logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 2 Dua

"Bangun Dirga,lo terlalu banyak bermimpi"ujar Ragitha menyadarkan
Dirga menatap wajah Ragitha yang fokus pada bukunya "Kalau memang itu hanya mimpi gak apa-apa,mimpi pun suatu saat nanti akan menjadi nyatab kan kalau kita mau usaha untuk mewujudkannya"ujar Dirga bersungguh-sungguh.
"Terserah lo aja deh"ucap Ragitha acuh tak acuh.
Dirga tiba-tiba menggeser bangku miliknya agar lebih dekat dengan Ragitha,dengan wajah seriusnya ia menatap lekat gadis di sampingnya "Gith,Kali ini gue nanya serius lo beneran gak suka sama gue? maksudnya sedikitpun lo gak pernah menaruh hati gitu sama gue"
"Gak "Jawab Ragitha singkat
"Lo gak bohong kan?"tanya Dirga lagi untuk menyakinkan.
"Tentu gak ,buat apa gue bohong? "
"Kenapa dari banyaknya wanita cuma Lo yang gak suka sama gue?"tanya Dirga untuk kesekian kalinya membuat Ragitha kesal
"Memangnya kenapa kalau gue gak suka ?Apa semua wanita harus suka sama lo Dirga?"
"Bukan gitu maksudnya,gue cuma penasaran aja,lo tau sendiri bagaimana wanita di sini mengidolakan gue,memangnya apa yang kurang dari gue?gue tampan,baik hati,pintar,dan gue pun kaya raya.Dan lagi lo hampir setiap hari ada di samping gue mustahil kalau lo gak ada rasa suka sedikitpun sama gue"
"Udah gue bilang berkali-kali gue gak ada rasa apapun sama lo dan lagi semua kelebihan yang Lo sebutin tadi gak selalu jadi tolak ukur seseorang untuk suka sama seseorang lainnya.Udahlah Dirga,mending lo tidur aja sana"ujar Ragitha yang sudah benar-benar kesal.
"Tadi lo nyuruh gue jangan tidur,sekarang lo malah menyuruh gue tidur,lo ini bagaimana si?"
"Ya setelah gue pikir lagi,tidur lo lebih berguna"
"Maksudnya?"
"Maksudnya kalau lo tidur,gak akan ada pengganggu"
"Eits jangan salah,laki-laki yang lo bilang pengganggu ini banyak di sukai wanita-wanita"ucap Dirga dengan pede nya
Ragita memutar bola mata nya "Terserah lo aja Dirga"ucap gadis itu
Kali ini Dirga diam tanpa mengganggu,namun matanya terus menatap wajah Ragitha sambil tersenyum kecil ketika melihat keseriusan gadis itu.
Menurutnya Ragitha itu tipikal wanita yang jarang ia temui bahkan bisa dibilang langka.Maka dari itu ia tertarik sejak awal bertemu dengan gadis itu dan memutuskan untuk menjadi temannya.
Gadis itu bersikap cuek padanya tapi juga peduli namun terkadang ia bisa menjadi menyebalkan jika banyak bicara,sedangkan pada orang lain ia begitu dingin bahkan interaksi dengan orang lain selain dirinya itu sangatlah jarang,entah mengapa dengan sikapnya ia merasa istimewa.
"Kenapa lo natap gue sampai segitunya si?"tanya Ragitha ketika menyadari Dirga sedang menatapnya.
"Memangnya kenapa kalau gue natap lo? "Tanya Dirga tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah Ragitha.
"Jangan banyak tanya,intinya gue gak suka ditatap kaya gitu sama orang lain"ucap gadis itu
"termasuk gue?"tanya Dirga sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Iyalah lo juga kan termasuk orang lain"
"Gue bukan orang lain tapi calon pacar lo"ujar Dirga memamerkan deretan giginya.
