logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Separuhku Kamu

Separuhku Kamu

Syerril Elizhafa


บทที่ 1 Pertemuan Malam Itu

"Suara yang bagus, tapi sayang banget lagunya terlalu bucin!"
Seketika aku menoleh. Mndapati seorang laki-laki dengan rambut Tomingse kw, memakai kaos putih yang masih dibalut kemeja biru muda yang seluruh kancingnya dibiarkan terbuka. Dia menatapku dengan paket lengkap senyum sinis. Lalu, tanpa meminta izin, langsung duduk di sebelahku.
Kesan pertama, tentu saja orang ini aneh dan toxic. Alien yang cosplay jadi manusia mungkin, ya.
"Pergi sana! Apa-apaan duduk mari?" bentakku ketus sambil berusaha kembali fokus memetik gitar.
Malam ini aku mendapat kehormatan sekaligus kesempatan mengisi sebuah acara penyambutan seorang pelukis juga penulis terkenal, yang katanya pulang dari Belanda setelah menyelesaikan S3. Untuk itu, aku harus membawakan lagu dan permainan gitar sebaik mungkin.
Akan tetapi, laki-laki aneh itu tadi bukannya pergi, malah seenaknya tertawa seakan kalimatku barusan merupakan pembukaan stand up komedi. Dasar cowok Alien!
"Suka-suka akulah! Emang tempat di belakang panggung ini kamu sewa apa?" ujarnya dengan intonasi yang dibuat se-menjengkelkan mungkin.
"Pergi, nggak? Ganggu aja!" Aku semakin geram.
"Enggak!"
"Kalau gitu diem, jangan ganggu aku latihan!"
Melihatku yang kesal hendak melemparkan gitar tepat di kepalanya, laki-laki di sampingku ini bukannya meminta maaf. Justru mencibir kembali dengan kalimat yang lebih menyakitkan. Entahlah apa maksudnya, kenal juga enggak, nyinyir terus mirip tetangga julid yang suka gosipin orang se RT di kampungku.
"Ganggu? Aku gangguin penyanyi bucin kayak kamu? Nggak level!"
Dialihkannya pandangan pada pendar lampu panggung yang sebagian menerangi tempat duduk kami---gladi bersih para seniman sebelum nanti dipanggil untuk tampil satu demi satu..
"Yiy udah sih latihan aja, lagu bucin di mana-mana jelek!" lanjutnya.
Minta digeprek apa disate, nih!
Tanpa menanggapi ocehannya sedikit pun, aku buru-buru melihat jam tangan untuk memastikan waktu manggung masih lama. Lima belas menit lagi nyanyi lagu kedua ternyata. Mana salah satu juri mulai mengumumkan juara lomba sesi akhir yang diadakan setelah bedah buku kemarin. Udahlah, bodo amat sama kang nyinyir itu, aku harus latihan sekarang!
Semesta banyak bercerita
Tentangmu yang luar biasa
Saat kita saling berjauhan
Karena keadaan
My universe
Tetaplah seperti itu
Sehingga aku bisa melihat dunia darimu
Dan menceritakan ulang
Tuh, kan. Gara-gara cowok aneh itu semua jadi berantakan. Lagu berjudul 'My Universe' yang sudah beberapa minggu kupersiapkan sebaik mungkin, buyar. Hanya menyisakan nada-nada receh sulit dikombinasikan. Berkali-kali aku berusaha supaya suara dan petikan gitar yang mendadak terasa tidak enak didengar menjadi bagus. Beruntung liriknya tidak lupa.
Sekilas kulirik cowok aneh itu yang bersandar pada dinding berhias gambar-gambar, dengan mata menerawang. Ekspresinya sih kelihatan meresapi apa yang didengarkan. Entah benar dia menyukai laguku, atau sedang mempersiapkan ocehan jilid tiga..
"Penampilan berikutnya ... marilah kita sambut Icha!" Lantang suara pembawa acara yang disusul riuh tepuk tangan, membuatku hampir melompat dari tempat duduk.
Tomingse KW itu seketika menoleh ke arahku.
Sial. Kalau saja dia tidak nyinyir tadi, barangkali aku bisa menyelesaikan latihan tahap akhir dengan lebih baik.
"Sana pergi, dipanggil itu!" Lagi-lagi dia mengucapkan kalimat sesuka hatinya, dengan kedua tangan dilipat di dada, plus senyum sinis.
Tanpa memerdulikannya, aku langsung melangkah ke panggung. Menyanyikan lagu 'My Universe' sambil bermain gitar. Semoga saja penonton tidak terlalu peka, ada yang salah di beberapa bagian. Sangat jauh dari lagu 'Sang Dewi' pembukaan acara tadi.
°°°°
Itulah pertemuan pertamaku dengan Kak Aldin, laki-laki tukang nyinyir dan sedikit sombong, yang pada akhirnya membuatku lebih banyak merasa 'sadar diri.' Dia adalah pelukis sekaligus penulis terkenal, lulusan S3 Belanda dengan nilai sempurna. Haduh, kalau saja malam itu tahu, iya tidak plot twist namanya.
Kak Aldin mengundangku karena rekomendasi salah satu juri lomba. Entah bagaimana orang-orang itu kemudian bisa membuat aku dan atasan mereka yang sok pintar, dekat. Tiba-tiba saja Kak Aldin sudah menjadi friendlist semua akun media sosialku, follower paling setia, hanya untuk meminta kencan sekali seumur hidup. Ups, salah.
Benar-benar meresahkan!
Ting!
Satu notifikasi pesan membuyarkan lamunan. Tertera nama Aldin Barata si pengirim pesan.
[Cha, nggak manggung?]
[Rabu pagi di SMEA, Kak]
[Oh ya udah, selamat latihan]
[Nyanyi lagu apa?]
[Nggak tahu, masih nyari]
[Pasti lagu bucin. Iya, kan?]
Sok tahu!
[Nggak tahu. Dibilangin masih nyari, iya NYARI!]
[My Universe aja, Cha]
[Bagus kok lagu itu]
Lah, kenapa nih orang? Katanya My Universe lagu bucin dan jelek. Kok, jadi minta aku nyanyiin lagi.
[Suka-suka aku]
[Hak Kakak apa ngatur-ngatur]
Setelah menimbang beberapa saat, kuketik juga balasan itu. Dengan tawa penuh kemenangan tentunya. Dikira yang bisa julid cuma dia saja.
[Icha, maaf. Malam itu ... aku]
Mengetik
Online
Mengetik
Segera kumatikan handphone, mengambil gitar untuk latihan lagu untuk minggu depan. Tidak penting sekali mengurusi generasi ke sekian nya Alien.
Pertama aku bertemu kamu
Rasanya waktu berhenti di tempat
Jantungku berdetak tak biasa
Juga aliran darahnya
Bukan tentang cinta
Tapi kamu seenaknya bicara
Tukang julid, tukang nyinyir
Aku sampai ingin lupa ingatan
Semoga ini bukan plot twist
Atau mirip cinta ftv
Di mana aku endingnya jatuh cinta
Kepada kamu musuhnya hati
Semoga bukan plot twist
Kamu berubah baik seperti pangeran
Membuatku jatuh cinta
Apa adanya
Eh, kok, lagunya otomatis jadi begini! Tidak!
Saat lirik terakhir hendak kunyanyikan, dering telepon lagi-lagi memaksa berhenti. Aldin Barata, nama yang semakin rajin mengganggu hanya demi sebuah permintaan maaf dan pertama.Tomingse ke itu belum ada tanda-tanda menyerah. Ehm, tidak semudah itu. Kak Aldin pikir aku ini gadis recehan yang tidak punya hati? Dia kira melupakan nyinyiran malam itu semudah makan mie instant!
Tidak!
Tunggu saja, Kak, siapa di antara kita yang akan menyerah lebih dulu. Aku atau Kakak!

หนังสือแสดงความคิดเห็น (665)

  • avatar
    ZᴇʀᴏKɪɴɢ

    nice app

    1d

      0
  • avatar
    RayraChrisyra

    lucuu bingitt

    2d

      0
  • avatar
    Lilis Liss

    baukk

    12d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด