Tag(s):
• Detail
• Masa depan
• Cinta yang manis

Antara cinta, kerja dan rendang ... tapi aku tetap milih kamu kok,serius. HAPPY READING ... semoga menghibur, hehe. jangan lupa like, komen dan kasih bintang lima.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Komodo Hijrah

Gemintang bestari

Naik Kasta

Lestari Zulkarnain

Teddy bear Boyfriend

R

Ketos Galak dan Jutek itu Suamiku

Pulungan

PEMBALASAN CANTIK UNTUK SUAMI LICIK

Tsuroya Ghoida

Kusembunyikan Identitas Asliku dari Suami dan Keluarganya

Fhifhie_Zaa

Rekomendasi

Sweet Revenge

Lilianti

Pewaris Tampan

lee Dongyuk

SORRY ALUNA

Iyiii

Kubiarkan Imamku Bersamanya

Fitri Afaa

HINAAN DARI KELUARGA SUAMI

Rita Febriyeni

forever with you

penyy

Akhirnya KAU Mencintaiku

NityShu

Karma Dibayar Kontan

Ryanti

Blind Girl Love

yk

Jangan Bungkam Suaraku

Moody Moody

Komentar Buku (65)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Tanda Baca

  Bintang 🌟🌟🌟🌟🌟 pliss suka

  18/06

    0
• 
  Sofida Ida

  ceritanya menarik sy suka

  29/05

    0
• 
  ElitaEma

  baguss

  26/05

    0
• 
  RandaZeri

  sangat baik

  17/05

    0
• 
  HidayahNor

  best

  14/05

    0
• 
  AlimMiftakhul

  bagus

  05/05

    0
• 
  Adhifafadhila

  bgus

  08/03

    0
• 
  MuhammadnurpuamennoThary

  lucu ...bikin ngakak juga si uda

  26/02

    0
• 
  Tuse Tuse

  ini cerita bgs sekali

  04/01

    0
• 
  Aulia PutriRizki Bilkis

  seruuu

  02/01

    0

• Total: 49

• Bab 1 HAMKO HAMISE CURALLO

  Setiap orang pasti akan memiliki kebiasannya masing-masing untuk menghilangkan rasa bosan dan kejenu

• Bab 2 GARA-GARA KETIDURAN

  Sementara itu aku kembali sambil garuk kepala tidak gatal, lalu pada akhirnya memilih tersenyum seki

• Bab 3 SALAH LIHAT

  Ctrekk
  Lampu kembali menjadi terang.
  "Kamu ya, ngerjain saya?"
  Syukurlah tadi yang nabrak aku bukan set

• Bab 4 DILAGA DIYA MENETUMSE PYAR

  Si Uda dan Petugas PLN pun masuk ke dalam.
  Meninggalkanku seorang diri.
  Apa ini karma gara-gara tadi a

• Bab 5 DI TEMBAK SESEORANG

  Malam ini hujan turun dengan derasnya.
  Aku pikir tidur mungkin lebih enak.
  Tapi tiba-tiba fikiranku me

• Bab 6 DIKEJAR ORGIL

  Suara asing itu kembali terdengar dengan kata-kata yang sama.
  Berat, aku mendongkak.
  Aku pikir tadi su

• Bab 7 BERTEMU ORANG KAYA

  Kejadin terpeleset barusan berlalu begitu saja.
  Toh, Pak Erwan tak menertawakanku juga.
  Atau malah nga

• Bab 8 PERKARA TV NGEBELEDUK

  Gara-gara aku gak pakai sabun.
  Mamanya Edward gak ngizinin aku ngantar Edward.
  Katanya aku bau banget

• Bab 9 BAJU KURANG BAHAN

  Aku pikir ini semua hanya mimpi tapi ternyata beneran.
  Bahkan aku merasa kaget ketika tiba-tiba kanto

• Bab 10 MENCINTAIMU ITU GRATIS

  Aku tak mengerti mengapa dia mau seperti ini, maksudnya menolongku.
  Tapi masih dengan sikap yang menu

• Bab 11 SAINGAN TATA

  Rasanya gerah sekali, dari pagi belum mandi.
  Tanpa memikirkan apa-apa, aku bergegas ke kamar mandi.
  Ha

• Bab 12 MENUNGGU

  Mumpung masih sepi, aku izin ke kamar sebentar pada Si Uda.
  Aku lupa belum nyetrika baju seragam Mas

• Bab 13 DERITA TATA

  Sesampainya di atas, ku lihat si Uda sedang melipat baju.
  Tumben, dilipat biasanya juga dibiarkan men

• Bab 14 HARI LIBUR

  Aku tersadar ketika teriakan yang sudah kuhafal milik siapa itu menusuk-nusuk gendang telinga.
  Ah, Ud

• Bab 15 MOTOR MOGOK

  Gara-gara nasi kuning, aku jadi ingat Kak Rey.
  Sebab makanan itu kesukaan Ka Rey sejak dulu.
  Ketika si

• Bab 16 MUNTAH

  Beruntung sekali motor Kak Rey mengalami mogok.
  Jadi kini aku bisa makan siang bersama Mas Tower.
  Ya,A

• Bab 17 ADA APA DENGAN MAS TOWER

  Si Uda kembali dengan membawa plastik yang beris entah apaan di tangannya.
  Dia tampak nyengir.
  "Panik

• Bab 18 LANGSUNG NGELAG

  "Ta, kamu ada uang dua puluh ribu?"
  "Ada."
  "Pinjam dulu ya, nanti malam atau besok saya ganti tadi say

• Bab 19 TERBONGKAR

  Pagi, sekitar pukul lima aku dan Gea kembali beraktivitas seperti biasanya.
  Aku bagian nyapu lantai,

• Bab 20 SEBUAH SYARAT

  "Tata?!" Panggilan itu berulang hingga tiga kali.
  Aku menoleh kedua netra itu menatapku dengan lekat.
  

• Bab 21 KEJUTAN

  Ternyata Mas Tower mengikuti syarat yang aku berikan.
  Nyatanya sudah dua hari ini dia tidak makan sia

• Bab 22 REY MURKA

  Gara-gara peristiwa barusan, sontak teman-teman Mas Tower pada rame.
  "Aduh fix ini harus sampai ke pe

• Bab 23 NGOMPOL

  "Da,aku mau kirim uang buat orang tua di kampung .. ATM ujung sana buka gak?" Tanyaku sedikit berter

• Bab 24 Gede Rasa.

  Pagi-pagi sekali aku sudah dapat telepon dari Ibu.
  Padahal semalam udah aku kirim duitnya.
  Eh, tapi di

• Bab 25 TIKUS GOT

  Sesampainya di kontrakan Kak Rey, aku turun terlebih dahulu.
  Membuka pintu tapi dikunci.
  "Kenapa dikun

• Bab 26 MENINGGAL

  Sepertinya Kak Rey melihat Mas Tower dan menyadari kotak bekal itu ada di tangannya.
  Tak lama Kak Rey

• Bab 27 Rezeki Atau Apa?

  Kami fikir Tadi hantu kuntilanak yang sedang cemburu karena aku berduaan sama cowok ganteng sedangka

• Bab 28 MERIANG

  "Mas Dimas mungkin salah baca isi pesannya."
  "Enggak kok, kamu lihat sendiri aja."
  Mas Dimas menyodork

• Bab 29 OMPONG

  Isi plastik itu adalah jajanan anak-anak semua.
  Semisal kinderj*y, cokelat berbentuk payung dan masih

• Bab 30 MINTA NIKAH ...

  Baik, aku harus tarik napas dulu kayaknya.
  Atau gali lobang tutup lobang dulu, biar bisa tenang dan m

• Bab 31 Galfok ... Gagal Fokus

  Gara-gara mimpi tadi aku jadi kebangun dan enggak tidur sampai pagi menjemput.
  Bahkan Si Uda kepasar

• Bab 32 TATA CEMAS

  Aku berjalan santai sambil membawa nasi rendang serta nasinya yang double.
  Bener-bener gila Ini orang

• Bab 33 BEGAL

  "Kak, gimana? Kok malah pergi sih!" Teriakku masih dengan posisi yang sama.
  Tak lama Kak Rey datang d

• Bab 34 APESSS

  Aku fikir Mas Tower udah balik, eh rupanya dia malah nunggu aku depan pintu kamar mandi.
  Gila banget

• Bab 35 MENEMUI KAK REY

  Tak lama Uda menyodorkan air mineral botol.
  Aku segera meminumnya.
  "Gila, kenapa tutupnya gak dibukain

• Bab 36 SEBUAH KEJUJURAN

  "Nekat juga ya kamu datang ke sini." Ucap Kak Rey sambil menatap Mas Tower.
  "Iya, Bang ... Saya emang

• Bab 37 NYASAR LAGI

  Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.
  Walau aku terbaring lemas tapi telingaku masih normal mendenga

• Bab 38 KEPUTUSAN BESAR

  "jangan main pergi-pergi aja, Dek... Bayar dulu."
  Aku rogoh saku, nah ada gumpalan kertas.
  Kayaknya du

• Bab 39 PERISTIWA MENYERAMKAN

  Kini bukan hanya aku dan Mas Tower saja yang bahagia tapi tampaknya Kak Rey juga.
  Hmmm, rasanya aku m

• Bab 40 PRASANGKA

  Andai ... Andai sekarang aku pegang Hp pasti aku akan segera menelepon Uda dan bertanya ada apa juga

• Bab 41 SWEET MOMEN

  "Mas ngapain ke sini?"
  "Pertanyaannya gitu amat sih."
  "Hmmm, Iya maaf deh."
  Mas Tower ngajak makan di l

• Bab 42 SERBA MAHAL

  "Ta, mau yang mana ... Malah bengong."
  "Aku ngelag,Mas ... Aku bingung."
  "Kalau bingung borong semua a

• Bab 43 GORENGAN

  Mungkin karena sudah terlalu laper, aku dan Uda menghabiskan mie instan masing-masing.
  Walau Uda masi

• Bab 44 INSECURE

  "Ta, Ini air apa?" Tanya Mas Tower masih memegang tenggorokannnya, mungkin mendadak sakit gara-gara

• Bab 45 MUKE GILE

  Ternyata Mas Tower mengejarku.
  Bahkan sampai ikut masuk ke dalam Indoapril.
  "Ta ... Tunggu dulu napa?!

• Bab 46 KECELAKAAN

  Pagi-pagi, aku kira Uda pergi ke pasar.
  Tapi suaranya kok ada di luar.
  Kayaknya dia lagi ngobrol, lebi

• Bab 47 TATA kembali

  Aku tidak menyangka, laki-laki paruh baya yang selalu baik padaku itu adalah Bapakku sendiri.
  Dan aku

• Bab 48 Gagal Romantiss

  Sesampainya di tempat Uda, aku langsung naik ke lantai atas di boyong sama Kak Rey.
  Ternyata Uda udah

• Bab 49 MUSIBAH

  "Hei, tunggu."
  Suara teriakan itu menghentikan langkahku dan Mas Tower ketika kita menuju parkiran Re