Tag(s):
• Kecantikan
• Detail
• Drama
• Heteroseksual

Mohzan Raza Tabrani adalah seorang pemuda yang lahir dari seorang wanita sederhana yang berhati mulia dan diasuh oleh seorang nenek yang rajin berzikir dan berdoa. Ayah Mohzan adalah seorang pengusaha kaya yang memiliki beberapa perusahaan dan stasiun televisi ternama. Karena kesederhanaan dan sifat sosial ibunya membuat ia tidak disukai oleh mertuanya. Ia diusir dari rumah ketika ia tengah mengandung putranya. Ia melahirkan seorang putra yang sangat cerdas dan memiliki sifat penyayang. Mohzan muda mengjidupi lebih dari tiga puluh orang anak jalanan yang diangkatnya sebagai adiknya. Aksi sosial itu membuat dirinya menjadi viral dan secara tidak sengaja mempertemukan ia dengan ayahnya. Lika liku kehidupannya yang tidak biasa membuat ia terkenal di dalam negeri bahkan sampai keseluruh dunia. Beberapa tokoh dunia mendatangi dirinya sehingga namanya menjadi tidak asing lagi bagi penduduk bumi dimanapun berada. Selain cerdas dan baik hati Mohzan juga berwajah ganteng. Dirinya menjadi rebutan para gadis. Namun untuk kehidupan asmara Mohzan sangat tertutup. Tidak ada satu orangpun yang mengetahui siapa wanita yang akan ia pilih untuk menjadi pendamping hidupnya. Cerita ini mengisahkan banyak sekali kisah menarik seperti pertemuan sebuah keluarga yang terpisah, seorang laki-laki yang cerdas dan baik hati, seorang jagoan yang selalu membela kebenaran dan pertentangan dengan kakak sepupu yang hampir saja merenggut jiwa.

Last Update

Editor´s Choice

Renata's Dream

Plaissance

Mine (mated to an enemy)

authoress fik ky

Mysterious Husband

Michelle Manisha

The Unexpected

naenyo

Days with My Sergeant

Miss Eryl

Desires of a Werewolf

Babidi

Recommendation

The Destined Alpha's Cursed Mate

Dionrace Gray

My fate with Rex Angelo

Salem Silver Goodness

Unexpected Bond

ASDadore

THE GIRL IN PROPHECY

Ecrivaindereve

The Devil

RediousInPaper

DARK ROMANCE

Rachael gold

A Wife's Sacrifice

Kristel Ann Daz

Collection Of Short Story 2

Leah Felix

Love Me, Love Me Not

SELEN

Book Comment (181)Leave your comment on App

• 
  GemingOcta

  keren

  28/06

    0
• 
  Zahwarahmatnnisa Awa

  keren

  15/03

    0
• TaraDirga

  baru mulai baca biasanya cerita menarik

  13/03

    0
• muribderson

  sangat menarik

  07/03

    0
• 
  PolosRidwan

  Ok sih

  06/03

    0
• 
  Richard Menggasa

  bagus

  22/02

    0
• 
  YonoCahyono

  oke

  21/02

    0
• 
  7Muh Sabran

  nice

  20/02

    0
• 
  Rafa Rafa

  cerita nya sangat bagus

  20/02

    0
• 
  MahesaaGhani

  serrryuuu

  19/02

    0

• Total: 115

• Bab 1. Wanita Sederhana

  Desma berjalan memasuki gedung mewah tempat resepsi pernikahan salah satu karyawan suaminya. Wanita

• Bab 2. Diusir Mertua

  Desma membalikkan badan dan melangkah kedalam rumah. Dari balik daun pintu kamar Astuti terdengar su

• Bab 3. Hidup Mandiri Dan Kehamilan.

  Dengan bermodalkan hasil penjualan cincin pernikahannya dengan Arjuna, Desma memulai hidup baru yang

• Bab 4. Kelahiran Sang Putra

  Desma sudah pindah ke warungnya yang baru. Bersamanya kini telah tinggal ibu tua yang ternyata berna

• Bab 5. Mohzan Raza Tabrani

  Ibu Aisyah kini punya kegiatan baru. Setiap pagi siang dan malam ia sibuk merawat cucunya dan juga D

• Bab 6. Mengasihi Anak Jalanan.

  Ayooo kejar Ranggaa... Tendaaang..!! Hahha.. kamu hebat juga..!" Mohzan menyoraki Rangga yang sedang

• Bab 7. Dipalak Preman

  Adzan magrib sudah berkumandang dari pengeras suara di sebuah mesjid yang tidak begitu jauh dari ban

• Bab 8. Bertemu Dua Tuan Putri.

  Assalamualaikum..!"
  "Waalaikumsalam" Desma dan nenek Aisyah serempak menjawab salam dari Mohzan yang

• Bab 9. Viral

  Beberapa anak yang agak besar nampak tengah sibuk menyisihkan barang-barang bekas. Mereka mengelompo

• Bab 10. Bahagia.

  Setelah semua rombongan membubarkan diri dan meninggalkan tempat itu, Mohzan memerintahkan adik-adik

• Bab 11. Pertengkaran Khalista Dengan Ramona.

  Ramona nampak terharu menonton video yang sedang ia tonton dari channel YouTube. Dua video itu sudah

• Bab 12. Soraya Gadis Manis Yang Baik Hati.

  "Bang Mohzan..!!" Khalista berseru riang didepan pintu. Didalam ruang belajar ia melihat Mohzan seda

• Bab 13. Kebersamaan Yang Indah.

  Langkah kaki mereka mulai memasuki pintu utama gedung tua. Sinar lampu berwarna putih nampak kian te

• Bab 14. Mimpi Itu Datang Lagi.

  Pukul 24.00 tengah malam.
  Mohzan menyimpan motornya diteras rumahnya. Ia mengetuk pintu perlahan dan

• Bab 15. Surat Undangan Dari Tuan Junara.

  Setumpuk surat tersusun disebuah kotak kardus. Mohzan membaca satu persatu surat-surat tersebut yang

• Bab 16. Memenuhi Undangan Tuan Junara.

  Sore itu Mohzan nampak bergegas masuk ke kamar mandi. Ia baru saja selesai mengajar dikelas terakhir

• Bab 17. Tampil Live Di Televisi.

  Tepuk tangan sangat meriah mengiringi kehadiran Mohzan dipanggung acara "Temu Idola". Acara itu dipa

• Bab 18. Bertemu Tuan Junara.

  Baik, sebagai pertanyaan terakhir dari saya, apa harapan anda untuk adik-adik anda..? Mr. Gandi melo

• Bab 19. Keinginan Mohzan Bertemu Ayahnya.

  Desma dan ibu Aisyah belum bisa tidur. Mereka tidak sabar menunggu Mohzan pulang ke rumah. Tentu saj

• Bab 20. Mulai Membangun Asrama.

  Pagi itu Mohzan dan Arya sudah berdiri di sebidang tanah yang cukup luas. Tanah itu baru saja mereka

• Bab 21. Rencana Pertunangan Ramona Dengan Alpan.

  "Pokoknya saya tidak mau tahu, minggu depan pertunangan Alpan dengan Ramona harus dilaksanakan ! Kal

• Bab 22. Pertengkaran.

  "Hati-hati Nak..!! Tanganmu belum sembuh." Naira dan Satya memapah Alpan memasuki kediaman mereka. D

• Bab 23. Pancingan Khalista.

  Baik Khalista, hari ini pelajaran sudah cukup. Semoga apa yang telah kamu pelajari bisa selalu diing

• Bab 24. Masih Bersama Khalista.

  Ayo mulai berdoa..! Rangga coba kamu yang memimpin doa !" Perintah Arya kepada Rangga dan anak-anak

• Bab 25. Keresahan Desma.

  Malam semakin larut. Desma semakin dilanda keresahan. Keakraban Mohzan dengan Junara akhir-akhir ini

• Bab 26. Ketegangan Ramona.

  Tiga hari lagi adalah hari yang ditentukan sebagai hari pertunangan Ramona dengan Alpan. Walaupun ak

• Bab 27. Hari Pertunangan Ramona Dengan Alpan.

  Hari ini adalah hari yang dinantikan Alpan. Walaupun kesehatannya belum pulih namun ia sangat senang

• Bab 28. Pesta Yang Kacau.

  Alpan begitu senang melangkah dengan gagah menuju mobil mewah yang akan mengantarkannya ke gedung te

• Bab 29. Khalista Diusir.

  "Jelaskan kepada Abang apa sebenarnya yang telah terjadi ? Siapa kedua perempuan yang kamu tolong ta

• Bab 30. Dijemput Anak Buah Tuan Satya.

  Mata Satya dan Alpan beserta beberapa orang anak buahnya nanar memandang layar monitor laptop. Di la

• Bab 31 : Menghadapi Tuan Satya

  Gedung kosong...jauh dari keramaian..
  Beberapa puluh anak buah Satya terlihat bagaikan serdadu yang b

• Bab 32 : Menghadapi Tuan Satya 2

  Dua pasang mata Satya dan Alpan terbelalak. Biji matanya hampir saja permisi melompak keluar saking

• Bab 33 : Nasib Khalista

  Khalista menggeliat diatas tempat tidur empuk disebuah hotel cukup mewah. Perutnya terasa lapar meli

• Bab 34 : Nasib Khalista 2

  Listaaa...!!! “ Danar menjerit berlari kencang kearah putrinya yang sudah tergeletak ditengah jalan.

• Bab 35 : Kedatangan Tuan Junara Yang Tiba-Tiba.

  Pagi itu cukup cerah. 
  Puluhan anak lelaki berbagai umur nampak begitu sibuk dilokasi pembangunan asr

• Bab 36 : Tuan Junara Mengunjungi Warung Desma

  “Ada yang salah dengan rasa makanan ini Pak..?” Mohzan memutuskan untuk bertanya setelah beberapa de

• Bab 37 : Menjenguk Khalista

  Desma berlari menuju pintu yang menghubungkan warung dengan ruang dalam bangunan sederhana itu. Peng

• Bab 38 : Kembali Viral

  “Tak..tik..tak..tik..” Bunyi keyboard laptop lirih terdengar. Seorang laki-laki tidak begitu baya si

• Bab 39 : Naira Mulai Menyelidiki

  “Ada apa ribut-ribut barusan..?” Naira bertanya kepada dua orang satpam yang bertugas menjaga pintu

• Bab 40 : Kebohongan Desma

  “Wuuus... Wuuuss....!!” Seorang bocah laki-laki berputar diatas sebuah meja yang tidak begitu besar.

• Bab 41. Kabar Dari Ramona

  Sorak sorai anak-anak riuh dilapangan. Mohzan sengaja memuaskan kerinduan adik-adik asuhnya. Ia turu

• Bab 42. Terbongkarnya Sebuah Rahasia

  “Ayo semangat latihannya...!!
   Kalian ingaat...!! 
  Satu milyar dengan mudah kalian dapatkan, hanya den

• Bab 43. Desma Berbohong Lagi

  “Kamu dimana Nai..??”
  Suara Tuan Satya terengah-engah diujung telepon genggamnya. Ia baru saja keluar

• Bab 44. Semua Rahasia Mulai Terkuak.

  Ibu Aisyah sungguh tidak tega membohongi cucunya. Tapi itu terpaksa ia lakukan. Kalau seandainya ia

• Bab 45. Tuan Junara Jadi Pelayan.

  Mata Desma terbelalak membesar begitu ia melihat sosok seorang lelaki masuk ke warungnya dipagi itu.

• Bab 46. Tuan Besar Sudarta Jadi Pelayan

  “Hei pelayan...!! Mengapa diam saja...? Tolong segera siapkan pesanan kami..!” Dengan gaya memerinta

• Bab 47. Persiapan Seminar

  “Kemana kamu Alpan..?”
  “Jalanlah Kek..! masa Alpan dirumah terus..!” Dengan bersungut Alpan menjawab

• Bab 48. Seminar Dan Pembunuhan

  Saat yang dinantikan banyak orang akhir tiba juga.
  Pagi itu Mohzan pamit kepada Desma dan ibu Aisyah.

• Bab 49. Pegangan terakhir tangan Pedro

  “Bang.. bee..beer taa taa haanlah.. Ba baa..ng..!” 
  Pedro berusaha menginsut tubuhnya mendekati Mohza

• Bab 50. Perbatasan alam kehidupan dan alam kematian.

  Halaman rumah sakit penuh sesak. Mereka menunggu kedatangan para korban penembakan yang terjadi dist

• Bab 51. Desma Mulai Melawan.

  Desma dan Junara mendapat kesempatan untuk masuk ke ruangan isolasi Mohzan. Desma memegang tangan Mo

• Bab 52. Senandung Pilu Untuk Pedro Dan Mahesa.

  “Mari Pak..!” Sopir pribadi Tuan Junara mempersilahkan Tuannya itu untuk menaiki mobil. Hari itu mer

• Bab 53. Desma Diculik.

  Detak jantung Mohzan semakin lemah. Bahkan nyaris tiada bergerak. Skala di  monitor alat pengukur de

• Bab 54. Aksi Arya Dan Dania.

  “Aryaaa....??” Mata Desma melotot melihat kehadiran Arya yang tiba-tiba. Arya ternyata telah berhasi

• Bab 55. Penyesalan yang terlambat.

  Naira dan Alpan nampak mengendap-endap memasuki kamar Tuan Besar Sudarta. Naira menarik tangan Alpan

• Bab 56. Kedatangan Ramona ke Jakarta.

  Pesawat Singapore Airlines baru saja mendarat di bandara Soekarno Hatta.
  Dari sekian banyak penumpang

• Bab 57. Keajaiban.

  “Mengapa kita harus terbang ke Batam Mona..?” Santi tidak mengerti begitu Ramona mengambil tindakan

• Bab 58. Mohzan sudah bangun.

  Seorang perawat berlari menerobos kerumunan orang yang berada di depan kamar perawatan Mohzan. Dalam

• Bab 59. Dunia kembali terpana.

  “Mona... Monaaa...!!”
  “Coba lihat ini Mooon...!” Santi menggedor pintu kamar Ramona.
  Semenjak meningga

• Bab 60. Keluarga Tuan Junara Jatuh Miskin.

  Mohzan sudah kembali berkumpul dengan keluarganya. Mama dan nenek serta adik-adiknya. Untuk sementar

• Bab 61. Tuan Junara Menghilang.

  “Yuda senang banget abang pulang lagi..!” Yuda bergayut manja dilengan Mohzan.
  “Pasti Yuda pengen Aba

• Bab 62. Terbongkarnya sebuah rahasia besar.

  Mohzan dan Arya berboncengan dengan sepeda motor. Tujuan mereka adalah rumah sakit tempat Chen diraw

• Bab 63. Kenyataan pahit Astuti.

  “Apa rencanamu hari ini Juna..?” Tuan Besar Sudarta sudah duduk disebuah kursi menghadap meja makan

• Bab 64. Penderitaan Astuti semakin pahit.

  “Maa...!” Mohzan mendekati Desma yang sedang duduk sendiri di sofa.
  “Iya, ada apa Nak..!” Desma menja

• Bab 65. Curhatan Mohzan untuk Pedro.

  “Mohzan mohon maaf Buu..! Gara-gara menyelamatkan Mohzan Ibu harus kehilangan putra Ibu Pedro.” Mohz

• Bab 66. Penyesalan yang tiada berguna.

  Jeruji besi berwarna hitam pekat dan kokoh kini sudah menjadi pemandangan rutin Tuan Satya setiap ha

• Bab 67. Pengunduran diri massal.

  Bab 67. Pengunduran diri massal.
  Pagi itu tidak seperti biasanya. Distudio patriot televisi dan di be

• Bab 68. Seorang sekuriti bernama Budi.

  Tuan Junara memasuki halaman kantor Wisnu dengan sepeda motornya. Ia memarkir diantara beberapa moto

• Bab 69. Dania ikut bergabung.

  Wajah Arya langsung bersemu merah begitu melihat kehadiran Soraya ditempat itu. Pemuda itu tidak mem

• Bab 70. Tentang Ramona.

  "Alpan itu adalah saudara sepupumu Mohzan, hanya dialah satu-satunya saudara sedarah denganmu. Usaha

• Bab 71. Mohzan menjenguk Tuan Satya dipenjara.

  "Ada tamu untukmu...!” Seorang petugas polisi memanggil Tuan Satya lalu mengantarkannya ke ruang khu

• Bab 72. Ketika Mohzan merasa lelah.

  Mohzan melangkah gontai memasuki salah satu ruangan didalam komplek asrama. Ruangan itu khusus diper

• Bab 73. Astuti bertemu Mohzan.

  “Dika dan Jery sudah pergi Bang..!!”Arya tidak bisa berbohong ketika Mohzan bertanya padanya.
  Arya se

• Bab 74. Kenyataan pahit Alpan.

  Bekas kediaman keluarga Sudarta yang kini telah berpindah tangan kepada Alpan dan Naira terlihat sun

• Bab 75. Tawuran.

  “Malam ini kita harus tidur disini Jer. Besok kita lanjutkan mencari Bapak Junara.” Ujar Dika kepada

• Bab 76. Sebuah filsafat berharga.

  Wah... Pagi-pagi begini kamu sudah siap Juna..!!” Tuan Besar Sudarta menyapa Tuan Junara yang meleta

• Bab 77. Dunia pendidikan tertampar.

  Kejadian tawuran pelajar semalam menampar dunia pendidikan. Kepala sekolah tempat kedua kelompok pel

• Bab 78. Talk show.

  “Suara-suara di medsos kini ramai menyudutkan anda Bang Mohzan. Mereka meragukan keajaiban yang tela

• Bab 79. Dokumen yang tercecer.

  Naira sangat kesal karena ia gagal bertemu dengan Alpan tadi malam.
  Ia berjalan mondar mandir dikamar

• Bab 80. Mohzan dipanggil polisi.

  Pagi itu hari minggu langit cerah. Dua orang gadis nampak sedang berbincang santai diatas bangku bes

• Bab 81. Pembalasan yang nyata.

  Tulang Alpan serasa remuk. Arus sungai yang deras menghempaskan tubuhnya kemana saja bahkan ke batu.
  

• Part 82. Hari Natal.

  Hari itu kesibukan nampak sedikit meningkat di asrama. Arya dan beberapa anak lainya sibuk menata se

• Bab 83. Pulang kerumah.

  "Woooi banguuun...! Udah siang gini masih aja molor. Nggak bisa jalan niih...!” Seorang pemung menen

• Bab 84. Hari persidangan Tuan Satya.

  Ruang sidang riuh seketika saat Tuan Satya digiring dua orang petugas kepolisian.
  Ratusan orang berd

• Bab 85. Pertengkaran Naira dan Vion.

  "Saya mempunyai berita penting buat anda Nyonya..!!” Seorang lelaki terdengar berbicara diujung tele

• Bab 86. Menjawab tantangan Mr. Vincen.

  Seorang lelaki dengan langkah agak terburu-buru berjalan diteras asrama seperti tengah mencari seseo

• Bab 87. Kecurigaan Jery

  “Sudah lebih dari dua minggu kita mencari Tuan Junara, tapi kita belum menemukan apa-apa.” Ujar Jery

• Bab 88. Kebakaran.

  "Baaang..!!! ada kebakaran Baaang...!!” Teriak Jery histeris memanggil Dika.
  “Kebakaraan..?! Kebakar

• Bab 89. Tiga Nyawa diambang kematian.

  Tiga ambulan berkejaran dengan waktu. Tiga jiwa tengah berada diambang kematian. Sirine berteriak me

• Bab 90. Rangkulan seorang ayah.

  Pagi itu halaman dan koridor rumah sakit agak terlihat sesak. Kebanyakan orang yang datang adalah da

• Bab 91. Ungkapan dosa.

  Tuan Junara masih merasa enggan melepaskan rangkulannya dipundak Mohzan putranya. Ingin ia lepaskan

• Part 92. Bertemu Dika dan Jery.

  Tuan Besar Sudarta tersenyum melihat Tuan Junara datang menggandeng Mohzan. Wajahnya kini sudah terl

• Bab 93. Naira ditangkap polisi.

  “Hahaha... Kau pikir kau bisa melawan aku hah..??? Dasar anak pungut tak tahu diuntung..!” Hardik Na

• Bab 94. Kunjungan Alpan ke Tuan Satya.

  “Ada tamu untukmu..!”
  Tuan Satya menggangguk lalu mengikuti langkah petugas polisi yang membawanya k

• Bab 95. Sebuah kejujuran.

  "Tolong izinkan kami masuk...! Kami ingin bertemu dengan Tuan Junara..!” Seorang lelaki terlihat mem

• Bab 96. Sorak sorai para pekerja.

  “Yaa.. ya Tuan...! Saya akan langsung kesana dan bersih-bersih rumah..!” Ujar Ratmi sangat gembira m

• Bab 97. Kembali ke kediaman.

  Sebuah van memasuki halaman kediaman Tuan Besar Sudarta. Begitu pintu van itu terbuka turunlah Tuan

• Bab 98. Hilang dalam kegelapan.

  Sementara itu Alpan yang duduk bersembunyi dibawah pohon hias disebuah taman komplek itu mendengar t

• Bab 99. Percobaan bunuh diri.

  Mohzan dan Dika serta Jery berjalan gontai memasuki kediaman keluarga Sudarta.
  “Kami tidak menemukan

• Bab 100. Aksi nekat.

  “Alpaaan....!!! Turun Alpan..!!” Astuti berteriak histeris.
  Alpan tersentak kaget begitu menyadari su

• Bab 101. Ikrar janji.

  “Tuan..! para tamu undangan telah menunggu diruang rapat utama..!” Seorang pegawai Tuan Besar Sudart

• Bab 102. Sidang terakhir Tuan Satya.

  Berita siang...
  “Pemirsa...! Hari ini adalah hari yang menggembirakan bagi seluruh para pekerja yang

• Bab 103. Berkumpul kembali.

  “Alhamdulillah, akhirnya mereka berkumpul kembali. Semoga mereka akan rukun dan damai selamanya.” Uj

• Bab 104. Setangkai mawar buat Desma.

  Malam itu cuaca sangat cerah. Dilangit terlihat bulan bersinar terang bagaikan baginda malam yang te

• Bab 105. Sebuah cincin berukir dua nama.

  “Saya mau yang itu Mbak..!” Ujar Mohzan menunjuk sebuah cincin yang terbuat dari emas putih.
  “Yang in

• Bab 106. Cinta bersemi dilapangan bola.

  Sorak sorai bergemuruh dilapangan yang berada dihalaman depan gedung tua yang menjadi tempat tinggal

• Bab 107. Tangisan Khalista.

  “Alhamdulillah, kita sudah bisa kembali kerumah kita Lista.” Ujar Danar setelah selesai beres-beres

• Bab 108. Pertemuan Khalista dengan Ramona.

  “Ya sudah kalau begitu Bu Anggi. Tidak apa-apa kalau Khalista main disini dulu. Asal Bu Anggi tidak

• Bab 109. Persiapan pertandingan.

  Sabtu pagi dikediaman Tuan Besar Sudarta.
  Kesibukan terlihat diruang makan pagi itu. Seluruh keluarga

• Bab 110. Duel 1

  Gedung olah raga dipusat kota Jakarta semakin ramai dikunjungi para calon penonton yang ingin menyak

• Bab 111. Duel 2

  (Ramona sudah berada disini..!) Itulah pesan singkat yang dikirimkan oleh Khalista. Alpan memutar ke

• Bab 112. Duel 3

  Tepuk tangan sudah mereda. Suasana semakin mencekam begitu wasit mempertemukan Mohzan dengan Mr. Vin

• Bab 113. Kalimat takbir diatas ring.

  Bunyi lonceng dipukul satu kali menandakan ronde kedua segera akan dimulai.
  Mr. Vincent sudah sepenu

• Bab 114. Dua kalimah Syahadat.

  Mohzan, Tuan Junara dan Tuan Satya serta Tuan Besar Sudarta yang sudah berdiri berjejeran diatas rin

• Bab 115. Lamaran.

  Ucapan Alpan diatas ring membuat semua keluarga besar dan orang-orang dekat Mohzan terkejut beberapa