Ineffable 12

Petang, sekitar pukul lima sore lebih, Andika baru tiba di rumah. Dan, hatinya memang lega setelah a

Ineffable 13

Bel masuk masih 15 menit lagi. Kelas X IPA-2 ramai oleh siswa-siswa yang saling bercengkrama dengan

Ineffable 14

Satu-satunya alasan yang logis, dan masuk akal untuk mendukung niat bolos supaya terlaksanakan adala

Ineffable 15

Andika keluar dari supermarket membawa satu kantong belanjaan. Memang, tak lama setelah Sania mengir

Ineffable 16

Hari Minggu ini, tidak seperti hari Minggu-Minggu yang sebelumnya, Kanaya bangun lumayan kesiangan.

Ineffable 17

Pulang dari bukit, Kanaya langsung berlari menuju kamarnya, dimana tangisan itu seketika pecah sejad

Ineffable 30

Ineffable 29

Ineffable 28

Ineffable 27

Ineffable 26

Ineffable 25

Ineffable 24

Ineffable 23