Tag(s):
• Fantasi
• Sihir
• Misteri

"Theodith. Kuberi kau nama itu, karena kau berasal dari kaum yang suci dan mulia. Bukan takdir yang menentukan hidupmu, tetapi kaulah yang menentukan takdir. Ingatlah perkataan yang Kuucapkan ini, 'Berkembanglah yang bertumbuh, bertumbuhlah yang berkembang. Yang lama telah berlalu, yang baru telah datang'" * * * Belakangan Armonia sering bermimpi aneh. Mimpi-mimpi itu akhirnya membawa ia pada hal-hal di luar akal sehat manusia. Membawanya melihat satu-persatu hal-hal menakjubkan yang ada di sisi lain dari dunianya. Membawanya pada sebuah perjalanan yang mengungkap jati dirinya. Dia bukan anak perempuan biasa. Takdir memilihnya. Ia memilih takdirnya. Dia adalah 'yang diramalkan'. Dia adalah dewi... Dia adalah malaikat.

Pembaharuan Terakhir

Pilihan Editor

Aku Baby Blues karena kakakku

Amy Sity

Kenneth

putrimaharani

WONDER WOMAN

yufi_ria

Menggapai Cinta Istri Pertama

A-yen94

SALAH NIKAH

Eka Satria

Puncak Carstensz, Sensei?

Anis Nuril Laily

Rekomendasi

Pisah Kamar Di Malam Pertama

Arnettasf

Arumi

Lia Ginting

Single Mother

Xiao Mei Lin

IF I NEVER MEET YOU

nur juwariyah

Suami Tak Setia, Miskinkan Saja

Ayra N Farzana

SKANDAL

Aby Satya

JADI TETANGGA MANTAN

mommy alkai

Kain Basahan Basah Di Kamar Manddi

Hasibuan Official

my frist love

lucyyrubyy

HERA (The struggle against my body)

Bianglala Ra

Komentar Buku (180)Tinggalkan komentar Anda pada Aplikasi

• 
  TonoIvan

  Ok 👍

  29/04

    0
• 
  PamungkasAria

  bru mau baca

  26/04

    0
• 
  NabilResa

  mantappp

  16/04

    0
• 
  MaslieArtie

  good

  14/04

    0
• 
  QueenWitchy

  keren aku suka

  13/03

    0
• 
  AzizahShofa

  suka

  05/03

    0
• 
  EkaNaura

  KAPAN UPDATE, INI CERITANYA SANGAT SANGAT BAGUSSS

  12/02

    0
• 
  BerthaStacy

  Bagus…❤️

  05/02

    0
• 
  AdirasfatiRahadian

  bgus

  03/02

    0
• 
  Dwi Indah Lestari

  kerennn kak

  23/01

    0

• Total: 39

• Bab 1 MIMPI

  ...OPENING...
  Untuk DIA,
  penyejuk jiwaku dan Sahabat terbaik dalam segala hal.
  ***
  Kita tahu, kita hidu

• Bab 2 MISS EVIL

  Jam beker di atas meja berdering nyaring, membangunkan Armonia. Ia mematikan dering jam itu. Waktu m

• Bab 3 ALBUM KENANGAN

  Jam pada dinding ruangan menunjuk pukul 17.00 saat pakaian terakhir selesai disetrika. Ruangan itu k

• Bab 4 TEKA-TEKI GELAS

  Hari itu Sabtu, tepat pukul 02.00 pagi. Armonia terbangun karena urusan kamar kecil memanggilnya. Ia

• Bab 5 DEMENTOR?

  Armonia tersentak bangun dari mimpinya. Dahinya berkeringat. Ia bangkit duduk, menyingkap selimut, d

• Bab 6 ITU HANYA KHAYALAN

  "Ar? Armonia?"
  TOK! TOK! TOK! Mr. James mengetuk pintu kamar Armonia, tetapi tidak ada jawaban.
  "Armon

• Bab 7 SEKOLAH SIHIR?

  Armonia masih duduk di tepi ranjang, memperhatikan buku catatan di tangannya. Ia meneliti kalimat an

• Bab 8 MAKAM

  Teng! Teng! Teng! Dentang jam klasik di ruangan berbunyi nyaring. Tett! Tett! Disusul dering bel pin

• Bab 9 BESOK AKU AKAN PERGI

  Teng! Teng! Teng! Teng! Dentang jam klasik di ruang depan membangunkan Armonia yang sempat tertidur

• Bab 10 BERANGKAT

  Keesokan pagi, semua berjalan seperti biasa. Mr. James pergi ke kantor dan berjanji akan pulang sore

• Bab 11 DIMENSI ANTARA

  "Buka matamu Armonia. Kita sudah sampai."
  Armonia membuka mata. Mulut dan matanya langsung terbuka le

• Bab 12 NIR'LAY BRITHANIA

  Hampir tiba giliran kelompok mereka. Armonia merasa gugup, mungkin begitu juga dengan lima anak lain

• Bab 13 AGGELOS

  Tempat itu jauh lebih besar dan indah jika dilihat dari dalam. Pada bagian depan, berdiri sebuah ban

• Bab 14 RUANG MAKAN

  Dua puluh menit berlalu. Armonia selesai dengan mandi ala bangsawannya. Ia keluar dengan sudah menge

• Bab 15 SEKOLAH HARI PERTAMA

  Hari pertama.
  Pagi ini Armonia, Mitchelly, dan Goldiensa bersama duduk di sofa. Menikmati udara pagi

• Bab 16 LOGO SEKOLAH

  "Theodith..."
  Armonia terbangun. Sesaat sebelum ia bangun, seseorang hadir dalam mimpinya. Orang itu

• Bab 17 KISAH KOTAK PANDORA

  Armonia dan Mitchelly menaiki tangga-tangga menuju perpustakaan di lantai enam. Napas mereka terseng

• Bab 18 PERPUSTAKAAN

  Malam itu Armonia telah berbaring di atas tempat tidur, bersiap memejamkan mata. Tapi seseorang meng

• Bab 19 KOTA CLASMO

  P a g i.
  Mereka berenam sudah berada di ruang makan dan menyantap sarapan pagi. Semua terlihat semang

• Bab 20 RES' AMOI

  Armonia dan yang lainnya sudah berada di kelas. Mereka bertemu kembali dengan Ms. Neala Camile penga

• Bab 21 AERO

  Malam itu, Armonia sudah berbaring di atas tempat tidur. Tetapi matanya terjaga oleh banyak hal yang

• Bab 22 TERBANG

  Seorang wanita cantik berdiri tak jauh di depan anak perempuannya, tubuhnya sedikit merendah dengan

• Bab 23 AKU ADALAH THEODITH

  "Theodith..."
  "Theodith..."
  Pada satu dunia yang sama sekali berbeda, satu entitas yang sangat bercah

• Bab 24 MEADOW LAÍMARGOS

  Armonia berhenti pada satu titik dan terbang ke atas, keluar dari rimbunnya hutan. Saat berada di ke

• Bab 25 LOFETA

  Matahari mulai menghilang. Shyrena terbang merendah. Dan yang mereka cari akhirnya terlihat. Tak jau

• Bab 26 KENANGAN PAHIT

  Para peri itu menarik senjata mereka, menyusun barisan di depan Armonia, melindunginya. Mereka bersi

• Bab 27 REKAN

  Pukul 04.00, dini hari, Armonia sadar dan bangun dari tidurnya. Ia melihat ruangan tempatnya berada

• Bab 28 SUNGAI CHRYSÓ PTERÝGIA

  Mereka berhenti di depan sebuah jalan. Jalan itu sedikit tertutup semak, pepohonan rimbun di atasnya

• Bab 29 MANUSIA DUYUNG

  Mereka berdua turun dari atas kuda. Armonia mendekati sungai itu. Ia melihat ke depan. Di seberang s

• Bab 30 HUTAN EMPAT MUSIM

  Tiba-tiba Armonia kembali merasakan udara. Ia menarik napas sebanyak-banyaknya dan memuntahkan air y

• Bab 31 KOTAK PANDORA

  Armonia berusaha menemukan di mana letak pintu menuju bawah tanah. Di dalam sana gelap. Ia meraba-ra

• Bab 32 SEBUAH KISAH

  Armonia menutup kotak itu, meninggalkan masa lalu. Ia menyalakan api di tangan kirinya. Matanya meli

• Bab 33 ARMONIA VS RAIDEN

  Armonia memasukkan kembali kunci itu dan membawa kotaknya. Ia naik ke atas permukaan tanah tempat ma

• Bab 34 VERLOPE LETROFEXIA

  Cahaya kunang-kunang membanjiri hutan, menjadikannya sangat indah. Armonia dapat melihat Hutan Empat

• Bab 35 PAMIT

  Armonia sadar dari pingsannya. Ia membuka mata perlahan. Lukanya masih terasa sangat perih.
  “Kau suda

• Bab 36 JANGAN TAKUT

  Hal yang paling mereka cemaskan akhirnya datang. Sore. Sinar matahari mulai menjauh. Tapi mereka bis

• Bab 37 E. S. A. (Part 1)

  Mereka sudah cukup lama berada di udara menempuh perjalanan pulang. Kevin melihat ke langit. Bintang

• Bab 38 E. S. A. (Part 2)

  Armonia meneliti patung itu dalam jarak pandangnya. Awalnya ia tidak mengenali patung itu. Ia memerh

• Bab 39 I LOVE YOU, DAD (END)

  Liburan sekolah tiba. Armonia, Mitchelly, Kevin, Samuel, Fredrick, Derick, Goldiensa, dan ratusan Ro