Total : 96Ch. 1 Malam Itu
Bima terus memacu tubuh dalam kungkungannya itu, keringatnya mengucur deras. Napasnya tidak beratura
readmore Ch. 2 Kelulusan
Bima tersenyum lebar ketika melihat sosok itu begitu cantik dengan dress batik sambil membawa buket
readmore Ch. 3 Wedding Day
Bima masuk ke dalam kamar setelah semua acara di rumahnya selesai. Tubuhnya letih luar biasa. Sejak
readmore Ch. 4 Half Blood
"Gimana, keren kan?" Bima terbelalak ketika tahu akhirnya ia dapat wahana internship masih di kota in
readmore Ch. 5 Internship
Bima tersentak dari tidurnya, nafasnya tersengal-sengal. Keringat dingin mengucur membasahi tubuhnya
readmore Ch. 6 Abortus Incompletus
"Kehamilan sebelas minggu, namun sayang sekali, Bu, kehamilan Nina tidak bisa dipertahankan lagi," g
readmore Ch. 7 Kilas
Bima mengentikan mobilnya tepat di depan kantor cabang sebuah bank swasta terbesar di Indonesia, tem
readmore Ch. 8 Kenapa Belum
Melinda meletakkan testpack yang baru saja ia gunakan itu dengan lesu, masih garis satu! Sudah tiga
readmore Ch. 9 Ke Obsgyn
"Dokter ... saya dalam perjalanan, ya!" Bima menelepon dokter Hendratmo, untung dia orang dalam, jad
readmore Ch. 10 Hanya Kita Berdua
Bima kembali ke rumah sakit dengan kepala pusing bukan main. Ternyata benar, Melinda sang isteri ada
readmore Ch. 11 Bagaimana?
Bima menatap nanar sosok itu, sosok yang sedang melangkah keluar dari kantornya itu masih tampak les
readmore Ch. 12 Ikatan Batin
Andi turun dari mobilnya, ia sengaja hendak mampir ke supermarket untuk membeli sesuatu. Hari ini un
readmore Ch. 13 Greatest
"Yakin mama dan papa nggak bakalan curiga?" Melinda menatap nanar tangannya yang sudah tertancap sel
readmore Ch. 14 Greatest (2)
"Ketubannya sudah habis, Bu. Jadi satu-satunya prosedur yang bisa kita lakukan hanyalah dengan secti
readmore Ch. 15 A New Life
Air mata Vina kembali menitik ketika ia sudah didorong masuk ke ruangan itu. Dalam ruangan itu terda
readmore Ch. 16 Seandainya
Bima mengendap-endap, nampak wanita paruh baya tadi masih berdiri di samping seorang perawat. Bayi m
readmore Ch. 17 Kamu Bisa!
Bima memarkirkan mobilnya di halaman parkir, ia melepaskan snelli-nya lantas mengantungkan jas keban
readmore Ch. 18 Bayi Itu ....
"Siapa namanya, Ma?" Sungguh, Vina benar-benar antusias. Kira-kira sang mama ini hendak memberi anakn
readmore Ch. 19 Bagaimana Jika?
"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja." bisik Bima lirih, tangannya menggenggam tangan Meli
readmore Ch. 20 Jadi Dia?
"Kalian benar-benar tidak ada masalah dengan reproduksi kalian, kan, Bim?" Kembali Bima tersentak, ia
readmore Ch. 21 Terbaik
Melinda mengerjapkan matanya, cahaya yang menyapa retinanya sedikit menyilaukan dan membuat ia memek
readmore Ch. 22 Tidak Mungkin!
"Loh, Pa? Nggak sarapan?" Anita terperanjat ketika Andi hanya mengecup keningnya sekilas lalu melang
readmore Ch. 23 Rela?
"Gimana, Ma?" tanya Vina dengan penuh harap ketika sang mama kembali dari mengunjungi Anetta. "Nanti
readmore Ch. 24 Aku Ingin ....
