Total : 451. Beban.
Arjuna mencengkram kemudi mobilnya dengan erat. Rahangnya mengeras. Pintu mobilnya dibukanya dengan
readmore 2. Bahaya.
Julia melebarkan bola matanya syok. Memandang dua manusia yang sedang melakukan aksi mesum itu di ru
readmore 3. Ibu.
"Di mana adikku, Ma?" Arjuna menatap Lauren, mamanya yang baru saja muncul dari dapur sambil sibuk m
readmore 4. Titik Terang.
Arjuna menyesap gelas vodka itu hingga tandas. Pikirannya kembali melayang pada kejadian tadi pagi.
readmore 5. Fakta.
"Aku di mana?!" Julia berteriak marah ketika seorang lelaki asing berkemeja putih datang memasuki ka
readmore 6. Terkejut.
"Mama benar-benar keterlaluan!" Arjuna berteriak marah dengan suara yang terdengar nyaring. "Apa maks
readmore 7. Meminta Maaf.
Dua minggu berlalu dengan cepat. Selama itu pula Arjuna tidak pernah lagi melihat batang hidung Juli
readmore 8. Rasa Bersalah.
Arjuna menatap langit-langit kamar. Matanya memang terpejam, tapi pikirannya melayang entah ke mana.
readmore 9. Ke Khawatiran Orang Tua.
Cuaca sore hari ini sangat cerah. Tetapi tak secerah hati perempuan yang berkali-kali dirundung masa
readmore 10. Pingsan.
Pukul sembilan pagi. Seharusnya Arjuna masih berada di kantor. Berkutat dengan beberapa dokumen penti
readmore 11. Aroma Makanan.
Dua mangkuk mie ayam beserta dua gelas es teh tersaji di atas meja. Arjuna mencicipi bagiannya tanpa
readmore 12. Tamu Tak Diundang.
Julia berjalan was-was menuju pintu ketika mendengar seseorang mengetuk pintu dengan brutal. Padahal
readmore 13. Perebutan.
Hari Minggu pagi, Arjuna kembali berkunjung ke rumah Julia untuk yang kesekian kalinya. Ia juga mene
readmore 14. Rentenir.
"Kita harus cepat-cepat menikah Julia." "Aku belum siap." "Kapan kamu siap?" Julia menarik nafas panj
readmore 15. Rumah Kontrak Milik Arjuna.
Pukul 6 pagi. "Kak, lihat buku teks biologiku nggak?" tanya Vino. Wajah Vino menyembul dari balik pi
readmore 16. Kecurigaan Vino.
Hari ini pertama kalinya Julia bekerja di toko Dewa. Pagi sekali Julia sudah sangat sibuk. Julia mul
readmore 17. Terungkap.
Seorang perempuan berjas putih tampak berjalan anggun dengan pandangan lurus ke depan. Rambutnya pen
readmore 18. Kepedulian.
"Dewa, aku masih penasaran sama kamu. Apa yang udah ngebuat kamu menerima dia jadi karyawan kamu?" C
readmore 19. Ribut.
"Bagaimana keadaan Papa?” tanya lelaki itu seraya duduk di hadapan lelaki yang lebih berumur. "Aku b
readmore 20. Hati Yang Sungguh-Sungguh.
Besoknya. Arjuna memastikan kalau Julia akan baik-baik saja setelah jejaknya menghilang di balik eta
readmore 21. Terima.
"Masuk!" Arjuna menatap sahabatnya, Ruben masuk dengan wajah semringah. Arjuna sudah bisa menebak apa
readmore 22. Suami Istri.
Kamar berukuran sedang itu setengah dari isinya telah dikemas rapi dalam kotak dus. Tinggal beberapa
readmore 23. Tugas Rumah.
"Bangun!" "Hmmm …." Julia semakin mengeratkan pelukan pada gulingnya yang beraroma tubuh Arjuna. Pere
readmore 24. Cemburu.
Julia pov Seperti rutinitas sebelumnya. Aku harus bangun pagi, menyiapkan ini itu, lalu menyelesaikan
readmore 25. Sebuah Rasa.
Gerimis pagi hari menjelang fajar yang menerbangkan udara dingin membuat siapa saja tidak rela untuk
readmore 26. Arjuna Demam.
"Kamu kenapa? Tidak enak badan?" Julia berjalan cepat menghampiri Arjuna yang tengah terbaring lemas
readmore 27. Kue Di Dapur.
Beberapa hari kemudian. Berolahraga adalah hobi sekaligus rutinitas rutin Arjuna. Ia juga memiliki h
readmore 28. Arjuna Mabuk.
Julia pov. Siang itu suasana di dapur cukup riuh. Aku dan Mbak Yasmin tengah sibuk menimbang beberap
readmore 29. Terbangun.
Arjuna mengerjapkan matanya perlahan. Ketika matanya terbuka dengan sempurna, hal yang pertama ia li
readmore 30. Sabar Arjuna.
"Mana barang yang mau kamu bawa?" tanya Arjuna setelah mengikuti Julia pergi ke dapur. Ia berhenti b
readmore 31. Masih Sakit.
"Kamu lagi buat apa?" Arjuna meletakkan bungkusan plastik belanjaannya di atas meja. Ia berjalan men
readmore 32. Mengajak Arjuna untuk menjenguk mama.
"Papa …. Kok, pagi-pagi sekali Papa sudah datang kemari?" Julia menemui Ridwan setelah diberi tahu Y
readmore 33. Membujuk.
Julia dan Ridwan berjalan beriringan di koridor rumah sakit. Mereka berjalan dengan cepat, namun buk
readmore 34. Menghitung Waktu
Arjuna membuka matanya pelan. Lampu kamar yang terbilang redup sudah cukup mampu untuk membuat matan
readmore 35. Kepergian Mama.
Besoknya. Langkah kaki riang Julia terasa ringan. Ia membawa beberapa jenis makanan ringan, berjaga-
readmore 36. Selalu Saja Ribut.
Beberapa hari kemudian. Setelah mereka berdua selesai makan camilan yang dibuat Julia, keduanya pun
readmore 37. Jalan-jalan.
Seperti rencana awal yang telah ditetapkannya kemarin. Hari ini Julia berniat untuk pergi ke rumah p
readmore 38. Promosi Kue.
Beberapa hari berlalu. Menjelang istirahat di kantor. Arjuna terlihat sibuk dengan ponsel pintarnya.
readmore 39. Malam Menuju Pagi.
Pukul 10 malam. Julia menarik selimutnya dan bersiap-siap untuk segera tidur. Arjuna yang berada di
readmore 40. Belanja Keperluan Bayi.
Julia mengerang. Ia melepaskan pelukan suaminya. Namun pelukan itu tak mau terlepas. Semakin erat. Ia
readmore 41. Curhat.
Julia Pov. Seperti hari-hari sebelumnya. Hari ini aku berangkat bekerja dihantar oleh suamiku, Arjun
readmore 42. Operasi Caesar.
Arjuna berjalan cepat mengikuti perawat yang sudah mendorong istrinya di atas brankar rumah sakit un
readmore 43. Menunggu.
Jantung Arjuna berdegup kencang, rasa cemas dan khawatir mewarnai wajahnya. Ia duduk di kursi tunggu
readmore 44. Pulang.
Arjuna dan Julia menyambut sang buah hati dengan penuh rasa haru dan bahagia. Sejak kepulangan Julia
readmore 45. Tamat.
Bonus. Arjuna dan Julia adalah pasangan suami istri yang bahagia. Delapan bulan setelah pernikahan m
readmore
maganda
23/08
0bagus
22/07
0maniso
21/07
0sangattttttttt bgusssss
13/05
0🔥🔥🔥
15/04
0bagisy
25/03
0ok mantab
10/03
0berhasil
10/02
0Good
03/02
0idk
03/12
0