logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 4 cerita Mahendra

Mahendra baru datang dari kantor tidak sengaja melihat Rafka yang tengah sibuk dengan laptopnya berinisiatif menghampirinya.
Apa kabar nak?" tanya Mahendra yang sudah berdiri di sampingnya .
Mendengar suara yang familiar di telinga nya
Rafka mendogakkan wajah menatap Mahendra, tersenyum. lalu berdiri ingin menyambutnya
" Sudahlah duduklah nak." ucapnya menjulurkan tangan menepuk pundak Rafka dengan lembut.
"Ternyata kamu sudah jadi pria yang gagah dan tampan sekarang , Om sampai pangling tadi" Ujarnya dengan senyum mengoda
"Om bisa saja." Rafka merasa malu menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Kalau tidak salah kamu mengambil jurusan hukum .?" tanyanya
"iya om " jawabnya jujur.
Aku juga dengar kamu lulus dengan hasil yang memuaskan, kamu pria yang berpendirian Om suka, kamu lebih milih mengejar cita-cita untuk menjadi seorang pengacara dari pada meneruskan perusahaan besar milik ayah mu , Om yakin suatu saat kmu akan menjadi pengacara hebat ." Tuturnya dengan yakin.
"Semoga saja Om." jawabnya gugup
"Om bangga sama kamu nak, kalau bisa ajari putri Om menjadi orang hebat seperti mu."
" Elina dia gadis pintar dan bersemangat Om, aku yakin dengan mudah dia akan menjadi orang hebat" sahutnya
"Benarkah.., aku harap juga begitu," lirihnya menundukkan wajahnya dengan tatapan Sedih.
"Ada apa Om, Kenpa om terlihat sedih, cerita saja Om Jagan di pendam sendiri, siapa tau saya bisa bantu ." Tanyanya dengan sorot mata penasaran.
"Ini tentang Elina putriku " lirihnya dengan mata mulai mengembun.
"Kenapa dengan Elina Om," tanyanya khawatir lalu menjulurkan tangan mengusab lembut punggung Mahendra yang terlihat tertekan.
"Sejak kamu pergi dan memutuskan kuliah, Elina mengungkapkan kalau dia menyukai Yuda bukan sebagai kakak tapi sebagai pria dewasa.
Kamu tau betapa terkejutnya aku. dan lebih lagi Yuda menolaknya dan beralasan hanya menganggap Elina sebagai adiknya karena telah di besarkan bersama.
Sampai suatu hari Yuda membawa seorang gadis bernama Laura ke rumah, memperkenalkan sebagai calon istrinya.
Elina yang mendengar itu sangat shock, dia sangat sedih hingga jatuh sakit sampai harus di larikan ke rumah sakit, berhari-hari dia tidak mau makan tidak mau minum obat kecuali..."
ucapnya terjeda lalu menghela nafas kasar dengan wajah frutasi .
"Kecuali apa om ?" tanya Rafka penasaran.
Kecuali Yuda mau menikahinya, kondisi Elina yang semakin melemah tidak ada cara lain. aku memaksa yuda untuk menikahi Elina dengan surat perjanjian dia boleh menceraikan nya setela usia pernikahannya setahun.
"Apa... aku tidak menyangka cinta Elina sedalam itu pada Yuda, " gumamnya. Rafka mengepalkan tangannya mencoba menetralkan rasa sakit yang menghantam hatinya secara tiba-tiba karna cinta untuk Elina masih ada.
"Terus apa yang terjadi setelah pernikahan itu Om," tanyanya lagi dengan tatapan menyelidik.
Mahendra menarik Dasinya melonggarkannya untuk membuat tubuhnya lebih nyaman.
"Yuda juga menikahi siri kekasihnya Laura, Laura yang tidak terima hanya di nikahi siri karena perbuatan Elina, sampai suatu hari Laura melabrak Elina hingga pertengkaran hebat terjadi di antara mereka.
Rafka menyimak dengan serius cerita yang Mahendra jabarkan dengan seksama.
"Sampai kejadian mengerikan itu terjadi" ujapnya terjeda Mahendra memijat pelipisnya merasa cerita itu begitu berat untuk di ceritakan.
"Kejadian apa om, tanya Rafka tambah penasaran.
"Awalnya Elina, putriku mendapat pesan dari seseorang untuk menemui Laura. Tampa merasa curiga Elina menyetujui nya.
Tapi saat itu Laura terbunuh bertepatan saat Elina mendatanginya. Di waktu yang sama Yuda datang melihat Elina memegang pisau di tangannya membuatnya menyangka bahwa Elina. pembunuh Laura." Ungkap Mahendra dengan mata berkaca-kaca.sedangkan Rafka menganga tak percaya mendengar cerita yang mengejutkan itu.
"Bagaiman mungkin Om Yuda berpikir seperti itu, bukankah dia mengenal Elina sejak kecil." Sanggahnya.
"Entahlah, kamu tau Yuda nekad melaporkan Elina ke polisi sampai akhirnya dia mendekam berbulan-bulan di penjara.Bukan hanya putriku yang hancur, aku juga merasa gagal sebagai seorang ayah melihat putrinya di cebloskan ke penjara oleh anak angkatku sendiri." Ungkapnya dengan suara gemetar karena bebannya terlalu berat.
Rafka menyimak dan mengelengkan kepala heran. tidak menyangkan nasib Elina semalang itu.
Pada akhirnya pengadilan memutuskan Elina tidak bersalah karena kurangnya bukti, tapi Yuda tetap saja yakin menganggap Elina sebagai pembunuh istrinya Laura.Dia bahkan akan mengajukan banding karena tidak terima putusan hakim.
"Aku tidak menyangka Om, Yuda setega itu menuduh Elina melakukan hal sekeji itu." ungkapnya heran.
"Aku juga tidak menyangka, mungkin cinta membuatnya buta hingga kebenciaannya menutupi kebenaran." Mahendra menghela nafas panjang menjulurkan tangan mengusap pelupuk matanya yang sedikit basah. Lalu mendogakkan wajahnya menatap Rafka dengan tatapan nanar.
"Aku juga akan mengajukan gugatan cerai untuk Yuda, aku tidak tega dengan putriku yang selalu murung dan menderita setelah menikah dengannya, Aku menyesal Rafka dulu menyetujui pernikahan ini.
Harusnya aku, mencari cara lain untuk membujuk putriku aku merasa gagal Rafka hingga kedua anakku saling menyakiti." Lirihnya dengan air mata yang tidak bisa di bendung lagi ,dengan cepat Mahendra menhapusnya lalu berbalik memunggungi Rafka.
"Om yang sabar ya... aku tahu posisi Om sangat sulit mereka berdua sama-sama penting untuk Om, tapi Om aku yakin Elina dan Yuda pasti mereka mampu menyelesaikan masalah ini." Rafka menjulurkan tangan mengusab lembut punggung Mahendra yang terlihat kacau.
"Terima kasih Rafka." Tutur yang sudah berbalik menatap Rafka dengan senyum yang di paksakan.
"Mendengar cerita Om, aku yakin ada seseorang dalang yang sudah mengatur semua ini." tegasnya dengan yakin.
"Maksudmu apa nak?" tanyanya penasaran.
"Pembunuh sebenarnya memang segaja menjebak Elina agar menjadi tersangka."
"Aku juga sempat berpikir seperti itu, tapi yang terpenting Elina sekarang sudah bebas itu sudah lebih dari cukup, masalah lainnya masih belum aku pikirkan Rafka."
"Iya Om." jawabnya
"Karna terlalu lama bercerita, aku lupa belum mandi aku ke kamar dulu ya badanku sudah lengket rasanya." menepuk pundak Rafka lalu melangkah pergi.
"Om " panggil Rafka dari kejauhan membuat Mahendra berbalik menatapnya
Ada apa Rafka,
"Aku yakin Yuda dan Elina bangga memilik ayah seperti Om dan Jagan pernah berpikir om adalah ayah yang gagal tegasnya menyakinkan.Membuat Mahendra tersenyum.xa
"Semoga saja nak" lalu berbalik meneruskan langkahnya.
Elina aku tidak menyangka setelah kepergian ku nasibmu jadi seperti ini. Aku sudah datang Elina aku tidak akan biarkan kamu menderita lagi.

Komentar Buku (107)

  • avatar
    Karim Makhtar

    Vcujngfthhh

    22h

      0
  • avatar
    LuthfiLuthfi

    keren gan

    21d

      0
  • avatar
    BothJurman

    bagussss

    01/03/2023

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru