Total : 34Capítulo 1 Pulang Bersama Wanita Lain
“Mas, siapa wanita itu?” Aku menunjuk wanita yang ikut pulang bersama Mas Aan. Malam itu Mas Aan pula
readmore Capítulo 2 Dua Pilihan
Aku meninggalkan dua orang tak tahu diri itu dan memilih masuk ke dalam kamar putriku. Aku harus kua
readmore Capítulo 3 Permainan Segera Dimulai
Bab 3 [Mbak tasnya sudah sampai. Aku sudah buka. Keren banget. Kalau kaya gini aku enggak kapok belan
readmore Capítulo 4 Menguras Rekeningnya
“Mas, kunci mobilnya mana?” Aku mengulurkan tangan meminta kunci mobil darinya. Mas Aan yang sudah r
readmore Capítulo 5 Ketahuan Belangnya
Ketika dandan aku mendengar bel pintu berbunyi. Entah siapa yang datang. Mahreen, belum saatnya dia
readmore Capítulo 6 Dia Tak Memercayaiku
“Kalau perlu, entar kita bantu deh!” ucap Dewi. “Iya entar kami siap bantu kok. Apalagi tuh cewek ju
readmore Capítulo 7 Jebakan
“Dia Heri—temanku. Aku minta bantuan dia untuk menggoda Bunga,” terangnya. Heri lantas duduk di dekat
readmore Capítulo 8 Tempat Pembuangan
Sebelum pergi aku masih bisa melihat Mas Aan mengacak rambutnya kasar. Biarlah, lebih baik aku berpi
readmore Capítulo 9 Monyet yang Suka Berpindah Pohon
“Apa kamu bilang?” Bunga mendekatiku. Hingga kami hanya berjarak satu langkah saja. Dia tampak tidak
readmore Capítulo 10 POV Aan
Usai Diusir Athira
"Kamu itu benar-benar, ya!" Bunga sangat marah dengan perkataanku. Dia mencoba menarik rambutku. Aku
readmore Capítulo 11 Pembalasan Lebih Kejam dari Pengkhianatan
“Kamu itu benar-benar, ya!” Bunga sangat marah dengan perkataanku. Dia mencoba menarik rambutku. Aku
readmore Capítulo 12 Hempaskan
“Apa maksudmu, Mas?” Aku memandangnya, pura-pura tak tahu apa yang dimaksud pria itu. Sebenarnya aku
readmore Capítulo 13 Tak Tega
“Pasti semua karena kamu kan! Kamu yang merencanakan semuanya!” Siang itu Bunga datang seorang diri
readmore Capítulo 14 Saman
“Maaf, Sayang.” Mas Aan membelai lembut puncak kepala Mahreen. “Papa belum bisa pulang sekarang, tap
readmore Capítulo 15 Ibarat Jambu Biji di Musim Hujan
Entah apa yang ada di pikiran pria itu, hingga dia berkata begitu. “Jangan asal menuduh kamu.” Aku me
readmore Capítulo 16 POV AAN
Buaya Betina
“Mana duitnya.” Datang-datang Bunga mengulurkan tangan seraya menggesekkan jari telunjuk dan jempoln
readmore Capítulo 17 Selangkah Lagi
Aku tak memedulikan Bunga dan bergegas menuju ke area bermain. Tujuanku datang ke sini untuk bersena
readmore Capítulo 18 Sah
“Pantes aku cari kamu di kontrakan tidak ada ternyata kamu balikan lagi sama dia.” Bunga menunjukku.
readmore Capítulo 19 Dua Pria
“Dari mana kamu tahu rumahku?” Ternyata Mahendra. Dia membawa kantong belanjaan berwarna putih denga
readmore Capítulo 20 Jangan Lakukan itu, Mas
“Maaf, carilah wanita lain yang sepadan dan lebih pantas untukmu. Aku pun belum siap untuk kembali m
readmore Capítulo 21 Gila
Aku tidak boleh kalah. Aku harus kuat menghadapi pria itu. Aku tidak mau melakukan perbuatan dosa. Be
readmore Capítulo 22 Bahaya
“Pakai nannya lagi.” Bunga tertawa sinis. “ini tuh pernikahan kakak sepupu aku. Ya, pastilah aku ada
readmore Capítulo 23 Pertemuan Saman dan Mas Aan
Ketika bangun, kepalaku terasa sakit sekali. Aroma obat menguar menusuk hidung. Aku terbaring di seb
readmore Capítulo 24 POV AAN Sakit Melihat Dia Bersamanya
“Athira awas!” Aku begitu kaget melihat mobil yang dikendarai Athira berbelok arah dan pada akhirnya
readmore Capítulo 25 Ungkapan Perasaan Saman
Aku tidak percaya dengan apa yang didengar. Kami bertiga pun menatap pria itu. Penasaran dengan apa
readmore Capítulo 26 Serigala Berbulu Domba
Mas Aan membalikkan badan dan pergi. Biarlah. Dia masa lalu yang buruk untukku. Mungkin sudah saatnya
readmore Capítulo 27 Tenggelam Ketika Liburan
Sebulan telah berlalu. Luka-lukaku juga sudah sembuh sempurna. Sesuai janji, aku mengajak teman-tema
readmore Capítulo 28 Pertemuan
Ketika sudah pasrah dengan keadaan, tiba-tiba sebuah tangan menggapaiku. Seseorang menarik badanku k
readmore Capítulo 29 Mahendra atau Saman
“Mario.” Dulu kami pernah menjalin hubungan spesial saat duduk di bangku SMP. Penampilan Mario beruba
readmore Capítulo 30 Parasit
“Dia itu bukan pria yang baik. Lihat ini.” Mahendra menunjukkan wajahnya yang sedikit membiru. “Dia t
readmore Capítulo 31 Teror
“Aku hanya ingin memberitahu siapa Mahendra pada kamu. Kepalang tanggung. Tempo hari kamu juga sudah
readmore Capítulo 32 Tertangkapnya Pelaku Teror
“Gila yang mengirim paket itu, Ra,” kata Fifi. Wanita itu berjalan menuju ke arahku. “Entahlah. Seper
readmore Capítulo 33 Kejutan Tak Terduga
“Ayo jalan.” Petugas pun membawa Mahendra masuk ke dalam sebuah mobil berwarna hitam. Aku juga diminta
readmore Capítulo 34 Ending
Aku terpaku memandang undangan yang ada di tangan. Tak ada sedikit pun niatan untuk membukanya. “Ra.”
readmore
great
1d
0sangat grapyak sekali penjualnya kepada konsumennya sehingga para konsumen toko tersebut senang dan jadi pelanggan tetapnya
2d
0Good novel love
2d
0siipp
3d
0bestnya
14d
0saya suka
15d
0bagus sekali
16d
0memuaskan
17d
0Keren ni
24/06
0Kereeen
05/01
0