ทั้งหมด : 72Harus Menerima
“Seperti apa yang kalian janjikan kepadaku, kita akan melangsungkan pernikahan antara Iren dan Daffi
readmore Harapan yang Semu
“Kamu akan baik-baik saja. Percaya sama Om.” Di dalam kamar yang hening, aku berusaha memenangkan dir
readmore Dia Tau? Kenapa Mau?
Pelaminan sudah di depan mata. Mas Daffin sudah duduk di kursi yang disediakan khusus untuk mengikra
readmore Dia Sengaja, Atau?
Laki-laki berjas hitam itu mulai melangkahkan kakinya pergi dari tempat ini. Wajahnya pun tanpa eksp
readmore Perlakuan Mas Daffin
“Nah, akhirnya pasangan pengantin mau ikut sesi pemotretan juga. Kalian ini sukanya aneh-aneh saja d
readmore Kejadian Tidak Terduga
“Iren sayang, akhirnya pernikahanmu selesai juga. Aku bingung harus merasakan kebahagiaan atau malah
readmore Om Satya
Setelah mengemas barang-barang milikku, Mas Daffin menyuruhku untuk bergegas pergi ke mobil. Aku men
readmore Malam Pertama
Mas Daffin bergeming dan melihatku sekilas. Apa ia tidak ingin menjawab pertanyaanku tadi? “Dia itu o
readmore Sekamar tapi Tak Seranjang
“Iren! Kamu baik-baik saja ‘kan!” Mas Daffin kembali berteriak dan terus menggedor pintu. Aku terbang
readmore Selalu Dimanfaatkan
“Iren, sekarang kamu sudah jadi orang kaya. Hidupmu pasti bahagia. Kamu jangan lupa sama Mama. Setia
readmore Kamu Marah?
“Iren? Kamu mau ngapain di depan kamarku?” Tanganku yang sudah menggenggam gagang pintu, kini berangs
readmore Ternyata
“Alhamdulillah, Bu, sekarang sudah baik-baik saja. Mas Daffin baik banget kok. Sama baiknya seperti
readmore Pemalu tapi Menyebalkan
“Kami beda kamar, Bu. Aku yang memintanya.” Tanpa ragu Mas Daffin menjawab pertanyaan Ibu. “Apa kalia
readmore Belum Terjawab
“Iya, Ibu tau, kamu pasti sangat menderita. Ibu nggak bisa membayangkannya, Ren. Kamu benar-benar ku
readmore Kebahagiaan yang Nyata
“Iya, Bu, aku sangat senang bisa masuk sebagai bagian keluarga ini. Aku nggak menyangka bisa mendapa
readmore Bertemu
Tentu saja aku terkejut melihat Mama Rita ada di mall ini. Ia ditemani oleh anak kesayangannya, Mbak
readmore Terluka
“Nggak usah, aku baik-baik saja. Terima kasih sudah menawarkan bantuan. Permisi.” Setelah badanku ber
readmore Ucapan Manis Mas Daffin
“Iren, kamu baik-baik saja kan? Aku sangat khawatir dengan keadaanmu. Maafkan aku, Ren.” Wajah tampan
readmore Tamu Tak Diundang
“Ngapain kamu di sini, Om? Mengganggu orang saja.” Mas Daffin berbicara ketus saat mengetahui ada Om
readmore Om Satya Memaksa
Aku melirik sejenak dan kembali melempar pandangan ke arah lain. Orang yang baru saja bertanya adala
readmore Alasan Om Satya
POV Daffin *** “Apa yang Iren pikirkan sih? Bukankah dia yang bersalah? Kenapa dia yang terlihat marah
readmore Rahasia yang Mulai Tersingkap
Meski sudah terbangun, aku sengaja tidak bangkit dari kasur. Aku sengaja berpura-pura tidak mendenga
readmore Ketulusan Cintanya
“Tunggu, Mas. Apakah ucapanmu tadi benar?” tanyaku sembari bangkit dan duduk memandangnya. Mas Daffin
readmore Tidur Seranjang
“Kamu masih ingin mendengarkan ceritaku? Belum ngantuk?” tanyanya sambil mengernyitkan dahi. “Belum,
readmore Sangat Memalukan
POV Daffin *** Mulut Daffin berdecak sambil berkata, “Sialan! Aku bodoh banget. Bisa-bisanya ketiduran
readmore Sprei Bernoda
“Masa Mas Daffin ngompol sih? Segede itu masih bisa ngompol? Ya ampun, nggak terbayang sih.” Sprei ya
readmore Apa Mas Daffin Sudah Ingin?
“Mau ngomong apa, Mas?” tanyaku sambil duduk kembali di hadapannya setelah selesai mencuci piring. Ma
readmore Pesan Ayah
POV Daffin *** Aku duduk di kursi dengan perasaan tak menentu. Jantungku benar-benar berdegup sangat c
readmore Jangan Sentuh
“Loh, Mbak Tisa bikin status seperti ini? Bukankah restoran itu salah satu cabang milik keluarganya
readmore Sugar Baby
“Loh, iya, kenapa bisa ya? Padahal restoran ini baru diambil sama Om Satya. Dia ngomong kalau restor
readmore Bertemu Lagi
“Kamu mau urus semuanya sendiri? Kamu yakin? Kakimu masih sakit kan?” tanya Mas Daffin, heran. “Iya,
readmore Kakak?
“Tuh, kan, Ren. Suamimu mencarimu. Kamu sih, susah dibilangin. Kalau dia marah gimana?” Melati begitu
readmore Cemburukah?
“Cemburu? Nggak tuh!” Aku mendengus. Kemudian, membuang pandangan dengan melihat suasana di luar kaca
readmore Ada Jarak
Dengan cepat, tanganku memegang pipi bekas kecupan itu. Aku terkesiap dengan apa yang telah dilakuka
readmore Adifa
Seorang perempuan berpakaian ketat dan memperlihatkan keindahan tubuhnya berbicara pada kami. Ia ban
readmore Apa Hubungan Mereka?
Mbak Tisa dengan senyuman yang mengembang penuh kebahagiaan sedang duduk bersama dengan Om Satya. Me
readmore Tidak Percaya
“Terus siapa dong? Kalau memang bukan orang iseng, pasti sudah menitipkan omongan itu kepadamu, Mas.
readmore Bara
“Apa kamu yakin mau pergi ke kampus? Apa sudah baik-baik saja? Padahal sudah ada orang yang mengurus
readmore Pengganggu
Aku mendongak melihat ke arah seseorang yang baru saja menyapaku dengan sebuah pertanyaan. Aku benar
readmore Video
“Siapa, Ren?” tanya Mas Daffin sambil melihatku sekilas. “Nggak tau, nomor baru.” “Nomor baru lagi? Ja
readmore Janggal
“Oke, aku turuti kemauanmu, Mas. Kalau seandainya semua hanya kebohonganmu, lebih baik kita nggak us
readmore Prasangka Buruk
“Jangan menuduh dari sudut pandangmu sendiri, Ren. Semua bisa menjadi sebuah kemungkinan. Bisa saja
readmore Sebuah Bukti
“Ren, hatiku seutuhnya sudah menjadi milikmu. Aku benar-benar nggak tau tentang video itu, Ren. Aku
readmore Anton
“Baik, Mas. Kita lakukan sesuai rencanamu.” Hatiku sudah mulai melunak. Perkataan demi perkataan yang
readmore Hubungan Adifa dan Anton
“Sudah pingsan kan, Ren? Iya kan? Kita berhasil melakukan rencana kita, Ren. Anton pingsan!” Tiba-tib
readmore Kasus Selesai
“Da-Daffin! Kamu di sini?” Pertanyaan itu keluar dari lisannya. Anton belum mengingat secara pasti.
readmore Rencana Bulan Madu
“Apa kalian sudah memikirkan tentang bulan madu yang nanti akan dilakukan?” Pertanyaan itu sontak mem
readmore Saling Menyentuh
Aku sangat terkejut mendengar suara yang keluar dari lisan suamiku. Aku pikir ia sedang tidur dengan
readmore Mengkhawatirkan Bara
Semenjak waktu itu, Bara memang benar-benar menjaga jarak denganku. Berbicara seperlunya. WA pun sam
readmore Ide Lily
Kejadian itu membuat kami saling membisu. Mas Daffin seperti menghindariku. Sampai makan malam pun i
readmore Kecupan dan Pelukan
“Bukan. Aku mau ngomong sesutau hal yang lebih penting. Bukan membahas tentang Bara lagi. Aku ngomon
readmore Keputusan Mas Daffin
“Oh, iya ya. Aku sampai lupa. Maaf, Mas.” Aku mengatakannya sambil menyelipkan rambut ke belakang tel
readmore Sikap Aneh Mas Daffin
“Ren, kenapa sih, kamu selalu merepotkanku terus?” Pertanyaan itu kembali terulang. Mata tajamnya men
readmore Respon Ibu Mertua
“Ayo, kita duduk dulu,” ajak Mas Daffin. “Ya, ayo, duduk.” Ibu Mertua tidak sabar untuk mendengarkan
readmore Berangkat ke Villa
“Barang-barang yang mau dibawa sudah siap semua, Ren?” tanya Mas Daffin sambil menghampiriku di kama
readmore Foto Berdua
“Aura jahat katanya? Nggak masuk akal banget deh! Ngomong saja kalau memang iseng menakut-nakuti kit
readmore Menikmati
“Kamu masih memikirkan tantang keajaiban itu?” tanya Mas Daffin dengan senyum yang tersimpul tipis. “
readmore Apa yang Terjadi pada Melati?
Kami bertiga berjalan menyusuri pantai. Pemandangan yang disajikan sangatlah indah. Pengunjung yang
readmore Malam yang Mendebarkan
“Mas, kenapa kamu ngomong begitu sih? Aku kan malu. Padahal dulu kamu kan pemalu banget, kenapa seka
readmore Menunaikan Nafkah Batin
“Untuk mempertegas, aku akan menanyakan lagi untuk yang terakhir kali. Apa kamu yakin akan melakukan
readmore Keegoisan Mama Rita
“Halo, Ma. Assalamu’alaikum!” sapaku, panggilan sudah diloadspeaker seperti permintaan Mas Daffin. “I
readmore Berharap
“Iya, Sayang. Aku yakin banget, dulu itu nggak ada orang lain lagi. Hanya ada dua orang saja. Kondis
readmore Pulang ke Rumah
“Sayang, kamu baik-baik saja kan?” Pertanyaan itu muncul kembali. Ia berbaring di sebelahku. Jemariny
readmore Acara yang Mengejutkan
“Kata Ayah, besok Om Satya mau melamar kekasihnya. Kita diminta ikut ke sana,” jawab Mas Daffin. “Loh
readmore Memberanikan Diri
“Calon suaminya Mbak Tisa, Omnya Mas Daffin, Ma. Mbak Tisa dapat restoran dari Om Satya kan? Apa Mam
readmore Rencana Mengusut Masa Lalu
“Idemu bagus, Dek. Tapi, bahaya juga sih. Kalau traumamu mendadak datang bagaimana?” Mas Daffin just
readmore Pembicaraan Sengit
“Oh, jadi begitu ceritanya. Kalian sudah saling mengenal lumayan lama. Artinya, selama ini kalian be
readmore Masih Ada Trauma
Mas Daffin berangsur melepas jemarinya dari daguku. Wajahnya berubah masam. Terlihat jelas kalau ia
readmore Bertemu Om Satya
“Ren, kita jadi bertemu kan? Aku sudah menunggumu di cafe. Jangan lama-lama. Ingat ya, berangkat sen
readmore Rahasia Besar Om Satya
“Aduh, kamu ini galak banget sih?” Mendengar ucapan itu, aku memutuskan untuk diam. Semakin orang ini
readmore Ke Hotel
PoV Satya *** “Memangnya aku bodoh? Dengan mudahnya membuka aib sendiri di depanmu tanpa ada keuntunga
readmore Pada Akhirnya
Aku mengerjapkan mata dan membukanya secara perlahan. Saat melihat langit-langit, aku merasa ada ses
readmore
keren bangetttttt
4d
0bagus
12d
0lanjut kk
16d
0bgus
31/07
0oke
16/07
0baik sabar dan ikhlas
29/06
0bisa narik brp
24/06
0sangat baguss 🤗
15/06
0bagus sekali
22/05
0Tertarik kelanjutannya
21/05
0