ทั้งหมด : 75บทที่ 1 Prolog
Siang begitu terik dan jam kerja Jane nyaris usai saat ponselnya berdering. Meski enggan keluar dari
readmore บทที่ 2 Jane Sudah Besar, Ma
Jane masih menatapi tumpukan baju di atas kasur. Jane tidak habis pikir kenapa mama masih saja melak
readmore บทที่ 3 Apa Yang Terjadi?
Tubuh Jane masih menggigil saat satu tangan perempuan itu terulur meraihnya. Jane tak sanggup beront
readmore บทที่ 4 Menjadi Salah Satu Di Antara Mereka
Jane menarik dan memeluk erat kedua kakinya seraya meletakkan dagu di atasnya. Semua perubahan teras
readmore บทที่ 5 Berbaur
“Yeah! Selesai!” Mirna menjatuhkan diri di kasur Jane yang baru mereka rapikan berdua. Selagi m
readmore บทที่ 6 Seperti Deretan Bintang di Langit
Jane duduk termenung menatap deretan bintang yang tampak jelas malam ini. Cuaca cerah rupanya, batin
readmore บทที่ 7 Namaku, Andra
Jane merasa tubuhnya tak bertenaga dan siap luruh kapanpun. Lututnya sudah bergetar hebat. Ini kali
readmore บทที่ 8 Mimpi Buruk
“Jangan! Jangan sebut aku gelandangan! Setidaknya aku masih punya rumah, juga masa depan. Aku y
readmore บทที่ 9 Seperti Warna Gambarnya
Di bawah rindang pohon akasia satu-satunya yang ada di halaman belakang panti, Jane menikmati s
readmore บทที่ 10 Lagi-lagi Terlambat
Kini Jane bukan lagi Jane yang cengeng dan penakut. Juga bukan lagi anak yang mudah ditindas. Meski
readmore บทที่ 11 Merasa Bersalah
Jane termangu, hatinya sibuk menimbang. Sadar seharusnya melangkah pulang, namun dia merasa bersalah
readmore บทที่ 12 Tak Bisa Melihatnya Kecewa
Jane merasa hidupnya kembali lengkap. Tentu tidak ada yang bisa dan berhak menggantikan kedudukan ma
readmore บทที่ 13 Menghindar
Jane sedikit jengah oleh ulah beberapa pedagang yang menjajakan barang dagangannya dengan memak
readmore บทที่ 14 Tetap Bersamaku
Luki mundur beberapa langkah dan bersikap hormat, membuat Jane sedikit heran dan kaget. Tapi mu
readmore บทที่ 15 Apa Yang Terjadi, Luk?
Luki menatap raut Jane yang masih begitu nyenyak. Kasihan, batinnya. Dia pasti sangat lelah dan
readmore บทที่ 16 Cita-cita
“Apa yang terjadi, Luk?” Jane masih menggumamkan hal sama saat kembali memandangi wajah dan tub
readmore บทที่ 17 Lebih Dari Serpihan
Ada perasaan ingin sekaligus rasa bersalah yang teramat besar saat Luki menatap wajah polos Jane. It
readmore บทที่ 18 Resah
Menapaki kembali jalan-jalan yang selama hampir 4 tahun ini Jane lewati setelah lebih dari satu ming
readmore บทที่ 19 Wajah Lelah Jane
Jane menyerah dalam tatapan tegas lelaki ini. Luki akan menolak apapun alibinya. Namun dia juga tahu
readmore บทที่ 20 Luki
Langit jingga sore itu. Luki menikmati. Ditemani sruputan kopi pertamanya dan bungkusan rokok keduan
readmore บทที่ 21 Pasrah?
Luki duduk diam mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Sadar, jika sudah demikian Jane tidak akan bi
readmore บทที่ 22 Lelah
“Argh!” bahunya teramat nyeri saat Luki mencoba bangun. Bahkan sekujur tubuhnya terasa kaku, sulit d
readmore บทที่ 23 Berarti Sesuatu
Luki kaget. Sama sekali tak mendengar langkah kaki Jane. Kegiatannya terhenti saat Jane meraba pungg
readmore บทที่ 24 Anak Kunci
Sekali lagi, dalam jarak sedekat ini. Merasakan hembusan napasnya, bersitatap dengan matanya, jelas
readmore บทที่ 25 Saksi Cinta
Kusuk menatap wajah damai Jane, Luki merasa desiran aneh di dadanya kian nyata. Mungkinkah kini ada
readmore บทที่ 26 Tega
Gerah. Jane mengikat tinggi rambutnya, lalu turun dari mobil, dan menikmati sejuk hembusan angin mal
readmore บทที่ 27 Terjebak
Jane menyerah dalam tatapan tajam pria menyebalkan di hadapannya ini. Akhirnya kembali duduk meski t
readmore บทที่ 28 Pemandangan Mengerikan
“Bagaimana bisa?” gumam Jane berulang kali.