"Kamu ingin aku menikah lagi? Kamu rela aku menikah lagi?" Melinda tercekat dengan air mata tertahan.
readmore Ch. 25 Aku Ingin
"Apa yang kamu harapkan dengan pertemuan itu?" Vina menatap sang mama tanpa kedip. Sebuah pertanyaan
readmore Ch. 26 Pulang
"Yakin sudah berani pulang?" Bima sepulang praktek langsung bergegas menemui sang isteri, sudah tiga
readmore Ch. 27 Pulang (2)
Melinda menatap nanar ruangan yang sudah beberapa hari ini menjadi tempat dia tidur dan menjalani pe
readmore Ch. 28 Semua Berubah
"Yeee!!! Mama pulang!" Vina tersenyum ketika melihat betapa gembira anak gadisnya itu. Ia segera turu
readmore Ch. 29 Diam-diam Tersakiti
Bima menghela nafas panjang, pesannya hanya dibaca tanpa di balas sama sekali oleh sang isteri. Dia
readmore Ch. 30 Dia?!
"Non ... Non Vina, buka pintunya, Non!" Vina yang sudah meraih jar krim wajahnya sontak menoleh ke ar
readmore Ch. 31 Benarkah?
"Dok, cepetan!" Bima tersentak, ia segera sadar dari keterkejutan yang tadi menyergap nya. Dengan tan
readmore Ch. 32 Sampel
"Nah, itu dokternya, Vin! Ganteng, kan?" nampak mata Ani berbinar. Entah jodoh atau bagaimana, dia s
readmore Ch. 33 Curhat
"Hah? Lagi, Sus?" Vina yang lega Anetta sudah tenang dan tidak menangis setelah proses pengambilan d
readmore Ch. 34 Curhat (2)
"Ini apa, Bim?" tampak Andri terkejut ketika sejawatnya yang tengah menjalani pendidikan spesialis a
readmore Ch. 35 Bau Itu ....
Mobil itu berhenti tepat di depan rumah besar yang selama ini Melinda tempati. Rumah yang menjadi te
readmore Ch. 36 Bau Itu (2)
Bima benar-benar panik, tidak peduli darah itu membasahi dan mengotori snelli-nya ia terus mempertah
readmore Ch. 37 Galau
Vina membawa jas dalam dekapannya itu melangkah keluar dari IGD. Dengan langkah tergesa dia menuju l
readmore Ch. 38 Jadi?
"Nggak ada salahnya kamu resign dari pekerjaanmu, Mel. Fokus program hamil. Mau sampai kapan kalian
readmore Ch. 39 Lelaki Itu Aku!
Bima bungkam, lidahnya mendadak kelu. Sementara Vina terisak dengan bahu naik-turun di sebelahnya. K
readmore Ch. 40 Lelaki Itu Aku! (2)
Vina hendak bangkit, namun tangan Bima lebih gesit mencekal tangan Vina dan membuatnya tidak bisa pe
readmore Ch. 41 Saya Serius
Vina terduduk di balik pintu kamar mandi sambil terus terisak. Untung lantai kamar mandi kering, kal
readmore Ch. 42 Saya Serius! (2)
Bima melangkah mendekat ranjang itu. Air mata kembali menitik. Sebuah kesepakatan sudah dia buat ber
readmore Ch. 43 Kita Perlu Bicara!
"Ma, kenapa Mama pakai bikin perjanjian macam itu sih?" Vina melangkah keluar dari kamar mandi begit
readmore Ch. 44 Plin-Plan
Melinda tertegun di tempatnya duduk. Ia menatap bayangan Bima yang lantas menghilang di balik pintu
readmore Ch. 45 I Feel You!
"Mas pengen ngomong apa?" Melinda lebih dulu buka mulut setelah Bima terus bungkam sejak dia keluar
readmore Ch. 46 Tentang Hati
Melinda dengan susah payah membuka mata, hendak membangunkan Bima. Namun ketika matanya terbuka, Mel
readmore Ch. 47 Pelik
"Kalau Dokter bilang papa Anetta masih hidup, apa yang hendak Anetta katakan?" Bima menatap mata yang
readmore Ch. 48 Kau Bisa Apa?
"Kita bicarakan semuanya nanti, aku harus follow up beberapa pasien dan stand by IGD. Nanti makan si
readmore Ch. 49 Sebuah Keputusan
“Kamu bisa menolak sekarang, Vin. Tapi kalau Anetta yang minta, kamu masih mau nolak? Dia butuh aku,
readmore Ch. 50 Sebenarnya ....
