Terinspirasi dari kutipan Umar Bin Khattab :
"Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Karena hasil akhir dari semua urusan di dunia ini sudah ditetapkan oleh Allah, jika sesuatu ditakdirkan untuk menjauh darimu maka ia tak akan pernah mendatangimu. Namun jika ia ditakdirkan bersamamu, maka kau tak akan bisa lari darinya."
Kayla adalah seorang gadis stereotipe yang mengadu nasib di kota Batam, dia berharap bisa bekerja dan membanggakan orang tuanya. Namun akhirnya dia harus bergelut dengan takdir yang membuat dia harus memilih seseorang yang begitu menginginkannya.
Didikan keras dari orang tuanya membuat dia tumbuh menjadi gadis keras kepala dan pemberontak, Tante Ida, Evy dan Tante Maria adalah orang-orang yang berjasa dalam kehidupannya. Mereka juga yang akhirnya menuntun Kayla bertemu dengan Angga, pria beristri yang langsung jatuh hati saat pertemuan pertama mereka.
Angga begitu menginginkan Kayla, namun Kayla berulangkali menolak demi mempertahankan harga dirinya sebagai wanita. Namun Angga tidak mudah menyerah, dia terus melakukan pendekatan kepada Kayla. Membuktikan kesungguhan cintanya dan ketulusan hatinya.
Trauma tidak dihargai oleh keluarga sendiri membuat Kayla akhirnya memutuskan menikah tanpa restu dari keluarganya, melangkah sendiri tanpa dukungan dari siapa pun karena nama baiknya sudah tercoreng akibat fitnah yang dibuat oleh Tante Ida. Yang tidak bisa menerima jika Kayla mendapatkan perhatian lebih dari Angga, hal yang tidak mereka duga sebelumnya.
Kayla juga harus menghadapi cacian dan makian dari Bunga, umpatan hanya mengharapkan materi dari Angga membuat Kayla sungguh terhina. Namun kekuatan cinta Angga yang akhirnya membuat Bunga terpaksa menerima kehadiran Kayla, demi kebahagiaan orang-orang yang mereka sayangi.
Kebesaran hati dari masing-masing membuat liku kehidupan bisa diatasi bersama, tapi rasa cinta dan cemburu memang memiliki takarannya masing-masing. Tidak ada yang mampu mengukur seberapa dalam cinta dan sayang yang dimiliki Angga untuk masing-masing istrinya, namun dia selalu berusaha untuk membahagiakan kedua istrinya dan juga anak-anaknya.
Ujian rumah tangga yang Angga hadapi, bisa dilewati dengan keikhlasan hati Kayla untuk menjual semua asetnya. Kayla sadar semua itu hanyalah titipan, ada hak orang lain yang tanpa sadar diambil olehnya. Kebesaran hati Kayla, membuat Angga merasa bersalah dan merasa tidak bisa memberikan kebahagian yang pernah dia janjikan sebelumnya.
Kayla berusaha membalas semua pengorbanan yang pernah Angga berikan dulu untuknya, dia tidak lagi memikirkan dirinya sendiri. Dia ingin terus bersama-sama dengan Angga, tapi takdir berkata lain. Angga sudah mempersiapkan Kayla untuk bisa melewati kehidupan selanjutnya, walau pun tanpa dirinya. Kayla harus rela kehilangan segalanya, tapi tidak dengan cinta dan kasih sayang Angga yang kekal sampai dia tiada.
Semua sudah digariskan, kita tidak bisa melawan takdir. Yang terbaik menurut manusia, belum tentu terbaik menurut Allah. Tapi yang terbaik menurut Allah, pasti yang terbaik untuk kita.