ภาพรวม
|แคตตาล็อก
- ฉลาก:
- Pernikahan yang diatur
- Coolguy
- Cinta pertama
- Cinta yang manis
- Thriller
Edwin dipaksa menikahi seorang wanita yang ternyata tengah hamil 5 bulan. Keduanya terlibat dalam hubungan rumah tangga yang tidak sehat dimana, hanya ada kebencian dan pertengkaran di dalamnya. Konflik: Edwin membenci Melati dan ayahnya yang sombong dan otoriter. Saat dirinya terus memupuk kebencian, disaat itu juga Melati terus membuat ulah. Akankah keduanya bertahan dalam pernikahan paksa tanpa cinta?
อัปเดตล่าสุด
คำแนะนำของบรรณาธิการ
คำแนะนำ
หนังสือแสดงความคิดเห็น (26)
- ทั้งหมด: 99
บทที่ 1 Pernikahan Paksa
Bab 1
Edwin hanya bisa diam dan menurut saat empat laki-laki itu menyeretnya. Edwin merasa tubuhnyaบทที่ 2 Kamu Hamil?
Bab 2
Edwin menghela nafas panjang karena memang tadi siang dia tak berdaya. Pantas saja tenaganya kบทที่ 3 Bawa Melati Pergi
Pagi-pagi sekali Edwin sudah bangun dari tidurnya, tepatnya saat mendengar suara adzan subuh berkumaบทที่ 4 Seharusnya Kau Berterima Kasih Padaku
Seharusnya kau Berterima Kasih Padaku
Erwin kembali duduk di sofa sambil memikirkan banyak hal. Dia yบทที่ 5 Jaga Sopan Santunmu
5
Melati menatap ke arah Ernawati dengan muka masam saat wanita itu menatapnya dengan wajah sulit diaบทที่ 6 Penasaran
6
Melati baru saja melangkah ke dapur dan berhenti di pintu menuju ke sana, ketika dia mendengar sayuบทที่ 7 Dasar Si Mulut Besar
"Hmm … aku datang tepat waktu rupanya," ujar Jovan saat aroma harum masakan tercium dari arah ruangบทที่ 8 Kau Pikir Aku Peduli
8
"Wow …!" Mata Jovan membulat melihat pemandangan di depannya saat ini. Bagaimana dia tidak terkejutบทที่ 9 Jangan Terlalu Keras Padanya
Jovan menggelengkan kepalanya pelan ketika melirik Edwin yang masuk ke dalam kamarnya, sekaligus menบทที่ 10 Aku Tidak Butuh Bantuan Darimu
10
Wina membuka pintu kamar pelan, setelah beberapa kali mengetuk, namun tidak ada jawaban dari dalamบทที่ 11 Edwin Sudah Menikah?
11
Jovan mendengus kesal dengan tangan mengepal sempurna. Mereka baru saja tiba di kantornya beberapaบทที่ 12 Ada Apa Dengan Melati
12
"Halo, Bu, bagaimana keadaan wanita itu?" Edwin bertanya tanpa basa-basi, bahkan hampir lupa menguบทที่ 13 Rahasia Tentang Melati
13
"Tenanglah, Mbak, wanita itu pasti akan baik-baik saja." Anita berusaha untuk menenangkan Ernawatiบทที่ 14 Aku Tidak Mungkin Meneruskan Pernikahan Ini
14
"Anda sudah siap mendengarnya?" Lelaki dengan setelan formal duduk di depan Edwin, saat tatapan leบทที่ 15 Lelaki Yang ...
15
Melati terbangun saat sinar matahari menerpa wajahnya yang putih bersih. Mata wanita itu mengerjapบทที่ 16 Menemani Melati?
16
"Baiklah, jika ibu baik-baik saja, sebagai gantinya, ibu harus pulang bareng Jovan saja nanti." Erบทที่ 17 Aku Tak Butuh Ceramah Darimu
17
Dada Edwin bergerak naik turun saat mendengar perkataan wanita yang berbaring di ranjang tersebut.บทที่ 18 Dia Adalah Pabian
18
Edwin mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian mulai menuturkan bagaimana pernikahan itu terjadi.บทที่ 19 Jangan Terlalu Baik Padaku
19
Waktu beranjak menuju tengah malam. Edwin sengaja menyalakan lampu di ruangan itu agar tetap menyaบทที่ 20 JangN Bercanda Lagi
20
"Apa kau sengaja ingin memerasku?" Lelaki itu menggebrak meja, dan menatap tajam pada seorang priบทที่ 21 Teguh Wicaksono
21
Edwin membiarkan apa yang dilakukan ibunya kepada wanita yang perutnya sudah membulat di depannya.บทที่ 22 Kamu Menunggu Orang Lain?