“Anetta, ya?” tampak dokter Agus sibuk membolak-balik lembaran kertas berisi status pasien milik Ane
readmore Ch. 51 Hasil Tes
"Kamu siap?" Melinda tercekat. Radit menatap dirinya dengan serius. Mata mereka bertemu, dengan sorot
readmore Ch. 52 Pengakuan Bima
"Bim, kamu kenapa?" Tentu dokter Agus panik dan terkejut melihat mahasiswanya menangis sesegukan sepe
readmore Ch. 53 Panggil Aku Papa
"Permisi, Bu. Ada titipan, ya?" Vina kontan menoleh, mendapati perawat muda itu masuk ke dalam kamar
readmore Ch. 54 Massive Bleeding
“Kamu benar-benar belum bisa menentukan apa penyakit Anetta, Mas?” Vina masih belum puas dengan jawa
readmore Ch. 55 Saya Ayahnya, Dok!
"Bim, boleh Mama tahu, apa yang sebenarnya terjadi pada Anetta?" Bima tercekat, ia yang tengah merema
readmore Ch. 56 Curi Dengar!
Melinda terkejut ketika mendapati Radit muncul dan melangkah ke arahnya. Sudah jam pulang, dia tenga
readmore Ch. 57 JELASKAN, BIM!!!
Vina menoleh ketika suara derit pintu itu menyapa telinga, nampak Bima muncul dengan tas yang dia ba
readmore Ch. 58 JELASKAN, BIM!!! (2)
"Mau mampir makan dulu?" Sebuah pertanyaan yang jujur Melinda harapkan keluar dari mulut Radit. Seper
readmore Ch. 59 JELASKAN, BIM!!! (3)
"Papa kenal sama Levina?" Bima terkejut luar biasa ketika mendapati ternyata antara Vina dan sang pap
readmore Ch. 60 JELASKAN, BIM!!! (4)
Andi menghela napas panjang, dia dan Bima kini duduk di bangku yang berada di sudut cafetaria rumah
readmore Ch. 61 Kamu Mau, Kan, Vin?
"Pa, kenapa Papa nelpon mama sih?" protes Bima sambil mengejar langkah Andi. Andi menoleh, menatap Bi
readmore Ch. 62 Ini Cucumu!
Anita melangkah turun begitu beres memarkirkan mobilnya. Tak lupa ia menjinjing tas kesayangannya me
readmore Ch. 63 Kecewa
Anita tercengang mendengar semua penuturan anak semata wayangnya. Bima terisak, duduk di depannya sa
readmore Ch. 64 Cucu Mama
Bima hanya membuka pesan yang tadi Melinda kirimkan kepadanya. Pikirannya kalut dan kacau. Dugaan se
readmore Ch. 65 Bukti Transfer
Bima melangkah dengan lunglai keluar dari lift, semangatnya mendadak lenyap begitu tahu reaksi sang
readmore Ch. 66 Ada Apa Dengan Anetta?
Darah Melinda mendidih. Suaminya itu transfer nominal sebegitu banyak untuk apa? Hampir 100jt! Ia he
readmore Ch. 67 Sakit Apa?
Pintu terhempas, nampak Bima dan Vina muncul dengan nafas tersengal. Neta sudah terpasang infus dan
readmore Ch. 68 Aku Ingin!
Bernard Soulier Syndrome. Kalimat itu yang terus terngiang di telinga Vina sekarang. Dokter Agus sud
readmore Ch. 69 Empat Mata
"Kau yakin, Mas?" Vina melangkah di sisi Bima yang pagi itu sudah mandi dan bersiap pulang. pulang u
readmore Ch. 70 Talak Aku!
“Mas ... kenapa?” Melinda benar-benar tidak kalut, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa suaminya mala
readmore Ch. 71 Reason
Melinda menghela napas panjang, ia menatap lelaki yang perhari ini sudah tidak lagi menjadi suaminya
readmore Ch. 72 Reason (2)
Vina hendak melangkah ke minimarket ketika suara itu memanggilnya dengan begitu keras. Vina menoleh
readmore Ch. 73 Forgive
Bima menatap Vina yang tengah asyik menyantap sepiring nasi rames yang dia pesan di kantin rumah sak
readmore Ch. 74 Stronger
Melinda masuk ke dalam kamar. Matanya menatap nanar kamar yang selama ini menjadi tempat dia pulang
readmore Ch. 75 Kisses!