readmore บทที่ 29 Jalan Keluar
Luki masih menatap tak percaya. Apalagi gerakan tangan Tiger selanjutnya menepuk pelan pundak Jane y
readmore บทที่ 30 Nyaris Terbunuh
Jane mengambil udara sebanyak dia bisa.
readmore บทที่ 31 Menyusun Rencana
Angin semilir yang berhembus menyentak Jane dari mimpi. Pelan matanya terbuka, lantas melihat sekeli
readmore บทที่ 32 Titik Terang
Mereka berdua berjalan beriringan menyusuri jalan setapak menuju gedung atau gudang tua yang dimaksu
readmore บทที่ 33 Cerita Di Balik Temuan
Luki masih memberi kode Jane untuk tetap diam dan menunggu. Sampai dia yakin mereka, orang-orang yan
readmore บทที่ 34 Fase Berbeda
Jane masih setia menatap ilalang di padang. Barangkali pemandangan biasa bagi sementara orang, namun
readmore บทที่ 35 Memberi Kehidupan
Tiger terus menunggui. Seharusnya Jane sudah sadar mengingat peluru hanya menyerempet lewat, bukan b
readmore บทที่ 36 Rama
Akhirnya, Rama bisa bernafas lega hanya dengan melihat nama kostnya saja. Setelah empat hari berat h
readmore บทที่ 37 Rencana Besar Dimulai
Sammy memberi perhatian penuh, ketika Lila mulai membuka mulut. Bahkan dalam hatinya sudah mengiyaka
readmore บทที่ 38 Kepada Siapa Cintaku Berlabuh
Sahabat-sahabat Lila berkumpul di kamar kosnya tanpa komando. Maya dengan daster dan setoples cemila
readmore บทที่ 39 Kenal Dia?
Dentang jam dua belas kali sudah lama berlalu. Suasana makin sunyi. Sudah tidak terdengar lagi tawa
readmore บทที่ 40 Batal Datang
Rama melirik arloji sekali lagi, tak mempercayai terik yang menyengat tengkuknya dan membuat peluh m
readmore บทที่ 41 Heboh
Anton gelisah dalam penantian. Berkali-kali dilirik arlojinya yang sudah barang tentu tidak menunjuk
readmore บทที่ 42 Kelimpungan
Siang sedikit berangin, membuat udara saat ini terasa begitu sejuk. Mestinya di cuaca seperti sekara
readmore บทที่ 43 Tidak Sendiri
Rama akhirnya menemukan kamar mayat rumah sakit daerah, tempat Arka dibaringkan setelah dua kali ber
readmore บทที่ 44 Benar Jane
Rama berlarian sepanjang koridor rumah sakit. Sementara kedua temannya menyusul di belakangnya. Sesu
readmore บทที่ 45 Jane POV
Duk!
readmore บทที่ 46 Salah Paham
Rama hanya ingin berbaring malas seharian ini. Dia baru bisa pulang semalam, usai memakamkan Arka di
readmore บทที่ 47 Sebimbang Ini
Teman-teman Lila sedang berbincang ringan, tidak ada keinginan untuk merusuh seperti biasa. Tenaga m
readmore บทที่ 48 Gadisnya
Rama bangun dengan rasa lelah yang masih melekat di badan, membuatnya malas beranjak meski mata suda
readmore บทที่ 49 Usaha Pertama
Rama tersenyum mengamati pantulan dirinya di cermin. Kembali mengelus rambutnya yang sudah rapi dan
readmore บทที่ 50 Kencan Sepihak
Jane tersenyum membalas lambaian Rama. Dan Rama, dadanya berdesir hanya sekedar melihat senyumnya pu
readmore บทที่ 51 Janji Kedua
Angin sore yang berhembus pelan memainkan rambut panjang gadis yang kini tengah duduk di depannya. R
readmore บทที่ 52 Lautan Kenangan
Tiger hanya bisa mengamati suasana hati yang bertolak belakang dari pemandangan di depannya. Satu pr
readmore บทที่ 53 Cewek Gila
Hujan deras yang mengguyur kota sejak sejam yang lalu tak menyurutkan dua pria yang datang dari arah
readmore บทที่ 54 Resah Yang Salah
Rama duduk menopang dagu. Tak lama beralih meluruskan kaki dan berdiri. Namun sejenak kemudian mereb
readmore บทที่ 55 Beda Kesenangan
Berbeda dengan Jane yang tengah menikmati hari tenangnya, Lila justru mengumpulkan sahabat-sahabatny
readmore บทที่ 56 Polos dan Lugu
Tiger masih duduk santai kala Jane kembali keluar kamar, dan melangkah menuju dapur dengan satu tang
readmore บทที่ 57 Kesempatan
Jane turun dengan enggan. Sementara Rama sontak menoleh ketika didengar dan dilihatnya mobil mendeka
readmore บทที่ 58 Tidak Baik-baik Saja
“Berpeganglah!” ucap Rama di antara deru suara motornya.
readmore บทที่ 59 Aku Baik Saja
Lila tak bergeming. Tatapnya masih lekat pada keduanya. Cara Rama menatap gadis itu, tawa mereka, ke
readmore บทที่ 60 Aku Baik Saja (2)
Pertarungan kecil itu kini menarik perhatian hampir semua pengunjung. Dan kebanyakan dari mereka men
readmore บทที่ 61 Sandiwara Sempurna
Jane terkikik pelan melihat tingkah Max yang berputar-putar sambil menggonggonginya. Itu sangat meng
readmore บทที่ 62 Kalah
Rama mengecek sekali lagi tumpukan berkasnya. Dia mendesah. Ini hari terakhir pemberkasan untuk pemb
readmore บทที่ 63 Tidak Lain Kali
Sepanjang perjalanan pulang Jane diam, tak menyadari pula ketika Tiger beberapa kali melirik mengama
readmore บทที่ 64 Siapa Kamu?
Lila sudah serak karena terlalu banyak berteriak. Dan, masih akan berteriak ketika mengingat kejadia
readmore บทที่ 65 Diminta Bungkam
"Hei! Ini tempatku kalau kalian lupa!" tukas Lila menghentikan percakapan keduanya. Bagaimana mereka
readmore บทที่ 66 Teman Setia
"Baiklah, tidak perlu dijawab," putus Jane.
readmore บทที่ 67 Ucapan Selamat
Jane keluar dari ruang sidang nyaris tanpa masalah. Terhitung sejak pertama pengajuan proposal skrip
readmore บทที่ 68 Ucapan Selamat (2)
"Sepertinya...dia hamil?"
readmore บทที่ 69 Meniti Masa Depan
Sebulan berlalu setelah Jane memutuskan untuk tidak mencampuri urusan mereka, Rama dan Lila. Meski k
readmore บทที่ 70 Rama
Dia masih berdiri di depan jendela kamarnya, menatap jauh ke depan. Meski tak lagi sering mengamuk d
readmore บทที่ 71 Bukan Keluargaku
Lila menanti dengan cemas. Sudah tak terhitung berapa kali dirinya mondar mandir di ruang kos Rama.
readmore บทที่ 72 Cukup Tahu
Sementara Rama sibuk menghindari Lila dan Lila sibuk mengikat Rama untuk mempertegas hubungan mereka
readmore บทที่ 73 Berani
Di sepanjang koridor panjang yang lengang, ketukan sepatu yang beradu dengan ubin menjadi satu-satun
readmore บทที่ 74 Max Menjadi Korban
"Maaf," ucap Jane lirih, benar-benar menyesali kekonyolannya.
readmore บทที่ 75 Langkah Beracun
"Aku harus pulang," gumam Dina, melirik canggung Jane.
readmore 
aku suka membacanya
3d
0gg keren
7d
0anjai
18d
0sangat bagus
19d
0Bagus banget
04/08
0bagus bannget
24/07
0good
07/07
0sangat bagus sekali Apk ini soal nya bisa dapetin uang dengan cara membaca doang terimakasih untuk yang membuat apk ini 👍
13/06
0💋💋
03/06
0keren
30/05
0