22
Suasana di bandara tampak ramai meskipun hari sudah menunjukkan tengah malam. Edwin berdiri menetaบทที่ 23 Sabarlah
23
"Ma-maaf, aku nggak sengaja. Kamu pasti tak nyaman dan kesakitan." Edwin segera menarik tangannya,บทที่ 24 Berhenti Menyalahkan Dirimu
24
Ernawati menyibak gorden dalam ruangan enam kali enam meter persegi itu hingga sinar matahari lanบทที่ 25 Terserah Apapun Katamu
Suasana pagi hari itu seharusnya lebih menyenangkan karena seluruh anggota keluarga berada di rumahบทที่ 26 Peduli Apa Sama Dia
26
"Kenapa wajahmu mendadak murung, Ed?" Jovan menatap wajah sahabat sekaligus bosnya yang tak biasa.บทที่ 27 Jangan Menghindariku, Melati!
27
"Kenapa kita harus tetap pergi sih, Bu. Aku kan ingin diam aja di rumah. Lagian malas juga harus kบทที่ 28 Apa Yang Kau Pikirkan
28
Pandangan Edwin menggelap menatap tajam ke arah keduanya. Disaat lelaki itu hampir saja menerima Mบทที่ 29 Apa Ini Tentang Pabian?
29
"Bangunlah, Mel, sudah terlalu lama kamu tertidur. Apa kamu nggak mau melihatku dan memarahi pengบทที่ 30 Apa Kamu Tak Merindukan Aku
30
Melati terbangun pada akhirnya saat mentari hampir mencapai ujung barat. Senja yang temaram segeraบทที่ 31 Kemungkinan Istrimu Menghubunginya
31
"Pak Edwin, sebaiknya anda keluar dulu, karena kami akan memeriksa pasien. Silahkan." Suster wanitบทที่ 32 Sudahlah, Jangan Banyak Bicara
32
Edwin langsung masuk ke kamar mandi di dalam ruangan tempat Melati dirawat, setelah lelaki itu menบทที่ 33 Apa Anda Kasihan Padaku?
33
Melati meringis saat rasa sakit itu muncul kembali.
Dia tidur dalam gelisah, tapi sebisa mungkin mบทที่ 34 Mungkin Saja Tidak
34
Ernawati mendesah panjang, menatap pada perempuan yang kini tidur menyamping dengan bahu naik turuบทที่ 35 Apa Yang Kau Pikirkan
35
Seperti sebuah lampu yang tiba-tiba menyala di kepalanya, Jovan teringat sesuatu. Matanya bergerakบทที่ 36 Jangan Diam Saja
36
"Oh ya, adikmu sedang memasak di dapur. Sepertinya dia terlihat tidak semangat sejak kemarin. Cobบทที่ 37 Pabian Akan Tetap Jadi Milikmu
"Tenanglah Kirana, kita menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Tenangkan dulu dirimu dan katakบทที่ 38 Rumah?
38
Gunadi mondar-mandir dengan gelisah wajahnya sudah memerah dengan rahang yang mengeras. Dia tidakบทที่ 39 Kau Mau Menolak Ajakanku
39
Hari mulai beranjak sore, Gunadi dan istrinya memutuskan untuk menginap di hotel, saat tak sengajaบทที่ 40 Terserah Apa Yang Kau Pikirkan
40
Karena penasaran Teguh kembali ke rumah sakit untuk menemui Melati kali ini dia harus berhasil menบทที่ 41 Kamu Tidak Akan Pergi
41
Melati pernah merasakan bagaimana cara lelaki itu menyiksa dan memperlakukan dirinya dengan sangaบทที่ 42 Dia Enggan Menyapa
42
Selepas pertemuan itu. Edwin menyalami beberapa orang penting sebelum akhirnya pergi. Saat keluarบทที่ 43 Suasana Kaku Dan Penuh Kepalsuan
43
Suasana Kaku Dan Penuh Kepalsuan
Jantung Melati tersentak dengan keras saat melihat sosok itu, yangบทที่ 44 Apa Yang Terjadi Dengan Candra
44
"Ayolah, Ayah, jangan terlalu dibesar-besarkan masalah kecil seperti itu. Mana mungkin aku ingin mบทที่ 45 Itu Hanya Asumsimu Saja
45
Edwin kembali ke dalam kamarnya yang ternyata lampunya sudah dimatikan. Dia melihat Melati yang teบทที่ 46 Kirana Kecelakaan
46
"Bagaimana keadaan kakek Candra saat ini?" Melati menghampiri Edwin yang pagi hari itu baru masukบทที่ 47 Teguh Mendatangi Melati
Bab 47
"Oh, shit!" Melihat keadaan Melati yang tidak berdaya, Teguh segera mendekat dan mencoba untukบทที่ 48 Maafkan Aku, Edwin
48.
"Mau kemana kamu, Ed?" Jovan berdiri dan menyentuh bahu sahabatnya. Dia benar-benar penasaran saaบทที่ 49 Kepergian Melati
Bab 49
[Waktumu tidak banyak, Melati. Aku tak sesabar itu hingga mau lama menunggu. Datanglah segera.บทที่ 50 Mencari Keberadaan Melati Dan Teguh
Bab 50
"Jika sampai Teguh macam-macam di sana, tante tidak akan pernah memaafkannya, Edwin. Tante jaบทที่ 51 Permintaan Burhan
Bab 51
"Ka-kalian?" Mata Teguh membulat sempurna saat bertatapan langsung dengan istri dan keponakannบทที่ 52 Buntu
Bab 52
"Tante nggak nyangka, Ed, kamu bisa menuduh suamiku melakukan hal buruk itu. Bahkan Tante sampบทที่ 53 Dimana Melati
Bab 53
Keesokan paginya.
Melati terbangun saat mendengar suara ketukan pada pintu kamarnya.
Wanita ituบทที่ 54 Cari Wina
54
"Kita terlambat, Ed." Jovan berucap lesu, begitu dia mendapatkan kabar dari seseorang dalam sambunบทที่ 55 Penculikan
Bab 55
Edwin berlari sekuat tenaga mencari keberadaan Wina. Bahkan tiap penjual didatanginya karena kบทที่ 56 Keadaan Wina
Bab 56
"Pak Edwin, sepertinya ada seseorang di dalam kamar ini!" Seorang lelaki tinggi yang berkaosบทที่ 57 Kenyataan dan Fakta
Bab 57
"Katakan, apa kalian sudah menemukan siapa pemilik mobil itu?" tanya Edwin dengan tidak sabar.บทที่ 58 Beban Edwin
Bab 58
"Ya ampun, Edwin! Bangun Ed. Kamu sendiri yang datang kemari, kamu sendiri yang marah-marah,บทที่ 59 Kepergian Tak Terduga
59
Mata Wina terbelalak kala melihat siapa orang yang bergerak cepat dan mendekat ke arahnya. Teguh,บทที่ 60 Terkejut
Bab 60
Mentari bersinar dengan cerahnya, menyinari gunung-gunung yang masih berselimut kabut. Suara kบทที่ 61 Ditengah Situasi Gawat
Bab 61
"Kau jangan bicara sembarangan! Apa yang telah kau lakukan pada Jonathan? Lalu apakah kau sengบทที่ 62 Kesepakatan
Bab 62
Kesepakatan
"Baik, aku akan menyerahkan Melati padamu. Tapi dengan syarat, kau tidak boleh mengบทที่ 63 Merindukanmu
Bab 63
Bayi yang kecil itu menggeliat dengan suara tangisnya yang khas. Melati baru saja membersihkanบทที่ 64 Berdebat
Bab 64
Melati sampai menutup mulutnya saking tidak percayanya dengan apa yang dituturkan oleh Edwin.บทที่ 65 Kembali Pulang
Bab 65
Melati mengusap-usap badan bayi kecil yang menggeliat setelah lepas dari ASI-nya. Membiarkanบทที่ 66 Kebencian Kirana
Bab 66
"Mau beristirahat di dalam kamar?" Edwin bertanya.
"Sebentar lagi. Sepertinya ibu masih kangenบทที่ 67 Merindukannya
Bab 67
"Bagaimana semuanya, Jo?" Edwin duduk di kursinya dan melihat banyaknya tumpukan berkas di ataบทที่ 68 Kirana membenci Melati
68
Sore harinya, Edwin kembali ke rumahnya setelah sopir menjemputnya di kantor. Tampak istrinya bersบทที่ 69 Surprise
Bab 69
"Seharusnya Mas Edwin tidak perlu mengajakku untuk pergi kemana-mana, lagian pasti lelah setelบทที่ 70 Trauma itu
Bab 70
"Apa yang terjadi padanya?" Melati tanya Gunadi menghambur ketika mobil baru saja memasuki halบทที่ 71 Ancaman besar
Bab 71
Semuanya mengucapkan syukur dan memberi selamat atas pernikahan yang resmi digelar. Bahkan Gunบทที่ 72 Dibalik Telepon
Bab 72
Setelah Edwin mengirimkan pesan itu beserta dengan nomornya, Jovan mulai berusaha untuk menemuบทที่ 73 Ancaman Tiada Henti
Bab 73
Edwin dan Melati saling berpegangan tangan menuju ke peternakan yang jaraknya beberapa puluh mบทที่ 74 Salah Satu Harus Mat*
Bab 74
Teguh tersenyum sinis. Dia bersama beberapa orang datang ke tempat di mana Gunadi memintanya uบทที่ 75 Penculikan
Bab 75
Suara gedoran kasar terdengar dari ruang bawah. Dena yang curiga ada seseorang yang tengah melบทที่ 76 Di Tempat Asing
Bab 76
Entah jam berapa hingga akhirnya Melati terbangun dari tidurnya. Hanya saja ketika dia membukaบทที่ 77 Menceraikan Anita
Bab 77
"Apakah anda yakin akan membawanya untuk menemui Bu Anita, Bos?" tanya seorang bodyguard pribaบทที่ 78 Aduan Anita
Bab 78
Tok tok tok!
Suara pintu yang diketuk, membuat Edwin yang tengah duduk di sofa sambil memijat kบทที่ 79 Kebenaran Yang Ditutupi Candra
Bab 79
"Apa itu? Apa yang sebenarnya hendak kakek katakan padaku? Kenapa terlihat serius sekali?"
Candบทที่ 80 Mengejar Jejak
Bab 80
Edwin turun dari mobilnya diikuti beberapa orang anak buahnya, memindai sekeliling tempat ituบทที่ 81 Sampai Di Belanda
Bab 81
Setelah melakukan penerbangan selama belasan jam. Akhirnya keempat orang itu tiba di negara tuบทที่ 82 Takkan Berhenti Mencari
Bab 82
Edwin dan anak buahnya berpencar tiap hari untuk mencari keberadaan Melati Bahkan mereka mempeบทที่ 83 Misi Penyelamatan
Bab 83
Seseorang mengetuk pintu. Melati melirik ke arah sana. Dia tak tahu siapa orang itu, makanya mบทที่ 84 Ugal-Ugalan
Bab 84
Kendaraan hitam hasil curian itu, dibawa dengan sedikit kasar mengingat pengemudinya tidak terบทที่ 85 Mendengar Suaramu
Bab 85
"Pak, mungkin anda hanya sedang berhalusinasi!" ujar anak buahnya ikut berdiri, apalagi setelaบทที่ 86 Sweet Momories
Bab 86
Malam menjelang. Edwin bersama seorang anak buahnya menyiapkan makanan di dapur. Sedangkan istบทที่ 87 Sesuatu Yang Buruk
Bab 87
Entah kenapa setelah mendengar penjelasan Kirana barusan, Edwin merasa tidak tenang. Seperti aบทที่ 88 Selesai Operasi
Bab 88
Langkah gadis itu terasa berat saat akan memasuki sebuah ruangan, di mana seseorang terbaringบทที่ 89 Jangan Menutupi Apapun Dariku
Bab 89
Dengan dua tangan bersedekap Edwin berdiri tepat di samping ranjang. Ada seseorang yang berbarบทที่ 90 Seperti keluarga
Bab 90
Malam harinya Ernawati pergi ke rumah sakit untuk menemani Jovan. Wanita itu tidak tega meningบทที่ 91 Pengakuan Yang Paling Mengejutkan
Bab 91
Padahal Edwin baru saja tiba di ruangan Jovan beberapa saat yang lalu. Dan dia langsung menggeบทที่ 92 Dilema Di tengah Petaka
Bab 92
Kali ini Edwin duduk dengan pandangan menunduk, merasakan sesaknya dada dan air mata yang takบทที่ 93 Memaafkan
Bab 93
"Jadi, Pak Gunadi mengakui segala tuduhan dan penyebab kecelakaan yang terjadi empat tahun yanบทที่ 94 Lupakan Masa Lalu
Bab 94
"Melati mana?" Satu kata yang ditanyakan oleh Ernawati ketika sudah sadarkan diri adalah menanบทที่ 95 Hanya Dia Yang Tulus
Bab 95
"Jadi, apakah menurut kakak, Jovan akan menerimaku, dengan keadaanku yang seperti ini?" Kiranบทที่ 96 Kebahagiaan Jovan
Bab 96
Duduk di tengah-tengah keluarga Candra Wijaya membuat hati Jovan menghangat, di mana dia bisaบทที่ 97 Akhir Kisah Teguh
Bab 97
Seketika berita itu menjadi trending di beberapa acara berita di Belanda, dan sampai ke telingบทที่ 98 Hati Yang Terbuka
Bab 98
Entah berapa lamanya mereka saling memadu kasih, hingga keduanya terlelap karena kelelahan.
Saบทที่ 99 Ending Yang Manis
Bab 99
Melati tertegun, entah apa yang ada dalam pikiran Edwin, namun ketika suaminya menyebut nama w
nice story...
20/08
0ceritanya setu
10/07
0menyenangkan
03/06
0aku ingin top ap
25/04
0penulisan yg bagusss
24/01
0👍👍👍
12/01
0soo good
27/07/2023
0ceritanya sangat seru
12/07/2023
0sedih
30/05/2023
0nice
25/05/2023
0