Total : 49Capítulo 1 Mafia
"Kapan kamu akan melamarku?" Tatapan bengong Gibran dan pikiran yang kemana-mana. Dia bingung memikir
readmore Capítulo 2 Balas Dendam
"Iya. Itu kalo lo mau sih, bayarannya gak main-main. Tapi kerjanya juga gak main-main sih." "Yaudah n
readmore Capítulo 3 Peringatan!
"Oke, jadi keluarga Guntur itu ada 5, 1 istri dan 3 anak. Anak yang pertama laki-laki umurnya 30 tah
readmore Capítulo 4 Awal Misi
Mereka langsung memulai aksinya. Saat itu sudah jam 11siang. Mereka berencana untuk mulai mendekati
readmore Capítulo 5 Camellia?
Mereka memikirkan kelanjutannya sampai tidak terasa sudah jam 11 malam. Haru san Tara sudah tertidur
readmore Capítulo 6 Selangkah Lebih Dekat
"Belum. Gue lagi usaha, makanya ini kesempatan buat gue. Gimana, bisa gak?" "Oo.. Iya bisa. Lo kirim
readmore Capítulo 7 Takdir?
Di perjalanan menuju ruang tamu, Gibran sempat melihat ada ruang kamar terbuka. Karena dia tau di ru
readmore Capítulo 8 Bodyguard?
Keluarga Guntur memang punya butik keluarga yang dikelola oleh mamanya Amell, Yuni. Sementara, Guntu
readmore Capítulo 9 Hari Pertama Kerja
"Iya Bran, lo kok bisa sih udah bisa masuk ke rumahnya Guntur itu?" lanjut tanya Haru. "Tadi pas ban
readmore Capítulo 10 Demi Winda
"Tapi papa lo gak bilang ke gue. Dia bilangnya gue harus jagain lo kemanapun lo pergi. Lagian, seing
readmore Capítulo 11 Musuh
"Aman," balas Gibran. "Lo gapapa?" tanya balik Gibran. "Aman gimana? Lo luka gitu. Gue gapapa," ucap
readmore Capítulo 12 Taktik Baru
"Oh iya, ini makanan lo, Bran," ucap Rey. "Oke," balas Gibran. Gibran pun memakan makanannya itu dan
readmore Capítulo 13 Terbang
"Lama banget sih," ucap Amell yang sedang membelakangi Gibran. Gibran kaget dan segera menyelesaikan
readmore Capítulo 14 Hilang
Sesaat kemudian, Gibran dan Amell pun terbang. Mereka melihat pemandangan yang indah dari atas sana.
readmore Capítulo 15 Hutan
Disisi lain, Rafi, Tara dan Haru yang mengetahui hal itu langsung laporan ke Rey. Dia mengabari kala
readmore Capítulo 16 Pencarian
Mereka pun menata kayu bakar itu bersama. Setelah selesai menata kayu bakar tersebut. Gibran segera
readmore Capítulo 17 Merobek Baju
Gibran pun berpikir sejenak. Dia bingung harus bagaimana karena dia juga tidak tau arah mata anginny
readmore Capítulo 18 Teringat Kembali
"Saya yang seharusnya minta maaf. Karena saya tidak bisa menjaga Amell jadi sampai ada kejadian ini,
readmore Capítulo 19 Nikah?
Sesampainya di markas, di sana sudah ada teman-temannya dan Rey. Mereka sudah berkumpul sementara Re
readmore Capítulo 20 Rencana Baru
"Mau keluar sebentar, Mas. Beli makan," jawab Gibran. "Makan di rumah aja. Bibi pasti udah masak ban
readmore Capítulo 21 Diculik?
Mereka bertiga bersabar dan menunggunya lagi. Tepat jam 1 siang, akhirnya mereka melihat Guntur kelu
readmore Capítulo 22 Surat Konyol
Disisi lain, setelah berhasil menculik Guntur. Rafi, Tara, dan Haru membawanya ke rumah kosong. Saat
readmore Capítulo 23 Misi Pertama Selesai
"Gak, gue gapapa," balas Gibran. "Masa? Lo sembunyiin sesuatu ya dari gue? Panik gitu." "Gak ada apa-
readmore Capítulo 24 Kehangatan
Rey pun langsung pamit kembali ke markas bos. Sementara, Rafi, Tara, dan Haru istirahat dan tidur. M
readmore Capítulo 25 Keluarga Lebih Berharga
Setelah makanan yang dimakan Amell habis. Gibran mengambil piring itu, "Gue taruh ke dapur dulu." Ame
readmore Capítulo 26 Lima Puluh Juta
Guntur mengangguk, "Karena papa udah nyerahin semuanya termasuk kantor dan butik kita. Sekarang kita
readmore Capítulo 27 Pengungkapan Perasaan?
Sesaat kemudian, Gibran juga berpikir cara untuk menghabisi semua keluarga Guntur. Dia belum memilik
readmore Capítulo 28 Meledek!
Setelah selesai makan, Gibran kembali ke paviliunnya. Dia segera menghubungi teman-temannya untuk me
readmore Capítulo 29 Perlakuan Manis
Saat hendak mencuci piring, tiba-tiba Gibran mendekat ke Amell dan berdiri di sebelahnya. Jantung Am
readmore Capítulo 30 Amell suka Gibran?
Amell sedikit lebih lega mendengar respon Gibran. Amell juga merasa kalau Gibran selalu ada untuknya
readmore Capítulo 31 Putus!
Setelah selesai makan, Gibran segera kembali ke paviliun. Amell juga segera kembali ke kamarnya. Di
readmore Capítulo 32 Amell kemana?
Gibran pun menahan rasa kecewanya dan menguatkan dirinya sendiri. Gibran memutuskan untuk merelakan
readmore Capítulo 33 Mengundurkan Diri?
"Mell," ucap Gibran menyadarkan. "Kenapa pake pingsan sih," ucap Gibran sendiri. Gibran dengan sigap m
readmore Capítulo 34 Tidak Bisa Keluar?
Bos mafia terlihat akan marah. Gibran dan teman-temannya sebenarnya takut berurusan dengan bos mafia
readmore Capítulo 35 Ragu
Gibran pun memutuskan untuk melupakan semuanya dan tidak akan membahas masalah Amell yang pernah men
readmore Capítulo 36 Gibran Ikut Amell?
"Lo KKN nya kapan?" tanya Gibran. "Enam hari lagi. Kenapa?" balas Amell. "Gue disuruh papa lo buat i
readmore Capítulo 37 Jatuh Cinta?
Amell pun langsung pergi tanpa mendengar jawaban Gibran. Sementara, Gibran segera bersiap-siap kemud
readmore Capítulo 38 Diantara Dua Pilihan
Karena sata itu masih jam 10 pagi, mereka pun memutuskan untuk pergi ke tempat itu ditemani oleh sat
readmore Capítulo 39 Pengungkapan
Gibran pun memutuskan untuk mendekati Amell tapi bukan untuk tujuan agar mudah menghancurkan keluarg
readmore Capítulo 40 Senyum-senyum Sendiri
Amell dan Gibran langsung masuk ke kamar mereka lalu membereskan barang-barang mereka. Mereka juga s
readmore Capítulo 41 Waktu Berdua
Beberapa menit kemudian, mereka sudah selesai olahraga. Mereka segera mandi dan membersihkan diri. H
readmore Capítulo 42 Kecelakaan!
Beberapa menit kemudian, Amell mendapat telpon dari Papanya. Amell segera mengangkatnya. "Halo, Pa?"
readmore Capítulo 43 Ketahuan?
Merekapun segera ke rumah sakit itu. Satu jam kemudian, mereka sampi di rumah sakit itu. Mereka lang
readmore Capítulo 44 Hancur Berantakan!
Feri pun memukuli Gibran lagi dan Gibran tidak melawan. "Lo kenapa sih!?" tanya Gibran. "Lo yang kenap
readmore Capítulo 45 Tipu Muslihat
"Apa yang terjadi, Bran? Kenapa lo berantakan gini? Muka lo? Kenapa terluka?" tanya Tara. "Bran. Lo k
readmore Capítulo 46 Ingin Kembali Normal
Guntur pun mengangguk. Dia mulai berpikir siapa orang yang menyuruh Gibran untuk masuk ke lingkungan
readmore Capítulo 47 Menemui Amell
"Kita tau kok yang lo rasain sekarang," lanjut Haru. "Iyaa. Gays, daripada sedih-sih. Mending kita ha
readmore Capítulo 48 Penjelasan
Gibran pun akhirnya tertidur. Keesokan harinya, Gibran bangun dan mencoba untuk menemui Amell lagi.
readmore Capítulo 49 Surat Terakhir Gibran
Di sisi lain, saat malam hari, Amell sudah pulang dari rumah sakit. Dia pun segera mandi. Setelah se
readmore
it's so fun
19d
0seru banget kak
27d
1novelnya baguss😵💫😵💫😵💫
12/08
0top
11/08
0ceritanya sangat bagus recommended banget
06/08
0bagus
06/08
0betul banget
17/07
0mantap
08/07
0Bagus
08/06
0APLIKASI BAGUS
03/05
0