara menghabiskan makanannya lalu pergi ke kembali kamarnya.
"ibu aku kamar ku dulu ya"kata nara meninggalkan ibu nya yang masih belum menghabiskan makanannya.
"iya nak"kata ibu nara
nara melihat ibunya dari kejauhan yang masih terlihat cemas dengan keadaan ayahnya. dia membuka pintu kamarnya lalu merebahkan tubuhnya di kasur dan berharap masalah ayahnya cepat selesai.
keesokkan paginya seperti biasa nara mempersiapkan buku dan alat tulis yang akan di bawanya hari ini. setelah siap nara berjalan keluar kamar untuk berangkat ke sekolah. nara pun berpamitan dengan ibunya.
"ibu aku berangkat sekolah"kata nara kepada ibunya
"iya sayang ini uang saku mu"kata ibu nya memberikan uang kepada anaknya
nara mengambil uang dari ibu nya lalu pergi meninggalkan ibu nya. nara melihat yedam yang sudah berada di depan rumahnya.
" nara ayo naik " kata yedam meminta nara untuk segera naik ke sepedanya.
nara pun naik ke sepeda yedam dan menaruh tangan nya di pinggang yedam agar tidak jatuh, yedam menggoes sepeda dengan cepat menuju sekolah.
sesampainya di sekolah nara langsung bergegas ke kelas meninggal kan yedam yang tengah sibuk memarkirkan sepedanya.
clara yang melihat nara dari kejauhan pun langsung datang menghampiri.
"nara tunggu"kata clara berteriak
nara yang mendengar teriakan clara menghentikan langkahnya.
"nara kamu tau berita hot gak"kata clara bersemangat.
"berita apa"kata nara kebingungan.
"arya sudah putus dengan pacar nya itu, karena ketahuan selingkuh"kata clara semakin bersemangat.
"kamu tau dari mana informasi itu? kata nara sedikit tidak percaya.
"kamu ini selalu ketinggalan berita, tentu saja aku tau berita putusnya arya dengan pacarnya sudah tersebar di sekolah kita" kata clara menyakinkan nara
"berarti mereka benar-benar putus"kata nara senang.
"iya aa nara, mereka putus karena arya berselingkuh dengan adik kelas"kata clara dengan semangat yang mengebu-gebu.
di sepanjang perjalanan nara dan clara terus mengobrol membahas putus arya dengan laila. sampai akhir nya mereka di pintu kelas karena terlalu asik mengobrol mereka tidak sadar orang yang mereka omongkan ada tepat di belakang.
yedam yang melihat itu langsung menegur mereka.
yedam berbisik di telingan nara "orang yang kamu bicarakan dari tadi ada di belakang" kata yedam mendekatkan mulut nya di telinga nara.
nara yang mendengar itu langsung bergegas masuk dan duduk di bangku nya. begitu juga dengan clara.

Komento sa Aklat (164)

  • avatar
    saputraIndri

    cerita di novel ini bagus bgt, bucinnya yedam sama Nara akhirnya terbalaskan juga 👍👍

    27/01/2022

      0
  • avatar
    AoliyaSitiya

    Lumayan ceritanya suka

    3d

      0
  • avatar
    janSuparjan

    sangatbagus

    08/08

      0
  • Tingnan Lahat

Mga Kaugnay na Kabanata

Mga Pinakabagong Kabanata