logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 7 Tugas Pertama Bersama

Dengan santai nya Hazel menghampiri Aron.
"Kapten Aron, kenapa tidak bilang kalau bertugas ke Daerah B juga, kunci rumah mau aku yang pegang atau kamu?" bisik Hazel kepada Aron yang mengundang perhatian semua orang disana, diketahui bahwa Aron paling tidak suka didekati oleh perempuan,melihat itu Raza mengambil inisiatif.
"Dokter Hazel ikut juga ya?" tanya Raza memecah suasana mencekam antara Aron dan Hazel.
"Raza, kamu sudah bertugas lagi?tubuhmu sudah membaik ya," ucap Hazel.
"Iya nih berkat Dokter Hazel," ucap Raza.
Tak lama kemudian tenaga medis dan tentara pun menaiki bus untuk pergi ke Daerah B.
"Zel kamu ngapain sih tadi nyamperin Tentara itu? kamu ngga nyadar semua orang ngeliatin kamu, apalagi Dokter Wisnu, udah masem banget wajah nya liat kamu kesana, takut kamu nyari masalah lagi," ucap Nomi.
"Aku cuma menyapa emang nya salah?" ucap Hazel.
"Kamu ngga sadar orang yang kamu sapa aja ngga peduli denganmu, dia sama sekali gak anggep kamu ada Zel, aku yang liat nya aja malu banget, kamu kaya ngomong sendiri tadi haha," ucap Nomi.
"Iyakah?" ucap Hazel.
Iya jugasih dia bilang tidak ada hubungan apapun kalo diluar, tapi bukan berarti gak saling kenal gitu gak sih?dasar Kapten sombong, kalo butuh aja mau ngomong.
Dua jam perjalanan ke Daerah B, akhirnya sampai, gempa kali ini benar-benar dahsyat,menghancurkan hampir seluruh bangunan di sana.
Hazel dan tim medis lain langsung membagi tugas tugas mereka, kali ini Hazel tidak sempat untuk bermalasan, banyak sekali korban yang terluka, mulai dari luka ringan hingga luka berat.
Hazel sebenarnya anak yang pintar dan teliti, ia melihat di pojokan dekat hutan sana terdengar ada yang minta tolong, dengan berani nya Hazel menghampiri hutan itu sendirian, tak sengaja Aron melihat gerak gerik Hazel yang menuju hutan sendirian.
"Pencari masalah, mau ngapain kesana sendirian," gumam Aron lalu melangkah mengikuti Hazel.
Hazel mencari suara korban yang minta tolong,namun tak menemukan nya, tiba-tiba...
BRUK!
Ia didorong oleh pria yang penuh luka mencekek leher Hazel dengan penuh amarah.
"Kami semua terluka kenapa kalian sehat dan tak terluka, kenapa?kalian harus terluka juga!" teriak pria gila itu sambil mencekek kuat leher Hazel.
"Saya akan mengobati luka bapak, to to long lepaskan," ucap Hazel terbata-bata karena lehernya yang dicekek keras oleh pria itu.
Beruntung Aron mengikuti Hazel, dan langsung menolong Hazel, menyingkirkan Pria itu,namun pria gila ini masih tetap ingin menyerang Hazel,tidak ada cara lain Aron memukul pria itu agar segera sadar, namun malah semakin ingin mengila, Aron sudah siap ingin memukul lagi,namun Hazel langsung menahan lengan Aron.
"Jangan, luka nya sudah cukup parah," ucap Hazel lalu dengan cepat menyuntikan penenang untuk pria itu, seketika ia langsung terpingsan.
Aron melihat marah ke arah Hazel.
"Merepotkan, kenapa sok jagoan sekali masuk kedalam hutan sendiri, beruntung tidak mati dibunuhnya" ucap Aron kesal.
"Aku cuma menjalankan tugasku sebagai Dokter, mendengar ada korban yang minta tolong ya naluruki langsung ingin kesini, yang ada dalam pikiranku cuma untuk menolongnya," ucap Hazel.
"Tanpa memikirkan keselamatanmu?kamu hampir mati olehnya, ceroboh sekali" oceh Aron.
Hazel tak bisa membantah lagi, tak lama kemudian Raza datang untuk membawa pria itu.
"Dokter Hazel, leher mu cepat segera di obati," ucap Raza.
"Oh iya," Hazel megangi leher nya yang terluka.
Hazel langsung mengobati luka nya sendiri tanpa minta bantuan siapapun.
"Kenapa tidak minta bantuan temanmu?" tanya Aron.
"Mereka sangat sibuk dengan para korban mana ada waktu untuk membantuku, lagi pula aku bisa sendi...ri," ucap Hazel terputus karna Aron mengambil obat yang di pegang Hazel,dan membantunya mengobati leher Hazel,tanpa peduli jarak antara Aron sangat dekat dengan wajah Hazel, ini membuat wajah Hazel memerah dan tiba-tiba saja jantungnya berdegup sangat kencang.
"Ini luka karna kejadian di Mall kemarin belum sembuh?" tanya Aron.
"Iya luka nya masih belum kering, ditambah kejadian tadi jadi semakin parah," ucap Hazel.
"Lama-lama kalau kecerobohanmu kamu kembangkan, lehermu bisa putus" ucap Aron.
"Jahat banget," ucap Hazel.
Aron mengobati perlahan luka Hazel, siapa sangka Wisnu menghampiri mereka, dan terjadi kesalah pahaman, dikarenakan posisi Aron yang seperti sedang berciuman dengan Hazel, Wisnu membulatkan mata nya dan melihat sekitar memastikan tidak ada orang yang melihat perbuatan mereka.
"Ehm Aron Hazel, kalian ngapain," ucap Wisnu memecah suasana.
Aron berbalik ke arah Wisnu, dan terlihatlah leher Hazel yang terluka, Wisnu langsung cemas.
"Hazel apa yang terjadi?" tanya Wisnu sangat khawatir.
"Ada orang gila yang dia tolong, hampir membunuhnya," jelas Aron.
Hazel hanya menganguk mengiyakan ucapan Aron.
Wisnu langsung dengan cepat mengambil alih posisi Aron yang mengobati Hazel kini sudah di tepati oleh Wisnu, selesai mengobati mereka kembali ke tenda untuk beristirahat.
Malam pun tiba.
"Zel, katanya kamu diserang orang gila?itu sampe bikin luka di leher" tanya Nomi.
"Bukan orang gila kok," ucap Hazel.
"Yaelah masih aja dibela, itu buktinya leher kamu luka gitu," ucap Nomi.
"Ssttt pelankan sedikit suaramu, nanti semuanya jadi pada tau," ucap Hazel.
Tiba-tiba seorang Tentara masuk ke tenda medis.
"Tolong Dokter, anggota saya ada yang terluka," ucap nya.
"Dimana yang terluka," tanya Hazel.
"Tempatnya agak sedikit jauh dan berbahaya Dok, Kapten kami menyarankan untuk membawa Dokter Laki-laki," ucapnya.
"Kapten kalian terluka?" tanya Hazel.
"Tadi tidak terluka, tidak tau kalau sekarang"
"Seperti yang kamu lihat, Dokter Laki-laki disini semua sibuk, bawa saya saja sebelum luka temanmu semakin parah," ucap Hazel.
"Baiklah ayo Dok," ucap nya.
"Nomi, bilang ke Dokter Wisnu, aku ikut tentara untuk mengobati mereka yang terluka," ucap Hazel.
"Iya, hati hati Zel," ucap Nomi.
Hazel pun pergi bersama Tentara itu.
"Kami tadi sedang berpatroli, tak sengaja teman saya tergelincir karena tanah di hutan ini licin, " ucap tentara itu.
"Apa luka nya sangat parah?" tanya Hazel.
"Sepertinya parah di bagian kaki, saya melihat darah yang sangat banyak dan ia kesulitan berdiri," jelasnya.
Cukup jauh perjalanan Hazel, dan akhirnya sampai
"Ya ampun Raza, kamu terluka lagi," ucap Hazel kaget karena melihat Raza yang terluka.
"Hehe iya Dok," jawab Raza dengan senyum nya.
"Saya kan sudah bilang, bawa Dokter Laki-laki apa kamu tidak dengar perintah saya!?" bentak Aron kepada Zaky Tentara yang membawa Hazel.
"Lapor Komandan, tenaga medis di sana benar-benar sibuk dan hanya ada Dokter Hazel yang bersedia ikut," jawab Zaky.
Sementara itu Hazel masih fokus mengobati luka Raza.
"Raza, kenapa kamu suka sekali terluka," ucap Hazel.
"Resiko pekerjaan saya Dok," ucap Raza.
"Lain kali harus lebih hati-hati, bagaimana kamu bisa melindungi masyarakat, kalau melindungi diri sendiri saja tidak bisa," ucap Hazel.
"Baik Dok saya akan ingat pesan Dokter ini," ucap Raza tersenyum.
"Kamu tau kan kondisi dan cuaca disini sangat ekstream, dan kamu membawa perempuan kesini," ucap Aron.
"Siap!tau Kapten," jawab Zaky.
"Tau tapi masih membawanya kesini, lari 20 putaran sekarang!" perintah Aron.
"Baik laksanakan," jawab Zaky lalu langsung berlari, melihat itu Hazel tidak tega.
"Kapten Aron cepet suruh dia berhenti, kamu gak ada rasa kasian?toh ini bukan kesalahan yang besar, yang penting Raza sudah terobati,kamu pikir bolak balik dari sini kesana itu gak capek?" ucap Hazel.
"Bukan urusanmu," jawab Aron.
"Oh kalau begitu aku juga akan ikut dia berlari, 20 putaran ya?oke, karena aku yang minta ikut kesini berarti aku penyebab dia dihukum," ucap Hazel.
"Hadehh Dokter Hazel ini lagi-lagi mencari masalah dengan Kapten, "gumam Raza.
Hazel ikut berlari mengikuti Zaky
sudah hampir 5 putaran yang Hazel lakukan,terlihat sudah letih, karena Hazel tidak biasa.
"Kapten, sebaiknya hentikan Dokter Hazel sekarang,ia sudah terlihat capek sekali, dan lagi tanah disini kan sangat licin, nanti bahaya untuk Dokter Hazel," kata Raza mencemaskan Hazel.
"Itu kan kemaunya, jadi bukan hak aku untuk menyuruh nya berhenti," ucap Aron.
Ampun deh kaku sekali Kapten ini, masa gitu aja gak peka, perempuan kan suka nya dibujuk,ini malah di biarin aja.
"Tapi jika terjadi apa-apa terhadap Dokter Hazel itu kan tanggung jawab kita," ucap Raza.
"Dia sendiri yang mau datang kesini dan berlari disana, jadi bukan urusanku" jawab ketus Aron.
Tiba-tiba...
AHHHHHH!!!!!!!!
Suara teriak Hazel terdengar jelas

Comentário do Livro (214)

  • avatar
    Nurilf

    sukak banget sama ceritanya, semua rasa jadi satu di cerita ini🥲 mantap buat penulisnya👍👍

    14/08/2022

      0
  • avatar
    LiyduLismawati

    ceritanya seru juga. seperti biasa aku kok sukanya second lead ya, suka karakternya wisnu🤗🤗

    28/06/2022

      1
  • avatar
    SanakytepasiwaFirdhawatti

    ceritanya sangat bagus setiap level membuat pembaca penasaran request nih dilanjutin yaah udah penasaran ini huhuhu😭😭❤️❤️ ceritanyaaa bagoooos

    15/02/2022

      13
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes