logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 7 Biang Onar

“ Sekali lagi saya Tanya, apakah ada kabar dari mereka berdua, jangan takut memberikan informasi kepada saya , atau kalian ada yang merasa di ancam” ujarnya.
Masih terdiam semuanya, ah percuma mungkin karena mereka benar benar tidak tahu, mata semua saling melirik hal itu yang menjadi curiga ,atau memang mereka diancam pikir Bamanthara.
“ Atau kalian menyembunyikan sesuatu dari saya, ingat ya saya yang bertanggung jawab kepada perusahaan atas apa yang ada di divisi pemasaran, jika ada apa apa dengan kalian juga maka surat peringatan menanti”.
Tapi gertakan Thara nihil, alias nol tidak ada jawaban , nantilah dia akan minta jawaban dari Allah langsung melalui sholat, selama ini bamanthara hanya bisa minta petunjuk dari yang Maha Kuasa karena sesungguhnya dialah yang memiliki hati manusia.
Sebelum berangkat menuju mobil masing masing divisi, biasanya Bamanthara memimpin berdoa dan briefing agenda keberangkatan masing masing divisi biar tidak bertabrakan atau saling tumpang tindih dalam mengerjakan tugas masing masing.
“Ya sebelum berangkat , silahkan berdoa menurut keyakinan masing masing”
“ Semangat kerja silahkan di jaga etos kerja kalian jangan lupa berhati hati karena keluarga menanti dirumah, silahkan berangkat!
Setelah briefing ternyata jam menunjukkan pukul 09.30, ada waktu 15 menit untuk sholat duha, sudah menjadi kebiasaan Thara sholat duha sebelum mengerjakan laporan laporan penjualan dari masing masing divisi.
Thara menuju mushola kantor, dilihat gawainya barangkali ada balasan pesan dari Gading, ternyata masih belum centang biru, ah mungkin nanti akan dibalas, seperti pantun empat kali empat sama dengan enam belas, sempat tidak sempat harus dibalas.
“ Serrrrrrrr” gemericik air wudhu dari kran mulai terdengar, Thara mengambil wudhu kemudian sholat duha.
***
Di pabrik tahu, Gading berjibaku dengan giling menggiling kedele, Gading berharap kepada Thara mudah mudahan dia dapat membantu mendapatkan pekerjaanya yang lebih baik, karena cita citanya mempunyai rumah bersama istrinya menjadi mimpinya.
“ Eh Ding, kenapa tho kamu nglamun? Sapa Burhan.
“ Lha sopo sing nglamun tho han ( Siapa yang melamun)?
“ Nah itu kamu bengong dari tadi, apa tadi dimarahi juragan Kusno?”
“ Ndak, tadi juragan Kusno baik baik saja”
“ O ya wes, kalau ada masalah ngomong Ding, siapa tahu bisa bantu”
“ Ndak ada apa apa Burhan, percaya sama aku”
Burhan teman sekelompok hanya geleng geleng melihat Gading hari ini, di satu sisi Gading memikirkan istrinya yang lagi sakit karena jatuh tadi pagi, sebetulnya dirinya kepikiran dan ingin ijin kepada juragan Kusno, namun ia urungkan
“ Istriku tadi jatuh didapur Han, dia terpelset, bawa piring piringnya jatuh kena kakinya akhirnya berdarah”
“ Lha terus piye ( Bagaimana), keadaanya sekarang?
“ Alhamdulillah cuman lecet, mungkin nanti akan dibawa ke tukang urut”
“ oh ya itu lebih baik, “
Juragan Kusno berjalan kearah pabrik mengitari sekelilingnya , biasanya dia melihat pekerjanya.
“ Sudah ya ada juragan Kusno nanti kita kena semprot”ujar Gading seraya berbisik
“ Kerja yang bener ya, kalau ndak bener nanti saya pecat”kata juragan Kusno.
Wajah juragan Kusno seram dengan kumisnya yang lebat, mungkin kalau minum kopi hitam yang no 1 seindonesia pun bisa nyangkut ampas kopinya, bukan membuly ya tapi hanya mungkin, senyumpun tak kelihatan karena tertutup oleh kumisnya.
“ Ngomong apa itu, ngomongin aku ya”Tanya juaragan Kusno mulai curiga kepada mereka berdua.
Wah sensitive bener nih orang membuat takut pekerjanya
“ Ndak juragan, ndak ada yang ngomongin juragan” jawab Burhan
“ Nah tadi bisik bisik sama Gading ada apa itu kalau bukan ngomongin aku”
“ Ndak juragan cuman tadi Gading bilang istrinya habis jatuh” jawab Burhan Lagi.
“ Bener Ding?”tanya juragan Kusno tidak percaya.
“ Iya juragan saya ngomong gitu bukan ngrasani ( ngomong) juragan” Gading menimpali si Burhan.
“ Oh ya sudah, awas bohong ya” juragan Kusno sambil berlalu.
Gading dan Burhan saling menatap kemudian saling menggeleng melihat tingkah laku juragan Kusno yang galak, waduh jadi pusing.
Sementara Thara telah selesai melaksanakan sholat duhanya sebanyak 2 rakaat, ah seger gumamnya.
Setelah melaksanakan shalat duha Bamanthara menuju kantornya dia harus segera menyelesaikan laporan harian penjualan , masing masing divisi memberikan laporan yang kemudian Bamanthara rekapitulasi menjadi pembukuan harian perusahaan, jika salah sedikit saja maka kerugian bakal perusahaan dapatkan, begitulah pekerjaan Bamanthara tanggung jawab yang besar ia pikul , dan jika penjualan tidak memenuhi target 100 jt maka dia harus turun tangan dan putar otak , tak heran gaji yang besar juga menuntut tanggung jawab yang besar.
“ Tok..tok…” suara pintu terketuk.
“ Iya masuk”jawab Bamanthara.
“Pak di panggil HRD keuangan di suruh membawa laporan yang kemarin”ucap Dina sebagai sekretaris di divisi penjualan.
“ Iya, laporannya sudah siap”.
“ Baik pak permisi”.
Segera Bamanthara membawa laporan harian yang kemarin, dan harus segera di laporkan.
“ Assalamualikum pak?” ucap Bamanthara
“ Iya pak Bamanthara”
“ Bapak memanggil saya?”
“Iya, bawa laporan keuangan yang kemarin , pak Bamantharakan manager penjualan divisi 1 , kemarin kemana yang divisi lainnya sudah selesai.Perusahaan kan punya 10 divisi semua bisa tepat waktu kenapa Pak Bamanthara ndak bisa tepat waktu” Tanya Pak Indra.
“ Laporan kemarin punya saya sudah selesai namun karena ada 2 orang yang nakal mereka sering membolos akhirnya saya terfokus ke mereka, di satu karena 2 personil tersebut suka bolos, makanya saya kekurangan personil penjualan”
“ Kalau begitu pecat saja mereka, kalau begitu terus divisi 1 tidak bisa mencapai target”
“ Baik pak”
“ Ya sudah laporannya saya bawa buat saya teliti, lain kali jangan telat lagi ya, biar saya bisa laporkan kebagian bendahara besar perusahaan, silahkan bapak bisa kembali keruangan”
“ Baik pak”
Akhirnya lega perasaan Bamanthara, divisinya memang agak bermasalah karena 2 orang yang sering bolos, mau memberhentikan masih ada perasaan kasihan, tapi kenapa ya mereka sering membolos, pikiran Bamanthara berkecamuk
“Bruk…astagfirullahaladim, kursi didepannya kena tabrak membuat Membuat kursi didepannya terjatuh, HRD keuanganpun menjadi kaget.

Comentário do Livro (57)

  • avatar
    WiradanaMaesa

    🅑🅐🅖🅤🅢

    9d

      0
  • avatar
    YantoHeri

    Masya Alloh mantafff

    06/08

      0
  • avatar
    Wong Opo Onone

    seru bgt cerita ini cobain deh gaiys

    29/07

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes