logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Chapter 3

Suara pintu yang tertutup dengan cukup kencang berhasil membuat Kayla terkejut.
Celine, Wanita yang baru saja menutup pintu kamar dengan cukup kencang berjalan pelan menghampirinya setelah mengunci pintu itu.
"Kak Celine, Kena..
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Sebuah tamparan keras mendarat begitu saja pada pipi mulus Kayla hingga menimbulkan bekas kemerahan yang cukup terlihat.
"Kamu sudah berani macam macam denganku ha?!"
"A-apa maksud Kak Celine ? Aku tidak mengerti,"
Celine tersenyum remeh "Jangan pura-pura menjadi wanita polos ! Kamu pikir Aku tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan ha ?!! Kamu sudah berani mendekati Mas Raga !! Kamu ingin macam-macam denganku ?"
Kayla menggeleng cepat "Tidak Kak, Aku hanya mengantar makan siang untuk nya , tidak lebih,"
"Wah kamu sudah hebat sekarang ya ? Hei Kayla Pratama ! Aku peringatkan padamu, posisi mu disini hanyalah sebagai alat ! Alat pembuat keturunan, Kamu sama sekali tak ada nilainya sedikitpun selain itu. Setelah Kamu hamil dan melahirkan, Kamu akan ditendang keluar dari rumah ini. Jadi Aku peringatkan sekali lagi, jangan berani menyimpan rasa pada Mas Raga apalagi berandai andai yang lebih tinggi. Setelah semua ini berakhir, Kamu hanya akan menjadi sampah ! Ingat itu !"
Celine mendorong tubuh Kaya hingga membuat wanita itu terjatuh diatas ranjang sebelum akhirnya keluar dari kamar Kayla. Ini sudah jam pulang kantor jadi Celine tidak ingin mengambil resiko jika Raga tahu dirinya berada dikamar Kayla.
✨✨
"Dimana Kayla ? Kenapa Dia tidak ikut makan malam ?" tanya Nyonya Monika begitu tidak melihat keberadaan menantu kesayangannya itu.
"Aku tadi lihat dia sudah tidur. Saat Aku membangunkannya, dia malah marah marah," sahut Celine.
"Kamu membangunkannya ? Ckk tumben ? Lagi pula Aku tidak percaya denganmu,"
"Mama memang tidak pernah percaya padaku bukan ? Jadi Aku tidak heran,"
Tuan Brama dan Raga hanya bisa diam menghela nafasnya panjang. Setiap hari 2 wanita ini selalu saja bertengkar membuat mereka benar benar pusing.
"Raga, kamu tidak ingin melihat Kayla ? Kamu ini suaminya juga, jangan hanya peduli dengan istri tua mu itu. Kamu juga harus peduli dengan Kayla,"
"Apa Maksud Mama bilang Aku istri tua ? Aku masih muda, Mama yang sudah tua !" kesal Celine tak terima dirinya disebut sebagai istri tua oleh mertuanya.
"Kamu benar-benar tidak punya sopan santun ya ? Berani sekali kamu bilang mertuamu tua. Lagi pula Aku benar kan ? Kamu memang istri tua Raga dan Kayla istri muda. Bahkan kamu lebih tua dari Raga,"
Belum sempat Celine membalas ucapan mertuanya itu, Tuan Brama sudah lebih dulu bersuara. Pria paruh baya itu meminta kedua wanita itu untuk diam dan tidak mengatakan apapun. Raga yang sejak tadi hanya diam pun pada akhirnya memilih untuk beranjak ke kamar Kayla guna melihat istri keduanya itu.

Raga membuka pintu kamar dengan sangat pelan. Sebelumnya Pria itu sudah beberapa kali mengetuk pintu Namun tidak ada tanggapan jadi Dia pikir mungkin Kayla memang sudah tidur.
"Kay, Kamu sudah tidur?" Tanyanya pada Kayla yang saat ini tidur diatas ranjang dengan menutup hampir seluruh tubuhnya dengan selimut tebalnya.
Melihat sang istri hanya diam, Raga pun memutuskan untuk kembali keluar dengan alasan takut mengganggu tidur istrinya itu. Tepat setelah mendengar suara pintu tertutup, Kayla langsung membuka matanya. Kenyataannya wanita itu hanya berpura-pura tidur sejak tadi.
"Posisi mu disini hanyalah alat untuk menghasilkan keturunan!"
"Setelah semua ini berakhir. Kamu akan dibuang layak nya sampah,"
Kayla tidak bisa melupakan Ucapan Celine tadi. Semua itu benar-benar terasa sangat menyakitkan baginya . Celine benar, Dia bukanlah siapa-siapa disini selain sebagai alat keturunan, Pikir Kayla.
Alasan kenapa Kayla berpura pura tidur, tidak ikut makan malam dan tidak ingin bertemu Raga bukan sepenuhnya karena omongan Celine. Kayla hanya tidak ingin mereka semua melihat bekas tamparan yang Celine berikan pada nya tadi.
✨✨
"Sudah kubilang Kayla sudah tidak bekerja disini lagi ! Jadi pergilah dari sini, Kamu membuat semua pelanggan ku ketakutan !" marah sang pemilik kedai tempat Kayla bekerja dulu.
"Berikan alamat dimana Kayla tinggal sekarang !"
"Aku tidak mempunyai nya,"
"Ckk berikan atau Aku akan menghancurkan kedai kumuhmu ini !"
"Dasar brandalan ! Pergi dari sini sekarang !!" teriak salah satu pengunjung kedai.
"Aku sudah menghubungi polisi jadi lebih baik kamu pergi sebelum polisi datang dan akan memenjarakanmu karena sudah membuat keributan !"
Karena tidak mau berurusan dengan polisi akhirnya orang yang disebut brandalan tadi pergi.
Bobby , itu adalah nama orang yang disebut brandalan tadi. Bobby adalah seorang preman jalanan yang sudah lama menyukai Kayla. Selama Kayla bekerja di kedai, Bobby selalu datang untuk mengganggunya.
✨✨
Jakarta, 09.00 wib
Celine melempar tas branded nya sembarangan begitu dirinya tiba dirumah orang tua nya. Hari ini dia benar-benar kesal melihat mertua nya lagi-lagi memuji Kayla di depannya. Tadi saat sarapan Kayla kembali mendapat perhatian dari seluruh keluarga Dirgantara termasuk Raga. Celine yang sudah benar-benar muak lebih memilih untuk pergi dari pada berdiam diri disana menyaksikan semua orang memuji wanita yang sangat ia benci.
"Buatkan Aku minuman sekarang !" teriak Celine pada pelayan dirumahnya.
"Astaga kamu kapan datang ? Kenapa tidak bilang kalau mau datang ?" Tanya Nyonya Hana, Mama kandung Celine.
Alih-alih menjawab pertanyaan Mamanya itu, Celine langsung bangkit dari duduknya dan memeluk Mamanya sambil menangis "Hiks Mama, Apa yang harus Aku lakukan sekarang,"
"Ada apa? Apa ada masalah? Katakan, Apa yang sudah membuatmu menangis seperti ini Sayang?"
"Mama tahu kan istri kedua Mas Raga ? Gadis kampung itu, Sekarang dia sudah berhasil mengambil hati seluruh keluarga Dirgantara termasuk Mas Raga. Aku benar-benar membencinya Ma !!"
"Apa ? Maksud kamu Kayla ?"
"Iya, Bahkan nenek tua itu sekarang semakin membuatku kesal. Aku harus bagaimana Ma ?"
"Gawat. Bisa-bisa dia mengambil alih semua harta keluarga Dirgantara. Kamu tenang saja nanti akan Mama pikirkan bagaimana caranya menyingkirkan wanita itu. Sekarang tenangkan dirimu, Mama ada coklat kesukaanmu oleh-oleh dari paris . kemarin Papamu baru pulang dari paris. Dia juga membawa banyak tas branded untukmu sayang,"
"Benarkah ? Ah Mama memang paling bisa membuat mood ku kembali bagus. Thank you, Ma,"
"Your welcome. Apapun yang membuatmu bahagia akan Mama kasih untukmu. Ayo kita ke kamar Mama, Akan Mama tunjukakan tas-tas itu,"

Comentário do Livro (222)

  • avatar
    Galuh

    mantap

    1d

      0
  • avatar
    LestariJengkol

    💗💗💗

    7d

      0
  • avatar
    GintingIgnasius Kevin Kazuo

    bagus

    11d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes