ทั้งหมด : 721. Log In
Bi, besok pas pertandingan basket di lapangan bawah lo harus ikut gue nonton." Aku menghentikan langk
readmore 2. Awal Jumpa
Aku mendesis pelan, menatap punggung Intan yang sudah sampai pintu gerbang. Kupejamkan mataku dua de
readmore 3. Cowok Menyebalkan
Mataku terpejam dan jemariku menggenggam erat tali tas kanan dan kiri. Aku sudah bersiap untuk mener
readmore 4. Menghindar
Setelah ulangan sejarah yang membahas tentang masa lalu, dilanjutkan dengan dua puluh lima soal lati
readmore 5. Galang
Tepuk tangan serta sorak-sorai penonton yang menyaksikan pertandingan bola basket di lapangan sekola
readmore 6. Paksaan
Kulangkahkan kaki dengan cepat menyusuri koridor agar cepat sampai ke gerbang depan. Saat sampai di
readmore 7. Buku
"Bintang, boleh minta tolong nggak?" Aku yang baru mendudukkan diri di kursi langsung menoleh pada De
readmore 8. Gue Mau Elo
"Butuh obat?" Aku menoleh pada Mbak Erin, perawat di UKS yang baru saja meletakkan segelas air putih
readmore 9. Cari Buku
Dengan wajah lesu dan kepala menunduk, aku melangkah keluar dari toko buku. Menghampiri Angkasa yang
readmore 10. In Your Dream
Aku menghela napas berat, memandang butiran-butiran hujan yang berukuran besar saking derasnya hujan
readmore 11. Siapa Elo?
"Duh Tan, gimana dong?" "Ya udahlah lo bilang aja apa adanya, kalo lo udah nyari ke mana-mana tapi ud
readmore 12. Labrakan
"Lo, yang namanya Bintang?" Gerakanku memasukkan bakso ke dalam mulut, terhenti saat mendengar perta
readmore 13. I Miss You
Langit di luar tampak mendung. Sebentar lagi kurasa hujan akan turun. Aku menghela napas, mengalihka
readmore 14. Feel Alone
"Assalamu'alaikum." Aku, Kak Viny dan Bunda menjawab salam itu secara serentak seraya menoleh pada so
readmore 15. Sorry
"Papa, Bi dapat peringkat dua di kelas." Gadis kecil berusia sembilan tahun berlari ke arah pria ber
readmore 16. I'm Fine
"Sudah, Mbak Bi. Biar nanti Bu Rini aja yang lipat baju-bajunya. Kan Bu Rini udah sering bilang, kal
readmore 17. Perpustakaan
"Bintang?" Aku tengah membereskan buku-buku yang masih berserakan di meja, menoleh pada Deni yang ber
readmore 18. Cium Tangan
Aku langsung turun begitu motor Angkasa berhenti di depan pintu gerbang rumahku. Lalu kuserahkan hel
readmore 19. Dia Tahu
"Jantung kamu enggak normal!" Botol obat yang kugenggam erat terlepas dan jatuh ke lantai seiring den
readmore 20. Congestif Heart Failure
"Apa selama ini Bintang sering cepat merasa kelelahan walaupun hanya melakukan aktivitas ringan?" "Iy
readmore 21. Perbedaan
"Viny, kamu Papa antar aja." Aku dan Kak Viny yang sedang memakai sepatu masing-masing, sontak menole
readmore 22. Khawatir?
"Beneran lo nggak kenapa-napa, Bi?" Aku menoleh pada Intan sebelum terbatuk pelan. Ini sudah yang ket
readmore 23. Roboh
Dalam hidup, yang namanya perubahan itu pasti akan selalu ada. Entah itu kecil atau besar, entah itu
readmore 24. Mesmerize
"Kak Tama nggak masalah mobilnya dipinjem?" tanyaku, memecah keheningan yang sepuluh menit ini mendo
readmore 25. Pertengkaran
"Bintang, gimana? Angkasa jagain kamu kan di sekolah?" tanya Tante Jenni, membuat semua orang yang a
readmore 26. Hujan di Mimpi
Seseorang mencekal pergelangan tangan, dan langsung kutepis. Aku tetap berjalan cepat, meski mengena
readmore 27. Rasa Nyaman
Mataku menyipit menatap langit siang yang cerah namun cuacanya juga cukup panas karena matahari aga
readmore 28. Diskriminasi
"Kak Bintang!" Aku tersenyum lebar saat anak laki-laki berumur lima tahun itu berteriak gembira denga
readmore 29. Cemburu?
"Bi, Sayangku!" Aku memejamkan mata saat Intan berlari—yang jujur tak ada anggun-anggunnya sama sekal
readmore 30. Hurt
"Everything's will be okay, Star." Aku menyusut air yang memenuhi hidung kemudian mengusap pelan pipi
readmore 31. Jangan Urusi Gue Lagi
Keningku berkerut saat masuk ke dalam kelas dan mendapati sebagian besar teman-teman sekelas sudah d
readmore 32. Menghindar
"Bi, lo beneran nggak mau pulang sama Kak Angkasa?" tanya Intan, saat kami sama-sama melewati pintu
readmore 33. Pergi
Semburat jingga perlahan menggores langit senja, mengantarkan sang raja siang kembali ke peraduannya
readmore 34. Di Tengah Pelarian
"Dua puluh lima ribu." Aku menyodorkan plastik berisi alat tulis dan sebuah buku agenda pada seorang
readmore 35. Sembilu
Gerimis masih turun sedikit saat kami tiba di tempat pemakaman umum. Ya, alasanku ke sini siang-sian
readmore 36. Wake Up
Aku mengerjap-ngerjapkan mata saat pening dan pusing mendera, hingga membuatku terbangun dari tidur
readmore 37. Pengakuan
"Kenapa muka kalian bonyok gitu?" tanyaku. Suaraku perlahan mulai pulih dan tenggorokan sudah tidak p
readmore 38. Tentang Angkasa
"Kak Bintang kapan pulangnya?" Aku tersenyum, menatap Ken yang sedang duduk di bangkar yang sama deng
readmore 39. My Cool Boy
Aku tertawa kecil membaca pesan dari Galang dan Iqbal yang barusan masuk. Kedua laki-laki yang mengk
readmore 40. Alasan Bertahan
"Aku nggak mau pulang sekarang!" tegasku, untuk kesekian kalinya. Angkasa yang tadinya hanya menghela
readmore 41. Date
Aku mengerjap-ngerjapkan mata saat cahaya menyilaukan berasal dari jendela menerpa mataku. "Bu Rini,
readmore 42. Don't Say Like That
Aku menyusut air mataku yang membasahi pipi, sambil melangkah keluar dari bioskop. Angkasa yang berj
readmore 43. Jealous
"Saya pinjam buku ini, Mas. Tolong dicatat ya." Aku meletakkan sebuah novel di atas meja Mas Afdhal.
readmore 44. Angkasa Gila
"Star, lo beneran nggak lagi ada masalah sama itu curut satu kan?" Aku menghela napas, mendengar Iqba
readmore 45. Perhatian Angkasa
Sejak bertahun-tahun lalu, aku harus berdamai dengan penyakit yang ada dalam tubuhku ini, aku mulai
readmore 46. She's Mine
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku yang terasa berat dan lengket seperti diolesi lem. Mendesis pelan sa
readmore 47. Dia Putri Saya
"Bi!" Aku mendongak, mengalihkan pandangan dari buku catatan ke arah Intan yang baru saja masuk kelas
readmore 48. Rasa Bersalah
Helaan napas panjang keluar dari mulutku saat mobil Kak Bisma meninggalkan halaman rumah, bersama Ka
readmore 49. Bintang Pilihan Angkasa
"Udah selesai ngomongnya?" Aku mendongak, hanya untuk mendapati tatapannya yang tajam. "Gue di sini
readmore 50. Kata Sasa
Aku tertawa mendengar Intan yang menceritakan tentang kejadian di mana dia ke puncak tempo hari. Dia
readmore 51. Pembuktian Sasa
Aku berjalan di samping Intan dengan kurang bersemangat. Entah kenapa belakangan ini aku sering kele
readmore 52. Kecewa
"Ma, aku udah pulang." Suara Angkasa mendekat. Aku tidak menoleh padanya, masih tetap menunduk menah
readmore 53. Cahaya Yang Mulai Redup
"Bi, I'm coming!" Aku meringis pelan saat melihat Intan yang membuka pintu sambil membawa kantong pla
readmore 54. Maaf Terlambat
Ini pertengahan bulan April, hujan sepertinya masih setia mengguyur Jakarta meskipun seharusnya dala
readmore 55. Perasaan Angkasa
"Bi." Suara Kak Andro masuk ke telinga begitu aku mengerjap-ngerjapkan mata. Aku mengerutkan kening,
readmore 56. Let Me Stay
"Aku capek tiduran terus," keluhku saat Kak Andro menyuruhku tidur setelah aku tadi selesai minum ob
readmore 57. Aku Sayang Kamu
Hubunganku dengan Angkasa kembali membaik sejak sore itu. Dia juga sudah menceritakan semuanya—walau
readmore 58. Lampion Harapan
Aku tersenyum merasakan debu halus di telapak tangan. Debur ombak di depan sana terdengar seperti al
readmore 59. Sesal Papa
Kirana Candrawati. Bagi seorang Danu Wijaya, nama itu adalah nama paling indah sejagad raya. Nama ya
readmore 60. Akan Tetap Bersinar
"Kakak!" Seorang gadis kecil berusia delapan tahun berlari kecil menghampiri Andro yang tengah mendr
readmore 61. In The First Sight
Sama seperti hari-hari sebelumnya, Angkasa duduk di samping bangkar dengan tatapan terpaku pada seor
readmore 62. Cinta Angkasa
Woy, kedip lo!" Teriakan Romi yang diiringi senggolan di bahunya, membuat Angkasa menoleh pada laki-
readmore 63. Permintaan Maaf Sasa
"Kak Angkasa!" Angkasa mengerjap-ngerjapkan mata saat suara lembut itu menyapu telinganya. Sangat dek
readmore 64. Sad Song
Without you, I feel broke Like I'm half of a whole Without you, I've got no hand to hold Without you, I
readmore 65. Broken Down
Angkasa melajukan motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan gedung rumah sakit itu. Dalam kesedi
readmore 66. Lima Tahun Kemudian
Takdir. Satu kata yang sangat rumit untuk dipecahkan. Satu kata yang sering dikutuk dan dipersalahka
readmore 67. Today, Tomorrow and Forever
Warna kemerah-merahan menggores langit yang tadinya cerah, saat sore semakin datang mengantarkan san
readmore 68. Proposed
Aku mengerjap-ngerjapkan mata, saat mendengar suara ketukan di pintu kamarku. Sambil menggeliatkan t
readmore 69. Flashback
Lima tahun yang lalu. Angkasa termenung, tatapannya masih lurus ke arah lautan yang dipenuhi deburan
readmore 70. Paksa Terima
Semua orang memusatkan perhatian padaku, tampak menunggu jawabanku. Angkasa masih berlutut, juga men
readmore 71. Yes, I Will
"Suka?" Suara maskulin itu membuatku menurunkan tangan kiri yang sedari tadi kuangkat tinggi-tinggi
readmore 72. Log Out (End)
Kamu gugup, Dek?" Aku menoleh dan tersenyum kaku pada Kak Salma yang sedari tadi menemaniku di kamar.
readmore
suka bgt gua
7d
0Sangat bagus
27/06
0apakah benar
10/06
0good
24/05
0bagus
22/04
0baguss
25/03
0menarik
02/03
0so pretty
06/02
0sok tau dehh
25/11
0bagus, semangat terus buat ceritanyaa kak
23/06/2023
1