ฉลาก:
• Komedi
• Keluarga
• Persahabatan
• Heteroseksual
• Sekolah Menengah Atas
• Remaja
• Pergaulan remaja

Kalian akan berkenalan dengan lima anak remaja pecinta musik. Mereka akan menyanyikan lagu tentang pertemuan dan perpisahan. Mencari arti pertemanan, dan berpikir bagaimana melodi dapat menyampaikan perasaan. Melukiskan kenangan ... di hadapan papan tulis. "Aku harus percaya pada diriku sendiri, percaya bahwa aku adalah orang yang bisa mereka percaya." [.] "Saat bersamamu, aku selalu merasa senang dan sedih di saat bersamaan. Kamu benar, aku berantakan."

อัปเดตล่าสุด

คำแนะนำของบรรณาธิการ

รักหมดใจยัยเด็กดื้อ

monsita

ร้อยรักมายาลวง

วนาลักษณ์

ดวงใจน้ำแข็ง

monsita

ยอดดวงใจเทพบุตรร้อยเล่ห์ (ซีรีย์ลำดับที่ 2)

วนาลักษณ์

จำเลยรักบ่วงดวงใจ

วรดร

สะใภ้ขัดดอก

กนกรส

คำแนะนำ

ร้อยรักมายาลวง

วนาลักษณ์

น้ำผึ้งในรอยทราย

วนาลักษณ์

หัวใจบ่มรัก

ไหมขวัญ

ยอดดวงใจเทพบุตรร้อยเล่ห์ (ซีรีย์ลำดับที่ 2)

วนาลักษณ์

พันธนาการรักนาคราช

เทียรดา

ณ​ กาลเวลา

ม้ามีปีก

สะใภ้ขัดดอก

กนกรส

ตามล่าตามรัก

หลี่หง

มู่หรงเยว่ชิง ท่านหญิงตำลึงทอง

ปรียาดา

รักหมดใจยัยเด็กดื้อ

monsita

หนังสือแสดงความคิดเห็น (206)แสดงความคิดเห็นของคุณในแอพ

• 
  UmayahSiti

  bagus

  22d

    0
• 
  NovitasariChelsie

  bagus

  29d

    0
• BarEraa

  bagus sekali cerita ini

  28/07

    0
• 
  Intan Ernalisa

  kiyowo bahasa jepun segala

  01/07

    0
• 
  BriliantoHelmi

  bot

  16/06

    0
• 
  CellCecep

  waw omi samaht

  25/05

    0
• 
  Icha06

  best

  22/05

    0
• 
  Ey Ka

  Best👍

  03/05

    0
• 
  GantengPutra

  hebat

  17/04

    0
• 
  IqramMOHAMAD

  𝘐𝘯𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘤𝘢, 𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘴𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘳𝘦𝘮𝘢𝘫𝘢 17 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘪𝘩 𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘵𝘢𝘬𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘮𝘱𝘢.𝘒𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣 𝘣𝘢𝘤𝘢, 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬? 𝘱𝘭𝘦𝘢𝘴𝘦 𝘦𝘹𝘱𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘢𝘥𝘮𝘪𝘯. 𝘛𝘩𝘢𝘯𝘬 𝘺𝘰𝘶. 🤍

  24/02

    0

• ทั้งหมด: 41

• Bab 1

  Kadang musik lebih banyak berbicara dibandingkan kata-kata, dan kurahap semua kata bisa menjadi musi

• Bab 2

  Kiana baru saja menerima nampan makan siangnya. Matanya menjelajah ke seluruh kantin untuk mencari t

• Bab 3

  "Gue pikir, gue udah bisa lupain lo." Kiana bergumam melihat keluar jendela, hujan tiba-tiba saja me

• Bab 4

  Istirahat saat itu Arkan tidak makan. Ia mendengarkan musik dari earphone dan menulis sesuatu di buk

• Bab 5

  "Lo tau anak baru itu?" tanya Windy pada Chelsie, mereka berada di kelas bersama Bella sementara sis

• Bab 6

  Arkan dan Revan berdiri di depan sebuah kafe yang ramai. Para pelayan sibuk mondar-mandir. Riuh suar

• Bab 7

  "Ada kabar bagus!" Angel menggebrak meja kantin tempat anak-anak klub musik berada, napasnya terenga

• Bab 8

  "Lo serius?" Di lapangan serba guna, Arkan menatap Angel tidak percaya. Ia, Kiana dan Revan sama-sam

• Bab 9

  Suara musik yang mengalun dengan sedikit hentakan terdengar hingga ujung koridor. Irama itu berubah

• Bab 10

  Lusa nanti pentas seni akan dimulai. Dekorasi di lobi dan kerangka panggung di lapangan sudah terpas

• Bab 11

  Revan sudah bertengger di motor CBR-nya. Helm full face menutup hampir seluruh wajahnya. Namun, alih

• Bab 12

  Pentas seni yang ditunggu-tunggu pun akhirnya dilaksanakan pada hari ini. Para siswa maupun guru ber

• Bab 13

  Revan duduk santai di sebuah kafe. Ia melihat keluar jendela, langit malam seperti biasa terlihat be

• Bab 14

  Arkan sudah beberapa kali berdecak kesal karena pekerjaan OSIS bagiannya begitu menumpuk. Kini waktu

• Bab 15

  Kiana tak mampu menahan senyumnya. Meskipun ia masih kesal dengan Revan yang susah ditebak, tetap sa

• Bab 16

  Lama menanti di kelas namun sosok yang ditunggu belum juga muncul. Sayang sekali, padahal Kiana ingi

• Bab 17

  Vano dan Reza saling melirik bingung. Sementara Refa menerka-nerka. Arkan sudah duduk di hadapan mer

• Bab 18

  "Hal yang menyakitkan dan membahagiakan, perasaan seperti pasang surut ombak."
  ☆¤☆
  Kiana bergegas menu

• Bab 19

  Seorang laki-laki yang kira-kira baru berumur sebelas tahun sedang duduk tenang di ayunan kayu sambi

• Bab 20

  "Kan, lo kenapa diem mulu?" Kiana bersuara, saat Arkan membisu sejak mereka meninggalkan gerbang sek

• Bab 21

  Arkan melepas helm full face miliknya. Memasang tampang malas, ia menghembuskan napas seraya melengg

• Bab 22

  "Aku lebih baik mengalah, untuk cinta yang telah lama kalah."
  ☆¤☆
  Sudah sekitar dua minggu Kiana dan A

• Bab 23

  Reza dan Vano masih terdiam di kantin. Jelas sekali punggung tegap Arkan yang menjauh itu terasa ham

• Bab 24

  Kadang proses mencari cinta lebih menyenangkan dibandingkan hasilnya."
  -Ian
  "Nyatanya, berbagi dan men

• Bab 25

  "Aku tidak akan banyak bicara, selagi aku bisa melakukannya maka akan aku lakukan."
  -Arkan
  ☆¤☆
  Arkan me

• Bab 26

  "Untuk mendapatkan sesuatu, kamu harus rela mengorbankan sesuatu yang lain."
  -Evan
  "Aku harus percaya

• Bab 27

  Angel dan Ian sama-sama merinding. Meskipun wanita di hadapan mereka terlihat ramah, tetap saja masi

• Bab 28

  [Kiana POV's]
  Aku berbaring di dalam kamar selama seharian penuh. Entahlah, aku sendiri tidak tahu ke

• Bab 29

  [Arkan POV's]
  Istirahat hari ini gue memilih untuk diam di kelas mengabaikan perut yang keroncongan d

• Bab 30

  Bel pulang sudah berbunyi 2 jam yang lalu. Sekolah sudah sepi, kegiatan ekstrakulikuler pun sudah us

• Bab 31

  Revan sibuk mencatat tulisan di papan tulis, begitupun siswa lainnya di kelas. Bel istirahat akan be

• Bab 32

  [Revan POV's]
  Gue meminum beberapa butir obat di toilet siswa lantai dua. Menatap diri sendiri di cer

• Bab 33

  [Author POV's]
  Saat bel pulang sudah berbunyi, Chelsie segera bergegas keluar kelas. Kakinya melangka

• Bab 34

  "Selagi kamu punya waktu untuk bicara omong kosong, kenapa tidak kamu lakukan hal yang kamu bisa?"
  -C

• Ban 35

  "Memikirkanmu, Aku seperti berayun dalam harapan dan penderitaan. Seperti ini 'kan yang namanya berj

• Bab 36

  "Saat bersamamu, aku selalu merasa senang dan sedih di saat bersamaan. Kamu benar, aku berantakan."
  -

• Bab 37

  Arkan tidak fokus. Ia sama sekali tidak mendengarkan apa yang disampaikan ketua osis pada rapat saat

• Bab 38

  Lea duduk di kursi taman dekat rumahnya. Ia duduk sambil menggoyang-goyangkan kakinya dan bersenandu

• Bab 39

  "Dibanding langit biru, aku lebih menginginkanmu."
  ☆¤☆
  Kiana masuk ke mobilnya dan mulai mengemudi den

• Bab 40 [End]

  Revan duduk bersandar di tempat tidur, makan sambil disuapi oleh Chelsie. Chelsie sendiri tampak tel

• Extra Part

  "Ada yang selalu baik, tapi tak tersentuh. Ada yang selalu dekat, tapi tak terengkuh. Kita adalah du