logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 41

Delisha tahu cepat atau lambat semua ini akan tiba, walau ia berusaha menguatkan diri dan meyakinkan berkali-kali jika ia bisa melewati ini semua, tapi rasanya tetap saja membuat jantungnya nyaris copot.
Komunikasi terakhir dengan Ayden seminggu yang lalu. Sebenarnya Delisha tak terlalu mengharapkan laki-laki itu, buat apa toh Ayden tidak membantu hanya membuat semuanya makin runyam.
Delisha sedang relaksasi mendengarkan musik agar tidak terlalu panik, karena sejujurnya Delisha sudah merasakan keram di perutnya. Gadis itu hanya bolak-balik di kamar takut ketahuan orang rumah karena bagaimanapun, bangkai yang disimpan rapat itu pasti akan tercium.
Delisha sering melihat video melahirkan. Ia cemas, takut, panik, semua perasaan bercampur karena ia benar-benar akan melahirkan sendirian.
Gadis itu terduduk di kamarnya, sekarang ia tak memakai pakaian apa hanya dalaman. Delisha terdiam mematung di depan cermin melihat pantulan dan mengelus perutnya, tak percaya ada makhluk yang menemaninya selama ini. Cheryl bahkan belum menyiapkan nama, sejujurnya Delisha tak tahu jenis kelamin apa karena tak pernah ada pemeriksaan.
Beruntung orang tua Ayden bisa menutup mulut Pak olahraga, jika tidak ia bisa dikeluarkan dari sekolah.
Ngomong-ngomong, Delisha sudah melaksanakan Ujian Nasional dan ia bersyukur bisa melewati ini semua tinggal menunggu hasil kelulusan dan nilai. Jika teman-temannya sibuk menyiapkan pakaian untuk menyambut perpisahan nanti, Delisha menanti detik-detik kelahiran anaknya. Dihubungkan dengan apapun, Delisha takkan pernah hidup normal seperti yang lain.
Ayden : Lisha!
Delisha mengabaikan pesan itu. Karena sudah tak sekolah, Delisha tak pernah lagi berjumpa dengan Ayden. Lagian berjumpa buat apa juga? Ayden membantu melahirkan?
Sebenarnya jika orang teliti mereka akan tahu perubahan tubuh Delisha yang lebih gemuk dari biasanya tapi tidak ada yang peduli padanya, jadi ini salah satu keuntungan kamu anak buangan karena dengan masalah seperti ini kamu tidak akan ketahuan.
"Apa?"
"Kamu ngapain?" tanya Ayden di ujung dengan suara panik. Delisha hanya menaikan alisnya, memangnya kenapa? Dirinya memang sedang merasakan rasa mules sekarang tapi rasa takut lebih besar membuat Delisha tak berani mengeluh. Inilah resiko yang harus ia hadapi karena kebodohannya sendiri.
"Perut aku sebenarnya sakit." Delisha menggigit bibirnya. Gadis itu bolak-balik seperti setrika.
"Kamu mau melahirkan?"
"Nggak tahu."
"Kamu mau ke rumah sakit? Oh sialan, bahkan aku tak punya apa-apa sekarang." Ayden tak bohong ia tak punya akses dan fasilitas apapun. Orang tuanya menyita semua barang, hanya diizinkan memakai ponsel karena ponsel itu hal urgent. Ayden tidak diizinkan untuk keluar sembarangan kecuali pergi sekolah dan orang tuanya berencana Ayden ikut les bahasa Jepang.
"Nggak tahu." Hanya begitu jawaban Delisha. Ia memang tak tahu berbuat apa-apa karena perutnya makin terasa. Delisha hanya melirik kamar mandinya yang terbuka lebar dan berencana untuk melahirkan di toilet nanti.
Andai dia tidak kecelakaan seperti ini, pasti ini adalah moment yang sangat ditunggu-tunggu para pasangan, walau bukan usianya.
"Aku usahain ke situ."
"Jangan!"
"Aduh gimana ya." Ayden panik. Walau masih kecil dan brengsek laki-laki itu tetap merasa bertanggung jawab hanya ia anak naif yang tak bisa apa-apa tanpa bantuan orang tuanya.
Delisha langsung mematikan sambungan telpon. Yang ia inginkan ketenangan bukan kepanikan Ayden yang tidak pada tempatnya.
Delisha berjalan-jalan di kamarnya saat perutnya makin mules dan merasakan suatu air bening mengalir melewati kakinya. Delisha menutup matanya, mungkin inilah saatnya.

Book Comment (373)

  • avatar
    argariniratih pangestika

    novel nya bagus. banyak sekali pelajaran yg kita ambil dari kisah novel ini. miriss memang dengan anak muda jaman sekarang, semoga anak anak kita dan para remaja lainnya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. sangat disayangkan masa depan mereka harus hancur karna salah pergaulan.

    29/12/2021

      0
  • avatar
    SunifaMiftakhul

    ah aku seneng banget cerita ini😍

    05/08

      0
  • avatar
    YunusAshar

    Keren Kak, lanjutkan

    04/08

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters