Tag(s):
• Kecantikan
• Drama
• Heteroseksual

Dara, 29 tahun harus menjadi pengantin yang menggantikan posisi Laura, adiknya yang meninggal karena kecelakaan tepat sebulan sebelum acara pernikahan. Dia yang awalnya menolak, harus menyetujui itu karena Dewa 32 tahun, sang pengantin pria memohon dengan sangat, demi Ciara putri semata wayangnya yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Akankah kisah mereka indah? Atau hanya sebagai status diatas kertas? Cover by Iqbal Nur Ramadhan Follow my IG: @ofthelionqueen

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Jodohku Pria Buta

Sarangheo

END

Beta Rizki

ROSASINA

Anis Nuril Laily

IF I NEVER MEET YOU

nur juwariyah

Perjalanan Anisa

Siti Nasiya

SORRY ALUNA

Iyiii

Rekomendasi

Akhir Sebuah Persahabatan

ZAIDA LEE

Raksa 21 Juli

Yashua

Ibuku Mencintai Calon Suamiku

Indira Aziz

Ketulusan Cinta Amira

Mak Halu

my past love

Aishiteru

Obat Tidur Untuk Istriku

LinDaVin

30 Days With Mr. Vague

elhrln

Twins Punya CEO

Afiqahly

WANITA PANGGILAN

Kenong Auliya Zhafira

Demi Ketaatan, Aku Diceraikan

Dhiya Riz

Komentar Buku (786)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  saputraIndri

  baguusss..baguuusss..baaguusss bgt ceritanya, aku sudah hampir baca semua novelnya 👍👍 semangat terus yaa Thor 💪💪

  27/06/2022

    3
• 
  CanzsNia

  bagus

  5d

    0
• 
  WafaUmmu

  thankyou

  12d

    0
• 
  FramestyIntan

  bagus

  13d

    0
• BeriLeo

  Mantap

  14d

    0
• 
  SantiIda

  bagus

  04/08

    0
• BunnyBlosSom

  Thank you jalan critanya aku suka banget

  31/07

    0
• Umma DhedheArkaan

  ceritanya sangat bagus

  25/07

    0
• Amalin Mas

  Good story

  13/07

    0
• AizuddinHayder

  cerita ini seru sama sedih

  11/07

    0

• Total: 49

• Bab 1 Pernikahan

  Brak!
  Tubuh mungil itu terlempar ke jalan raya dengan kepala mengucurkan darah. Sebelum ajal menjempu

• Bab 2 Canggung

  Prang!
  Vas bunga yang terletak di nakas terjatuh saat Dara tak sengaja menyenggolnya. Wanita itu menj

• Bab 3 Adaptasi

  Dara terbangun saat merasakan sesuatu melingkar di pinggang. Mata cantik itu mengerjap beberapa kali

• Bab 4 Tersinggung

  "Mau kemana?" tanya Dewa saat melihat istrinya sudah berganti pakaian.
  "Mau ke pasar. Beli sayur. Di

• Bab 5 Misi

  Sudah satu minggu mereka menikah, dan selama itu juga Dara berada di kamar Ciara. Alasan Dara tetap

• Bab 6 Tak Disangka

  Sepanjang perjalanan menuju dokter gigi semua terdiam. Dara memilih duduk di kursi belakang, sementa

• Bab 7 Penolakan

  Dara mundur ke belakang saat Dewa semakin mendekat. Posisinya terpojok di dinding dan tak bisa berge

• Bab 8 Wejangan

  Gadis kecil itu menunggu dengan gelisah tapi mamanya belum datang.
  "Cia belum dijemput?" tanya salah

• Bab 9 Ikhlas

  Dewa berjalan mendekati istrinya yang masih termenung di depan lemari. Sengaja dia berdiri di belaka

• Bab 10 Cemburu

  "Kak. Jaga Dewa untukku."
  Dara terbangun saat merasakan ada tepukan di pipi. Matanya mengerjap berkal

• Bab 11 Positif

  Bunyi muntahan terdengar dari kamar mandi. Dewa yang terlelap langsung membuka mata dan duduk bersan

• Bab 12 Nasihat Ibu

  Sudah dua minggu ini Dara terbaring lemas. Jangankan berjalan, bangun dari tempat tidur pun dia tak

• Bab 13 Tragedi

  "Mau pergi juga?" tanya Dara saat melihat suaminya sedang bersiap-siap.
  Cuaca di luar sedang hujan d

• Bab 14 Kritis

  Dara duduk di kursi tunggu bersama kedua orang tuanya dan Ciara. Setelah mendapatkan telepon yang me

• Bab 15 Harapan

  Dara menatap buku di tangannya dengan perasaan hampa. Semangat mengajarnya hilang. Ingin rasanya ber

• Bab 16 Sadar Kembali

  Mata itu mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya benar-benar terbuka. Samar-samar terlihat ruangan

• Bab 17 Kesetiaan

  Setelah beberapa hari sadar dan kondisinya semakin membaik, Dewa dipindahkan ke ruang rawat inap. Tu

• Bab 18 Datang dan Pergi

  Dara terbangun dan mendapati pembalut yang dipakainya penuh berisi cairan. Perlahan tapi pasti rasa

• Bab 19 Janji

  Dua pasang mata itu saling bertatapan. Dara menggenggam erat jemari suaminya. Hampir tiga minggu Dew

• Bab 20 Perhatian

  "Assalamualaikum."
  Arya mengetuk pintu rumah adiknya. Mulai hari ini dia yang akan mengantar jemput C

• Bab 21 Bertemu Lagi

  "Anak-anak demikian pelajaran kita hari ini. Jangan lupa tugas yang ibu berikan dikumpul minggu depa

• Bab 22 Terapi

  Kursi roda didorong pelan melewati lorong rumah sakit. Dua pasang kaki yang berjalan mengiringinya.

• Bab 23 Perpisahan

  Dara menjadi serba salah saat Riri menatapnya dengan penuh tanda tanya. Hati jumat minggu lalu dia i

• Bab 24 Bertahan

  Dara membuka mata saat alarm berbunyi. Hari masih gelap dan dia masih mengantuk. Tangannya memegang

• Bab 25 Perjuangan

  Dara membuka kelopak mata saat mendengar bunyi benda terjatuh. Kepalanya terasa berat. Rasanya baru

• Bab 26 Flashback

  'Hai. Ini Keysa."
  Begitulah isi pesan Dewa terima barusan. Sejak pertemuan hari itu, dia sama sekali

• Bab 27 Rencana

  Sejak kejadian malam itu, sikap Dara sedikit melunak dengan Arya. Bahkan beberapa kali dia ikut jika

• Bab 28 Pilihan

  Wanita paruh baya itu menatap sang putra dengan perasaan sedih dan kecewa. Matanya berkaca-kaca seja

• Bab 29 Ketika Kesetiaan Diuji

  "Sudah, Buuuuu ..."
  Teriakan para murid membuyarkan lamunan Dara. Hari ini moodnya begitu buruk sehi

• Bab 30 Kedatangan

  Dara meraih koper dari kabin dan ikut mengantre untuk turun dari pesawat. Sejak malam itu, saat mend

• Bab 31 Kembali

  Dara terpekur di makam itu dengan sebuah Buku Yaasin di tangan. Sejak tadi dia melantunkan ayat-ayat

• Bab 32 Mesra

  Hari-hari dijalani Dara dengan ikhlas, berjuang bersama Ciara untuk tetap bertahan. Setiap hari mere

• Bab 33 Kebahagiaan

  Dara terbaring lemas di tempat tidur. Sudah satu bulan ini kondisinya drop. Sejak dinyatakan positif

• Bab 34 Season 2: Hari Baru

  "Selamat pagi, Cantik."
  Dewa menggendong putri keduanya dan membawa bayi mungil itu ke depan untuk be

• Bab 35 Curahan Hati

  Dewa memasuki ruangan yang masih sepi. Dia memang datang lebih awal karena harus mengantar Ciara pag

• Bab 36 Keysa Berulah

  Kantor pagi itu terlihat lebih meriah dari biasanya. Seluruh ruangan tertata rapi dengan tambahan be

• Bab 37 Perjuangan Riri

  Riri menepikan motor di parkiran rumah sakit dan membuka jaketnya. Cuaca cukup dingin pagi ini. Dia

• Bab 38 Feeling

  Riri tertegun saat membaca pesan yang masuk ke ponselnya. Gadis itu mengusap dada karena tak percaya

• Bab 39 Lamaran

  Radit menggosok tangan karena gugup. Sementara itu kedua orang tuanya malah tersenyum geli. Hari ini

• Bab 40 Ketegasan Hati

  Sebuah panggilan membuat Dewa menoleh. Tampak sosok Keysa, dengan perut yang terlihat membulat, berj

• Bab 41 Pilihan

  Dara menatap wajah Dewa dengan gamang. Ucapan suaminya tadi cukup membuat hatinya galau setengah mat

• Bab 42 Hari Bahagia Untuk Keysa

  Satu minggu kemudian.
  Suasana di ballroom hotel itu begitu meriah. Setiap sudut ruangannya berhiaska

• Bab 43 Riri dan Radit

  Dara menuntun Riri memasuki ruangan itu. Sahabatnya itu adalah anak tunggal sehingga hanya dia sendi

• Bab 44 Harapan Baru

  Dara mengernyitkan dahi ketika mobil Dewa berbelok ke arah rumah. Tadinya, dia berpikir kalau mereka

• Bab 45 Cinta Untuk Arya

  Empat orang itu duduk dengan tenang sembari membahas sesuatu. Dewa memeperlihatkan desain ruko yang

• Bab 46 Insiden vs Akad

  Satu jam berlalu dan hujan yang awalnya cukup deras kini mulai mereda. Dewa yang sejak tadi ditunggu

• Bab 47 Ungkapan Hati

  "Aw!"
  Arya tak sengaja menyenggol sudut nakas, ketika hendak meletakkan jas yang dia pakai saat akad

• Bab 48 Indah

  Kedua orang tua Tiara menatap anak dan menantunya dengan pandangan heran. Arya dan Tiara yang sejak

• Bab 49 Mandiri (Ending)

  "Kalian mau pindah sekarang?" tanya kedua orang tua Tiara ketika mereka berpamitan. 
  "Ya, Bu. Kami ma