Ragitha hanya menatap malas ke arah Dirga, kemudian ia melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.
"Gith,gue boleh tanya sesuatu?"
"Apa?"
"Lo pernah pernah suka sama seseorang?"
"Kenapa nanya gitu?"
"Ko malah balik tanya ,gue tanya Ragitha dan lo harus jawab"
"Ya gue mau tau alasan Lo menanyakan pertanyaan itu,kenapa?"
Dirga menggeleng "Gue cuma penasaran"
"Kalau itu alasan lo,gue gak bisa menjawab.Lagipula itu privasi gue dan gak ada hubungannya sama Lo,jadi tanpa gue beritahu pun gak akan berpengaruh apa-apa sama lo"
Dirga menghela nafas kecewa,sudah lama ia berteman dengan Ragitha,ia tak pernah mengetahui latar belakang atau bahkan masa lalu gadis itu.Bahkan sampai saat ini,ia tak pernah tau siapa orang tua gadis itu.Setiap kali ia bertanya mengenai keluarganya,Ragitha hanya menjawab bahwa ia tinggal dengan kakek neneknya tanpa mau menjelaskan apapun lagi mengenai dirinya.
"Kayanya lo belum bisa mempercayai gue sebagai teman"
"Bukannya gak percaya,tapi lo tau tak semudah itu menaruh kepercayaan pada seseorang,apalagi kalau lo tau bagaimana rasanya dikhianati"ucap gadis itu sambil merapikan buku dan alat tulisnya
"Memangnya lo pernah dikhianati?"
Ragitha mengangkat kedua bahunya tanpa mau menjawab pertanyaan Dirga.Ragitha menutup bukunha dan merapihkan alat tulisnya kemudian gadis itu bangkit dan meninggalkan Dirga yang kebingungan.
"Eh lo mau kemana?"tanya Dirga ketika Ragitha berada diambang pintu perpustakaan
"Ke kelas"jawab Ragitha
"Memangnya tugas lo sudah selesai?"
"Sudah"
"Hmm,gue juga ke kelas deh"
"Terserah"
Akhirnya mereka berdua pun menuju kelas bersama,sepanjang lorong menuju kelas Dirga terus mengoceh tak jelas kepada Ragitha,namun gadis itu tak mempedulikannya.
"Gith,lo dengerin gue bicara gak si?"tanya Dirga
"Hmm"
"Ragitha serius"rajuk Dirga
Ragitha menghela nafas menghadapi sikap kekanak-kanakan seorang Dirga,tubuhnya saja yang tinggi layaknya orang dewasa tapi sikapnya masih sama seperti balita.
"Dirga,lo ini bukan anak kecil lagi,jadi berhenti merajuk"ucap Ragitha
"Udah gue bilang,gue bukan anak kecil Ragitha "
"Lo memang anak kecil berwujud remaja Dirga"cibir Ragitha
"Jangan panggil anak kecil,lo liat bahkan tinggi badan gue jauh diatas lo"ujar Dirga membandingkan tinggi badannya dengan Ragitha.
"Badan lo memang lebih tinggi Dirga,tapi sikap lo tak jauh berbeda dengan anak kecil"
"Ragitha! "Teriak Dirga kesal membuat orang disekitarnya melihat kearahnya.
"Dirga!kenapa lo teriak si?"omel Ragitha
"Kerena lo nyebelin,makanya gue teriak"ucap Dirga sembari memajukan bibirnya
Ragitha menatap datar Dirga,cukup lelah hari ini ia menghadapi bayi besar yang berwujud remaja ini.
"Terserah lo sajalah Dirga"Ujar gadis itu lalu masuk ke dalam kelas

Comentário do Livro (25)

  • avatar
    NurhidayahSiti

    👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

    22/06

      0
  • avatar
    nurIlma_

    huhuhuh masih lanjut nggk cerita nya bikin mewek🥲🥲

    24/01

      0
  • avatar
    Echaa Chaa

    sungguh menarikkk

    26/07/2023

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes