Total : 91Bab 1 Kamar Hotel
Zenira mengerjabkan kedua ekor matanya menyapu seluruh sudut ruangan yang sangat asing baginya. "Ini
readmore Penolakan
Dua hari berikutnya, ini adalah pertemuan Eros dan Zenira untuk kedua kalinya. Eros menepati janjiny
readmore Mengagumi Dalam Diam
Eros sudah sampai di butik tempat ia dan Zenira fitting baju pengantin. Sedangkan Zenira masih dalam
readmore Pernikahan
"Mbak Minsa, pernikahan kami ini bukan atas dasar cinta, jadi tidak akan ada yang namanya malam pert
readmore Julukan Baru
Taksa dan istrinya sedang berada di kamar tempat Zenira dirias. "Zenira, kau yakin ingin tetap melan
readmore Bertengkar
"Kau tau apa hukuman buat orang yang sudah berani mengataiku?" bisik Eros tepat di telinga Zenira. He
readmore Dia Bukan Jodohku
"Aww ... Mau apa kau?" Zenira menutupi dadanya yang sebagian sudah terbuka. "Nggak usah kau tutupi la
readmore Terlambat Sampai Di Kantor
"Seharusnya yang menjadi jodoh, Eros itu adalah, Malvisa, Nek. Tapi sampai detik ini, Eros belum men
readmore Tamparan Kedua
Eros menekan pedal gas mobilnya karena lampu merah sudah berubah menjadi hijau. Entah apa yang membu
readmore Kekesalan Eros
"Zenira, kau akan mendapatkan hukumanmu di rumah. Tunggu saja apa yang akan kulakukan," gumam Eros. E
readmore Meeting di Aldisa Grup
Eros dan Frans sudah sampai di pelataran parkir di perusahaan Aldisa grup. Perusahaan yang memiliki
readmore Berantam
"Kalian berdua sepertinya sangat serasi ya," tukas Eros membuat Zenira dan Nathan melihat ke arahnya
readmore Zenira Tidak Pulang
"Kau berani mengatur kami?" tanya Eros dan Zenira secara bersamaan. Frans menaikkan alisnya melihat d
readmore Memergoki
"Selamat malam, aku datang," kata seorang wanita yang tidak diharapkan Eros kedatangannya. "Lho, Nene
readmore Kelicikan Jovanka
Ceklek suara pintu, Zenira dan Nathan melihat siapa yang datang. "Pak Eros, kenapa bisa ada di sini?
readmore 16
"Eros, kita nikmati malam ini," gumam Jovanka menyunggingkan senyumnya. Jovanka keluar dari mobil unt
readmore 17
"Milikmu? Emang kalian sudah menikah makanya kamu berani mengatakan kalau, Eros adalah milikmu? Kala
readmore 18
Jovanka dan Zenira saling beradu pandang. Tatapan mereka tersirat seperti tatapan menyelidik. Namun
readmore 20
"Ei ia, Eros ada apa? Kau memanggilku?" Zenira tidak sadar kalau ia sudah menyebut nama Eros di depa
readmore 21
Sebuah mobil sport mewah berhenti di belakang mobil Zenira, ia membantu Zenira melawan tiga laki-lak
readmore 22
"Mau apa kau?" Zenira memundurkan badannya beberapa centi. "Mau menjitak kepalamu yang sangat keras i
readmore 23
"Apa kau cemburu melihatku jalan dengan wanita lain?" potong Eros. Zenira menghela nafas panjang, "Ce
readmore 24
"Apa? Bukan sepupunya, Eros? Tapi kenapa dia mengaku sepupunya, Eros? Kau pasti sudah salah orang, B
readmore 25
"Argh ... kau sudah membuat bajuku basah, kau harus bertanggung jawab." laki-laki itu melayangkan ta
readmore 26
"Apa maksud, nenek barusan?" tanya Zenira dalam hatinya. "Sekarang yang harus aku pikirkan adalah, b
readmore 27
"Aku membencimu, Eros!" teriaknya. Eros bisa mendengar teriakan Zenira, "Apa tadi kata-kataku menyaki
readmore 28
Taksa dan Nirmala sudah sampai di rumah sakit. Mereka langsung menuju ruang UGD. "Papa duduk di sini
readmore 29
"Apa yang terjadi dengan, Zenira?" tanya Eros dalam hatinya. Wajahnya terlihat panik, ia pun mengusa
readmore 30
"Siapa yang mau melaporkanmu ke kantor polisi, Jovanka?" tanya seseorang yang berdiri di depan pintu
readmore 31
"Lho, Eros, kamu di sini juga?" tanya Nirwan papanya Jovanka. "Ia, Om," balas Eros singkat. "Pak Nirwa
readmore 32
"Silahkan tanya kepada, Jovanka, Om, saya permisi." Eros masuk ke dalam menemui Zenira. "Pak Nirwan,
readmore 33
"Maaf, Ma. Eros tidak bisa menjelaskannya sekarang, lebih baik, Mama bawa, papa pulang biar, Eros ya
readmore 34
"Mau ke mana?" tanyanya dengan sorot mata tajam. "Mau ke kamar mandi, emang mau ke mana lagi?" tanya
readmore 35
"Arghh ... kau sangat menyebalkan!" tiba-tiba Zenira merasa perutnya di aduk-aduk. Uwek uwek, Zenira
readmore 36
"Kenapa kau melihatku seperti itu? Ada yang lucu?" tanya Eros. "Siapa yang melihatmu?" Zenira balik b
readmore 37
"Dari mana saja kau? Apa kau tidak menganggapku sebagai suamimu lagi?" tanya Taksa. Nirmala membalikk
readmore 38
"Astaga, saya tidak salah lihatkan?" gumam Emely. Ia membulatkan matanya melihat pemandangan di depa
readmore 39
"Maaf, aku terlambat datang," kata Eros yang tiba-tiba masuk. Nathan melihat siapa yang datang, dahi
readmore 40
"Aku akan menjawab kalau kau mau memberitahuku, kau kecewa karena apa?" Eros melihat sekilas kepada Z
readmore 41
"Awww ...," teriak Zenira. Ia tidak sengaja melihat Eros yang sedang berganti pakaian. Zenira menutu
readmore 42
"Sayang. Jadi barusan, Zenira sedang video call dengan kekasihnya? Apakah, Nathan kekasihnya?" Eros
readmore 43
"Hahaha, kenapa aku jadi bisa bersikap konyol begini?" tanya Eros dalam hatinya. Eros membuka pintu,
readmore 44
"Emangnya kau harimau makanya mau menerkamku?" "Aku bahkan lebih ganas dari pada harimau," jawab Eros
readmore 45
"Maksudnya? Aku tidak mengerti," pekik Eros. Zenira membalikkan badannya lalu duduk. Air mata yang ta
readmore 46
Saling pandang dan, "Awww ...." mereka berdua berteriak secara bersamaan. Zenira menarik selimut meny
readmore 47
Hatinya kembali tersakiti untuk kedua kalinya oleh laki-laki. Zenira menghapus air matanya dengan ka
readmore 48
"Itu asisten pribadinya, Zenira ngapain di sini?" tanya Eros dalam hatinya. Eros duluan keluar karena
readmore 49
Eros keliling-keliling mencari keberadaan Zenira, tapi ia belum menemukannya. "Sudah hampir seluruh
readmore 50
"Maaf, mau bertemu dengan siapa ya, Pak?" tanya sekretarisnya Zenira. "Saya mau bertemu dengan, Zenir
readmore 51
Tidak ada yang ingin bergerak dari posisi yang begitu intim. Mereka berdua sibuk beradu pandang samp
readmore 52
"Eros, diam!" pekik Zenira. "Ia, aku sudah diam. Galak amat," ketus Eros merapikan jasnya. "Begitu leb
readmore 53
"Apa mereka yang kau maksud?" Eros bertanya kepada Zenira seraya membalikkan tubuhnya. "Ia, mereka ka
readmore 54
Eros menyusul Zenira masuk ke dalam rumah. Banyak hal yang ingin dia tanyakan kepada Zenira, tapi ia
readmore 55
"Alamak, manis sekali senyumnya," batin Frans. Matanya tidak berkedip melihat Malvisa yang seperti b
readmore 56
Eros membalikkan badannya. "Mau masuk ke dalam," jawab Eros dengan dahi berkerut. Malvisa kembali te
readmore 57
"Eros Nayaka," gumamnya. Ingatannya kembali ke masa di mana dia waktu masih kecil. *** Sembilan belas
readmore 58
"Siapa yang aneh?" tanya Frans. "Zenira. Dia memaksaku untuk membeli kepiting saus tiram di rumah mak
readmore 59
"Kalau aku bilang salah bicara, pasti, Bu Emi tidak percaya, dia 'kan orangnya kepo. Ya sudah lah, s
readmore 60
"Menyebalkan, tapi kau suka 'kan? Aa ...." Eros membuka mulutmu lebar-lebar. Zenira memasukkan makana
readmore 61
"Ternyata dia di sini," gumam Eros. Saat ia mau menutup pintu, Eros mendengar Frans menyebut nama ya
readmore 62
"Aku kecewa denganmu, Eros." cairan bening lolos begitu saja dari pelupuk matanya. Eros mendengar isa
readmore 63
"Dia terpejam, tapi kenapa dia bisa tau kalau aku sedang memperhatikannya? Apa jangan-jangan dia pun
readmore 64
"Ah, Zenira, kenapa kau selalu membuatku pusing?" pekik Eros memukul setir mobilnya dengan kuat. "Aww
readmore 65
Zenira berlari kecil ke kamarnya setelah menyapa nenek Lusi yang sedang menonton tv di ruang tamu. Di
readmore 66
Nenek Lusi memperhatikan Eros yang menghentikan sarapannya. "Eros, kenapa kau berhenti sarapan dan t
readmore 67
Malvisa dan Eros saling memandang. "Aku sangat merindukanmu, Malvisa," ujar Eros merentangkan tangan
readmore 68
"Frans, tolong jangan kasih tau, Eros kalau aku datang ke sini ya. Dan apa yang semua kuceritakan ta
readmore 69
"Kenapa mendadak sekali, Zenira pergi keluar kota?" Eros bertanya dalam hatinya. Eros bukanlah orang
readmore 70
Rasanya dia sudah lelah menangis, semenjak hamil, sifatnya selalu berubah-ubah, mudah sensitif dan b
readmore 71
"Kamu sudah menikah apa belum? Karena aku mendengar dari karyawanmu yang lain, katanya sampai sekara
readmore 72
Zenira memutuskan pulang ke apartemennya. Di sana, dia termenung di bawah cahaya bulan di balkon apa
readmore 73
"Jadi semalam siang, Zenira datang ke sini? Kenapa aku tidak tau? Tapi untuk apa dia datang ke sini?
readmore 74
"Astaga, apa gara-gara melihatku berpelukan dengan, Malvisa, Zenira mendadak pergi keluar kota hanya
readmore 75
"Ah, ni orang juga nggak bisa di hubungi. Ke mana sih ni anak? Kenapa hari ini semuanya pada menyeba
readmore 76
"Sejak kapan, Zenira di panggil, Nyonya? Bukankah panggilan, Nyonya itu untuk orang yang sudah menik
readmore 77
Zenira terkejut akan kehadiran nenek Lusi di apartemennya. "Ne-nenek. Sejak kapan ada di sini?" tany
readmore 78
"Semoga kali ini aku berhasil," gumam nenek Lusi. "Berhasil apa, Nek?" tanya Zenira yang dapat menden
readmore 79
"Rumah sakit Medika? Zenira sakit?" tanya nenek Lusi dalam hatinya. Ia belum membuka isi amplop ters
readmore 80
"Apa masih kurang jelas apa yang kukatakan tadi, Zenira? Aku mau, kita lupakan kesepakatan yang pern
readmore 81
Eros tersenyum melihat Zenira. Ia pun langsung memeluk Zenira sambil berkata. "Zenira, aku mencintai
readmore 82
"Apa? Zenira hamil?" tanya Eros seakan tidak percaya. Dalam hatinya ia sangat bahagia mendengar kaba
readmore 83
"Itu artinya, aku hebat dong, sayang. Sekali saja kita melakukannya langsung jadi. Oh ya, apa kamu m
readmore 84
"Sayang, siapa yang datang?" teriak Eros dari dalam. Kening Nathan berkerut mendengar ada suara laki-
readmore 85
Seminggu setelah Zenira dan Eros memutuskan untuk tidak berpisah. Pesta besar-besaran pun diadakan d
readmore 86
Kedua ekor mata Nathan tidak berkedip, pandangannya terus kepada Malvisa yang terlihat sangat cantik
readmore 87
Malvisa tersedak mendengar pertanyaan dari Zenira. "Uhuk. Uhuk, Kakak bicara apa sih? nggak mau ah d
readmore 88
Eros seakan tau apa yang sedang Zenira pikirkan, ia berbisik tepat di telingan Zenira. "Maaf, kemari
readmore 89
"Kau harus mati di tanganku!" batin Jovanka. Eros baru saja datang dari toilet, kedua ekor matanya me
readmore 90
Beberapa bulan kemudian, Eros semakin posesive terhadap Zenira, di mana kehamilan Zenira yang sudah
readmore 91
Zenira semakin tidak kuasa menahan sakitnya, perlahan tubuhnya melemas, kesadarannya pun hilang. "Zen
readmore bab 92
"Dengan senang hati aku mau mengantarmu ke sana dan ke mana pun kamu mau pergi, aku siap mengantarmu
readmore
bagus banget
6d
0ad lanjutannya ga nih, seru amat
10d
0aku sukaa
10/12
0ceritanya bagus ditunggu update guys
30/11
0next lg kak
17/11
0lanjut kk cerita ya seru banget
14/11
0syokkk
10/07/2023
0good
09/06/2023
0kak lanjut atau gw nangis suka banget ceritanya
02/06/2023
0lanjut seruh nie...
07/03/2023
0