logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab. 2. Mama Yang Cerewet

Sementara Andriek cuma tersenyum mendengar hinaan yang di lontarkan kepada dia.
"Itulah sebabnya kami sangat bingung menghadapi tingkah key yang semakin hari semakin keras kepala dan kami berharap Andriek bisa merubahnya."
"Iya, Andriek kami sangat berharap padamu," Mama pun ikut berbicara dan memandang ekspresi wajah Andriek yang sedikit memerah.
"Andriek akan berusaha," jawabnya singkat.
Hari-hari berlalu ...
Keyla sering menutup dirinya di kamar
Dia benci harus bertemu Andriek dalam hidupnya, tentu saja keyla sangat membencinya karena Andriek benar-benar lelaki yang sangat jauh dari kata sempurna.
Matanya buta dan Andriek juga bukan dari keluarga kaya ataupun terhormat.
Setiap hari bapaknya hanya berkerja sebagai seorang kuli bangunan, sedangkan Andriek berpropesi menjadi pengamen jalanan, yaa bisa di bilang dia pandai memainkan berbagai macam musik dengan suara yang lumayan merdu. Dunia ini seperti tidak adil bagi keyla.
Dia kurang apa? Wajahnya cantik, kulitnya putih, tubuhnya ideal, IQ nya juga di atas rata-rata. Apalagi kedua orang tuanya sangat kaya. Dan Riko adalah kekasih pujaan keyla, sudah hampir 4 tahun dia menjalin hubungan dengan pria kaya itu. Tapi kenapa? Dia harus berjodoh pada si Andriek yang sama sekali tidak pernah dia sukai bahkan sangat dia benci.
"Key, buka pintunya mama perlu bicara sama kamu!" Tiba-tiba mama datang dan mengetuk pintu kamarnya.
"Apa yang perlu mama bicarain Mama udah tau kan, Key gak akan menikah dengan pria buta itu!"
"Iya mama tau tapi ...."
 "Mam, plis!"
"Key,"
 "Gak akan, Mam."
 "Dengerin mama dulu, dan buka pintunya sekarang," suara mama sedikit memaksa.
Dengan malas Keyla beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu.
 "Key," Mama menatap wajah cantiknya.
"Sampai kapan kamu akan menolak begini? Andriek itu cowok baik dan kamu gak akan menyesal menikah dengan dia," Lanjutnya lagi, sambil berjalan masuk ke ruang kamar keyla, dia duduk di spring bed empuk itu.
Keyla tak menjawab.
"Dan satu hal lagi yang perlu kamu pikirkan, Mama sama Papa gak akan merestui hubungan kamu sama si Riko jangan membantah!" Mendengar perkataan itu keyla langsung menatap lekat wajah mamanya.
"Mam, apakah mama bisa menjamin kebahagian Key jika menikah dengan Andriek? Key, yakin Key gak akan bahagia. Untuk mengurus dirinya sendiri saja dia tak mampu apalagi kalau sampai mengurus Key, pikir dong, Ma,"
"Key, Andriek memang buta tapi hatinya gak dia itu cowok baik-baik," Keyla menggeleng kepala tak percaya.
"Mama gak akan perduli sama sifat egois kamu suka atau gak suka, cinta atau gak cinta pokoknya kamu harus menikah sama Andriek dengar itu Key! " Mama langsung berdiri dan meninggalkannya.
"Mam," Desahnya kemudian.
"Uhh lo brengsek Andriek!" Keyla berkata kesal dan memaki-maki Andriek.
 Keesokan Harinya
Mama keyla duduk termenung di ruang tengah sesekali dia melirik jam dinding yang tertempel rapi. Dia sedang bingung dan sangat bingung sudah 2 hari keyla tidak pulang kerumah, ketika di hubungi nomor ponselnya, selalu tidak aktif. Papa juga di situ sedang serius membaca koran.
 "Pah,"
 "Apa, Ma?"
"Kok papah tenang-tenangan aja sih sudah 2 hari loh Key gak pulang kerumah."
 "Lalu masalahnya apa, Mah?"
"Ya, khawatir kek atau berusaha cari kek!"
Sebelum menjawab papa tersenyum. "Mah, Key itu sudah besar dan dia pasti tau gimana caranya jaga diri."
"Tapi, Pah, Key itu anak perempuan dan sebelumnya key gak pernah kayak begini! " Nada mama sangat khawatir, "Mamah takut Key kenapa-kenapa!"
"Terus mamah udah hubungi si Andini, Queen sama Ratna? Itukan temen mainnya Key, Mah,"
 "Sudah, Pah tapi mereka bilang gak tau!"
 "Kalau gitu gimana kita cari Key di apartemennya si Riko." Mama langsung menatap suaminya,"Yaa ampunnn kenapa mamah gak kepikiran ya pah ya udahlah, Pah yuk kita pergi."
 "Oke!"
 Namun ketika mereka akan beranjak tiba-tiba bel rumah berbunyiberbunyi
