Total : 36Capítulo 1 Usus Tercecer di Jalan
"Kumpulin otak sama ususnya!” Suara tulang yang retak tertindas ban truk itu membuat beberapa orang d
readmore Capítulo 2 Arwah Korban Kecelakaan
"Kenapa, Nez?" Aku masih berusaha mengendalikan deru napas yang memburu. Suara-suara itu sangat meng
readmore Capítulo 3 Sesuatu di Kuah Soto
Aku tak salah lihat, itu bukan halusinasi! Dengan jelas aku melihat sosok Bude di depan pintu. Apaka
readmore Capítulo 4 Jangan Ganggu Aku!
Sambil menahan rasa mual, aku menutup pancinya dan berlari ke luar. Dugaan Bude benar, warung ini me
readmore Capítulo 5 Kaham
"Nduk? Bangun, Nduk! Kok tidur di lantai?" Aku membuka mata perlahan, melihat Bude yang sudah berada
readmore Capítulo 6 Jangan Diambil
Sehari setelah kejadian itu, tubuhku terasa berbeda dari biasanya. Pakde memantrai sebotol air miner
readmore Capítulo 7 Teror Ajeng
Uang di saku bajuku diambil paksa oleh Bude. Tatapannya tajam, raut wajahnya sulit diartikan. Apa ya
readmore Capítulo 8 Batang Bambu
Hanya ditemani cahaya senter dan suara jangkrik, aku dan Pakde berjalan membelah gelapnya malam menu
readmore Capítulo 9 Korban Lagi
Aku terduduk lemas, Bu Sri terus meronta-ronta meminta dilepaskan. Ajeng mencekik leher Bu Sri tanpa
readmore Capítulo 10 Mayat Hidup
Orang-orang mulai ramai berdatangan, sedang aku mematung di tempat; bingung apakah semua ini kenyata
readmore Capítulo 11 Kelawuk
"Tolong anak saya, Pak! Dari kemarin nggak mau makan, antara hidup dan mati!" ucap ibu itu terus mem
readmore Capítulo 12 Sosok Menyeramkan
Kecurigaanku pada Pakde semakin kuat sehingga ia izin keluar rumah padahal hari sudah gelap. Sambil
readmore Capítulo 13 Cabik Sukma
“Pakde! Kenapa buhulnya nggak dikembalikan aja? Pakde nggak marah?” tanyaku kesal. Setelah semuanya
readmore Capítulo 14 Hendak Balas Dendam
“Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?” Setelah Hafiz dibawa pulang ke rumah untuk mengganti baju, se
readmore Capítulo 15 Hendak Balas Dendam
“Balas dendam?" Seketika semua orang bangkit dan saling tatap. Pak Mahmud tampak begitu emosi, wajahn
readmore Capítulo 16 Hadiah Umroh
Sepulang dari makam, aku menjadi lebih pendiam. Ucapan ibu-ibu tadi masih terbayang, takut jika kela
readmore Capítulo 17 Jarum
“Bude?” Aku terkesiap begitu melihat Bude berdiri di depan pintu. Ketahuan sudah, haruskah berbohong?
readmore Capítulo 18 Mbak Gayatri
"Nduk, jangan beri tahu Pakde soal ini. Nanti kamu dipulangkan ke kota," ucap Bude lalu mengambil ai
readmore Capítulo 19 Meminta Daging Mentah
“Permisi, Mbak Gayatri-nya ada?” tanyaku kepada seseorang yang membukakan pintu. Ia adalah pria yang
readmore Capítulo 20 Buntelan Merah
Setelah diberi minum, wanita itu dibaringkan di atas sofa dan diselimuti. Bude dan Pakde keluar, kat
readmore Capítulo 21 Arwah Korban Kebakaran
Aku terdiam beberapa saat; bingung dengan sikap kasar Bude yang berani membentak. Seumur hidup, baru
readmore Capítulo 22 Tuduhan Tak Berdasar
"Nduk, sepertinya kamu berhalusinasi. Sudah, kembali istirahat.” Aku tertegun, tak mungkin sekadar ha
readmore Capítulo 23 Keputusan
Sudah dua hari ini warung Bude kembali sepi. Tampaknya karena pengaruh tuduhan orang-orang sinting i
readmore Capítulo 24 Menjijikkan
“Assalamualaikum ….” Aku membuka pintu perlahan, rupanya tidak dikunci. Warung sudah tutup, mungkin
readmore Capítulo 25 Penglihatan Seram
"Astagfirullah, Dik! Kamu kok kotor begini? Dari mana?” Aku mengatur napas, memperhatikan perempuan i
readmore Capítulo 26 Sosok Bocah Tanpa Kepala
“Pakde! Buruan anter Inez temenin ke situ!” Aku menarik tangan Pakde, memaksanya pergi ke suatu temp
readmore Capítulo 27 Bukan Tumbal Warung
Sudah tiga hari ini badanku panas tinggi. Pakde berkata, ini karena terkejut melihat hantu yang meny
readmore Capítulo 28 Jeritan
Selagi Bude tidak ada di rumah, aku berencana membongkar lemarinya. Ya, buntelan merah itu masih men
readmore Capítulo 29 Pakde Semakin Aneh
Aku berteriak kencang hingga tenggorokan terasa sakit. Benarkah yang kulihat ini? Mengapa Bu Sri men
readmore Capítulo 30 Ingin Daging Mentah
“Nez? Nez? Syukurlah udah bangun. Ini minum dulu jahe hangat.” Aku membuka mata perlahan, kesadaran b
readmore Capítulo 31 Dirasuki Roh Jahat
Semalaman tak bisa tidur, memikirkan Pakde yang semakin hari semakin aneh. Bude tak tahu ke mana dit
readmore Capítulo 32 Pengakuan Pakde
“Pak Ustaz? Gimana? Mana Pakde?” Lelaki itu terdiam sejenak, kemudian menghela napas. Tanganku gemeta
readmore Capítulo 33 Mencari Jenazah
“Dia siapa?” Mataku tertuju pada seseorang yang tiba-tiba datang. Mbak Widya, ia tampak berbeda. Kem
readmore Capítulo 34 Kedatangan Ayah
Baru berjalan beberapa langkah, kami dikejutkan dengan suara teriakan Pakde dari rumah. Tergesa-gesa
readmore Capítulo 35 Kisah Akhir
“Sudah, jelaskan saja. Cepat atau lambat semuanya akan tau, nggak baik juga terus-terus berbohong.” P
readmore Capítulo 36 Misteri
"Nez, ayo ikut Ayah ke kampung. Ayah mau lihat kondisi rumah almarhum Pakdemu sebelum dijual," ucap
readmore
ceritanya bagus, alurnya jelas
19/05/2022
0bagus sekali ceritanya
15/05/2022
0bagus banget novel ini sangat seru untuk di baca dengan siapapun
13/05/2022
0pls bgs bgt cerita kaka, semangat ka-! 💗
09/05/2022
9bagus banget, cerita nya seru
7d
0sgt best🥹💗
12d
0bagus banget novel ini
21d
0pintar punya pemikiran yang cukup tinggi
27d
0saya suka
01/09
0saya tertarik dan mulai membaca
29/08
0