Tag(s):
• Tidak setia
• CEO
• Tokoh Wanita
• Cinta pertama

Menjadi anak sulung dari Keluarga Candra membuat Aileen terbiasa menjadi yang pertama dan utama. Mengikuti prinsip mamanya yang tidak ingin membawa laki-laki pulang ke rumah kecuali kalau laki-laki itu akan menjadi bagian dari hidupnya, membuat Aileen terpaksa menyembunyikan hubungannya dengan vice presdir di perusahaannya--yang juga tangan kanan sang papa. Kemarahan luar biasa saat melihat kekasihnya mendua, membuat Aileen melakukan banyak hal yang di luar nalar. Salah satu hal paling tidak masuk akal yang dilakukan Aileen adalah menikahi Gama Mahardika, mantan teman kecilnya yang manja dan ia benci karena selalu berhasil mengalahkannya di segala hal. Aileen Callia Candra tidak pernah ingin kalah. Apakah menjadikan Gama sebagai suaminya merupakan sebuah kekalahan? Gama Mahardika tidak pernah ingin mengalah. Apakah pada akhirnya Aileen membuatnya rela mengalah?

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Gadis Misterius

Nona_Lyanna

Rain

Aily Ar

ISTRI KEDUA SANG PENGUASA

Mommy Agam

Ipar gak ada akhlaq

yunitaindrynt

Dita dan Diko

ApriliaChoi

Single Mother

Miss L

Rekomendasi

Cinta Beda Dasawarsa

Balqis Panda

Arumi

Lia Ginting

Mate

Aleevani

Ketika Aku Lahir di Keluarga Duke yang Kejam

Crystal Kim

Aku. Bisa Bangkit

Kartika Dey

Derita Istri Siri Abdi Negara

Lia Ceny ( Yong Ra Han )

Memilih Mundur

Uci Ekaputra

Selir Sang Pangeran

Queeny

INDIA NYASAR

Himeby

Fall For Her

Sastra Stone

Komentar Buku (410)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  Desepta

  bagus banget kak, gak sabar nunggu part selanjutnya

  24/06/2022

    1
• 
  Siti Fadhlina

  Sangat menarik

  23/06/2022

    0
• HidayatTuti

  cerita yang menggemaskan

  8d

    0
• Siti

  lumayan bagus no61fca2397

  11d

    0
• FhfbdbsbabsGhxhxhhsxhhsh

  pitar

  12d

    0
• 
  RosariaElok

  keren 🫶

  14d

    0
• TaiTai

  cerita nya sangat seru

  15d

    0
• 
  SuryaniCahya

  bagusss

  16d

    0
• GamersAkun

  mantap kak ceritanya

  16d

    0
• AmeliantiTiara

  bgs bngttt

  18d

    0

• Total: 75

• Bab 1 Menangkap Basah

  “Ck!” Aileen menepis tangan Bara yang berusaha menggenggam tangannya di balik punggung. Matanya mend

• Bab 2 Kenalkan Aku Sebagai Calon Suamimu

  “Siapa lagi sih?” Aileen baru akan kembali ke pantri saat terdengar bel berbunyi untuk kedua kalinya

• Bab 3 Kayaknya Kita Jodoh

  “Ada gila-gilanya kan pikiran Gama? Apa … dia lagi riset untuk film dia yang berikutnya?” Aileen men

• Bab 4 Bukan Cara untuk Menghargai

  “Leen, ada vice presdir mau ketemu.”
  Aileen mendelik kesal ke arah Vania yang baru masuk ke ruanganny

• Bab 5 Dia yang Mau Kukenalkan

  “Ada masalah, Kak?”
  Aileen menggeleng pelan kala mendengar bisikan papanya saat rapat akan dimulai, p

• Bab 6 Sejak Kapan?

  Bab 6
  Sejak Kapan
  
  “Pa, Ma!” Aileen sampai harus menyadarkan kedua orang tuanya yang membisu setelah ia

• Bab 7 Dia Ada di Saat Aku Butuh Seseorang

  “Tadinya Papa mau jodohin kamu sama Bara, Kak.”
  Aileen, Gama, dan kedua orang tua Aileen telah berkum

• Bab 8 Hanya Perlu Saling Bergantung

  “Aileen, diminum dulu,” tegur Gama saat memperhatikan Aileen—yang sejak mereka menginjakkan kaki ke

• Bab 9 Broken Home

  “Sejak kapan kalian berhubungan?” tanya Alfa yang agak tidak percaya dengan permintaan izin dari adi

• Bab 10 Lihat Aku Mulai Sekarang

  “Kok aku deg-degan sih mau masuk ke kantormu, Leen.”
  Aileen merotasikan kedua bola matanya dengan mal

• Bab 11 Usaha Terakhir Menggagalkan Pernikahan

  “Aku waktu itu lagi kehilangan arah. Bukan berarti kamu bisa macem-macem lagi ke aku. Kamu … mesti t

• Bab 12 Manja

  Trias akhirnya sadar siapa sosok perempuan yang akan dikenalkan anak bungsunya sebagai calon istri.

• Bab 13 Tidak Gampang Mengalah

  “Belum siap-siap, Vin?” Aileen baru saja turun dan mendapati Ervin—adiknya—tengah meregangkan otot d

• Bab 14 Pacar Lima Langkah

  “Barang barunya udah dateng?”
  “Udah, Mbak. Tapi kita cuma dapet lima pieces.”
  “Nggak apa-apa, udah bag

• Bab 15 Keluarga Gama

  “Malem, Tante.” Aileen menemukan ibu Gama sedang sibuk mengawasi ART yang menyiapkan makan malam.
  “Eh

• Bab 16 Black Diamond

  “Kupikir kamu bakal nyerahin semuanya ke aku karena males milih atau karena menurutmu nggak penting.

• Bab 17 Perempuan itu

  “Kak, nggak tidur kan?” Yara memperhatikan kakaknya yang sejak tadi lebih sering memejamkan mata—se

• Bab 18 I’m Engaged

  “Mana yang katanya jago debat? Kenapa cuma ngangguk doang? Padahal udah nunggu-nunggu suaramu keluar

• Bab 19 I Think I’m Fallin in You Slowly

  “Ara!” Adnan yang pertama kali menyadari kehadiran sesosok wanita di balik pintu yang sedikit terbuk

• Bab 20 Dia Tetaplah Seorang Wanita

  “Leen!” Vania mengulang sekali lagi memanggil Aileen karena Aileen tak kunjung menyahutinya. “Bu Ail

• Bab 21 Apakah Sudah Benar-Benar Move On?

  “Aileen, kamu di mana?”
  Aileen sontak terkesiap saat mendengar pertanyaan Gama dari seberang sambunga

• Bab 22 Impas

  "Aku tadi lewat restoran langganan kita. Aku inget kamu, jadi aku beliin ravioli kesukaan kamu." Ia

• Bab 23 Karena Kamu Calon Istriku

  “Aku ingetin sekali lagi! Jangan muncul lagi di depanku atau keluargaku.”
  Yang pertma kali Gama lakuk

• Bab 24 Pelarian Terindah

  “Are you ok, Leen? Nggak ngerasa awkward atau apa kan?” tanya Gama begitu mereka mendapatkan kursi d

• Bab 25 Sah

  “Sah!” Seruan itu bergema di dalam ballroom yang pagi itu menjadi tempat perhelatan akad nikah antar

• Bab 26 Jangan Lupa

  “Kamu jadi ngundang semua mantanmu?” Aileen benar-benar lupa menanyakannya tadi saat mereka ganti pa

• Bab 27 Alasan Putus

  “Gam!” Aileen berdiri gelisah di balik pintu kamar mandi. Sekali lagi Aileen memperhatikan isi kamar

• Bab 28 Akting Arabella

  “Kartu akses buat kamu. Pin di pintu udah kuganti sama tanggal pernikahan kita, tapi ntar kita ganti

• Bab 29 Persiapan Honeymoon

  "Aku mau nyari beberapa barang di supermarket," ucap Arabella begitu mereka sampai di mall.
  "Kita pis

• Bab 30 Already Fall for You

  Aileen melangkah tergesa di selasar rumah sakit, didampingi Gama yang mencoba menyejajarkan langkah

• Bab 31 Tidak Hanya Sekadar Honeymoon

  “Kalian pulang aja. Udah ada Mama kan di sini.” Rhea berusaha merayu anak dan menantu barunya untuk

• Bab 32 Stuck with You

  “Aku mau mandi dulu, gatel.” Aileen berusaha tegas bicara meskipun ia sendiri bisa menangkap getaran

• Bab 33 Apa Harus Dicoba?

  “Eh, penganten baru udah balik honeymoon. Ada oleh-oleh nggak, Kak?” Yara baru pulang dari site visi

• Bab 34 I’ll Help You

  Gama membuka pintu unit apartemennya dan tersenyum ketika melihat sepatu Aileen—yang dikenakan wanit

• Bab 35 Selangkah Lebih Jauh

  "Kamu ngerasa nggak sih, Gam, kalo dia terlalu sering muncul di depan kita? Atau ... di depan kamu?"
  

• Bab 36 Rumah Kita

  “Di gedung ini?” Gama memperhatikan sekali lagi. Itu bukan gedung tempat Aileen bekerja. Memang masi

• Bab 37 Hadiah untuk Gama (1)

  "Done." Gama merenggangkan otot-ototnya setelah selesai mengerjakan sesuatu yang sangat penting bagi

• Bab 38 Hadiah untuk Gama (2)

  "Kamu tau kan kalo aku udah jatuh cinta sama kamu?"
  Pertanyaan Gama itu membuat Aileen kebingungan un

• Bab 39 Personal Assistant Wedding Organizer

  “Nanti aku edit lagi, aku tambahin dari yang kemarin kamu kasih. Ok? Jangan ngambek lah.”
  Aileen mena

• Bab 40 Pertunjukan Utama dalam RUPS

  “Kak, gimana yang masalah rekanan hotel?” Naren mengangsurkan segelas teh hangat ke anak sulungnya y

• Bab 41 Kenapa Kamu Melakukannya?

  “Pak Naren.” Fathan—asisten Naren yang sudah beberapat tahun ini mengabdi—masih memegangi kedua tang

• Bab 42 Yang Terjadi Setelah RUPS

  “Pa, Ma!” teriak Aileen yang tergesa turun dari mobil dan berlari kecil masuk ke dalam rumah keluarg

• Bab 43 Move On Jalur Tercepat

  “Lagi ngerjain apa sih pagi-pagi?” tanya Gama. Ia baru keluar dari kamar mandi dan melihat Aileen ya

• Bab 44 Ulah Beta

  “Kok kamu di sini?”
  Ervin hanya bisa menutup mulut saat sang kakak menatapnya dengan tajam.
  “Ngapain k

• Bab 45 Jangan Terlalu Percaya

  “Btw, Mal. Pura-pura nggak tau kalo artis itu mantannya Gama ya. Soalnya si artis juga lagi akting d

• Bab 46 Saya Tidak Mau Harga Diri Anak Saya Diinjak-injak

  “Dia ngomong apa sama kamu?” tanya Gama yang akhirnya menemukan keberadaan sang istri.
  Sudah beberapa

• Bab 47 Daftar Pemesanan Ballroom Hotel

  “Van, yang aku minta waktu itu gimana?”
  Vania mengernyit bingung dengan pertanyaan Aileen. Ia tidak p

• Bab 48 Berubahnya Nama Mempelai Wanita

  “Leen.”
  Aileen mendongak dari layar laptopnya.
  “Tim pengacara ngirim progress kasus Bara.”
  “Hm. Nanti a

• Bab 49 Bukan Karena Aku

  “Jawab! Kamu ngomong apa ke istriku?” Gama mencengkeram siku Arabella sambil menatapnya dengan nyala

• Bab 50 Pernikahan Palsu

  Aileen berusaha berbaur dengan teman-teman Gama. Tidak terlalu sulit untuknya apalagi jika sosok yan

• Bab 51 Satu Nama yang Selalu Ia Desahkan

  “Aileen, maafin aku.” Gama menyerukkan kepalanya ke bahu Aileen.
  Aileen memejamkan mata, bukan karena

• Bab 52 Just Give Him Some Punishment, and Then …

  Aileen mengunyah roti bakar di tangannya dengan ogah-ogahan. Itu adalah roti yang ia siapkan sendiri

• Bab 53 Bagaimana Cara Meluluhkan Aileen?

  “Leen, Gama jemput kamu. Nunggu di luar.”
  Aileen mendongak dari tumpukan pekerjaannya. Helaan napas k

• Bab 54 Menikahlah dengan Orang yang Kamu Cinta

  “Kok kamu sendiri, Kak? Gama mana?”
  “Masih ada kerjaan, Ma,” jawab Aileen sambil mencium kedua pipi m

• Bab 55 Permintaan Maaf Erika

  “Kak, ke kantor Mama sekarang ya.”
  Aileen yang siang itu mendapati telepon dari mamanya tak sempat la

• Bab 56 Berani Berkorban Sebesar Apa?

  “Seharian sama Mama?” Gama sedikit bingung karena diminta menjemput Aileen di kantor mamanya.
  “Nggak

• Bab 57 Tembok Keraguan

  “Gama, gue rasa lo harus pergi dari sini sebelum pemberitaannya meluas.” Adnan dengan panik mencari

• Bab 58 It’s the Old Story

  “Jadi masalah aborsi itu bener? Kamu dapat info dari siapa? Lia?” Kalau benar aborsi itu pernah terj

• Bab 59 Terikat Masa Lalu

  Gama membutuhkan waktu beberapa saat untuk sadar dari rasa kagetnya.
  Aileen telah beranjak dari ruang

• Bab 60 Jangan Lagi Muncul

  Arabella hanya menunduk mendengar pertanyaan Gama.
  Setelah menunggu beberapa saat dan Arabella tidak

• Bab 61 Menghadap Mertua

  Sudah hampir sepuluh menit Gama berada di dalam mobil, tidak berani turun karena khawatir dengan rea

• Bab 62 Is It a Good Start?

  “Tolong siapin konferensi pers-nya ya.”
  “Mas Gama yakin sudah punya jawaban kalau nanti pers nanya ma

• Bab 63 Kesempatan Kedua

  “Aileen?” Trias tersenyum melihat keberadaan menantunya di sofa, tidak jauh dari ranjang pasien yang

• Bab 64 You Put Love Before Win

  Ini adalah salah satu pagi terindah dalam hidup Gama. Setelah berminggu-minggu hubungannya dengan Ai

• Bab 65 Kenapa Harus Ada Perselingkuhan?

  “Naik apa ke sini? Tadi kan aku cuma nge-drop kamu di kantornya Mama.”
  “Di-drop Mama. Mama langsung b

• Bab 66 Selesaikan Sampai ke Akar-akarnya!

  “Ma.” Aileen masuk ke rumahnya dan menemukan sang Mama yang sedang merapikan kotak-kotak seserahan u

• Bab 67 Bukan Aileen

  “Iklan yang itu cancel juga, Ra.”
  Arabella menatap manajernya dengan tatapan nyalang. “Gimana sih kam

• Bab 68 You Will be A Great Mom

  “Beneran nggak ada kerjaan urgent?”
  Aileen mengangguk begitu mendengar pertanyaan Gama yang dilempark

• Bab 69 Kekecewaan Gama

  “Dari mana lo yakin dia nggak akan balik lagi?”
  “Yakinlah, at least untuk sementara.” Kemala mengangg

• Bab 70 Rindu yang Tak Terucap

  “Kamu mau balik, Kak? Ngapain? Di rumah juga nggak ada orang kan.”
  “Kangen rumah, Pa,” jawab Aileen s

• Bab 71 Memangnya Bisa?

  "Gama!"
  "Hm?"
  Kemala semakin menggeram kesal mendengar gumaman Gama. Jelas kalau Gama baru saja bangun

• Bab 72 Moody

  “Kak Beta, ini adeknya bisa dibawa pergi nggak? Apaan sih? Ngomong aneh-aneh,” gerutu Aileen. “Kamu

• Bab 73 Belajar tentang Kamu

  “Aku mau nikahin Aileen lagi.”
  Tiga orang di hadapan Gama—Ervin, Yara, dan Kemala—menatap Gama dengan

• Bab 74 Pernikahan Impian Aileen

  “Kakek juga punya villa di Bandung, ngapain kita nginep di hotel?” Aileen mengerucutkan bibir kala m

• Bab 75 Epilog

  "Kamu serius?" Gama mengernyitkan kening setelah mendengar permintaan Aileen sore itu.
  Aileen mengang