logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 3

"Selain itu Starla juga berdoa untuk kesembuhan ibu,"ucap Starla kemudian mengecup pipi ibunya.
"Aku berharap ibu diberikan umur yang panjang ngalamin aku nikah dan punya anak,"ucap Starla.
"Amin,"ucap Handoko mengaminkan.
"Makasih sudah mendoakan ibu. Semoga doa kamu terkabul, Sayang. Ibuku juga ingin melihat kamu menjadi pengantin wanita yang cantik sekali,"balas Dila.
"Starla, kamu kapan berangkat sekolah nya. Nanti telat lho,"ucap Handoko mengingatkan Starla untuk segera berangkat ke sekolah.
"Untung Ayah ingetin aku,"ucap Starla merasa diingetin.
"Yaudah, Ayah.. Ibu….Starla berangkat ke sekolah,"pamit Starla. "Assalamualaikum,"salam Starla.
"Waalaikumsalam,"jawab Handoko dan Dila.
"Semoga kamu nggak dibonceng sama Ojol yang bau ketiak lagi,"seloroh Handoko.
"Iya, semoga Ayah kali ini Ojol yang mengantarkan aku ke sekolah nggak bau badannya,"balas Starla kemudian beranjak dari ruang makan menuju ke pintu utama. Sampai di depan pintu utama lalu membuka gagang pintu lalu keluar rumah.
Kini Starla sudah berada di halaman rumah nya menunggu Ojol nya menjemputnya. "Nona Starla?"tanya tukang ojek yang wajahnya manis disertai kumis tipis.
"Iya, saya Starla,"jawab Starla.
"Kita berangkat, Kang Ojek,"ucap Starla kemudian mendekati motor Ojol tersebut.
Tukang ojek online tersebut memberikan helm kepada Starla. "Tolong pasangkan pengaitnya,"titah Starla merepotkan tukang ojek online itu.
Tukang ojek online menuruti kemauan Starla. "Aroma tubuhnya ini mah wangi,"batin Starla.
"Kalau dibonceng sama tukang ojek ini seharian juga nggak papa,"ucap Starla dalam hatinya.
"Wangi parfumnya varian rasa black musk yah,"ucap Starla.
"Kok, Non tau?"tanya tukang ojek reflek.
"Tau lah,"jawab Starla. "Saya juga sering pakai soalnya,"ucap Starla yang sudah memakai helmnya, kini langsung ke belakang dan naik motor.
"Gas cepetan, Kang Ojek,"suruh Starla.
"Kemana-"ucap Tukang Ojek yang terpotong ucapannya.
"Ke SMA Garuda,"jawab Starla.
"Siap, Non,"sahut Tukang Ojek seraya melajukan motornya menuju ke sekolah Garuda.
**
Kini Starla turun dari motor tukang ojek. "Ini, uang nya,"ucap Starla memberikan uang pas kepada tukang ojek.
Tukang ojek kemudian memarkirkan motornya, kemudian melajukan motornya kembali. Starla kini masuk ke dalam sekolah.
Starla melangkahkan kakinya, sepanjang berjalan menuju koridor sekolah. Banyak sapaan hangat dari seseorang yang menyambut hangat kedatangannya.
Kini Starla sudah sampai di koridor sekolah, kakinya terus melangkah menuju kelasnya, 10 IPA 2. Starla kini sudah sampai didepan kelasnya, sedetik kemudian Starla masuk ke dalam kelas.
"Star! Gimana waktu naik ojek? Lo nggak kebauan lagi?"tanya Bimo.
"Nggak, sekarang mah yang bonceng gue nggak bau badan lagi, Mo,"jawab Starla.
"Wangi banget sekarang mah,"imbuh Starla sambil berjalan menuju tempat duduknya.
"Star, lo jadi kan ikut kita?"tanya Bimo lagi.
"Jadi, Mo,"jawab Starla yang kini sudah sampai di tempat duduknya.
"Gitu dong ikut,"ucap Bimo. "Udah kelas 10 masa nggak main malam sih,"imbuh Bimo.
"Asyik, Starla ikut,"sorak Yuki.
"Diantara kalian ada yang bisa jemput gue nggak?"tanya Starla. "Gue nggak mau berangkatnya naik ojek,"imbuh Starla.
"Gue sama Maya, Lo sama Bimo,"ucap Yuki.
"Mo, lo mau kan jemput Starla,"ucap Yuki melirik ke Bimo.
"Mau,"jawab Bimo. "Star! Nanti gue jemput,"imbuh Bimo.
"Yaudah gue sama Bimo ke tempat acara balapan motor liarnya,"ucap Starla kemudian.
"Kira kira siapa yang menang yah,"ucap Bimo mengajak menerka siapa pemenang balapan motor malam ini.
"Mana gue tau,"jawab Yuki.
"Kalau menurut gue mah Si Galang,"terka Maya. "Soalnya dia pernah balapan motor terus, tapi selalu memenangkan balapannya terus menerus.
"Gila sih! Yang namanya Galang jago bener,"ucap Maya.
"Yang keren lagi kalau berhasil jadi ceweknya,"ucap Rara termasuk sahabat dekat nya Starla.
"Eh Ra, lo sekarang masuk sekolah juga, udah kangen banget gue sama lo,"ucap Starla kemudian Rara segera berjalan ke tempat duduk.
"Gue kangen banget lo, Star,"ucap Rara kemudian memeluk Starla.
"Gue lebih-lebih kangen lo,"timpal Starla.
"May, berhubung Si Rara sudah masuk lagi. Lo sama Yuki lagi duduknya,"suruh Starla pada Maya.
"Gara gara Rara masuk ke sekolah, gue jadi sama Yuki lagi. Sudah enak gue duduk disamping Starla yang pintar,"ucap Maya sedangkan Rara masih memeluk Starla.
"Terus kalau ada pelajaran yang susah, tinggal nyontek,"imbuh Maya kemudian mengambil tasnya ke kursi kosong di samping kursi Yuki.
Sedangkan Rara mengejek Maya yang disuruh pindah sama Starla. Maya hanya menjulurkan lidahnya membalas ejekan Rara.
"Ah males,"kesal Maya.
"Idih, gue males juga kali duduk berdampingan dengan kang nyontek,"imbuh Yuki.
"Ingat yah, gue sama lo pintaran gue,"ucap Yuki kemudian.
"Udah-udah jangan berantem, wahai betina,"lerai Bimo.
"Maya, nanti kalau kamu butuh contekan tinggal nyontek ke Yuki,"kekeuh Starla.
"Nggak yakin nanti pas nyontek nilainya bagus,"jawab Maya sedangkan Yuki mendelik tajam ke arah Maya.
"Yeee…Daripada lo kang nyontek,"cibir Yuki yang tak terima diremehkan.
"Maya Sayang, nanti kalau pengen nyontek, gue kasih kok contekan buat lo. Tenang aja, Bestie,"jawab Starla sedangkan Rara masih nyaman meluk Starla.
"Gantian dong, Ra,"seloroh Bimo.
"Apanya yang gantian?"tanya Rara.
"Melukin Starla,"jawab Bimo dengan wajah seriusnya.
"Silahkan gantian,"ucap Rara sambil melepaskan pelukannya pada Starla. "Kalau Starla mau,"imbuh Rara.
"Gimana, Star?"tanya Rara.
"Ogah, anj,"jawab Starla sambil melambai-lambaikan tangannya tanda tak mau.
"Rara, lo mau ikut kan nonton acara balapan nanti malam?"tanya Starla sedangkan yang lainnya menunggu jawaban dari Rara.
"Nggak akan ikut gue,"jawab Rara dengan sedih karena nggak bisa ikut.
"Lain saja gue ikut sama kalian,"imbuh Rara sedangkan yang lainnya menampilkan wajah yang kecewa.
Suara lonceng sudah berbunyi nyaring tanda jam pelajaran pertama bakalan dimulai. Seluruh siswa berlari terbirit-birit masuk ke kelasnya masing-masing.
**
Saat jam istirahat Starla, Rara, Maya dan Yuki berjalan keluar dari kelasnya. "Mo…Mo..Mo…"panggil Starla.
"Cepetan, Mo.. Lo mau ke kantin bareng kita 'kan?"tanya Starla pada Bimo yang sedang menyimpan alat buku tulis ke tas gendong.
"Nggak, Star, gue mau main basket bareng anak anak cowok,"jawab Bimo.
"Baiklah, gue sama Rara, Yuki dan Maya ke kantin kalau gitu,"ucap Starla. "Gue duluan yah, Bim,"sambung Rara dan Yuki.
Sesampainya di kantin Starla, Rara, Yuki dan Maya berjalan mencari tempat duduk. "Kita duduk dimana, Bestie?"tanya Starla.
"Di paling pojok, Star,"tunjuk Rara.
"Lo nggak lihat, Ra. Di Sebelah meja kita ada kakak kelas kita,"ucap Maya sambil menunjuk ke meja yang banyak cowok-cowok yang terkenal nakal.
"Nggak mau duduk disana, ada anak Magdala,"cicit Maya sambil menggelengkan kepalanya.
"Maya Sayang, nggak papa kita duduk disana, mereka nggak bakalan gigit kok,"ucap Rara kemudian menyeret Maya untuk ikut dengannya.
"Star, jangan bilang lo mau duduk disebelah anak-anak Magdala,"ucap Maya yang kini kakinya mengikuti langkah kaki Rara.
"Cuma duduk doang, May. Nggak papalah sesekali duduk disebelah cowok yang terkenal nakal itu,"balas Starla.
Sedangkan Yuki tidak berbicara dia hanya mengikuti Starla dari belakang. Kini Rara, Maya, Starla dan Yuki sudah sampai di dekat mejanya. "Ayo, duduk, May,"seru Rara.
Maya duduk terlebih dahulu, kemudian Rara duduk disamping Maya. Sedangkan Starla dekat disamping Rara dan Yuki. "Ra, biasanya…"ucap Maya terputus.

Book Comment (210)

  • avatar
    AlyaNur

    wow cerita ini sangat² bagus~

    16/06

      0
  • avatar
    NurulSitti

    sangat " best

    17/11

      0
  • avatar
    awoloavv

    seruuuu

    28/10

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters