logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 4

Lukas masih berdiri saat Varo membaca berulang kali berkas yang ia bawa tadi, Lukas masih tidak mengerti dengan sikap bosnya kini. Apa yang membuatnya begitu ingin mengetahui tentang data seorang cleaning servis?
Meskipun penasaran Lukas tidak berani bertanya apapun. Lukas hanya bisa diam dan menunggu tuanya itu memberi perintah. Sebelumnya data pejabat dan pembisnis kaya manapun tidak pernah membuat tuanya itu tertarik untuk mengetahuinya. Sesuatu yang sangat tidak masuk akal saat tuanya justru tertarik pada data diri seorang cleaning servis.
"Pergilah! Temui saya besok di kantor." Elvaro berkata tanpa menatap Asisten pribadinya itu. Lukas yang mendapat perintah langsung meninggalkan ruang kerja tuanya . Lukas kembali ke sebuah Apartemennya dan beristirahat.
Varo tidak bisa tidur setelah melihat data Luna. Varo terus berpikir tentang sesuatu hal. Ia seperti tidak sabar untuk menyambut pagi. Ada hal yang tertahan di bibirnya yang belum bisa ia beritahukan kepada siapapun termasuk Lukas.
Varo akan memastikannya sendiri besok pagi, ia akan menemui Luna dan melihatnya dari jarak dekat. Varo menyesap rokok dan minuman beralkohol itu bergantian. Pandangannya lurus sesekali berkedip dan menyesap lagi minumannya.
Malam yang terasa sangat panjang itu telah berlalu, Lukas kaget saat ponselnya berdering di waktu yang begitu pagi. Tuanya telah memanggilnya dan menyuruh Lukas untuk menjemput dirinya. Pukul 06:00 , Lukas mengernyitkan dahinya. Apa yang terjadi sehingga Varo menelpon dirinya sepagi itu?
Dalam hitungan menit, Lukas telah meluncur di jalanan. Ia tiba setelah tiga puluh menit di perjalanan menuju kediaman Varo. Seseorang dengan setelan jas berwarna abu itu telah menunggunya, Lukas segera mengangguk hormat kepada tuanya.
Ini adalah pertama dalam sejarah seorang Varo mau menunggu seseorang, apalagi seorang bawahan seperti Lukas. Biasanya, setinggi apapun seseorang, Varo tidak pernah mau meluangkan waktunya satu detik untuk menunggu mereka.
Lukas khawatir sekaligus penasaran, apa yang membuat tuanya itu berubah dalam waktu yang sangat singkat , sikap Varo telah berubah-ubah dan membuat Lukas menjadi sangat bingung.
"Kita berangkat ke kantor sekarang!" Perkataan Varo membuat Lukas dengan sigap membukakan pintu mobil dan mobilpun berangkat menuju kantor.
Elvaro duduk di singgasana kepemilikannya, Lukas masih berdiri di sana. Melihat tuanya memainkan dagunya yang tidak berjenggot. Ia memutar-mutar kursinya seperti seseorang yang sedang berpikir. Lukas berpikir mungkin tuanya sedang dalam pengaruh Alkohol. Kenapa ia mau membuang waktunya hanya untuk duduk di kursi ruangannya.
Apa di rumah mewah dan megah itu telah kehabisan kursi sehingga tuanya datang sepagi ini ke kantor hanya untuk duduk dan berpikir sesuatu yang belum berani Lukas tanyakan. Jika ia, apa dia tidak bisa melakukan semuanya di ruamah saja . Dengan begitu Lukas tidak harus buru-buru seperti sedang di kejar-kejar, Lukas tanpa memikirkan keselamatannya saat menginjak gas mobilnya.
Lukas tahu siapa tuanya, ia akan sangat marah saat sesuatu yang ia rencanakan gagal. Meskipun kali ini Lukas tidak melihat raut wajah yang sedang marah, Lukas tetap berhati-hati. Pasti sesuatu yang penting sampai membuat seorang Elvaro Jordan berpikir keras dari kemarin.
Ia, Lukas ingat. Tuanya bersikap seperti ini saat bertemu dengan seorang cleaning servis kemarin pagi. Lukas tersenyum kecil, betapa lucunya tuanya ini. Jika yang saat ini dirinya bayangkan benar-benar terjadi.
Varo melirik Arlojinya, sudah satu jam ia duduk tidak jelas di ruanganya itu. Jika boleh mengeluh, Lukas mungkin sudah protes saat kakinya terasa berat. Satu jam duduk sudah membuat bosan apalagi berdiri. Lukas terlalu setia dan juga setia bertugas melindungi keselamatan tuanya.
Pukul 07:45 , para cleaning servis sudah mulai membersihkan seluruh area kantor. Pintu ruangan Varo di buka tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Varo dan Lukas langsung melihat ke arah pintu.
"Maafkan say, Pak. Saya kira bapak belum tiba kantor." Luna segera minta maaf atas kesalahannya. Luna hari ini masih membersihkan ruangan Varo. Eni masih cuti.
Tanpa menjawab permintaan maaf Luna , Varo tanpa sadar telah menatap Luna sejak tadi. Luna yang mendapatkan tatapan seperti itu merasa kalau Varo marah kepadanya. Begitu juga dengan Lukas,ia melihat tatapan tidak biasa dari tuanya kepada seorang cleaning servis itu.
"Lakukan pekerjaan mu!" Perintah Varo membuat Luna segera melakukan pekerjaannya.
"Saya akan memanggilmu nanti, saya mau menunda pertemuan saya dengan beberapa klien hari ini." Perintah Varo kepada Lukas. Sebuah pengusiran secara halus bagi Lukas. Tapi itu semua sudah biasa. Lukas selama berkerja dengan Varo sudah sangat mengenal siapa tuanya itu.
Saat ia memerintahkan tunda, berarti harus di tunda. Ia berhak melakukan apapun kepada siapapun. Dalam lingkup bisnis dan perusahaanya. Lukas meninggalkan ruangan itu, seorang cleaning servis masih ada di dalamnya. Luna sedang membersihkan ruangan yang berukuran luas itu.
Dari ujung kaki sampai rambut Varo melihat Luna dengan tatapan tanpa ekspresi. Sibuk bekerja, Luna tidak menghiraukan Varo menatap dirinya tanpa berkedip. Apa yang di pikirkan hanya dia yang tahu. Beberapa menit kemudian Luna selesai membersihkan ruangan itu. Masih di tatap dengan tatapan seperti itu, Luna segera pamit keluar.
"Tunggu!"
Dengan menggigit bibirnya, Luna terpaksa berbalik dan tetap menundukkan kepalanya.
"Iya,Pak."
"Buatkan saya kopi seperti kemarin!" perintah Varo.
"Baik, Pak."
"Tunggu!" Luna menghentikan langkahnya lagi. Luna menoleh kepada Varo.
"Buatkan saya sarapan, saya mau kamu yang buatkan!"
"Bapak mau sarapan apa ,Pak?"
"Telur dadar dan sedikit campurkan sayuran."
Namanya omelette tapi Varo tahu kalau nama itu akan membuat Luna bingung. Sejak kapan Varo berpikir kalau dirinya akan membuat orang lain susah atau tidak?
Kali ini, ia peduli dan hati-hati saat bicara dengan Luna.

Book Comment (1822)

  • avatar
    Pika '_'

    AGUS👍👍👍

    5h

      0
  • avatar
    Jaclyn Ensuna

    bagus ka

    9h

      0
  • avatar
    Dulu bosFree firee

    ingin diamond se banyak banyak nya

    14h

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters