Total : 42Chapter 1 SATU
Sungguh itu perkataan yang tajam menusuk hati, egonya tidak terima, hatinya sakit, otak memaksanya b
readmore Chapter 2 DUA
Setelah Badran memakirkan motornya di dekat plang penutup jalan, ia segera melepas helmnya, merapika
readmore Chapter 3 TIGA
Badran menyiapkan segala perlengkapan jurnalistik di dalam ranselnya, juga mater-materi liputan. Men
readmore Chapter 4 EMPAT
Lonceng itu bertingkah ketika Badran masuk ke cafe, ia melangkah menuju bar memesan minuman. Seperti
readmore Chapter 5 LIMA
“Aku lelaki pertama yang akan mendapatkan Rara.” Denis memandang wajahnya sendiri melalui cermin itu
readmore Chapter 6 ENAM
Badran tidak melihat Eliza, karena yang melayani Badran orang yang berbeda. Seorang pelayan perempua
readmore Chapter 7 TUJUH
Badran menghela napas berkali-kali, meratapi kondisi motornya setelah menabrak motor yang mengejarny
readmore Chapter 8 DELAPAN
Siang menjelang tepat pukul 11.45, massa aksi mahasiswa dan buruh semakin memadati jalan. Terdengar
readmore Chapter 9 SEMBILAN
“Hey, Dran. Udah bangun?” Badran hanya diam tidak menjawab Shahrul, lantas Badran segera menuju ke a
readmore Chapter 10 SEPULUH
Malam gelap penuh kalut, perlahan sang mentari datang menyambut, semburat cahayanya menyerinari, men
readmore Chapter 11 SEBELAS
Di saat Badran sedang mengambil uang di ATM, di samping Badran ada seorang perempuan yang sedang ter
readmore Chapter 12 DUA BELAS
“Kotak kotak.. Kotak kotak…” Redaktur Chilmi berseru, empat orang yang ada di meja redaksi itu pun l
readmore Chapter 13 TIGA BELAS
Mengingat sebentar lagi musim hujan tiba, warga Kelurahan Sosromenduran melakukan kegiatan kerja bak
readmore Chapter 14 EMPAT BELAS
Cahaya matahari sore telah menyinari gedung dan rumah-rumah. Tampak sinar jingga cerah bersinar memb
readmore Chapter 15 LIMA BELAS
Badran mematikan mesin motornya tepat di halaman Kantor Jogjapolitan, lantas Badran segera melangkah
readmore Chapter 16 ENAM BELAS
Hari sabtu pagi, Badran sudah tiba di Kabupaten Gunungkidul. Pada jam lima pagi, ketika sang mentari
readmore Chapter 17 TUJUH BELAS
Kini Badran dan Eliza duduk lesehan beralas tikar di rumah makan tradisonal, yang berada di salah sa
readmore Chapter 18 DELAPAN BELAS
Badran menghela napas lega, pekerjaannya telah selesai. Berita-berita yang ia himpun sudah diseleksi
readmore Chapter 19 SEMBILAN BELAS
Pagi menyapa Kota Jogjakarta, suhu yang terlalu rendah membuat senin pagi ini terasa berat untuk ban
readmore Chapter 20 DUA PULUH
Esok hari, pukul enam pagi, saat matahari lembut menyiram perkotaan. Badran bangun dengan mata terpi
readmore Chapter 21 DUA PULUH SATU
“Badran..” Eliza berdiri melambaikan tangan, menyambut kedatangan Badran di café-nya. Di sana Badran
readmore Chapter 22 DUA PULUH DUA
Sesuai yang sudah dijanjikan, sepulang kerja Badran menjemput Eliza di café-nya. Malam yang cerah pe
readmore Chapter 23 DUA PULUH TIGA
“Za.” Badran memanggilnya. Eliza merasa dipanggil Badran langsung mengangkat wajahnya, lantas bertany
readmore Chapter 24 DUA PULUH EMPAT
Siang itu jam dua, hujan deras dan angin kencang menerpa Kota Jogjakarta. Sementara di dalam gedung
readmore Chapter 25 DUA PULUH LIMA
“Kamu sudah tau, ‘kan, Dran. Resiko pilihanmu itu?” Saat ini Shahrul berada di kamar Badran, sedang
readmore Chapter 26 DUA PULUH ENAM
“Selamat ulang tahun, Badran.” Eliza membawa napan berisi secangkir matcha latte dan sepiring denden
readmore Chapter 27 DUA PULUH TUJUH
Lesaplah tawa itu, memang takdir tidak memberi kesempatan untuk tertawa. Walau hanya sekejap masalah
readmore Chapter 28 DUA PULUH DELAPAN
Jam 9 pagi, Badran sampai di kantor Polda DIY, ia segera memarkirkan motornya dan segera berjalan ke
readmore Chapter 29 DUA PULUH SEMBILAN
“Badran, sini, Dran!.” Badran langsung berjalan menghampiri redaktur Chilmi yang berada di mejanya,
readmore Chapter 30 TIGA PULUH
“Hai, Nis.” Denis tidak menjawab Badran, ia hanya diam, sibuk dengan ponselnya, sambil merokok. Badr
readmore Chapter 31 TIGA PULUH SATU
Sebenarnya Shahrul tidak tahu apa-apa soal pertengkaran Badran dan Denis, kebetulan saat kerjadian i
readmore Chapter 32 TIGA PULUH DUA
Setelah melakukan pemeriksaan, petugas segera mengantarkan Badran, Shahrul, dan Denis menuju ruang k
readmore Chapter 33 TIGA PULUH TIGA
Setelah menyegel kelab malam illegal berkedok restoran, kini kepolisan berhasil menangkap pemilik ke
readmore Chapter 34 TIGA PULUH EMPAT
Tadi pagi, Sahrul meminta Badran mengantarkannya ke stasiun. Tepat di hari itu juga, Badran hasus be
readmore Chapter 35 TIGA PULUH LIMA
Musim penghujan di Indonesia sudah memasuki minggu ke 3, tak jarang berita soal banjir, tanah longso
readmore Chapter 36 TIGA PULUH ENAM
Berangkat jam tujuh pagi dari kantor pusat Jogjapolitan. Badran dan Dalila, juga Pak Tono sebagai so
readmore Chapter 37 TIGA PULUH TUJUH
Sudah 3 hari, Badran dan Dalila menjalankan tugas liputannya di Kabupaten Kulon Progo, Sempitnya wil
readmore Chapter 38 TIGA PULUH DELAPAN
Pukul 15.30 banjir itu masih belum surut, sekiranya air telah merendam hingga separuh pintu rumah. S
readmore Chapter 39 TIGA PULUH SEMBILAN
Badran sampai di lantai dua kantor Jogjapolitan, tempat orang-orang redaksi bekerja. Sesuai yang sud
readmore Chapter 40 EMPAT PULUH
Sore itu tak biasanya, kota istimewa ini tampak cerah, tidak ada hujan dan badai yang mengguyur hari
readmore Chapter 41 EMPAT PULUH SATU
Malam itu di ruang meeting, seluruh pegawai redaksi Jogjapolitan mengadakan rapat tahunan yang dipim
readmore Chapter 42 EMPAT PULUH DUA
Tugas baru bagi Badran yang sekarang menjabat jadi redaktur kota. Badran harus mengatur tugas-tugas
readmore
bagus banget karyanya
2d
0seru
19/06
0badran selalu membawa perlengkapan jurnalisnya didalam tasnya.
07/06
0keren
05/06
0mantappp
02/06
0hooohhh
09/05
0AKU MAU
09/05
0bagus
05/05
0keren sekali ceritanya
24/04
0halooo bagusss bangett lohhh ceritanya
08/04
0