ทั้งหมด : 23บทที่ 1 Terlambat Datang Bulan
Kala malam dingin mencekam. Hujan deras jatuh menghantam atap rumah besar, mewah, dan bertingkat dua
readmore บทที่ 2 Klinik Bersalin
Di parkiran mobil, Edric kembali meyakinkan Inayah, bahwa semuanya akan baik-baik saja. Jadi, Inayah
readmore บทที่ 3 Tespek
"Tuan, saya tidak mau pergi cek ke klinik atau ke tempat umum lagi," ucap Inayah dengan suara yang l
readmore บทที่ 4 Permintaan Sang Majikan
"Anne tidak akan pulang minggu ini." Suara bariton milik Edric kembali memecah keheningan. Inayah me
readmore บทที่ 5 Aku Lagi Puasa, Tuan
"Makan yang banyak, Sayang. Ya, sudah aku pergi dulu." Edric bangkit dari hadapan Inayah. Dia hendak
readmore บทที่ 6 Sebuah Godaan
Pagi hari, di hari Minggu. Luvia sudah bangun pagi-pagi. Wanita bertubuh bohay itu sengaja berdandan
readmore บทที่ 7 Cinta Untuk Sang Majikan
Tenggorokan Luvia terasa tercekat. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Kesuciannya sudah hilang. Ya,
readmore บทที่ 8 Menahan Rindu
"Kau tidak merindukanku?" Anne meluncurkan pertanyaan yang membuat Edric mencibir, usai berpelukan d
readmore บทที่ 9 Ketahuan
Rasa lelah dan letih, membawa langkah Inayah berlalu menuju kamar. Ternyata, berpuasa selama hamil m
readmore บทที่ 10 Vidio Untuk Nyonya Anne
Mata Inayah perlahan terbuka. Dia terkejut, karena masih dalam keadaan polos. Sementara itu, di samp
readmore บทที่ 11 Mencekam
Rasa lapar yang muncul membuat mata Inayah terbuka. Dia mengerling menatap ke sekeliling. Terkejut,
readmore บทที่ 12 Sebuah Pengakuan
Separuh sadar, Edric tetap menyetir mobil. Untunglah dia sudah lihai mengendarai mobil. Jalanan mala
readmore บทที่ 13 Bertahan Dalam Kesendirian
Tangisan Inayah terjeda, tatkala ponselnya berdering. Nama yang muncul di layar ponselnya, membuat I
readmore บทที่ 14 Pertengkaran
Anne tercengang ketika menginjakkan kaki di kamar Edric, yang tak lain tempat yang sudah lama dia ti
readmore บทที่ 15 Aku Ada Untukmu, Sayang
Tatapan teduh dari mata indah Inayah, tak henti melihat wajah Edric yang terlelap di sisi tempat tid
readmore บทที่ 16 Rasa Yang Hilang
Hujan rintik yang turun, mengundang kerinduan kepada sang pujaan hati. Edric tengah duduk di balkon,
readmore บทที่ 17 Pulang Kampung
"Apa yang Tuan ucapkan?" Mata Inayah terbuka lebar. Sementara Edric menatapnya sungguh-sungguh. Sekal
readmore บทที่ 18 Satu Kecupan Saja, Sayang
Linda termangu di beranda rumahnya, keempat anaknya pun ikut tercenung di dekat sang ibu. Mobil mewa
readmore บทที่ 19 Rahasia Yang Terbongkar
“Kamu ngapain keluar dari kamar tamu, Nay?” tanya Linda pada putrinya yang berdiri di depan kamar Ed
readmore บทที่ 20 Kebohongan Luvia
Matahari mulai muncul, memancarkan sinarnya, Edric sudah bersiap untuk ke kantor. Melihat Inayah yan
readmore บทที่ 21 Kemarahan Edric
“Kamu pergi dengan laki-laki lain, sama saja kamu menginjak harga diriku.” -Edric *** Di teras rumah b
readmore บทที่ 22 Benci Tapi Rindu
‘Sekarang aku hanyalah wanita terbuang, yang harus siap melayani kapanpun diinginkan.’–Inayah *** “Kem
readmore บทที่ 23 Edric Mulai Sadar
“Luka ini sudah meradang, Tuan. Harusnya Anda periksakan dia lebih awal.” Dokter pribadi Keluarga Edr
readmore
saya mau diamond
17d
0san
04/08
0Suka ceritanya
01/07
0Cerita ini sangat menarik
30/06
0Cerita ini sangat bagus
29/06
0apakah apk ini beneran bisa menghasilkan dm ff
12/05
0Cerita nya sangat bagus
06/04
1seru bngtt
17/03
0Ceritanya menarik
03/03
0Ceritanya sangat bagus
12/02
0