Ici: Lo suka wortel?
Iqy: Enggak, tapi gue mau. Suka dan mau itu beda.
Ici: Sama, gue gak suka kentang. Tapi, mau.
Ici tersenyum menatap Iqy yang masih betah memperhatikan rintik hujan dari balik kaca tebal itu.
Ici: Sama kek kita, kita gak suka pernikahan ini. Tapi, kita mau.
Iqy: Gue gak mau. Tapi, terpaksa.
Ici: Iya, mau karena terpaksa.
Iqy: Hmmm
Ici: Main hujan di luar yuk!
Iqy: Nanti lu sakit
Ici: Heh! Gue gak selemah itu!
Iqy: Okay, mari buktikan!
Bagaimana rasanya terpaksa menikah di usia yang terbilang masih bau minyak telon? Itulah yang dialami dua sejoli itu, Ici dan Iqy. Satu hikmah yang mereka syukuri dan mereka ambil dari adanya pernikahan mereka, yaitu... Pemutusan adat gila yang ada di silsilah keluarga mereka. Mencoba mencocokkan diri dengan tinggal bersama di tengah banyaknya perbedaan, tak ayal perdebatan kecil sering menjadi perkara di antara keduanya. Seperti... Permasalahan kentang dan wortel yang selalu melengkapi makanan bernama 'sup'. Akankah mereka bisa mempertahankan rumah tangga yang dibangun seumur jagung itu? Ataukah sebaliknya? Mari ikuti kisahnya bersama...
Cerita bagus banget meskipun dengan cerita yang sangat berbeda dengan orang lain. cerita paling best deh
31/12/2021
3suka
21d
0Seru dan menarik sekali
22d
0terimakasih aplikasi
14/09
0sangat menarik
19/08
0keren
24/07
0sangat menarik
31/05
0Saya senang bisa membaca disini
12/05
0iya bagus
02/05
0ini sangat menyanangkan
22/03
0