ทั้งหมด : 25บทที่ 1 Hidup Yang Tidak Selalu Menyenangkan
Siapa yang suka mengerjakan sesuatu dengan terburu-buru? Bagaimana cara melakukan pekerjaan dalam te
readmore บทที่ 2 Berkenalan Dengan Sandi
Aku dan teman-teman lainnya benar-benar bingung menghadapi Sandi. Kami selalu berusaha membuka diri
readmore บทที่ 3 Sebuah Kenyamanan
Hal paling nikmat yang dilakukan ketika kita sampai rumah setelah menjadi budak corporate seharian a
readmore บทที่ 4 Masa Lalu Yang Datang Tiba-Tiba
“PAKET!” Suara teriakan membangunku dari tidur lelapku.
readmore บทที่ 5 Distracted
Sejak pertemuan dengan David, masa lalu itu terus menghantuiku. Di rumah, di kereta, bahkan sampai k
readmore บทที่ 6 Pengagum Rahasia
Sambil menikmati suasana pantai yang panas namun sejuk ini, kubuka ponselku dan kubuka akun sosial m
readmore บทที่ 7 Klarifikasi
Setelah mendengar cerita dari Sandi aku tidak sanggup berkata-kata lagi dan tetap diam berharap agar
readmore บทที่ 8 Awkward
Sebuah pesan masuk ke dalam ponselku sesaat setelah aku masuk ke dalam kamar.
readmore บทที่ 9 Masa Lalunya
“Pak, mau tanya boleh?” tanyaku begitu aku dan pak Much sudah berada di dalam mobil dan mulai berang
readmore บทที่ 10 We're Not Done Yet
“Kenapa teriak-teriak Sher?” Tanya David dari depan pintu pagar.
readmore บทที่ 11 Brengsek!
Sepeninggal Sandi, aku kembali ke kamarku dan meraih ponselku. Baru aku ingin menghubungi Sasha dan
readmore บทที่ 12 Salah Paham
Sasha berjalan di belakang ku menuju kamar. Sesampainya di kamar, ia langsung menutup pintunya dan m
readmore บทที่ 13 Sarapan
Pagi ini aku bangun lebih siang dari biasanya. Kulihat Sasha sudah tidak ada di sampingku. Mungkin d
readmore บทที่ 14 Meledak
Aku yang tadinya sudah bersiap untuk membuka pintu mobil menjadi urung ketika melihat siapa yang ada
readmore บทที่ 15 Membuka Hati
Ada perasaan lega saat aku berjalan kembali menuju Sandi berada. Sedih, sakit, tapi lega. Mungkin ka
readmore บทที่ 16 New Start
Pagi ini kulihat lebamku sudah mulai menipis. Kucoba untuk menutupinya dengan riasan yang agak tebal
readmore บทที่ 17 Rahasiakan Semuanya
Kuambil ponselku dari kantong begitu aku sampai di toilet dan masuk ke salah satu biliknya. Aku berg
readmore บทที่ 18 Bermuka Dua
Sekembalinya aku ke ruangan, kulihat Resti sedang kembali mengerjakan pekerjaannya seperti semula. S
readmore บทที่ 19 Rayuan Maut
“Aku mau Salmon Mentai Roll sama Agedashi Tofu ya mas.” Aku memesan makanan kesukaanku.
readmore บทที่ 20 Mata-Mata
Sekeluarnya kami dari restoran Sushi, Sandi tidak berhenti menggandeng tanganku. Aku pun tampak engg
readmore บทที่ 21 Penolong
Kekesalanku pada Resti memuncak setibanya aku di cubical seusai makan siang di luar. Entah apa yang
readmore บทที่ 22 Sebuah Pengakuan
Sekeluarnya aku dari ruangan Pak Much, aku terus memikirkan perkataannya tentang Resti dan juga Sand
readmore บทที่ 23 Jadi Selama Ini...
Setelah aku duduk, Ilham pun mengubah posisi duduknya dan lebih mendekat ke arahku. Mungkin dia laku
readmore บทที่ 24 Bahan Ghibah (1)
Setelah beberapa karyawan memutuskan untuk pulang tepat waktu, aku pun mempercepat gerak kerjaku aga
readmore บทที่ 25 Bahan Ghibah (2)
“Heh… kenapa?” Sandi kaget mendengar nada bicaraku saat berbicara di telpon dengan Sasti.
readmore 
It is very nice for now and I really enjoyed it..👍🏼♥️
13d
0I love it
25/02/2023
0wahhh cerita nya bagus sekali
07/02/2023
0keren
06/02/2023
0kerenn
29/12/2022
0keren
01/12/2022
0🤗🤗
07/10/2022
0KA.ANGGUN
04/06/2022
0best
03/06/2022
0godd day
14/05/2022
0