ทั้งหมด : 31bab 1
Keluarga Ratih "Tih.. Ratih... " Panggil emak dari arah dapur. "Iya mak... sini kamu" Segera yang pun
readmore bab 2
Kemiskinan kerap membuatku merasa sedih, selalu di hina, terpuruk, jauh dari kebahagiaan. Kadang aku
readmore bab 3
. Hari ini aku mendapatkan kabar bahagia, aku lulus dari SMP dengan nilai yang bagus. "Mak....emak...s
readmore bab 4
Pulang sekolah di antar Rian . Aku sudah mulai sekolah di SMA Negeri. Hari hari di sekolah baru begitu
readmore bab 5
. Semenjak kejadian hari itu, emak seolah menjauh dariku . Tapi kenapa. Apa salahku? Apakah aku melak
readmore bab 6
Rian datang kerumah . Sepulang sekolah, aku di antar emak kerumah buk Ipah. Setelah aku dikenalkan den
readmore bab 7
Takut . Esok harinya, aku ke sekolah seperti biasa. Setibanya disekolah, aku langsung disapa oleh Rian.
readmore bab 8
Awal muka petaka . Pulang dari sekolah seperti biasa aku kerumah buk ipah untuk menggosok baju. Pekerj
readmore bab 9
. Dengan rasa takut dan khawatir, aku menuju rumah buk Ipah yang berada di depan rumah buk Dewi. 'bism
readmore bab 10
. Aku mencoba melawan agar bisa lepas dari jeratan si tua Bangka ini, namun tenaga nya sangat kuat se
readmore bab 11
Dipermalukan Aku layaknya tersangka di mata mereka, bahkan mereka tak tahu bagaimana kejadian ini seb
readmore bab 12
Bibit benci dan Dendam . "Baikllah kalau kalian tidak ada yang mau mengakui kesalahan. Maka hukum adat
readmore bab 13
. Rasa malu yang begitu besar telah menempel di wajahku, akulah Ratih yang kini di anggap hina dan me
readmore bab 14
Kemarahan Bang Adi . Aku masih terbaring di ranjang butut kamarku, tubuhku terasa panas dan lemah tak
readmore bab 15
Pulang kerumah nenek . Seminggu sudah Setelah kejadian itu aku hanya mengurung diri dikamar, aku tak l
readmore bab 16
"Ayo... masuk dulu. Kasian cucu nenek datang jauh jauh pasti capek." Nenek masih seperti dulu, ia se
readmore bab 17
Mengantarkan emak pulang . Nenek terlihat sangat marah setelah mendengar semua masalah yang menimpaku.
readmore bab 18
Malam mulai menyapa, suasana gelap dan sepi kian terasa di rumah nenek yang sudah lapuk dimakan usia
readmore bab 19
Mulai puasa mutih Beberapa hari yang akan datang, bulan purnama akan bersinar penuh, Itu artinya aku
readmore bab 20
Malam ini adalah malam ke empat puluh, malam terakhirku melakukan puasa mutih. Tubuhku sudah sangat
readmore bab 21
Ujian dalam gua Tiba tiba terdengat suara yang entah dari mana asalnya. Kriiieeet... Entah bunyi apa d
readmore bab 22
Pembalasan baru dimulai Dengan langkah berat nenek memapahku masuk kedalam gubuk tuanya. "Istirahat du
readmore bab 23
Belum puas rasanya jika hanya melihat si Rudi menderita sendiri. ya, istrinya juga harus mendapatkan
readmore bab 24
Malam ini, nenek kelihatan kurang sehat. Sejak pagi hingga malam nenek hanya berbaring di atas kasur
readmore bab 25
Entah mengapa malam ini perasaanku tidak enak, seperti akan ada sesuatu yang kan terjadi. Entahlah,
readmore bab 26
Hari ini adalah hari ketujuh setelah kematian nenek, acara tahlilan sudah selesai sejak tadi malam.
readmore bab 27
Hari ini, emak serta adik - adikku akan kembali pulang ke rumah, ingin sekali aku ikut bersama merek
readmore bab 28
Kami semua kaget dan terkejut melihat penampilan bapak yang sangat memprihatinkan. Tapi, mengapa tib
readmore bab 29
Siang ini, rumah kami ramai didatangi para tetangga. Mereka datang dengan membawa beras, kopi, gula,
readmore bab 30
"Ratih... " Panggil emak membuatku sadar dari lamunan. "Iya... Ada apa mak? " "Pikirkan apa yang mak
readmore bab 31
Emak pergi meninggalkan ku yang masih diam seribu bahasa. Kata kata emak mengusik hatiku. Bukan, buk
readmore
mantap jiwa
3d
0ceritany bagus banget👍
8d
0good luck
9d
0ak ska sm cerita in
15d
0SENENG BANGET DAPET DM
20d
0Ceritanya bagus sekali💞
19/08
0makin seru
13/08
0seruuu😍
13/08
0bagus
11/08
0bags juga
11/08
0