Ikhtisar
|Katalog
- Tag(s):
- Keluarga
- Persahabatan
- Heteroseksual
- Pergaulan remaja
Kisah sepasang sahabat yang saling mencintai dalam diam. Caca yang belum pernah berpacaran justru jatuh hati pada Dafa, sahabatnya sejak kecil yang justru seorang playboy kelas kakap. Kehadiran mantan sahabat dan penghianatan teman dekatnya membuah Caca begitu sengsara. Jauh dari orang tua, berkali-kali dilukai oleh orang terdekat, bahkan orang yang dicintainya. Mampukah Caca bahagia setelah semua yang terjadi dalam hidupnya?
Pembaharuan Terakhir
Pilihan Editor
Rekomendasi
Komentar Buku (82)
- Total: 127
Bab 1 Mabuk Aqua
Cup!
Caca membelalakkan mata saat sebuah benda kenyal dan beraroma mint menempel di bibirnya.
"M--MaaBab 2 Pasar Gratis
Arga dan Gara masuk lalu duduk bersila di karpet bulu, ditemani puluhan makanan ringan juga beberapBab 3 Gempa
Dafa melingkarkan kedua tangannya di punggung sang sahabat membuat gadis itu seketika melotot.
"UdaBab 4 Jijik
"Bun!"
Fenti yang sedang memetik anggur di belakang rumah menatap heran pada anak semata wayangnyaBab 5 Perkara Pamitan
Dafa mengacak rambutnya kesal, jujur dia malu, takut jika gadis yang sudah menjadi sahabatnya sejakBab 6 UKS
"Astaga ini gimana bisa? Duh, tombol hapus mana lagi, astaga udah dibaca!" Ucap Dafa kelimpungan ketBab 7 Situ Cisanti
"Kirain cuma main ke Cafe atau gramedia," ucap Gara tak habis pikir dengan tempat yang dituju adiknyBab 8 Gembel Apa Gombal?
"Yang punya pacar suruh putusin aja, Ca," ucap Fey seenaknya.
Caca menggeleng tidak terima, "gak bakaBab 9 Kepulangan Dafa
Dafa membalas pelukan bundanya.
"Mana bisa jauh dari Bundaku tersayang ini, sehari aja udah kangen,"Bab 10 Rumah Stroberi
Dafa dan Caca sudah sampai di area parkir Rumah Stroberi. Lelaki itu melirik jam di pergelangan taBab 11 Janji
"Emang ada yang mau kenal sama kamu?"
Caca mengambil tisu dan mengelap bibirnya, hidungnya bahkan teBab 12 Gagal Fokus
Dafa mengangguk dan kembali tiduran, sedangkan Caca melanjutkan nonton drama Korea yang sempat tertBab 13 Bebek Jantan
Naya menghela napas kasar, dia merasa kesepian. Orang tuanya hanya sibuk bekerja dan pulang saat lBab 14 Bohong
"Gak lucu tau," gadis itu berdiri dan siap keluar ketika tangannya ditarik Dafa, membuat dia kembaliBab 15 Marahan
"Kamu habis darimana? Jauh-jauh kok cuma pakai sandal jepit sama kaos oblong, tumben banget?"
Caca meBab 16 Putus
"Gitu aja masih nanya, ya minta maaf lah!" Erki membentak gemas.
Abizar hanya geleng-geleng dan mengBab 17 Ditraktir Manusia Es
"Dia itu penggoda Dafa, cewek itu pasti mau rayu kamu."
Dafa berdecak lalu keluar dari mobilnya dan mBab 18 Ketemu Mantan
Caca mengetuk pintu rumah Fenti. Tadi Fenti memberi rendang, jadi sekarang ia mengembalikan mangkuBab 19 Gebetan Baru
Rama mengangguk dan tersenyum.
"Tadinya mau ngasih kejutan, tapi ternyata ketemu disini," ucapnya meBab 20 Pak Dendi Si Dosen Killer
"Wah, dua Bos kita udah datang duluan, rupanya!" Teriak salah satu anggota UKS saat melihat Arga dBab 21 Akibat Mencuri Stroberi
"Pacarnya Naya. TNI loh Ca, kemarin gak sengaja ketemu di mall pas lagi ajang panas-panasan sama siBab 22 Siapa Sahabat Caca?
Fahri dan beberapa anak UKS yang berkuliah di Darmajaya akan berangkat. Mereka menghentikan lajuBab 23 Bodyguard Yang Malang
"Jadi ke cafe?" Tanya Caca tanpa mengindahkan pertanyaan ketiga temannya.
"Jawab dulu kek Ca," ucap NBab 24 Suara Siapa?
"Daf, kamu tau nggak?" Caca menolehkan kepalanya menghadap Dafa.
Dafa berdehem namun tatapannya masihBab 25 Si Jago, Caca
"Eh, ada anak kesayangan dosen nih guys." Vania bersama kedua temannya, Ela dan Angel duduk di bangBab 26 Danau Belakang Rumah
Caca sedang berada di sebuah danau buatan di belakang rumahnya, pandangannya fokus pada lukisan yanBab 27 Pertolongan Dari Satria
"Dasar jal*ng! Gue udah bilang, jangan deketin Irfan lagi!"
Kiara diam saja ketika wanita di depannyaBab 28 Caca Sakit
Kiara diam saja, membiarkan Satria yang meladeni mantan gebetan yang sudah membuat hidupnya susah.
"Bab 29 Kapan Mulai Suka
Dafa datang ke rumah Caca saat mendengar sahabatnya sakit. Dia mengetuk pintu kamar gadis itu, ditBab 30 Janji Lagi
"Daf ...."
Dafa menoleh, menatap wajah sang sahabat yang saat ini duduk di sampingnya. Malam ini, meBab 31 Gavin Lagi
"Pelan-pelan Ca," lirih Arga saat pipinya dikompres Caca.
Karena masih kesal Caca justru semakin meneBab 32 Pelukan Penenang
"Hama banget tau nggak, kalau ada pestisida pasti langsung gue semprot."
Seketika semua yang ada di mBab 33 Berangkat Bareng
"Terus gimana ceritanya tadi bisa ketemu Gavin?" Tanya Dafa sembari terus mengelus rambut Caca, seseBab 34 Fahry
[Hai, mau makan siang bareng nggak?]
Baru saja Caca membuka aplikasi chatting berwarna hijau, sudahBab 35 Naya Lupa Tugas
Selesai makan, Fahry mengajak Caca ke bioskop. Katanya lelaki itu sudah beli 2 tiket film horor. AwBab 36 Argos
Caca sedang lari pagi bersama Dafa, sedangkan kedua abangnya memilih olahraga di rumah. Seperti GarBab 37 Mungkin Depresi
Geng Argos pergi dengan kesal. Tidak mungkin mereka melawan UKS yang pernah mengalahkan mereka, jugBab 38 Hantu
Pagi hari, Caca berangkat ke kampus naik taksi. Perempuan itu juga mengenakan kacamata dan menguraiBab 39 Naya Kerasukan
Kiara langsung mengunci mobilnya agar Naya tidak ikut masuk. Gadis itu langsung melajukan mobilnyaBab 40 Ternyata Salah Faham
Arga membuka pintu apartemen Caca diikuti gadis itu, juga teman-temannya.
Naya yang sedang rebahan seBab 41 Terpeleset
Sudah 2 bulan persahabatannya dengan Dafa menjadi renggang. Lelaki itu juga tidak pernah mencarinyaBab 42 Titah Gara
Naya sigap mengeluarkan ponselnya dan memotret mereka.
"Wah ... wah ... wah, kalau dilaporin SatriaBab 43 Permintaan Maaf Dafa
Entah karena ingat bahwa mereka masih menjadi sahabat atau karena sudah bosan dengan pacarnya, malaBab 44 Kebusukan Jenny
Untung saja Caca sudah diajarkan cara meretas akun. Jemarinya bergerak lincah diatas keyboard hinggBab 45 Ditangkap Polisi
Kebetulan hari ini weekend, jadi Caca tidak perlu repot-repot keluar rumah. Gadis dengan setelan kBab 46 Jangan Benci Dafa
Caca terkekeh pelan. Baginya, menggoda Arkan sama saja menggoda Arga karena keduanya mempunyai sifaBab 47 Makan Malam
"Iya-iya, maaf. Aku juga akan berusaha buat berubah."
Caca menatap geli sahabat laki-lakinya ini. KebBab 48 Enggak Boleh Peluk
Namanya juga Caca, walau jadi pusat perhatian dia tetap tidak akan peduli, asal tidak ada yang mengBab 49 Devan Manusia Bucin
Malam ini, Caca pergi keluar bersama Arga. Entah kenapa abang yang biasanya selalu betah di rumah iBab 50 Rindu Keluarga
"Oma ikut nggak?" Kini giliran Arga yang bertanya.
"Enggak kayaknya, ini juga di Indonesia cuma sekitBab 51 Tidak Semudah Itu
Dafa langsung pulang setelah selesai kuliah. Daripada ke rumah Dion yang sudah sering ia kunjungi lBab 52 Takut?
Pemuda yang masih rebahan itu terkekeh, "Bunda ternyata suka pamer juga ya," ujarnya yang langsung mBab 53 Beneran Takut
Badan laki-laki itu sontak merapat pada sang sahabat. Bulu kuduknya berdiri dan matanya memandang aBab 54 Fahry dan Vania?
2 hari kemudian Devan benar-benar pulang. Tidak ada yang berubah, semua berjalan seperti biasa. HanBab 55 Bertemu Lagi
Caca terus berjalan hingga bertemu Kiara di depan toko kacamata.
"Lah, nggak jadi beli sepatu, Ca?"
CBab 56 Perkara Martabak
"Martabak. Abang kalau mau minta sama Lily."
"Kakak!" Devan menatap tajam sang adik.
"Iya, maksudnya mBab 57 Suami Ke-26
Pagi harinya, Caca yang hendak ke kampus secara tidak sengaja bertemu Erza di jalan. Lelaki denganBab 58 Kenapa?
Caca berguling-guling diatas ranjang. Sesi nonton drakor sudah selesai, kini ia bingung harus melakBab 59 Bersama Erza
"Lo, cewek yang ada di foto insta*ram Dafa itu?" Tanya Erza menatap lekat gadis disampingnya.
Saat inBab 60 Nasib
Caca langsung teringat sesuatu. Agar berita tentangnya mereda, gadis itu segera mengirim pesan padaBab 61 Pembalasan
Selepas sarapan, Caca menyempatkan diri ke rumah Dafa, dia akan membuat perhitungan pada sahabatnyaBab 62 Nyusahin Diri Sendiri
"Udahlah, aku mau pulang. Kalau belum sembuh kamu kompres aja sendiri."
Dafa segera menahan tangan CaBab 63 Nggak Setia Kawan
"Bukan nyusahin diri sendiri, kok. Ini namanya olahraga tau, biar semakin langsing dan tetep punya sBab 64 Sepupunya Fey
"Sakit, heh! Sembarangan banget narik-narik, kalau bibirku jadi monyong gimana coba?"
Caca mendelik sBab 65 Makan Sendiri Atau Ditemani Setan?
"Eh, ngomong-ngomong emang lo sekarang lagi deket sama dia?" Tanya Fey ketika mereka sampai di kamarBab 66 Karet
Ditengah-tengah kebingungan yang melanda tiba-tiba pintu kamarnya kembali diketuk. Tidak mungkin biBab 67 Dijemput Erza
2 hari setelah kejadian itu, kini tiba hari dimana HiDFY akan perform. Caca beserta rombongannya tenBab 68 Kenapa Erza Berbeda?
"Za, lo kayaknya salah jalan deh!" Seru Caca yang mulai khawatir.
"Enggak. Ini jalan pintas, gue samaBab 69 Hilang
Sepertinya Tuhan mendengar doa Caca. Buktinya kini sebuah mobil sedan berhenti di sampingnya, pengeBab 70 Pulang
Karena hujan deras disertai kilatan petir, membuat anggota UKS menghentikan pencarian. Setengah jaBab 71 Akibat Ulah Erza
Caca bersandar pada sandaran ranjang. Wajahnya murung dan matanya merah karena kelamaan menangis.
"LBab 72 Namanya Juga Cewek!
"Kalau gitu kita ke Bukit Moko lusa aja, hari ini terserah kamu maunya kemana."
Telunjuk Caca mengaraBab 73 Farmhouse
Setelah 3 jam lebih diperjalanan akhirnya mereka sampai disalah satu tempat wisata, Farmhouse LembaBab 74 Bertengkar
"Enggak pa-pa deh ngantre, yang penting pakai hanbok. Percuma sampai sini kalo foto pakai pakaian biBab 75 Keras Kepala
"Ternyata bagus ya," gumam Caca saat netranya melirik pohon-pohon yang penuh warna.
"Baguslah, nyeselBab 76 Foto Bareng
Hari ini ketiga anak keluarga Kingstone menghabiskan waktunya dengan bermain di tempat wisata yangBab 77 Boros
Pagi harinya, Caca dan kedua abangnya pulang. Kini mereka sudah berada di rumah. Suasana canggungBab 78 Zizan
Gara berdecak kesal saat mendengar pertanyaan Zio. Tangan yang tadinya mengalun di pundak Arga langBab 79 Pengakuan
"Mau kemana, Ca?" Tanya Gara sore ini ketika melihat sang adik berjalan ke arah garasi.
Celana jeansBab 80 Braga
"Bisa dibilang setara sama ketua umum, selama ini kalau ada masalah apapun juga mereka selalu diskusBab 81 Barbeque
Caca tiba di rumah tepat setelah azan isya. Dia bergegas mandi. Setelah selesai gadis itu langsungBab 82 Gini amat ... punya saudara kembar
Tiba-tiba muncul Dafa dari arah samping, kedua laki-laki berwajah serupa disana menatapnya dengan pBab 83 Bikin Kue
"Ini dipisah kan, Bun?" Tanya Caca setelah memecah semua telur ke dalam mangkok.
Walau sering membuatBab 84 Kecelakaan
Gadis berhoodie hitam itu melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Sejak keluar dari rBab 85 Naura Siapa?
Mereka berpandangan tidak percaya. Sahabat? Jadi benar jika selama ini sahabat yang dirahasiakan CaBab 86 Mantan
"Naura mantan kamu, Dafa ...," ucap Fenti dengan geram.
"Emang mantanku ada ya yang namanya Naura?"
AkBab 87 Dio pulang
Sudah beberapa hari Caca sakit dan publik mulai geger karena postingan akun HiDFY, juga ketiga membBab 88 Bucin Sejak Dini
"Enggak ada Caca gini kok jadi sepi ya? Padahal kalau ngumpul dia juga nggak banyak omong," ujar NayBab 89 Cari Ayah Baru
Dafa mempercepat makannya, Fenti dan Dio yang melihat hal itu menjadi tersenyum dan menggelengkan kBab 90 Carla
"Gimana Bang, udah ketemu yang punya akun kemarin?" Tanya Dafa pada laki-laki yang baru selesai lariBab 91 Cemburu
"Ma ... kayaknya tangan Caca gerak deh," ucap Arga yang sedari tadi menggenggam tangan adiknya.
"YangBab 92 Salah Mengartikan
Erza berkali-kali mengumpat, dia sungguh penasaran dengan keadaan Caca sekarang. Mau datang langsunBab 93 Sadar
Caca melirik sekeliling ruangan yang kini sangat ramai, berbeda sekali dengan saat pertama dia bangBab 94 Rhea
Seminggu kemudian, Caca sudah boleh pulang. Dokter Linda masih sering datang untuk memeriksa keadaaBab 95 Kedatangan Jena
Langkah laki-laki itu seketika terhenti, namun Caca justru tersenyum manis sambil menyodorkan ponseBab 96 Kedatangan Gavin
2 hari kemudian Jena berkunjung ke rumah Caca.
"Oh, itu ... tetangga yang sering kamu ceritain?" TanBab 97 Anggap Setan, Biar Sesuai Sama Kelakuannya
Syukurlah pertemuannya dengan Gavin tadi tidak menimbulkan masalah, laki-laki itu hanya sekedar berBab 98 Kumpul Bareng Anggota UKS
Beberapa bulan telah berlalu, Caca pun sudah sembuh.
Hari ini, dia ikut berkumpul dengan beberapa anBab 99 Dimarahi Lizzy
"Yang pake headband kotak-kotak warna merah geser dikit dong, gak kelihatan nih!" Seru Caca karena tBab 100 Pipi Bakpao
Sehabis magrib, Caca datang ke rumah pohon karena telah berjanji pada Dafa.
"Permisi ... apa di dalaBab 101 Balapan Dengan Dafa
Caca duduk di pinggir ranjang sambil tersedu-sedu, di depannya ada Arga yang sibuk menenangkan. TadBab 102 Rencana Liburan
Caca menghentikan motornya di depan rumah Fey dengan bibir pucat dan jantung berdetak tidak karuan.Bab 103 Ulah Vania
Seusai kuliah, keempat perempuan yang tergabung dalam grub HiDFY itu melakukan latihan, kemudian laBab 104 Kelicikan Vania
Di belakang laki-laki itu ada Vania yang pura-pura ketakutan, namun Caca sempat melihat senyum puasBab 105 Peringatan Untuk Dafa
Dafa menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah Caca yang sebenarnya juga berhadapan dengan rumahBab 106 Gara-Gara Makan Sosis
Sepanjang jalan menuju gedung fakultas, perempuan itu merasa semua orang yang ditemui melirik sinisBab 107 Lupa Memberi Kabar
Caca beserta ketiga member HiDFY, juga Diana, Agam, dan Vika, wanita yang biasanya menjadi fashionBab 108 Mansion
Tak terasa sudah seminggu mereka berada di Labuan Bajo. Berbagai tempat wisata pun telah disinggahiBab 109 Coba Dicelup Ke Laut
Malam harinya, Caca dan kedua abangnya, juga semua teman-temannya barbeque-an. Disini,mereka bisa mBab 110 Kelamaan
Setelah kenyang, beberapa orang memisahkan diri. Ada yang duduk sendiri sambil chating entah denganBab 111 Terlalu Kepo Itu Tidak Baik
"Carla ...." Dengan mata terpejam Caca terus menggumamkan nama sang sahabat.
Kepalanya bergerak ke kaBab 112 Pulang
Tak terasa waktu sudah sore. Seharian tadi Caca dan yang lain hanya menghabiskan waktu di mansion dBab 113 Cerita Naya
Sambil merebahkan badan Caca membuka room chat khusus dirinya dan ketiga temannya.
[Udah pada sampaiBab 114 Kebun Binatang
Hari ini Caca dan Dafa benar-benar pergi ke kebun binatang.
"Tuh lihat, mirip kamu kan?" Telunjuk DaBab 115 Keputusan Caca
Semua berjalan normal hingga 2 bulan kemudian Caca diberitahu salah satu temannya bahwa seminggu yaBab 116 Mengembalikan Cincin
"Makasih, Kak," ucap Caca dengan suara serak saat turun dari mobil Kiara.
Kiara mengangguk.
"Roti lo tBab 117 Keberangkatan Caca
Berbeda dengan Dafa yang seketika jantungnya seperti berhenti berdetak. Dia memang membawa Fara keBab 118 Tetap Caca
Dafa langsung menolak dengan tegas ucapan bundanya barusan.
Menikah? Tidak, tidak! Bukan ini yang diBab 119 Rencana Menyusul Caca
Berkali-kali Dafa menelfon Caca, namun tak pernah dijawab. Kini, setelah 3 bulan laki-laki itu baruBab 120 Apa?!
Benar. Memangnya kalau ketemu terus Caca masih mau sama dia? Dafa termenung, perasaannya jadi was-wBab 121 Bertemu
Benar apa yang dikatakan Kiara tadi bahwa Dafa akan menyusulnya. Sejak tadi laki-laki itu berdiri dBab 122 Pernikahan Arga
3 tahun telah berlalu.
Banyak hal yang sudah terjadi, termasuk Devan yang menikah dengan Lily satu tBab 123 Permintaan Dio
[Ini terakhir, Ca. Aku bakalan dijodohin nggak tau sama siapa, mungkin setelah ini kita nggak bisa kBab 124 Melawan Dio
Berkali-kali Dafa melirik ayahnya yang duduk di depannya.
"Ayah tadi udah bicara sama Caca supaya meBab 125 Video Dari Kiara
Hari ini Dafa kembali mengurung diri di dalam kamar. Berkali-kali Fenti memanggilnya namun tidak adBab 126 Terserempet Mobil
Tin ... tin ....
Perempuan dengan kaos putih dipadukan rok span dan flat shoes yang hendak berlari mBab 127 Tamat
Dio berjalan tergesa bersama mantan calon besannya, yaitu Hansa dan Hesti.
Setelah bertanya pada res
awesome
27d
0begus
23/08
0suka ceritanya
09/08
0100 ribu
06/07
0bagus
23/06
0500.Rp
13/06
0mantab
11/06
0bagus
05/06
0keren. new ka
25/05
0Mantap ceritanya
17/05
0