logo text
Tambahkan
logo
logo-text

Unduh buku ini di dalam aplikasi

Bab 7 Menyelamatkan Noah

Marah? Kesal? Kecewa? Entah apa yang sedang Viona rasakan, namun dia merasa jika tindakan Karin untuk mendapatkan Noah sudah melampaui batas. Gadis itu bahkan melakukan cara yang licik, lebih licik daripada yang Viona lakukan.
Viona berjalan selangkah demi selangkah mendekati Karin. Sejurus kemudian, dia mengambil ponselnya dan memotret Karin yang masih menaruh tangannya di dada Noah.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Karin.
“Hanya memotret. Aku juga berpikir, bagaimana jika aku memberikan foto ini ke wartawan dan mengatakan kalau ‘Direktur Noah dari RF Group diberi obat tidur oleh putri sulung dari Kingfood Group’. Kira-kira ... apa yang akan terjadi?”
Karin terbelalak. Dia kemudian beranjak dari ranjang dan berusaha merebut paksa ponsel Viona, namun dia tidak bisa mendapatkannya. “Cepat berikan padaku!” sentaknya.
“Kenapa? Bukankah kau menyuruh dia untuk memotret dirimu dan Noah yang tidur di satu ranjang?” ucap Viona sembari mengarahkan dagunya pada asisten Karin. “Bukankah nanti kau juga akan mengirim fotonya kepada wartawan dan membuat gosip yang merugikan Noah?” lanjutnya.
Viona tahu semua rencana busuk Karin karena sempat menguping percakapan gadis itu sepintas. Ya, meskipun Karin hanya menyuruh asistennya untuk mengambil foto dan tidak menjelaskan rencananya, namun Viona paham dengan jalan pikiran Karin.
Karin mendengus sembari melipat kedua tangannya di depan dada. “Ya. Aku akan melakukan semua itu! Aku mencintai Noah. Aku akan menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkannya!”
“Cih! Itu bukan cinta, melainkan obsesi. Apa kau tidak bisa membedakannya?”
“Kau!” geram Karin. “Jangan berbicara sembarang, ya! Kau itu tidak mengetahui apa-apa tentangku! Aku mencintai Noah, sangat mencintainya!”
Viona menghela napas panjang. Dia tak menyangka jika Noah memiliki seseorang yang terobsesi padanya dan membuat Viona kerepotan. Jika rencana Karin berhasil, Viona akan kesulitan untuk mendekati Noah dan memanfaatkan pria itu. Dia tidak boleh membiarkan Noah jatuh ke tangan orang lain, apalagi orang seperti Karin.
Viona memungut kemeja Noah dan memasangkannya kembali pada tubuh pria itu. Efek samping dari obat tidur biasanya bertahan cukup lama, jadi Noah tidak akan bangun dalam waktu dekat. Namun, Viona tidak mungkin membiarkan Noah tidur di ruangan Karin. Bagaimana pun caranya, dia harus membawa Noah pergi dari sana.
“Apa yang akan kau lakukan, hah?!” pekik Karin ketika melihat Viona mengangkat tubuh Noah dan menaruhnya di punggung. “Letakkan kembali tubuh Noah di ranjangku!”
“Aku akan membawa kekasihku pulang. Apa ada yang salah dengan itu?” timpal Viona dengan percaya diri. Kakinya yang gemetar pun melangkah keluar dari ruangan Karin.
Karin berteriak kencang dan melemparkan barang-barang yang ada di dekatnya. Semua rencananya sudah hancur! Dia bahkan membiarkan Viona pergi membawa Noah. Bodoh!
***
Viona menghempaskan tubuh Noah di atas ranjangnya. Kejadian hari ini sungguh menguras emosi dan tenaganya secara bersamaan. Dia tidak dipercaya jika orang secerdas Noah bisa terjebak dalam rencana bodoh Karin. Pria itu tampaknya kurang waspada.
“Sial! Seluruh tubuhku sakit sekali!” umpat Viona sembari duduk di sisi ranjang.
Bayangkan saja, Viona menggendong atau lebih tepatnya menyeret tubuh Noah di punggungnya dari Kingfood Restaurant menuju taksi dan dari taksi menuju kamarnya. Ya, seluruh tubuhnya terasa remuk berkeping-keping.
Viona memandang wajah Noah yang damai dalam tidurnya. Perlahan dia memposisikan kedua tangannya di leher Noah dan berpikir, bagaimana jika dia membunuh Noah untuk membuat Daniel sengsara alih-alih mendekati Noah dan hanya memanfaatkannya? Namun, pikiran itu segera ditepisnya dalam sekejap.
“Lebih baik aku tidur saja,” gumam Viona dan segera membaringkan tubuhnya di samping Noah.
Tak membutuhkan waktu lama untuk Viona memejamkan mata. Meski di sampingnya ada pria yang tengah tidur, dia tak peduli. Tubuhnya sudah sangat lelah dan tidur adalah satu-satunya cara untuk mengobati rasa lelahnya.
***
Pagi menyapa. Burung-burung kecil berkicauan dengan merdu, sinar matahari pagi pun mulai masuk melalui celah-celah jendela. Perlahan Noah membuka kelopak matanya dan mengedip-ngedipkannya beberapa kali. Dahinya mengerut ketika menyadari bahwa dia tidak bangun di kamarnya, lalu bayang-bayang saat dia menemui Karin pun muncul di kepalanya.
Noah hendak bangun dari posisi berbaring, namun tangannya terasa berat seolah ada sesuatu yang menahannya. Sejurus kemudian, Noah menolehkan kepalanya ke samping dan membulatkan mata. Di sampingnya, Viona tengah tidur pulas sembari memeluk tangannya.
Detak jantung Noah semakin cepat tatkala melihat Viona dalam jarak yang sangat dekat. Dia kemudian teringat kembali dengan kejadian malam itu dan tanpa sadar mengusap lembut bibir Viona dengan ibu jarinya.
“Apa kau menyukai bibirku?” ucap Viona yang masih memejamkan mata. Suaranya sedikit parau karena baru bangun dari tidurnya.
Dalam sepersekian detik, Noah menjauhkan ibu jarinya dan berdeham. “Maaf.”
Viona membuka kelopak matanya dan memperlihatkan iris mata yang sama dengan Noah. Dia kemudian menangkupkan kedua tangannya di wajah Noah dan menatapnya dalam-dalam.
“Kau sudah sadar sepenuhnya, bukan?” tanya Viona.
Noah mengangguk. Banyak sekali pertanyaan yang ingin dia tanyakan kepada Viona, terutama tentang bagaimana dia bisa berada di kamar gadis itu? Karena seingatnya, dia sedang bersama Karin dan tak sadarkan diri setelah meminum segelas wine.
Noah melepaskan tangan Viona dan merubah posisinya menjadi duduk. Terlalu dekat dengan gadis itu bisa membuat jantungnya lepas.
“Bagaimana bisa aku berakhir di kamarmu?” tanya Noah sembari memunggungi Viona.
“Ceritanya sangat panjang. Tapi, kau harus tahu kalau aku menyelamatkanmu dari Karin.”
“Ceritakan semuanya, terutama bagian di mana kau bisa menyelamatkanku dari Karin. Aku tidak mengerti, kenapa kau bisa tahu kalau aku sedang bersama Karin ....”
Bukannya Noah bermaksud mencurigai Viona, namun dia hanya bingung dengan situasi aneh ini. Tidak mungkin jika Viona kebetulan ada di Kingfood Restaurant dan melihat Noah bersama Karin, bukan?
Viona beranjak dari ranjang dan mengambil tas kecil yang ada di atas meja. Sejurus kemudian, dia merogoh tasnya dan mengeluarkan dua lembar tiket ke hadapan Noah.
“Aku ingin mengajakmu menonton film di bioskop, jadi aku pergi ke RF Group untuk menemuimu. Sayangnya kau malah pergi sebelum aku sempat mengajakmu menonton. Karena aku penasaran kau akan pergi ke mana, jadi aku membuntutimu dengan taksi,” jelas Viona panjang lebar. “Untuk kejadian selanjutnya ... aku tidak yakin, apakah harus kuceritakan atau tidak?”
Noah pasti marah besar jika mengetahui tindakan Karin yang luar biasa liar pada tubuhnya yang tak sadarkan diri. Namun, Viona penasaran dengan respon pria itu jika mengetahui semuanya.
Noah memijit pangkal hidungnya. Dia hanya mengingat percakapan ringannya dengan Karin sebelum akhirnya tak sadarkan diri karena obat tidur. Apa yang terjadi setelahnya, dia sama sekali tidak tahu!
“Aku ingin mendengar cerita selanjutnya.”
Vioan menyunggingkan bibirnya. Dengan senang hati dia akan melanjutkan ceritanya dan melihat apa yang akan dilakukan Noah kepada Karin.
“Karin membaringkanmu di tempat tidurnya dan melucuti kemejamu. Ah, dia juga meraba-raba tubuhmu dan mencium –“
“Cukup!” potong Noah. Wajahnya terlihat memerah entah karena marah atau malu.
“Aku belum menyelesaikan ceritaku.” Noah harus tahu tentang penderitaan Viona yang menggendongnya hingga ke dalam kamar. Meski sudah tidur delapan jam, namun punggungnya masih terasa sakit hingga sekarang.
“Bukankah setelah itu kau menyelamatkanku? Apa lagi yang harus aku dengar?”
“Aku menggendongmu, Bodoh!” jawab Viona cepat. “Aku menyelamatkanmu dan menggendongmu di punggungku. Kau tahu? Tubuhmu sangat berat!”
Pernyataan Viona membuat Noah kehabisan kata-kata. Dia bahkan merutuki dirinya sendiri. Harga dirinya sebagai seorang pria hancur ketika mengetahui bahwa Viona menggendongnya saat dia tak sadarkan diri.

Komentar Buku (19)

  • avatar
    SafiraYulia

    siip

    21/06

      0
  • avatar
    Abill

    Keren bgt bjirrr

    26/02

      0
  • avatar
    ARDIANSYAHRUDYARDIANSYAH

    sangat cocok digunakan

    14/02

      0
  • Lihat Semua

Bab-bab Terkait

Bab Terbaru