logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 2 Sebuah Nama

Hasan sedang menggendong buah hatinya. Sesekali ia mencubit manja pipi bayi mungil itu. Sembari menunggu istrinya selesai membereskan rumah, jagoan kecil itu ia ayun-ayunkan dengan kedua tangannya. "Anak ayah yang tampan, cepat besar ya sayang, agar kelak jadi orang besar" ujar lelaki yang sedang memakai sarung berwarna biru tua itu. 
Hasan selalu mengucapkan perkataan yang baik di hadapan si kecilnya. Ia sadari, mengucapkan kata-kata kepada seorang anak itu haruslah dengan ucapan yang baik karena perkataan itu merupakan sebuah doa dan harapan seorang manusia kepada tuhannya. Selain ucapan yang baik, sebuah nama juga merupakan sebuah doa yang diharapkan manusia agar dapat dikabulkan sang pencipta, sebagaimana Hasan pernah mendengar perkataan dari seorang ustadz ketika sedang ceramah di masjid kampungnya tempo hari. 
"Hendaklah setiap orangtua memberikan nama yang indah kepada anak-anak mereka. Alangkah bagusnya jika nama seorang anak itu diambil dari dalam kitab suci Al-Qur'an" ujar ustadz muda itu beberapa hari yang lalu. 
Hasan percaya dengan apa yang disampaikan ustadz itu. Orang sealim itu sudah pasti lebih mengetahui segala hal yang berkaitan dengan agama. Ilmu agama ustadz itu tentu jauh lebih luas jika dibandingkan dengan ilmu agama para penduduk sekampung yang bermukim di sana. 
"Bagaimana kalau anak yang gagah ini kita beri nama Ahmad Hidayat saja istriku" ungkap Hasan ketika melihat istrinya sudah selesai membereskan rumah. 
"Terserah abang saja. Kalau memang artinya bagus, silahkan" jawab perempuan yang ia nikahi satu tahun silam itu. "Arti nama Ahmad Hidayat itu apa Bang ?" Aminah bertanya.
"Kata pak ustadz yang ceramah di masjid kita kemarin, Ahmad itu artinya terpuji, sedangkan Hidayat artinya petunjuk. Jadi jika kedua kata itu digabungkan maka maknanya adalah seorang anak yang terpuji lagi mendapat petunjuk"
Aminah diam tanda setuju.
"Abang berharap, kelak ia menjadi anak yang mempunyai akhlak terpuji serta diberikan Allah jalan petunjuk agar suatu saat ia menjadi orang yang sukses. Semoga nanti ia tidak lagi merasakan kepahitan hidup seperti yang kita rasakan saat ini istriku"
"Iya Bang" jawab Aminah dengan perasaan terharu ketika mendengar ucapan pilu suaminya itu.
Hasan dan Aminah sangat berharap agar suatu saat anak itu tidak lagi merasakan beban hidup yang mereka rasakan. Mereka hanyalah buruh tani. Menggarap tanah milik orang lain dengan sistem bagi hasil. Hasil yang mereka dapatkan sepanjang tahun hanyalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan tidak jarang kebutuhan itu terkadang tidak terpenuhi sehingga Hasan terpaksa harus berhutang kepada tetangganya.
"Mulai sekarang si ganteng ini kita panggil Dayat, istriku" ujar Hasan berusaha menghilangkan rasa haru Aminah. Ia tahu bahwa istrinya itu merasa sedih dan terharu ketika ia mengungkit kepahitan hidup yang sedang mereka rasakan.
"Iya Bang"
Dayat, sebuah nama yang sangat indah, melebihi keindahan bentangan sawah yang mengitari desa Bange. Hasan percaya, setiap kali nama itu disebut, berarti pada saat itu juga ia meminta kebaikan untuk buah hatinya. Ia juga percaya bahwa memberikan nama yang baik itu merupakan suruhan dari agama. Di akhirat kelak setiap manusia itu akan dipanggil dengan nama-nama yang baik, ia tidak sedikitpun meragukan itu.
Hasan dan Aminah tidaklah mengadakan acara seremonial ketika memberikan nama kepada buah hati mereka itu. Tidak juga menghadirkan orang banyak. Walaupun begitu, mereka berdua merasa sudah cukup jadi saksi atas nama indah yang ditabalkan di hari yang tak terlupakan itu. Sebenarnya mereka bukan tidak ingin memanggil orang banyak untuk menghadiri pemberian nama kepada bayi yang imut itu. Jika boleh memilih, mereka juga ingin dihadiri tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat sekampung, tapi untuk saat ini ekonomi mereka belum mendukung. Jika mengadakan acara seremonial, pastilah akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. 
Bersambung.....

Book Comment (65)

  • avatar
    Ardnsyhh Mrf

    begitu lah perjuangan seorang ibu yang selalu nyiapin apa saja untuk keluarganya

    09/08/2022

      0
  • avatar
    Rava Arrafi Setiawan

    Saya tidak mencapai apa-apa hari ini. Tidak ada satu hal pun yang produktif. Tapi aku bergaul denganmu, jadi, ya, hari ini bagus.🎉aku mau diamond ff geratis ff max

    1d

      0
  • avatar
    tasnimputeri

    👍👍

    5d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters