Tag(s):
• Anak nakal
• Detail
• Drama

Kisah perjalanan hidup Subiyanto yang penuh warna sebelum ia menemukan hakekat hidup. Ia dilahirkan dari seorang ibu yang mewarisi ilmu knuragan dari ayahnya. Ia juga mewarisi ilmu itu hingga ia perksa sejak usia belia. Namun hinaan mengubah jalan hidupnya. Ia menghendaki kekayaan dengan cara apapun. Ketika ia bertemua dengan petinggi militer yang menginginkan kekuasaan atas negeri ini dengan cara apapun. Maka Subiyanto seakan mendapatkan ruang untuk mewujudkan keinginannya. Kisah ini sebenarnya ingin menyajikan fiosofi jawa, "Dudu bondo dudu donyo namung ketentraman ati (Bukan kekayaan bukan kekuasaan tetapi ketentraman hati). Ia ingin meluruskan tujuan hidup manusia bahwa kebahagiaan sejati bukan pada kekayaan dan kekuasaan tetapi ketentaman hati. Semoga membantu untuk menginspirasikan tujuan hidup kita.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Air Mata Sally

Shalys Chan

Pisah Kamar Di Malam Pertama

Arnettasf

Dinodai Suami Sendiri

Oscar

Lebih Baik Kita Berpisah

Buluh Perindu

Cukup Setahun Aku di sisimu, Mas

Abdulloh

Single Mother

Miss L

Rekomendasi

Ketos Galak dan Jutek itu Suamiku

Pulungan

Suamiku Bule Childfree

Ollane

Fur Elise

Patricia Anggi

ROSASINA

Anis Nuril Laily

Marry Me Miss Kendall

Veedrya

SEKOLAH TAPI MENIKAH

Astri.Sd

Serpihan hati seorang Madu

verayanti

Dimadu Saat Hamil

jannahsaid

kebencian dan cinta

rika haidarzaim

Tetangga Sebelah Rumah

Kasih Dgreen

Komentar Buku (273)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Udinsarmi

  99+

  17d

    0
• 
  GustolibIlham

  keren bisa jadi dana

  24d

    0
• 
  AlfariziMuhammad

  sangat bagus

  02/08

    0
• 
  TUMINIGAYRAPZ X

  keren

  22/05

    0
• 
  MudaReifan

  wow

  14/05

    0
• 
  Alardin

  mantap

  09/05

    0
• 
  Razka Alka Usar

  ok bagus lah

  28/03

    1
• 
  SaputraMuhamadiskandar

  mantap

  18/03

    0
• HidayatRasyid

  good

  14/03

    0
• 
  MuzamirAkif

  10000

  02/03

    0

• Total: 20

• 1. KAKEK.

  Senja yang kering terhampar di Mutih. Laki-laki paruh baya berdiri tegak memandang
  hamparan sawah ya

• 2. GELAGAT.

  Dalam gelapnya punden itu, ia meminta restu untuk menolong warga Mutih dari kemarau panjang
  yang men

• 3. PANEN.

  Kalicilik adalah desa yang tak jauh dari Kota Demak. Jaelani dan Subiarsih memilih salah satu
  dusun

• 4. KANURAGAN.

  Seminggu setelah panen ketika menjelang subuh, Subiarsih telah bangun. Setelah sholat
  subuh, ia memb

• 5. RATNA.

  Di Kalicilik tumbuh seorang gadis yang menjadi teman sekelas Subiyanto. Ratnayani lahir dari
  keluarga

• 6. FATHAHILLAH.

  Seiring dengan makin akrabnya Subiyanto dan Ratna, Subiarsih menambah kemampuan
  Subiyanto dengan puk

• 7. TAK RESTU.

  Namun kedewasaan membuat hubungan dini terjadi. Subiyanto dan Ratna tak canggung lagi
  untuk bergande

• 8. KE JAKARTA.

  Keesokan harinya, ia mendatangi gurunya dan menyatakan ke luar dari Fathahillah meskipun
  Ia belum din

• 9. CINTA SEJATI.

  Seminggu sebelum Ratna tahu bila Subiyanto merantau ke Jakarta. Subiyanto merantau ke
  Jakarta dengan

• 10. GODAAN.

  Kualitas kerja dan penampilan yang menawan membuat Subiyanto disukai banyak orang di
  sekitarnya. Bany

• 11. TAKDIR

  Jauh dari keramaian kota Bandung, di Kalicilik Haji Sobirin menerima kedatangan rombongan
  dari Bonan

• 12. KETEGASAN.

  Subiyanto yang tak mengetahui peristiwa ijab Ratna dan Sujud, terus bersemangat
  mengumpulkan uang un

• 13. DIPECAT.

  Dalam hitungan menit, ia sudah menjejakkan kaki di pintu rumah.
  “Ada apa bu?” tanya Subiyanto pada ib

• 14. BERUBAH.

  Malam purnama setelah Subiyanto tinggal beberapa bulan di Kalicilik, kala itu ia sedang
  duduk menyen

• 15. PASUKAN BAYANGAN.

  1993 menjadi tahun krusial bagi Subiyanto. Ia sudah menjadi raja preman di Demak dan
  sekitarnya. Sem

• 16. PEMALSU UANG.

  Suatu ketika sepasang mata memperhatikan Subiyanto dari seberang jalan di dekat Mesjid
  Agung Demak. S

• 17. INTEROGASI.

  Keesokan harinya, keduanya dibawa ke Polda Jateng di Semarang. Mereka sempat ditahan 3
  hari. Dari sa

• 18. KEMBALI KE JAKARTA.

  5 Pagi, Subiyanto menjejakkan kaki di Jalan Mampang, Jakarta. Dengan sisa uang yang masih
  ada di dala

• 19. SHITORIYUKAI

  Pukul 11.30 Subiyanto, Cecep, Sidik dan Musan kembali bertemu di ruang pertemuan
  dengan mengenakan ba

• 20. SUJUD.

  Sementara itu jauh di Kalicilik, Sujud dan Ratna sedang adu mulut. Sujud mempersoalkan
  Sikap Ratna da