"Belum selesai?" Bima duduk di sisi Vina yang masih sibuk dengan buku-buku dan laptopnya. Anetta sen
readmore Ch. 76 Apakah?
"Mas kenapa?" Bima tidak langsung menjawab, ia malah menundukkan kepala, melangkah mendekati sofa lal
readmore Ch. 77 Pulang
"Ma, Bima izin pulang dulu." Izin Bima pada Ani yang tengah memakaikan baju pada Anetta yang baru sa
readmore Ch. 78 Kalian Yakin?
"Kamu sudah yakin, Mel?" Madi menatap anak bungsunya, nampak dia sejak tadi menunduk, menghindari ta
readmore Ch. 79 Yess, I Will!
"Belum tidur?" Bima terkejut ketika mendapati Vina masih terjaga susu di depan laptopnya. Wajah itu
readmore Ch. 80 Pulang
"Pulang aja nggak apa-apa, nanti kau pantau terus kondisi anakmu dan laporkan ke saya, Bim." gumam d
readmore Ch. 81 Kali Kedua
Vina tercekat menatap sorot mata itu, tubuhnya seolah membeku seketika. Dua tangannya dikunci tepat
readmore Ch. 82 Jawab, Bim!
"Kalian lama banget sih, kemana dulu tadi?" Protes Anita ketika Bima dan Vina muncul di ruang rawat
readmore Ch. 83 Identik!
"Kau tahu? Mama sudah tahu semua rahasia kita tadi pagi!" Bisikan Bima ketika membantu Vina memasukk
readmore Ch. 84 Just Believed
Bima tertegun, nampak Andi menatapnya dengan seksama. Sorot mata itu begitu serius membuat Bima lant
readmore Ch. 85 Vonis
Vina setengah berlari begitu keluar dari mobil. Dia tengah menyebar kuesioner untuk penelitian skrip
readmore Ch. 86 Kenapa?
Bima mematikan mesin mobil begitu ia beres parkir di halaman depan istana keluarga calon istrinya, t
readmore New Chapter 1
Beberapa bulan kemudian ... Udara begitu sejuk menyapa Bima yang baru keluar dari bangunan gedung. B
readmore New Chapter 2
“Ayolah, Ma ... semua demi Anetta.” Mohon Vina sambil menggenggam erat kedua tangan Ani. Vina paham,
readmore New Chapter 3
“Mas, ada apa?” Bima mengangkat wajah, mengabaikan sejenak segelas es teh yang dia pesan sambil menan
readmore New Chapter 4
"Sakit?" Tanya Bima sambil mengelus puncak kepala sang istri yang kini tergolek di ranjang dengan ka
readmore New Chapter 5
"Neta nggak bisa makan untuk sementara waktu, Ma." Gumam Bima ketika Ani datang membawa banyak sekal
readmore New Chapter 6
Suara pintu terbuka, Vina sontak menoleh dan mendapati dua nenek rempong itu sudah masuk bersama-sam
readmore New Chapter 7
“Congratulations, istriku tercinta!” Vina yang masih dalam balutan toga tertegun melihat sang suami m
readmore New Chapter 8
"Sayang ...." Bisikan Bima lirih sambil mengguncang bahu sang istri. Vina sama sekali tidak membuka
readmore New Chapter 9
Minggu pagi. Vina ingat betul hari ini minggu pagi. Cuaca cerah di luar sana dengan langit biru yang
readmore End Chapter - Pamit
Vina menitikkan air mata ketika akhirnya dia bisa merasakan bagaimana rasanya IMD. Bagaimana rasanya
readmore
Bagussd
4d
0cerita dosa di masa muda
16d
0sangat menarik untuk di baca
17d
0Bagus cerita ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🌟🌟⭐⭐🥰🥰🥰🥰 lanjut cerita ini kk aku suka cerita ini udah berapa kali aku baca ulan terus
10/09
0cerita y bagus banget kk sumpah buat aku yg baca y sampai nangis kk , di tungguh y karya terbaru y
26/07
0cerita yang lembut dan ceria me buat ku tersenyum lebar sagat bagus
14/07
0bagus
12/07
0aplikasi seru
09/07
0awesome
24/06
0this stroy is good
17/06
0