Tag(s):
• Detail
• Keluarga
• Persahabatan

Kisah seorang gadis bernama Ayu Kinanti. dinikahi secara paksa oleh seorang lelaki yang bernama Fathir. Sejak awal dia sudah mengira bahwa ini bukanlah sebuah pernikahan yang bahagia. Fathir yang membenci ayahnya karena dendam masa, menjadikan Kinan yang merupakan istrinya itu sebagai pelayan di rumahnya. Kerap mendapat siksaan hingga akhirnya Fathir berubah karena suatu hal. sifatnya yang mudah emosi membuat Kinan curiga. Kinan berusaha mencari tahu tentang masa lalu Fathir yang membuatnya mudah marah kalau ada yang mengingatkan. Mampukah Kinan membongkar semuanya? Bagaimana keadaan Kinan setelah mengetahui akan jati dirinya yang asli?

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Remedi Rasa

Snora

Takdir Cinta Nadia

Degk_Nur

SWEET MATE

Little Kyrana

Love and Secrets

Setya Ai Widi

ZAKRASTELLA

pisarii

Pawang Hati

Nana Kitty

Rekomendasi

Istri Cacat CEO

Bun Say

Aku Mundur, Mas

Dyah Ayu Prabandari

Komodo Hijrah

Gemintang bestari

SEKLUMIT RASA

AWSafitri

pernikahan kontrak suami ke dua

Dian putri

Rahasia Suamiku

Tri Nur

my past love

Aishiteru

Tes DNA

Arka Garneta

Kekasih bayangan

syairrindu

Skandal Anak SMA Lurus Maju

sinom mae

Komentar Buku (175)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Sann Gaurifa

  sangat menarik alur cerita nya

  3d

    0
• 
  susiloDavit

  bagus

  10d

    0
• 
  Kaka Devina

  good

  16d

    0
• 
  Rini Wati

  nafisah Jamilah 8

  02/08

    0
• 
  Nurshahirah Kay

  good😗😍😗🥰😚

  30/07

    0
• 
  Endahpurbosari

  seperti kisah zaman belanda

  19/07

    0
• SantosaHendi

  seru

  06/07

    0
• 
  PutraAlfiansyah

  kamu menulis cerita nya sang bagus dan rapi

  25/06

    0
• 
  Andi Banri

  bgs

  15/06

    0
• 
  AqilahNurin

  good

  14/06

    0

• Total: 30

• Bagian 01.

  “Saya terima nikah dan kawinnya, Ayu kinanti binti Ardiraga Mahendra dengan maskawin tersebut, dibay

• Bagian 02.

  Setelah berjalan selama beberapa menit, melewati beberapa ruangan yang didesain indah dan juga beris

• Bagian 03.

  “Ya Allah, kenapa nasib hamba sepahit ini? Dosa apa yang pernah hamba lakukan hingga cobaan selalu d

• Bagian 04.

  Aku membuka mata, masih dibalkon? Tentu saja. Siapa yang mau menolongku, jika para manusia di rumah

• Bagian 05.

  Aku dan Alvira masing-masing mendorong troli, mencari bumbu dapur yang diperlukan. Mulai dari minyak

• Bagian 06.

  Sang bagaskara semakin meninggi, meninggalkan timur menuju ke tengah barat. Di sebuah kafe mewah, se

• Bagian 07.

  Aku seakan berjalan di pinggiran danau berair hijau. Dapat kulihat ikan di dasar air sedang berlaria

• Bagian 08.

  Aku tiba di rumah, tampak terdengar ramai dengan suara canda tawa wanita dan juga laki-laki. Aku tah

• Bagian 09.

  Aku masih terbaring di atas tempat tidur. Masih ada rasa sakit dalam hati atas perlakuan Fhatir pada

• Bagian 10.

  “Ardiraga, bagaimana keadaanmu?” tanyaku sambil bersedekap di dekat sel tahanan. Ya, aku izin pagi i

• Bagian 11.

  “Tuan, Kinan bagaimana? Sudah lebih baik?” tanya pPak Man, Satpam rumah.
  “Alhamdulillah sudah lebih b

• Bagian 12.

  “Baik, Ma. Kinan akan coba,” ucapku. Dia tersenyum dan mengusap kepalaku lembut. Aku langsung berjal

• Bagian 13.

  Aku baru selesai salat Isya, menumpahkan semua kesedihanku pada Sang Pencipta. Hanya dia yang tahu a

• Bagian 14.

  Aku terbangun saat meraba bagian sampingku. Kosong! Ke mana Kinan? Bukankah dia tidur bersamaku tadi

• Bagian 15.

  “Jadi pergi?” tanyaku saat melihatnya masuk ke kamar.
  “Ja-di, Mas gak sibuk, ‘kan?” Kinan balik ber

• Bagian 16.

  Setelah mengemudikan mobilku tak tentu arah, aku berhenti di pinggir jalan. Kepalaku sakit, perutku

• Bagian 17.

  “Sebenarnya, aku telah dinikahi Tuan saat pertama kali dia datang pada ayahku,” kataku membuat Alvir

• Bagian 18.

  “Aku berangkat, ya,” pamitku kepada Kinan seusai sarapan. Kami hanya makan bertiga pagi ini, karena

• Bagian 19.

  Pegawai toko itu langsung menggesekkan kartu pada sebuah mesin dan menyerahkannya kembali padaku ber

• Bagian 20.

  Aku masih di dalam mobil dengan Alvira. Berangkat setelah Fhatir pergi dengan mobil dan supir pribad

• Bagian 21.

  Setelah berkendara beberapa menit, akhirnya kami tiba di sebuah pekarangan rumah yang terlihat tak b

• Bagian 22.

  Entah mengapa jalanan hari ini tidak terlalu padat. Membuat mobil yang kukemudikan berjalan mulus ta

• Bagian 23.

  Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit, akhirnya aku diperbolehkan pulang. Berdua dengan Mas Fhati

• Bagian 24.

  Aku memandangi wanitaku itu dengan seksama, Dia terlihat berbeda malam ini. Sangat cantik hingga mel

• Bagian 25.

  Hari berganti hari, hingga bergantikan minggu dan bulan. Perjalanan waktu menuju kebahagiaan belum b

• Bagian 26.

  Aku masih berdiri memamdanginya yang sudah hilang di balik tembok. Ada apa sebenarnya? Apa yang ingi

• Bagian 27.

  Kupijit pelipisku untuk meredakan pusing yang mendera. Hampir saja aku hilang kendali, tapi kata-kat

• Bagian 28.

    Sepulang dari rumah sakit beberapa minggu lalu. Aku merasa lebih baik. Bu Lastri datang kerumah me

• Bagian 29.

  Hidup ini adalah misteri
  Yang takkan bisa di mengerti
  Kadang hujan badai datang menakutkan
  Namun ada

• Bagian 30.

    Sebuah suara mengejutkan Aku Dan Bunda yang tengah melongo saat mendengar penjelasanku tsdi. Kami