"Biar mamah yang bukain, Pah," Mama Keyla segera beranjak dari tempat duduknya.
"Key, kamu dari mana saja?"
Terdengar suara keras dari mulut mama Keyla. Papa jadi ikut menghampiri. Tapi anak perempuannya itu cuma diam tak menjawab.
"Key, kamu?" Papa menatapnya.
"Maaf, Mam, Pah, Key capek dan Key perlu istirahat," Dia baru menjawab dengan suara datar.
"Key, jawab dulu pertanyaan Mama kamu darimana?"
"Mam, Key, capek jadi tolong jangan bertanya apa-apa dulu sama Key," Keyla melangkah meninggalkan kedua orangtuanya.
Mama cuma bisa menggelengkan kepalanya dengan kesal.
"Pah, mama udah capek ngadepin Key yang selalu aja gitu," Desahnya pelan.
"Sabar yaa, Mah, Papah yakin suatu hari nanti Key pasti berubah, kita doain aja, Mah," Papa berusaha menenangkan isteri tercintanya sambil mengelus lembut rambutnya.
Hari itu berlalu dengan perasaan mereka masing-masing, Keyla menatap dirinya sendiri di depan cermin. Memandangi setiap tetes air mata yang mengalir di garis pipi empuknya.
"Key, apa yang sedang kamu lakukan? Kita bisa terlambat ke KUA." Tiba-tiba mama datang mengejutkannya.
"Key, apakah kamu baik-baik saja?" Mama memperhatikannya.
Key tak menjawab. "Key mama tau kamu pasti sangat sedih dengan pernikahan yang sama sekali gak kamu inginkan tapi mama pengen kamu bisa berubah dan bahagia bersama pria pilihan papa dan mama."
Mama merasa iba dan mengelus rambut panjang key dengan elusan penuh kasih sayang pada puteri semata wayangnya itu.
"Mama yakin Andriek gak akan kecewain kamu." Key masih terdiam sambil mengusap air matanya. Key Segera beranjak dari duduknya, serta berjalan keluar mama membuntutinya dari belakang. Papa sudah menunggu di ruang tengah.
"Ayo kita berangkat," ajak papanya kemudian.
Sesampainya di KUA Mereka turun, ini adalah hari pernikahan keyla dan Andriek. Mereka mengadakan sebuah akad nikah yang sederhana karena itu adalah keinginan Keyla.
Cukup kedua keluarga dan beberapa tetangga saja yang tahu. Dan tentu saja kedua orangtuanya setuju, yang terpenting Keyla mau menikah dengan Andriek.
Pak penghulung: "Saudara Andriek Fairus bin Rino Fairus saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Keyla Anatasya binti Rama Anugerah dengan maskawinnya berupa sebentuk cincin mas dan seperangkat alat sholat, tunai?!
Andriek Fairus: "Saya terima dan kawinnya Keyla Anatasya binti Rama Anugerah dengan maskawinnya berupa sebentuk cincin mas dan seperangkat alat sholat tunai. Andriek sangat lancar mengucapkan ijab kabulnya dan kemudian memasangkan cincin emas di jari manis milik Keyla. Setelah itu para tamu undangan mengatakan bahwa pernikahan mereka sah. Pak penghulu berdoa untuk mereka."
Dua jam kemudian
"Sayang, mama udah beliin apartemen untuk kalian," Mama memberikan kunci padanya.
"Maksud mama, apa?"
"Biar kalian lebih mandiri!"
Keyla langsung tersenyum kesal.
"Mama bermaksud biarin keyla menderita gitu? Iya?" Keyla menatap mamanya tak mengerti.
"Key Mama gak bermaksud begitu," Mama balas menatapnya. "Kamukan sudah menikah,jadi mama gak punya hak lagi atas kamu? Dan tentunya Andrieklah yang akan bertanggung jawab karena,sekarang dialah suami kamu."
Keyla tak menjawab.dengan jantung yang bernafas lebih cepat keyla mengambil kunci itu dan segera pergi dari hadapan mamanya.
"Key berhenti.. dengerin mama dulu? mungkin itu terlalu sulit untuk kamu bisa menerima kenyataan ini, tapi...?"
"Mam, sampai kapanpun Key gak akan bisa terima ini!" jawabnya dari kejauhan.
Mama terdiam sambil menghela nafas pendek. Entah apalagi yang harus dia lakukan, agar Keyla mengerti.
Keyla membuka pintu kamarnya,kemudian membanting dengan keras dan itu sangat mengejutkan Andriek yang sedang duduk di tepi ranjang.

Book Comment (208)

  • avatar
    SantosoTeguh

    mantap

    01/08

      0
  • avatar
    GazaEL

    sangat bagus

    17/07

      0
  • avatar
    ADIT

    resep

    06/07

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters